1.2 Rumusan Masalah 1) Apakah yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan masyarakat? 2) Bagaimana upaya peningkatan kesehatan lingkungan masyarakat?

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan

MENINGKATKAN STATUS KESEHATAN MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PENERAPAN POLA HIDUP SEHAT SITI KHADIJAH NASUTION

PENDIDIKAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

I. PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar kebebasan untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP MK PENDIDIKAN KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

Perilaku kesehatan pada garis besarnya dikelompokkan menjadi 2 yakni (Notoatmodjo, 2003):

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian alat yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. menular maupun tidak menular (Widyaningtyas, 2006). bayi dan menempati posisi pertama angka kesakitan balita.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak

UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH)

BAB 1 PENDAHULUAN. makan dengan ciri makanannya. Pola makan ini dipengaruhi oleh beberapa hal,

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

BAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat

Terciptanya kondisi lingkungan yang kondusif yang terbebas dari : Pengertian UKS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, tentunya tidak terlepas dari berbagai macam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia

Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar. dimensi produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang keadaan sehat sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan masyarakat akan mempengaruhi produktivitas kerja. Sehat adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. telah berjangkit dalam periode waktu lama di tengah-tengah masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku sehat. untuk meningkatkan atau mempertahankan kondisi kesehatan mereka (Taylor,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005).

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan lingkungan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, untuk jenjang tingkat pertama (Menkes, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan. Gizi menjadi penting bagi anak sekolah karena selain dapat

BAB I PENDAHULUAN. umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. imunisasi, status gizi, dan penyakit infeksi pada anak. Faktor-faktor tersebut

KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN. Compiled by I Gede Purnawinadi Faculty of Nursing, Universitas Klabat

PENDIDIKAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR (SD) PERLU DIPRIORITASKAN. Oleh: Suryanto Staf Pengajar Prodi Ikora PKR, FIK, UNY

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpadu dengan lingkungannya dan diantaranya terjalin suatu hubungan fungsional

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Nuraida dkk, 2014). Sedangkan pada kenyataannya masih banyak

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang mempunyai peranan besar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi atau peran serta masyarakat mempunyai arti yang sangat luas, yang pada

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

PERILAKU MENYIMPANG.

BAB I PENDAHULUAN. hingga perguruan tiggi termasuk di dalamnya studi akademis dan umum, program

BAB I PENDAHULUAN. atur dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 1989 Bab III. memperoleh Pendidikan, kemudian pada pasal 6 berbunyi:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT SISWA KELAS IV SDN JUMBLANG KANDANGAN KAB. KEDIRI TAHUN 2014/ 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga

Dadang Kusbiantoro Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencakup pangan yang bergizi dan aman dikonsumsi (Kemenkes, 2011).

Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Definisi Ada Daftar Pustakanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk

PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku. yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan;

POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA)

PENDIDIKAN GIZI DAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kesehatan sedunia World Health Oganization (WHO) tahun 1948 dan

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DONGI Alamat : Jl. Lattabe No 4 Dongi, Kec. Pitu Riawa.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

Silabus Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas IX SILABUS PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien

BAB I PENDAHULUAN. 2008:73). Pada jaman dahulu dongeng disampaikan secara lisan sebelum

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

BAB II TINJAUAN TEORITIS

II. TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

OLEH MANAGER NASUTION**

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. secara langsung sehingga anak-anak sering mengabaikan kebersihan yang dapat

I. PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

BAB I PENDAHULUAN. serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Menanamkan kesadaran dan. keluarga, sekolah, dan masyarakat (Sumaatmadja, 2001:56).

Implementasi Kebijakan dan Regulasi Dalam Kesehatan Lingkungan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT) DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA PEDULI SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah kesehatan tersebut. diakses pada tanggal 15 September 2015 pukul 17.05).

BAB I PENDAHULUAN. yang diterapkan supaya hasil belajar siswa semakin meningkat.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Kebijakan Pembangunan Sumber Daya Manusia Dan Efektivitasnya. Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

PENDAHULUAN. antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun, merupakan kelompok tingkat kerawanan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat merupakan salah satu unsur utama dalam berdirinya suatu negara. Negara yang makmur, merupakan tanda bahwa negara tersebut memiliki masyarakat yang juga makmur. Kemakmuran ini didukung oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kesehatan lingkungan masyarakat di suatu negara tersebut. Kesehatan masarakat adalah ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masarakat. Salah satunya pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan. (IAKMI, 2012) Kesehatan lingkungan adalah cabang ilmu kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua aspek dari alam dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Kesehatan lingkungan didefinisi-kan oleh World Health Organization sebagai: aspek-aspek kesehatan manusia dan penyakit yang disebabkan oleh faktor-faktor dalam lingkungan. Hal ini juga mencakup pada teori dan praktek dalam menilai dan mengendalikan faktor-faktor dalam lingkungan yang dapat berpotensi mempengaruhi kesehatan. Kesehatan lingkungan mencakup efek patologis langsung bahan kimia, radiasi dan beberapa agen biologis, dan dampak (sering tidak langsung) di bidang kesehatan dan kesejahteraan fisik yang luas, psikologis, sosial dan estetika lingkungan termasuk perumahan, pembangunan perkotaan, penggunaan lahan dan transportasi. (Pirenaningtyas, 2007) Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat. (Pirenaningtyas, 2007) Salah satu faktor dalam lingkungan yang menyebabkan aspek-aspek kesehatan manusia terganggu dan munculnya penyakit adalah tingkat pendidikan masyarakat di suatu daerah tempat mereka tinggal. Faktor pendidikan dapat mempengaruhi respon masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya.

Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk membuat makalah tentang pengaruh tingkat pendidikan masyarakat terhadap kesehatan lingkungan. Sebab sebagai unsur utama suatu negara, kita perlu melakukan pembenahan agar terwujud kesehatan lingkungan yang diharapkan, serta menjadikan masyarakat lebih produktif dan berprestasi. 1.2 Rumusan Masalah 1) Apakah yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan masyarakat? 2) Bagaimana upaya peningkatan kesehatan lingkungan masyarakat? 1.3 Tujuan 1) Mendeskripsikan pengertian kesehatan lingkungan masyarakat. 2) Mendeskripsikan upaya peningkatan kesehatan lingkungan masyarakat 1.4 Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah: 1) Bagi Peneliti Makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis tentang pentingnya pendidikan agar dapat mewujudkan lingkungan masyarakat yang sehat. 2) Bagi Masyarakat Makalah ini dapat menambah pengetahuan agar masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan lingkungan sekitar melalui pendidikan.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kesehatan Lingkungan Masyarakat Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, sosial maupun ekonomi. Faktor keturunan sangat mempengaruhi kesehatan seseorang, Khususnya ibu. Ibu adalah faktor utama dalam mewariskan kesehatan bagi anak anaknya. Jika orang tuanya tidak memiliki penyakit, maka anaknya akan mewariskan kesehatan yang baik dan apabila orang tuanya memiliki penyakit, maka anaknya juga akan mewariskan kesehatan yang rendah. Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Salah satunya pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan. Pengorganisasian dalam kesehatan masyarakat amatlah penting terutama pada perawatan dan pengobatan. Pada umumnya masyarakat kurang memperhatikan kesehatan mereka. Mereka cenderung memperhatikan kesehatan sewaktu mereka merasakan daya tahan tubuh mereka menurun, Indikator kesehatan yang cukup menarik untuk diamati antara lain adalah angka kematian bayi, angka kesakitan dan pemenuhan gizi. Derajat kesehatan penduduk dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, gaya hidup, tingkat pendidikan, tingkat kesejahteraan, dan lain-lain. Faktor budaya berkaitan dengan kebiasaan penduduk pada umumnya misal; kebiasaan mencampurkan tempat tinggal dengan tempat binatang ternak, sampah yang dibuang sembarangan, penggunaan air sungai sebagai sumber air bersih. Sedangkan gaya hidup menyangkut perubahan perilaku yang massal akibat masuknya nilai-nilai baru yang dianggap modern seperti merokok, minum-minuman keras, makan makanan fast food; yang sebenarnya kebiasaan tersebut merupakan gaya hidup yang kurang sehat, atau lebih mendatangkan penyakit. Indikator permasalahan kesehatan tersebut harus ditindaklanjuti dengan tegas. Harus ada kerjasama antara pemerintah sebagai penyelenggara negara dan

masyarakat untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut. Upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat luas serta perlu memberikan pengertian dan kesedaran pada masyarakat tentang manfaat serta pentingnya fasilitas pelayanan kesehatan tersebut untuk meningkatkan dan memulihkan kesehatan mereka sehingga fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara optimal. Sedangkan upaya yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah merubah perilaku dan pola pikir yang kurang baik, serta mau belajar. 2.2 Pendidikan Masyarakat Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar yang harus dimiliki oleh semua orang. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses memperoleh ilmu dan pengetahuan. Pendidikan ini dapat dicapai dengan cara formal maupun non-formal. Cara formal diantaranya dengan mengikuti program-program seperti sekolah atau kursus, sedangkan cara non-formal yaitu dengan membaca buku-buku atau mengikuti seminar dan penyuluhan yang diadakan oleh berbagai macam pihak. Pendidikan formal dan non-formal pada dasarnya sama. Hanya saja pada pendidikan formal, kita akan mendapatkan penilaian sejauh apa ilmu yang kita miliki. Sehingga pendidikan formal memberikan kesan lebih penting dan bergengsi daripada pendidikan non-formal. Kebanyakan masyarakat menilai bahwa seseorang dapat dikatakan berilmu dilihat dari tingkat pendidikan formalnya, padahal tingkat pendidikan seseorang itu bukan hanya dilihat dari pendidikan formal saja, namun juga dari pendidikan nonformal. Sehingga, antara pendidikan formal dan non-formal harus saling mendukung. Pendidikan kesehatan dalam Notoatmodjo (2003) merupakan penerapan konsep pendidikan dalam bidang kesehatan berupa praktek pendidikan. Konsep pendidikan kesehatan lahir dari asumsi mahluk sosial membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai nilai-nilai hidup dalam masyarakat yang dalam proses pencapaiannya tidak lepas dari belajar. Proses pendidikan kesehatan memiliki tujuan agar masyarakat mengalami perubahan dari awalnya tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mampu memecahkan masalah kesehatan menjadi mampu.

Proses pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan secara perorangan, kelompok dan masyarakat sehingga disesuaikan dengan ruang lingkupnya. Proses tersebut berupa proses belajar yang tidak terlepas dari persoalan masukan (input), proses belajar dan luaran (output). Dalam proses belajar terjadi interaksi antara masyarakat yang belajar, pengajar atau pendidik, metode dan teknik belajar, media atau sarana belajar serta materi atau bahan ajar. 2.3 Peningkatan Kesehatan Lingkungan Masyarakat melalui Pendidikan Kesehatan Menurut Sarwono (1993: 1), masalah kesehatan masyarakat pada dasarnya menyangkut dua aspek utama. Yang pertama ialah aspek fisik, seperti sarana kesehatan dan pengobatan penyakit, sedangkan yang kedua adalah aspek nonfisik yang menyangkut perilaku kesehatan. Pemerintah telah menyediakan fasilitas- fasilitas kesehatan, misalnya rumah sakit, puskesmas, poliklinik dan lain- lain. Namun, bukan hanya penyediaan fasilitas kesehatan dan pengobatan itu saja yang harus disediakan oleh pemerintah, melainkan pemerintah juga perlu memberikan pengertian dan kesedaran pada masyarakat tentang manfaat serta pentingnya fasilitas pelayanan kesehatan tersebut untuk meningkatkan dan memulihkan kesehatan mereka sehingga fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara optimal. Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat bukanlah hal yang mudah, diperlukan pengertian, kesadaran dan penghayatan oleh masyarakat terhadap masalah masalah kesehatan mereka sendiri dan cara cara pemecahannya. Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan menurut Tjitarto (1992: 244-257) yaitu: a) Ceramah kesehatan yang bertujuan untuk berkomunikasi dengan orang lain, dengan cara berbicara dan berinteraksi. Minatnya harus ditumbuhkan dengan diskusi, nyanyian dan peragaan. b) Dengan cara dongeng binatang tujuannya untuk mengajarkan anak- anak cara bertingkah laku yang baik melalui perbuatan yang dilakukan oleh tokoh- tokoh dongeng tersebut. c) Poster tujuannya untuk memberikan informasi dan nasehat, arah dan petunjuk dan mengumumkan peristiwa atau program yang penting.

d) Peragaan adalah cara yang menyenangkan untuk menyampaikan pengetahuan dan keterampilan. Perilaku hidup sehat dapat diterapkan dari diri sendiri yakni dengan cara: Makan makanan yang bergizi, istirahat dan olahraga yang cukup, tidak merokok, tidak minum minuman keras dan menjauhi narkoba, selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Pendidikan tidak lepas dari proses belajar, dan faktor-faktor manusia yang berperan dalam proses belajar adalah kematangan, pengetahuan dan motivasi. Menurut Notoadmodjo (2003), pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan. Untuk mengubah pemahaman perilaku belum sehat menjadi perilaku sehat. Menurut Azwar (1983), membagi menjadi 3 macam, yaitu: 1) Perilaku yang menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat sehingga kader kesehatan mempunyai tanggung jawab didalam penyuluhannya mengarahkan cara hidup sehat menjadi kebiasaan masyarakat sehari-hari. 2) Secara mandiri mampu menciptakan perilaku sehat bagi dirinya sendiri maupun kelompok, dalam hal ini pelayanan kesehatan dasar diarahkan agar dikelola sendiri oleh masyarakat dalam bentuk yang nyata contohnya adalah posyandu.3) Mendorong perkembangan dan penggunaan sarana pelayanan kesehatan yang ada secara tepat. Dari batasan ini tersirat unsur-unsur pendidikan yakni: input adalah sasaran pendidikan (individu, kelompok, masyarakat) dan pendidik (pelaku pendidikan); proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain); output (melakukan apa yang diharapkan atau perilaku). Proses pendidikan tersebut berlangsung di dalam suatu lingkungan pendidikan atau tempat di mana pendidikan itu berlangsung, biasanya dibedakan menjadi tiga yaitu tri pusat pendidikan yaitu di dalam keluarga (pendidikan informal), di dalam sekolah (pendidikan formal), dan di dalam masyarakat. Proses pendidikan kesehatan juga mengikuti proses tersebut, dan unsurunsurnya pun sama. Yang bertindak selaku pendidik kesehatan disini adalah semua petugas kesehatan dan siapa saja yang berusaha untuk mempengaruhi

individu atau masyarakat guna meningkatkan kesehatan mereka. Karena itu individu, kelompok ataupun masyarakat, di samping dianggap sebagai sasaran (obyek) pendidikan, juga dapat berlaku sebagai subyek (pelaku) pendidikan kesehatan masyarakat apabila mereka diikutsertakan di dalam usaha kesehatan masyarakat. Anak didik atau sasaran pendidikan adalah masyarakat atau individu, baik yang sakit maupun yang tidak belum sakit, baik anak-anak maupun orang dewasa. Jadi, lingkungan pendidikan kesehatan juga mengikuti tri pusat pendidikan, yaitu : 1. Pendidikan kesehatan di dalam keluarga yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab para orangtua, dengan menitik beratkan pada penanaman kebiasaan-kebiasaan, norma-norma, dan sikap hidup sehat. 2. Pendidikan kesehatan di dalam sekolah adalah tanggung jawab para guru sekolah. Hal inl terwujud dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Tujuan pendidikan kesehatan disekolah, disamping melanjutkan penanaman kebiasaan dan norma-norma hidup sehat kepada murid, juga memberikan pengetahuan kesehatan. 3. Pendidikan kesehatan di masyarakat, yang dapat dilakukan melalui berbagai lembaga dan organisasi masyarakat. Jadi, pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kesehatan, maka pendidikan kesehatan dapat didefenisikan sebagai usaha atau kegiatan untuk membantu individu, kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan (perilakunya), untuk mencapai kesehatan secara optimal. Adapun hasil dari pendidikan kesehatan tersebut, yaitu dalam bentuk perilaku yang menguntungkan kesehatan. Baik dalam bentuk pengetahuan dan pemahaman yang positif terhadap kesehatan, yang akhirnya diterapkan dalam tindakan-tindakan yang menguntungkan kesehatan.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1) Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usahausaha pengorganisasian masyarakat. 2) Pendidikan kesehatan dapat didefenisikan sebagai usaha atau kegiatan untuk membantu individu, kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan (perilakunya), untuk mencapai kesehatan secara optimal. 3) Proses pendidikan kesehatan berlangsung di dalam suatu lingkungan pendidikan atau tri pusat pendidikan yaitu di dalam keluarga (pendidikan informal), di dalam sekolah (pendidikan formal), dan di dalam masyarakat. 3.2 Saran 1) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan mengkaji upaya untuk peningkatan kesehatan lingkungan masyarakat. 2) Bagi masyarakat diharapkan penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan informasi dalam peningkatan kesehatan lingkungan dengan turut aktif dalam pendidikan kesehatan yang ada.

PENINGKATAN KESEHATAN LINGKUNGAN MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia Keilmuan Pembimbing : Dewi Pusposari, S.Pd, M.Pd Oleh : Nubila Pradnya Paramita 110341421578 BIOLOGI OFF C UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI APRIL 2012

DAFTAR PUSTAKA Soekidjo, Notoatmodjo. 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.Yogyakarta : AndiOffset Kartayasapoetra, G.,dkk. 2005. Ilmu Gizi. Jakarta : Rineka Cipta Nasution, Siti Khadijah.2009. Artikel Kesehatan. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Ayu Mas Caem, 2010 dalam http://pmkes.blogspot.com/2010/04/pendidikankesehatan.html (di akses pada tanggal : 30 Maret 2011 19 : 11) Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2012. Naskah Akademik Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : (Online)