Fransiska Victoria P ( ) Steffy Marcella F ( )

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. yang berfungsi sebagai penstabil pada emulsi. Pada makanan, emulsifier berperan

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

Lipid. Dr. Ir. Astuti,, M.P

PENDAHULUAN. peningkatan mutu, penggunaan bahan pembentuk rasa dan warna, serta

Bahan Tambahan Pangan (Food Additive)

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK

Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasil gliserol, dengan rumus umum : O R' O C

A. Sifat Fisik Kimia Produk

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sabun adalah senyawa garam dari asam-asam lemak tinggi, seperti

11/14/2011. By: Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Jurusan Peternakan Fak Pertanian UNS. Lemak. Apa beda lemak dan minyak?

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat modern semakin memperhatikan makanan yang

I. PENDAHULUAN. (1995) roti adalah produk yang diperoleh dari adonan tepung terigu yang. makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.

LEMAK. Lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh

STUDI PEMBUATAN FOOD ADDITIVE (PAN GREASE) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI PENGEMULSI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

JENIS LIPID. 1. Lemak / Minyak 2. Lilin 3. Fosfolipid 4 Glikolipid 5 Terpenoid Lipid ( Sterol )

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

KOMPONEN KIMIA BAHAN PANGAN dan PERUBAHANNYA AKIBAT PENGOLAHAN. Oleh : Astuti Setyowati

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry

I. PENDAHULUAN. Minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian utama dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN (Ditjen Perkebunan, 2012). Harga minyak sawit mentah (Crude Palm

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)

PERCOBAAN II PENGARUH SURFAKTAN TERHADAP KELARUTAN A. Tujuan 1. Mengetahui dan memahami pengaruh penambahan surfaktan terhadap kelarutan suatu zat 2.

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

OUTLINE. Nomenclature/ Tata Nama. Struktur. Klasifikasi

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. yang jika disentuh dengan ujung-ujung jari akan terasa berlemak. Ciri khusus dari

UJI LIPID (TES KELARUTAN)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

11/10/2017. Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur MACAM TELUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SABUN MANDI. Disusun Oleh : Nosafarma Muda (M )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEGUNAAN. Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino : esensial dan non esensial

SIFAT PERMUKAAN SISTEM KOLOID PANGAN AKTIVITAS PERMUKAAN

4. Emulsifikasi dan homogenisasi

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bidang farmasetika, kata larutan sering mengacu pada suatu larutan dengan pembawa air.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

LIPIDA (BAG. DUA) Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN. bahan dasar seperti kelapa sawit, kelapa, kedelai, jagung, dan lain-lain. Meski

Hasil dari penelitian ini berupa hasil dari pembuatan gliserol hasil samping

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Nadia Kesuma Astuti Dosen Penguji. Jaka Rukmana, ST., MT.

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

LIPID. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PENGANTAR. Latar Belakang. Perkembangan teknologi pangan saat ini cukup pesat, termasuk penemuanpenemuan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN LEMAK UJI SAFONIFIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jarak duri (Ricinus communis L.) termasuk dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasta dapat digolongkan ke dalam produk emulsi berbentuk spread (olesan).

KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 11,4 juta ton dan 8 juta ton sehingga memiliki kontribusi dalam

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

TUGAS ANALISIS AIR, MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS LEMAK

KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK KIMIA KESEHATAN KELAS XII SEMESTER 5

I. PENDAHULUAN. satu produk olahan pangan asal hewan yangpaling banyak diminati

L b t i Bi ki i. Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi UGM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kini banyak dikembangkan di Indonesia. Gelato termasuk jenis frozen dairy food

LESITIN TIDAK HANYA PENTING UNTUK PROSES PANGAN TAPI JUGA UNTUK KESEHATAN! Oleh : Arif Hartoyo

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Dhadhang Wahyu Kurniawan 4/16/2013 1

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

Penentuan Bilangan Asam dan Bilangan Penyabunan Sampel Minyak atau Lemak

Air adalah wahana kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Bilamana beberapa fase berada bersama-sama, maka batas di antara fase-fase ini dinamakan antarmuka (interface).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Tetrahidrokurkumin

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman perkebunan

KIMIA. Sesi BIOMOLEKUL III LIPID A. LIPID ESTER. a. Wax

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kelarutan Ibuprofen dalam Minyak, Surfaktan, dan Kosurfaktan Formulasi Self-nanoemulsifying Drug Delivery System

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tahap Satu

Transkripsi:

Fransiska Victoria P (0911010030) Steffy Marcella F (0911010080)

Pengertian & Fungsi Emulsifier atau zat pengemulsi adalah zat untuk membantu menjaga kestabilan emulsi minyak dan air. Pengemulsi adalah suatu bahan yang dapat mengurangi kecepatan tegangan permukaan dan tegangan antara dua fase yang dalam keadaan normal tidak saling melarutkan, menjadi dapat bercampur dan selanjutnya membentuk emulsi. Fungsi: Menimbulkan emulsi pada pangan. Mengubah sifat tekstur dan keawetan. Menghasilkan produk yang kental.

Beberapa jenis makanan yang mengandung emulsifier: Biskuit Cake Soft Drinks Roti Margarin Kopi susu Caramel

Emulsifier terdiri dari bagian kepala yang bersifat hidrofilik (menyukai air) dan bagian ekor yang bersifat hidrofobik (menyukai minyak). Bagian kepala yang bersifat hidrofilik akan berikatan dengan air dan bagian ekor yang bersifat hidrofobik akan berikatan dengan minyak. gambar 1: emulsi minyak dalam air (kiri) dan emulsi air dalam minyak (kanan)

Klasifikasi Alami : diekstrak dari sumber nabati atau hewani Contoh: Garam empedu, kuning telur, fosfolipid, lanolin, madu, lecithin, kholesterol dan Saponin Sintetik (buatan) Contoh: Ester sukrosa, monoester gliserol, ester sorbitan, CSL Calcium Stearoyl Di Laciate, PolyGlycerol Ester (PGE), Sorbitan Ester (SOE), PG Ester (PGME), Sugar Ester (SE), Monoglyceride (MG), Acetylated Monoglyceride (AMG), Lactylated Monoglyceride (LMG)

KOMPOSISI Trigliserida Fosfolipid Quillail Ester Propilen Glikol

TRIGLISERIDA

Trigliserida Terdiri dari gliserol dan 3 asam lemak Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani

asam oleat asam stearat

Karakteristik Minyak-cair pada suhu ruang Lemak-padat pada suhu ruang Contoh: minyak zaitun, lemak babi

FOSFOLIPID

Fosfolipid Fosfolipid merupakan suatu lemak yang memiliki ikatan ester antara asam fosfat dengan alkohol (gliserol maupun sfingosin).

LESITIN Lesitin merupakan emulsifier alami berupa gliserofosfoslipid di mana fosfat akan berikatan ester dengan amino alkohol kolin (dikenal juga sebagai fosfatidilkolin)

Karakteristik Lesitin zwiter ion, mempunyai muatan positif pada atom N kolin dan muatan negatif pada atom O dari grup fosfat. Lesitin dapat bersifat polar (bagian kolin) dan non polar (bagian asam lemak) sehingga sangat efektif sebagai emulsifier Lesitin banyak terdapat dalam kedelai

QUILLAIL

Quillail Suatu bahan lain yang mempunyai sifat aktif permukaan ialah quillail, dengan zat aktifnya adalah saponin. Rumus molekul quillail mengandung gugus triterpenoid yang bersifat hidrofobik.

saponin

Steroid Merupakan kelompok lipid yang tidak tersaponifikasi Paling banyak adalah sterol Kolesterol merupakan sterol utama pada jaringan hewani

Kolesterol Mempunyai gugus polar, gugus hidroksil pada posisi nomor 3 pada gugus kepala Bagian lain bersifat non polar dan mempunyai struktur yang kaku Banyak terdapat dalam jaringan hewani

ESTER PROPILEN GLIKOL

Glycerine Fatty Acid Esters (Monoglyceride, MG) Ester Asam lemak gliserin terbuat dari gliserin dan lemak hewan atau minyak tumbuhan. Gliserin memiliki 3 gugus hidroksil, satu gugus berikatan ester dengan sebuah asam lemak (disebut monogliserida) Monogliserida sangat cocok dijadikan sebagai emulsifier. Monogliserida memiliki beberapa karakteristik, bergantung pada jenis asam lemaknya.

Acetic Acid Esters of Monoglycerides (Acetylated monoglyceride, AMG) Merupakan emulsifier di mana asam asetat berikatan dengan monogliserida. Aktivitas pengemulsinya kecil Merupakan minyak yang stabil di mana jumlah peroksidanya tidak akan bertambah bahkan saat dipanaskan pada suhu 97,7 C selama 1000 jam.

Lactic Acid Esters of Monoglycerides (Lactyated monoglyceride, LMG) Merupakan emulsifier di mana asam laktat berikatan dengan monogliserida. Kemampuan membentuk buih lebih kuat daripada membentuk emulsi. Digunakan pada kue dan pembentuk buih pada cream.

Polyglycerol Esters of Fatty acids(pge) Merupakan emulsifier di mana asam lemak akan teresterifikasi dengan poligliserin. Secara umum, ia akan terdispersi di air dan larut pada minyak. Sifat hidrofil dan lipofilnya berubah tergantung pada derajat polimerisasi dan jenis asam lemak. Digunakan pada beberapa produk pangan sebagai emulsifier pada produk susu dan juga sebagai modifier untuk mengontrol kristalisasi lemak.

Sucrose Esters of Fatty Acids (Sucrose ester) Terdiri dari ester dan asam lemak Memiliki keseimbangan hidrofilik dengan lipofilik (HLB) antara 1 sampai 16 Digunakan sebagai agen pengemulsi dan pendispersi untuk cream dan anti bakteri untuk kopi kalengan

Daftar Pustaka Cahyadi, Wisnu. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: Bumi Aksara Tranggono dkk. 1990. Bahan Tambahan Pangan(Food Additive). Pusat Antar Universitas-Pangan dan Gizi. UGM.Yogyakarta. Winarno, F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.