KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Jenis Hama yang Terdapat di Perumahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh : Bustanul Arifin K BAB I PENDAHULUAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lelah, beristirahat setelah penat melaksanakan kewajiban sehari-hari,

UJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

TINJAUAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PEMELIHARAAN JAMBAN KELUARGA DI GAMPONG LAM ILIE MESJID KECAMATAN INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemantauan Vektor Penyakit dan Binatang Pengganggu. dan binatang pengganggu lainnya yaitu pemantauan vektor penyakit dan

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

METODOLOGI PENELITIAN

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan ikan segar. Menurut Handajani (1994) (dalam Sari, 2011), ikan asin lebih menguntungkan dalam hal kesehatan.

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. investasi sumber daya manusia, serta memiliki konstribusi yang besar untuk

DAFTAR ISI... HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III RESUME KEPERAWATAN

LAMPIRAN. Kuisioner Untuk Petani Bawang Merah. A1. Nama Responden : A4. Pendidikan : (1) tidak Sekolah (2) SD Tidak Tamat. A6.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman penduduk serta tempat-tempat umum lainnya. Pada saat ini telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi dari ancaman yang merugikannya. perilaku sangat mempengaruhi derajat kesehatan. Termasuk lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa terutama di

TINJAUAN PUSTAKA Penggunaan Pestisida Rumah Tangga

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar. dimensi produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang keadaan sehat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lembaga. Sistem produksi. Ekonomi. Sistem. pemasaran. Perilaku. ekonomi. Kelompok sosial. Kualitas Pendidikan pengangguran Modal sosial

BAB V PENCEMARAN SUNGAI DUSUN LUWUNG. yang langsung dialirkan pada sungai. Hal tersebut menyeba bkan pe ndangkalan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk tersebutlah yang menjadi salah satu masalah bagi suatu kota besar.

TINDAKAN MASYARAKAT PERKOTAAN DI BOGOR TERHADAP KEHADIRAN TIKUS SHERLY ASRILIA A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga dipengaruhi oleh tidak bersihnya kantin. Jika kantin tidak bersih, maka

5. Gerungan Sikap terhadap objek tertentu, yang dapat merupakan sikap, pandangan, atau sikap perasaan, tetapi sikap mana disertai oleh kecenderungan

Sikap. Oleh : Dra. Rahayu. G, M. Si

BAB I PENDAHULUAN. arthropoda yang berperan sebagai penular penyakit sehingga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. penting agar masyarakat tahu dan mau serta mampu menerapkan pola perilaku hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, untuk jenjang tingkat pertama (Menkes, 2004).

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

lingkungan sosial meliputi lama pendidikan, jenis pekerjaan dan kondisi tempat bekerja (Sudarsono, 2002).

Dokumentasi SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) S P O Sanitasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Mewujudkan misi Indonesia sehat 2010 maka ditetapkan empat misi

I. PENDAHULUAN. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo, dan memiliki batas-batas administrasi sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Indonesia merupakan negara tropik yang mempunyai kelembaban

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

Berbagai Teori Tentang Sikap dan Perilaku Menurut Beberapa Referensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

II. LANDASAN TEORI. Menurut Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2008:6) Definisi tersebut memunculkan pengertian bahwa tujuan pemasaran adalah untuk

HUBUNGAN KUALITAS FISIK DAN LINGKUNGAN dengan POLA KEHIDUPAN LANSIA di kelurahan pudak payung kec banyumanik, semarang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertanian Organik

BAB I PENDAHULUAN. Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara

2013 GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1995 TENTANG PERLINDUNGAN TANAMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan salah satu jenis ternak yang banyak dipelihara di. Berdasarkan data populasi ternak sapi perah di KSU

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga,

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan fisiologis manusia seperti. mencakup kepemilikan jamban sebagai dari kebutuhan setiap anggota keluarga.

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

From Farm to Fork...

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa adanya (langsung tanpa pengolahan tertentu), dengan begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi gencarnya persaingan dalam bidang ritel, maka tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik

CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (IRT)

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

BAB I PENDAHULUAN. menentukan corak kehidupan dan mempunyai peranan yang sangat dominan

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN KELUARGA DENGAN FREKUENSI DIARE DAN STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA SEGIRI KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

I. PENDAHULUAN. produksi pertanian baik secara kuantitas maupun kualitas. Pada tahun 1984

Transkripsi:

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Pemikiran Permukiman adalah suatu suatu ekosistem, dimana masyarakat sebagai komponen sosial sekaligus merupakan komponen biologis, sementara kondisi lingkungan dan pestisida dilihat sebagai komponen fisik. Penelitian ini menempatkan masyarakat khususnya ibu rumah tangga sebagai sasaran penelitian. Penelitian ini berasumsi bahwa perilaku masyarakat dalam penggunaan pestisida dipengaruhi oleh sikap dan keadaan lingkungan (faktor fisik, faktor biotik dan faktor sosial budaya). Perilaku adalah respon atau reaksi dari seseorang berupa reaksi dan gerakan lahiriah secara fisik, pernyataan verbal dan pengalaman subyektif. Perilaku terhadap pestisida rumah tangga yang diteliti meliputi perilaku sejumlah responden terhadap penggunaan jenis bahan aktif dan formulasi, pembacaan aturan pada label sebelum menggunakan, penggunaan pestisida sesuai petunjuk dalam label, tempat aplikasi, waktu dan musim aplikasi, frekuensi aplikasi, biaya pembelian pestisida serta cara-cara pengendalian non-kimiawi. Perilaku sosial seseorang dapat dikaji sebagai sesuatu proses kebiasaan dan bersumber dari proses mental. John Dewey menekankan pada penjelasan kebiasaan individual, tetapi mereka juga mencatat bahwa kebiasaan individu mencerminkan kebiasaan kelompok - yaitu adat-istiadat masyarakat - atau struktur sosial. Sikap adalah penilaian positif atau negatif terhadap suatu obyek yang dalam penelitian ini adalah pengendalian hama permukiman dengan menggunakan pestisida rumah tangga. Sikap terdiri dari tiga komponen, yaitu kognisi, afeksi dan psikomotorik. Sikap terhadap penggunaan pestisida dipengaruhi oleh faktor internal individu dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi karakteristik individu. Karakteristik yang mempengaruhi sikap yaitu pendidikan, pendapatan dan jumlah keluarga. Sementara faktor eksternal yang dibahas dalam penelitian ini adalah media informasi. Media informasi merupakan fungsi penting dalam membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak

30 informasi dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang, selanjutnya akan menimbulkan kesadaran. Pada akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Sumber informasi yang berkaitan dengan penggunaan pestisida rumah tangga diperoleh melalui membaca label, toko atau suplier, pengalaman, membaca majalah, menonton iklan TV, mendengarkan dari radio, melalui teman atau tetangga serta penyuluh. Sementara itu hal yang mempengaruhi perilaku penggunaan pestisida adalah sikap dan keberadaan hama permukiman. lingkungan yang menyebabkan munculnya hama permukiman dapat disebabkan oleh kondidi lingkungan fisik, lingkungan biotik dan lingkungan sosial budaya. Lingkungan fisik yang mempengaruhi munculnya hama adalah tidak tersedianya permukiman yang baik dan terpelihara, sehingga tidak ada fasilitas penunjang untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan masyarakat yang sehat. Permukiman yang sehat dan bersih merupakan permukiman yang tidak mendukung untuk kehidupan dan perkembangan hama permukiman. Agar sarana dan prasarana dapat berfungsi dengan baik maka diperlukan pemeliharaan yang baik pula. Bangunan rumah tinggal juga merupakan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi timbulnya hama permukiman. Rumah tinggal dengan sanitasi yang kurang baik, tidak terdapat ventilasi, terdapat banyak celah-celah dan retakan, umumnya menyediakan tempat berlindung bagi hama permukiman yaitu tempat yang digunakan sebagai naungan hama permukiman. Sebagai contoh kecoa menggunakan celah dan retakan untuk menjaga kelembaban tubuhnya sambil beristirahat dan bersembunyi dari manusia dan musuh alaminya, sedangkan nyamuk bersembunyi dan berlindung di selokan-selokan yang lembab dan kotor. biotik yang mempengaruhi perkembangan hama permukiman yaitu tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme. Tanaman yang tidak terawat dapat mempengaruhi keberadaan hama permukiman karena menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi hama, sementara manusia dan hewan, terutama hewan peliharaan juga merupakan inang dan memberikan makanan untuk hama. Manusia menjadi inang nyamuk, semakin banyak orang semakin tinggi tingkat keberhasilan nyamuk untuk dapat kontak dengan manusia.

31 Kepadatan penduduk yang tinggi, menyebabkan ketersediaan inang dan makanan untuk hama permukiman semakin tersedia. sosial budaya juga mempengaruhi keberadaan hama permukiman antara lain pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sanitasi dasar akan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Kepadatan penduduk serta perencanaan tata ruang yang tidak baik akan mengakibatkan permukiman menjadi kotor. Hal tersebut akan mendukung meningkatnya populasi hama permukiman seperti lalat dan semut. Selain kepadatan penduduk, kebiasaan penduduk merupakan faktor sosialbudaya yang mempengaruhi keberadaan hama permukiman. Kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya yaitu di sungai atau situ akan memperburuk konsisi lingkungan, karena akan mendatangkan lalat dan hama lain berdatangan dan bertambah banyak. Secara ringkas, kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 yang menunjukkan alur pemikiran perilaku ibu rumah tangga dalam mengendalikan hama permukiman dengan menggunakan pestisida rumah tangga.

32 Karakteristik 1. Umur 2. Pendidikan 3. Status Pendapatan 4. Jumlah Anggota Keluarga Sikap Ibu Rumah Tangga 1. Kognitif 2. Afektif 3. Psikomotorik Media Informasi Fisik Biotik Sosial Budaya Lingkungan Perilaku Ibu Rumah Tangga I. Jenis Pestisida 1. Penggunaan Pestisida 2. Jenis Formulasi Pestisida II. Cara Menggunakan 1. Membaca Aturan Pakai 2. Menggunakan Dosis Tepat 3. Menggunakan Dosis Lain 4. Tempat Menyimpan 5. Tempat Menggunakan 6. Frekuensi Menggunakan 7. Waktu Menggunakan III. Biaya Pengeluaran Pestisida IV. Pengendalian Non-Kimia Dampak Penggunaan Pestisida 1. Kesehatan Anggota Keluarga 2. Kesehatan Masyarakat Sekitar Gambar 1 Bagan Kerangka Pemikiran Keterangan : = tidak diuji secara statistik

33 Hipotesis Penelitian 1. Terdapat jenis-jenis hama permukiman dan terdapat faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan munculnya hama permukiman di Jakarta. 2 Terdapat perilaku ibu rumah tangga yang baik dalam menggunakan pestisida di lingkungan tempat tinggal. 3 Terdapat hubungan nyata antara sikap dan perilaku ibu rumah tangga dalam menggunaan pestisida rumah tangga di lingkungan tempat tinggal. 4 Terdapat dampak penggunaan pestisida di lingkungan rumah tangga terhadap keracunan di masyarakat.