Cara uji kimia - Bagian 4: Penentuan kadar protein dengan metode total nitrogen pada produk perikanan

dokumen-dokumen yang mirip
Cara uji kimia - Bagian 3: Penentuan kadar lemak total pada produk perikanan

Cara uji kimia - Bagian 1: Penentuan kadar abu pada produk perikanan

Cara uji kimia- Bagian 2: Penentuan kadar air pada produk perikanan

BAB III METODE PENELITIAN

Pupuk amonium klorida

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari 2017

Cara uji fisika Bagian 2: Penentuan bobot tuntas pada produk perikanan

Pupuk dolomit SNI

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

PENENTUAN KADAR NITROGEN TOTAL DENGAN METODE KJELDAHL

Pupuk kalium sulfat SNI

Pupuk SP-36 SNI

Pupuk amonium sulfat

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODE PENELITIAN

Cara uji fisika - Bagian 1: Penentuan suhu pusat pada produk perikanan

Pupuk tripel super fosfat plus-zn

PENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN METODE KJELDAHL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pupuk super fosfat tunggal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

Cara uji kimia Bagian 5: Penentuan kadar logam berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada produk perikanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. senyawa lain selain protein dalam bahan biasanya sangat sedikit, maka penentuan

LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI KALSIUM KARBONAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

MATERI DAN METODE. Materi

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus tomat ICS Badan Standardisasi Nasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diketahui kandungan airnya. Penetapan kadar air dapat dilakukan beberapa cara.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

PENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN METODE KJELDAHL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

Bahan kimia : * Asam sulfat pekat 98%, Asam borat 2 % Natrium salisilat, Natrium nitroprusida, Natrium hypokhlorida, Natrium hidroksida, Kalium hidrog

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Bab III Bahan dan Metode

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai bulan Maret sampai

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 7: Cara uji kadar hidrogen sulfida (H 2 S) dengan metoda biru metilen menggunakan spektrofotometer

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

Pulp - Cara uji bilangan kappa

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

Pupuk urea SNI 2801:2010. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

MATERI DAN METODE. Materi

Lampiran 1. Spesifikasi Kalsium Laktat Glukonat Name : Calcium Lactate Gluconate 13 Chemical Formula : C 9 H 16 O 10 Ca : Free flowing powder

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Cara uji kimia - Bagian 4: Penentuan kadar protein dengan metode total nitrogen pada produk perikanan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional

Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Prinsip... 1 4 Peralatan... 1 5 Pereaksi... 1 6 Preparasi contoh... 2 7 Prosedur... 2 8 Perhitungan... 3 9 Pelaporan... 3 10 Keamanan dan keselamatan kerja (K3)... 3 Lampiran A (normatif) Cara pembuatan pereaksi... 4 Lampiran B (normatif) Konversi kadar N menjadi kadar protein... 5 Bibliografi... 6 i

Prakata Dalam rangka memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan terhadap komoditas yang akan dipasarkan di dalam dan luar negeri, maka perlu disusun suatu Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang metode uji yang dapat memenuhi jaminan tersebut. SNI 01-2354.4-2006 ini merupakan revisi dan mengganti SNI 01-2365-1991, Standar metode pengujian Produk perikanan penentuan kadar protein (total nitrogen) yang telah dirumuskan oleh Panitia Teknis Perikanan melalui rapat-rapat teknis, rapat prakonsensus dan rapat konsensus nasional pada tanggal 18 Maret 2005 di Jakarta. Dihadiri oleh wakil-wakil produsen, konsumen, asosiasi, lembaga penelitian, perguruan tinggi serta instansi terkait sebagai upaya untuk meningkatkan jaminan mutu dan keamanan pangan. Berkaitan dengan penyusunan Standar Nasional Indonesia ini, maka aturan-aturan yang dijadikan dasar atau pedoman adalah: 1 Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. 2 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No. KEP. 01/MEN/2002 tentang Sistem Manajemen Mutu Terpadu Hasil Perikanan. 3 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No. KEP. 06/MEN/2002 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemeriksaan Mutu Hasil Perikanan yang Masuk ke Wilayah Republik Indonesia. 4 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No. KEP. 21/MEN/2004 tentang Sistem Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan untuk Pasar Uni Eropa. ii

Cara uji kimia - Bagian 4: Penentuan kadar protein dengan metode total nitrogen pada produk perikanan 1 Ruang lingkup Standar ini menetapkan cara uji kadar protein dengan metode total nitrogen. Standar ini digunakan untuk menentukan kadar protein pada produk perikanan. 2 Istilah dan definisi 2.1 titrasi metode analisa kuantitatif yang didasarkan pada reaksi penetralan asam basa 2.2 stokiometri perhitungan berdasarkan kesetimbangan reaksi kimia 2.3 produk perikanan ikan termasuk biota perairan lainnya yang ditangani dan/atau diolah untuk dijadikan produk akhir yang berupa ikan segar, ikan beku dan olahan lainnya yang digunakan untuk konsumsi manusia 3 Prinsip Senyawa nitrogen dilepaskan dari jaringan daging melalui destruksi menggunakan asam sulfat pekat dengan bantuan panas pada suhu 410ºC selama ± 2 jam (sampai diperoleh larutan jernih) di mana senyawa nitrogen terikat oleh sulfat membentuk ammonium sulfat. Selanjutnya ammonium sulfat diubah menjadi garam basa NH 4 OH dengan penambahan NaOH. NH 4 OH didestilasi menggunakan panas uap untuk memisahkan senyawa amoniak. Amoniak ditangkap oleh asam borat membentuk ammonium borat dan selanjutnya dilakukan titrasi dengan asam klorida. Penetapan jumlah nitrogen dihitung secara stokiometri dan kadar protein diperoleh dengan mengalikan jumlah nitrogen dengan faktor konversi. 4 Peralatan a) Timbangan analitis kepekaan 0,0001 g; b) Alat destruksi kjeldahl ukuran 250 ml; c) Alat destilasi uap; d) Peralatan gelas labu destruksi 250 ml, labu takar, corong gelas, burret 50 ml pipet volumetrik 25 ml, erlenmeyer 250 ml, gelas ukur 50 ml, gelas piala 50 ml, pipet tetes dan batang pengaduk. e) Saringan no. 20 ukuran mesh 0,0331 inci, diameter kawat 0,355 mm; 5 Pereaksi a) Tablet katalis mengandung 3,5 g K 2 SO 4 dan 0,175 g HgO atau yang setara (tercantum dalam lampiran A.1). 1 dari 6

b) Kertas timbang bebas N (Whatman 541) c) Batu didih d) Larutan asam borat 4%. e) Larutkan 4 g H 3 BO 3 dalam air tambahkan 0,7 ml larutan indikator methyl red 0,1 % dalam etanol dan 1 ml larutan indikator bromcresol green 0,1 % dalam etanol dan encerkan sampai 100 ml. f) Asam sulfat (H 2 SO 4 ) pekat p.a g) Hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) 30-35% p.a h) Larutan natrium hidroksida-natrium thiosulfat. Larutkan 2000 g NaOH dan 125 g Na 2 S 2 O 3 dalam air dan encerkan menjadi 5 lier (kira-kira penggunaan per analisa 50 ml) i) Larutan standar asam klorida 0,2 N ( lihat Lampiran A.2) 6 Preparasi contoh 6.1 Tepung ikan Lumatkan contoh dengan blender dan sejenisnya hingga partikelnya dapat melewati saringan 20 mesh Masukkan contoh dalam wadah plastik atau gelas yang bersih dan bertutup. 6.2 Produk perikanan selain tepung ikan Lumatkan contoh hingga homogen dan masukkan dalam wadah plastik atau gelas yang bersih dan bertutup. Jika contoh tidak langsung diuji, simpan contoh dalam refrigerator atau freezer sampai saatnya untuk dianalisa. Kondisikan contoh pada suhu ruang dan pastikan contoh masih tetap homogen sebelum ditimbang, jika terjadi pemisahan antara cairan dan contoh maka diaduk ulang dengan blender sebelum dilakukan analisa. 7 Prosedur a) Timbang seksama kira-kira 2 g homogenat contoh pada kertas timbang, lipat-lipat dan masukan ke dalam labu destruksi. b) Tambahkan 2 buah tablet katalis serta beberapa butir batu didih. c) Tambahkan 15 ml H 2 SO 4 pekat (95%-97%) dan 3 ml H 2 O 2 secara perlahan-lahan dan diamkan 10 menit dalam ruang asam. d) Destruksi pada suhu 410ºC selama ± 2 jam atau sampai larutan jernih, diamkan hingga mencapai suhu kamar dan tambahkan 50-75 ml aquades. e) Siapkan erlenmeyer berisi 25 ml larutan H 3 BO 3 4% yang mengandung indikator sebagai penampung destilat. f) Pasang labu yang berisi hasil destruksi pada rangkaian alat destilasi uap. g) Tambahkan 50-75 ml larutan natrium hidroksida-thiosulfat h) Lakukan destilasi dan tampung destilat dalam erlenmeyer tersebut (6.5) hingga volume mencapai minimal 150 ml (hasil destilat akan berubah menjadi kuning). i) Titrasi hasil destillat dengan HCl 0,2 N yang sudah dibakukan sampai warna berubah dari hijau menjadi abu-abu netral (natural gray). j) Lakukan pengerjaan blanko seperti tahapan contoh. k) Lakukan pengujian contoh minimal duplo (dua kali). CATATAN Sebelum digunakan cuci alat destilasi dengan cara melakukan destilasi aquades seperti prosedur. Apabila destilat yang tertampung mengubah warna garam borat (merah violet hijau) maka lakukan pencucian/destilasi ulang sampai hasil destilat yang tertampung tidak berubah warna (merah violet). 2 dari 6

8 Perhitungan (V A V B ) HCl X N HCl X 14,007 X 6,25 X 100% Kadar protein (%) = W X 1000 dengan : V A : ml HCl untuk titrasi contoh V B : ml HCl untuk titrasi blangko N : Normalitas HCl standar yang digunakan. 14,007 : Berat atom nitrogen. 6,25 : Faktor konversi protein untuk ikan W : Berat contoh (g) Kadar protein dinyatakan dalam satuan g/100 g contoh (%). 9 Pelaporan a) Jika hasil perhitungan diperoleh angka desimal kurang dari 5 (lima) maka pembulatan turun,tetapi jika lebih dari 5 (lima) pembulatan naik. CONTOH : 14,454 dibulatkan menjadi 14,45 14,466 dibulatkan menjadi 14,47 b) Jika hasil perhitungan diperoleh angka desimal 5 (lima) yang akan dibulatkan dari angka genap yang ada di depannya, maka angka lima tersebut menjadi hilang, tetapi jika angka di depannya ganjil maka pembulatan akan naik. CONTOH : 14,765 dibulatkan menjadi 14,76 14,475 dibulatkan menjadi 14,48 10 Keamanan dan keselamatan kerja (K3) Untuk menjaga keamanan dan keselamatan kerja selama melakukan analisis penentuan kadar protein perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan analisa. b) Gunakan jas lab selama bekerja di laboratorium. c) Tempatkan unit alat destruksi dalam lemari asam. d) Saat menambahkan asam sulfat ke dalam labu destruksi dilakukan pada lemari asam, gunakan masker serta dispenser. e) Saat melakukan destruksi pastikan air pendingin dan blower dapat digunakan selama proses berlangsung. 3 dari 6

Lampiran A (normatif) Cara pembuatan pereaksi A.1 Pengganti tablet katalis: terdiri dari 7,0 g K 2 SO 4 dan 0,5 g Cu SO 4 (0,83 g Cu SO 4 5 H 2 O) A.2 Pembuatan larutan HCl a. Larutan asam klorida (HCl 0,2 N) standar Pembuatan larutan HCl 0,2 N 1 liter. Pipet 16 ml HCl 37 % (pekat ) dilarutkan dalam 1 lt dengan H 2 O. b. Standarisasi larutan HCl 0,2 N dengan cara sebagai berikut: - Buat larutan Na 2 B 4 O 7.10H 2 O 0,2 N sebanyak 100 ml. (BM Na 2 B 4 O 7.10H 2 O=381,37) Timbang 3,8137 g Na 2 B 4 O 7.10H 2 O, larutkan dalam 100 ml H 2 O mendidih. Normalitas larutan Na 2 B 4 O 7.10H 2 O dihitung sebagai berikut: N = 3,8137 x 1000 x 2 381,37 100 = 0,2000 N - Cara pembakuan dilakukan sebagai berikut: Pipet larutan Na 2 B 4 O 7.10H 2 O 0,2 N volume tertentu (tercatat), titrasi dengan larutan HCl 0,2 N. Hitung normalitas larutan HCl dengan rumus V1.N1 = V2.N2. A.3 Pembuatan indikator a b Larutan indikator methyl red 0,1%; Timbang 0,1 g methyl red, larutkan dalam 100 ml etanol. Larutan indikator bromcresol green 0.1%. Timbang 0,1 g bromcresol green, larutkan dalam etanol 100 ml. 4 dari 6

Lampiran B (normatif) Konversi kadar N menjadi kadar protein Tabel B.1 Konversi kadar N menjadi kadar protein No Bahan Faktor konversi 1 Ikan, makanan ternak, ragi, buah-buahan, malt, anggur, teh. 6,25 2 Beras 5,95 3 Roti, gandum, makaroni, bakmi 5,70 4 Kacang tanah 5,46 5 Kedelai 5,75 6 Kenari 5,18 7 Susu kental manis 6,38 5 dari 6

Bibliografi Association of Official Analytical Chemistry (AOAC), 2000. Official Methods of Analysis, 17 th. Association of Official Analytical Chemistry, 2000. Official Methods of Analysis, 17 th edition, Chapter 39.1.19. Official Chemical Method, 1979. Fish Inspection Branch Fisheries And Ocean Canada. 6 dari 6