Ketimpangan Sosial Di Indonesia Menurut Warga

dokumen-dokumen yang mirip
BAROMETER SOSIAL 2015 PERSEPSI WARGA TENTANG KUALITAS PROGRAM SOSIAL, SUMBER DAN FAKTOR KETIMPANGAN SOSIAL

RINGKASAN. Rekomendasi. 1. Selain peningkatan kesempatan kerja dan penyetaraan penghasilan, diperlukan program sosial dalam


LAPORAN SURVEI NASIONAL Persepsi Publik Terhadap Kepala Daerah Berprestasi 29 SEPTEMBER 2016

DUKUNGAN TERHADAP CALON INDEPENDEN

internal khususnya di lingkungan pemerintah daerah dan kota Magelang.

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

PENDAHULUAN. LAPORAN SURVEI PILKADA KAB. Sumedang Temuan Survei : Agustus 2017

Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah

MENDETEKSI KETIMPANGAN SOSIAL MELALUI PENILAIAN WARGA

LAPORAN TELESURVEI PERSEPSI PUBLIK TERHADAP PILKADA DKI JAKARTA JULI 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Pendapatan Pekerja Bebas dan Berusaha Sendiri, 2016

Kuesioner Pimpinan sebagai Role Model. Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2015

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Tiongkok merupakan negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia.

ABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA Persepsi Publik Terhadap Pilkada DKI Jakarta OKTOBER 2016

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Independensi Integritas Profesionalisme

A. Pengantar. B. Metodologi Survey. C. Karakteristik Responden. C.1. Usia Responden

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

STATISTIK PERTEMUAN VII

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, disahkan pada

RENCANA PROGRAM SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA

HASIL SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Periode Maret-April 2015

BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban pemerintah terhadap perbaikan pelayanan publik termasuk dalam

Beberapa Isu-terkait Kemiskinan: Analisis Awal Data Survei Sosial Ekonomi Nasional

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI ROTE NDAO

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

TERTATIH MENGEJAR PEMENUHAN KEBUTUHAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup

BAB V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran

PENGADILAN NEGERI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Pembangunan, Migrasi, dan Kebijakan

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA Persepsi Masyarakat Terhadap Program Kerja Cagub-Cawagub DKI Jakarta TEMUAN SURVEI 14 Desember 2016

PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG

SURVEY KEPUASAN PENGGUNA PENGADILAN Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang terjadi. Selain mempertahankan didunia usaha, perusahaan dapat

39 Apakah rata-rata pihak manajer divisi dapat menjalin komunikasi dengan baik dengan karyawan-karyawan bawahannya?

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

Survei Khusus Pendukung Model Produk Domestik Bruto, 2014

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

Kesetaraan Gender dan Pembangunan di Indonesia

BAB 3 METODE PENELITIAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2010

LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015

CITIZEN REPORT CARD FLORES TIMUR. NTt

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

Pilot Post Enumeration Survey (PES) Sensus Pertanian 2013 (Pilot PES ST2013), 2012

Hubungan Kerja Direksi dan Dewan Pengawas. Good Governance is Commitment and Integrity

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

LAPORAN HASIL SURVEY PENGADILAN NEGERI BAUBAU KELAS IB TAHUN 2017

BAB VI PENUTUP. terutama pada posisi jabatan struktural. Hal ini dapat diindikasikan bahwa terdapat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hipotesis yang diajukan pada Bab I dan berdasarkan hasil

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E

Survei Tendensi Konsumen, 2014

Survei Statistik Keuangan BUMN dan BUMD, 2012

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

LEMBAGA PEMBERANTASAN SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL

DUA TAHUN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI ACEH DAN NIAS PASCA-TSUNAMI : EVALUASI PUBLIK

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

Penyempurnaan dan Pengembangan Indikator Statistik Lintas Sektor, 2013

PENELITIAN IMPLEMENTASI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha dan keadaan ekonomi yang terus menerus mengalami perubahan

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS FUNGSI PERSONALIA

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Powerpoint Templates Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Kalimantan Timur periode , secara umum

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN. penelitian, serta rekomendasi bagi penelitian berikutnya. Bagian kesimpulan

Mata Kuliah Kewarganegaraan OTONOMI DAERAH. Modul ke: Panti Rahayu, SH, MH. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

EVALUASI PUBLIK TERHADAP KINERJA 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK

dapat menciptakan kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan.

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

Kompilasi Data Laporan Perekonomian Indonesia, 2016

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI PRABUMULIH KELAS II

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

Transkripsi:

1

Ketimpangan Sosial Di Indonesia Menurut Warga 2015 Hasil Survey Ketimpangan Sosial Di Indonesia Selama Tahun 2014 INFID

Latar Belakang Secara makro, ekonomi Indonesia tampak mengalami kemajuan. Meski pertumbuhan ekonomi terjadi dan kelas menengah bertambah di Indonesia tetapi ketidaksetaraan masih berlangsung. IBS 2015 INFID 3

Ketimpangan masih tinggi meski pemerintah sudah menjalankan program sosial. IBS 2015 INFID 4

Kualitas hidup dan kesenjangan masih berlangsung di Indonesia IBS 2015 INFID 5

Metode Metode pengambilan data: Survey Jumlah responden: 2500 orang Survey dilakukan di 34 provinsi di Indonesia selama 2 bulan (30 Januari s/d 25 Maret 2015) Teknik sampling: multi-stage random sampling Margin of error: 1.96 IBS 2015 INFID 6

Lokasi Pengukuran 34 Provinsi di Indonesia IBS 2015 INFID 7

Ketimpangan Sosial Ketidakmerataan distribusi sumber daya dalam masyarakat. IBS 2015 INFID 8

Ketimpangan Sosial Memberikan gambaran perbedaan antara pendapatan rata-rata, dan apa yang didapatkan oleh orang miskin dan kaya, atau kelompokkelompok dalam masyarakat IBS 2015 INFID 9

Ranah yang berperan dan menjadi sumber ketimpangan sosial menurut warga IBS 2015 INFID 10

RANAH YANG PALING BERPERAN MENGHASILKAN KETIMPANGAN SOSIAL MENURUT WARGA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. N = 2500 IBS 2015 INFID 11

Warga menilai ada ketimpangan di setiap ranah yang menjadi sumber ketimpangan. SEBERAPA BESAR KETIMPANGAN SOSIAL YANG TERJADI? Prosentase menjawab cenderung timpang 60% 57% 55.5% 54.7% 51.6% 50.9% 48% 47.2% 47% 34.5% N = 2500 IBS 2015 INFID 12

Penilaian warga mengenai penghasilan mereka 50.7% TIDAK LAYAK IBS 2015 INFID 13

Penilaian warga mengenai apakah penghasilan mereka sesuai dengan usaha berdasarkan lima wilayah besar Indonesia IBS 2015 INFID 14

Seberapa wajar perbedaan penghasilan antara orang di Indonesia tersebut? CENDERUNG TIDAK WAJAR CENDERUNG TIDAK ADIL N = 2500 Seberapa adil perbedaan penghasilan antara orang di Indonesia tersebut? 15

Penilaian warga mengenai kewajaran perbedaan penghasilan yang ada di Indonesia di lima wilayah besar di Indonesia IBS 2015 INFID 16

Penilaian warga mengenai keadilan perbedaan penghasilan yang ada di Indonesia di lima wilayah besar di Indonesia IBS 2015 INFID 17

Menurut sebagian warga, masih ada ketimpangan sosial antara perempuan dan laki-laki 31.7% IBS 2015 INFID 18

Akses Ke Pendidikan Berdasarkan Jenis Kelamin 70% 60% 50% 48% 52% 46% 54% 54% 46% 52% 48% 59% 61% 40% 41% 39% 30% 20% 10% 0% Primary School Junior Highschool Senior Highschool TAFE Bachelor Post Graduate MALE FEMALE

Penghasilan Per Bulan Berdasarkan Jenis Kelamin MALE FEMALE 63% 40% 60% 48% 52% 46% 54% 50% 50% 54% 55% 46% 45% 58% 42% 37% <US$45 US$45-60 US$60-90 US$90-140 US$140-190 US$190-280 US$280-470 >US$470

Indeks Ketimpangan Sosial Indeks ketimpangan sosial ini mengindikasikan berapa banyak ranah dari 10 ranah sumber ketimpangan yang dinilai timpang oleh seluruh responden. Rentang Indeks: 1-10 0 = tidak ada ranah yang timpang 10 = ada ketimpangan di 10 ranah Indeks Ketimpangan Sosial tahun 2015: 5,06 Artinya: Seluruh responden menilai ada ketimpangan di 5 dari 10 ranah sumber ketimpangan. IBS 2015 INFID 21

Persepsi Ketimpangan Sosial 8 dari 10 warga mempersepsi adanya ketimpangan sosial 22

Penyebab Ketimpangan Menurut warga: IBS 2015 INFID 23

Menurut warga, yang harus bertanggungjawab mengatasi ketimpangan: IBS 2015 INFID 24

Menurut warga, yang perlu dilakukan untuk mengatasi ketimpangan sosial: IBS 2015 INFID 25

Rekomendasi 1. Perlu dilakukan analisis kebutuhan program sosial untuk menentukan program apa yang perlu dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia, baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota dalam rangka mengurangi ketimpangan sosial. 2. Perlu dibuat standard pelaksanaan program sosial, mencakup di antaranya prosedur operasional, durasi, frekuensi, besaran bantuan, proses pemberian bantuan, target penerima bantuan, pelaksana program, serta aktivitas pemantauan dan evaluasi. IBS 2015 INFID 26

Rekomendasi 3. Audit independen dari pihak di luar pemerintah untuk mengevaluasi dan menghasilkan usulan perbaikan pelaksanaan program sosial agar lebih efektif mengurangi ketimpangan sosial. Audit akan menjadi bagian dari sistem pengontrolan kualitas pelaksanaan program sosial, termasuk di dalamnya kontrol terhadap kualitas bantuan, kualitas pelayanan, efektivitas dan efisiensi prosedur pemberian bantuan, kemudahan akses warga terhadap program sosial, efek dan manfaat dari bantuan, serta keberlanjutannya. 4. Perlu studi mengenai sumber, penyebab dan cara mengatasi ketimpangan sosial yang didukung oleh data yang kuat dan dilakukan secara berkelanjutan. IBS 2015 INFID 27

Rekomendasi 5. Agar usaha pemberdayaan warga di Indonesia untuk mengejar arah kehidupan yang ditentukannya sendiri, dan untuk terlibat dalam partisipasi sosial yang luas diperlukan revolusi birokrasi. Upaya itu membutuhkan perubahan kerangka pikir, mindset, bahkan paradigma yang mendasari pemerintahan dan birokrasi. IBS 2015 INFID 28