Analisis Situasi. PENDEKATAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI RW 03 (Perum Kertas Leces) DESA BANJAR SAWAH KECAMATAN TEGALSIWALAN KABUPATEN PROBOLINGGO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Makalah Perencanaan dan Evaluasi POHON MASALAH. Oleh : Kelompok 3 IKMA 2011

Mulai. Perumusan Masalah. Lengkap? Ya. Menentukan Tujuan Sistem. Identifikasi Output dan Evaluasi Aspek. Interpretasi Black Box Diagram.

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

1

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dan meningkatnya kegiatan pembangunan (Thrihadiningrum, 2010).

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Plan of action atau Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Kelompok 5 IKMA 2011

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. 2010), dengan laju pertumbuhan penduduk sebanyak 1,49%. Tingkat pertumbuhan

Mulai. Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik. Formulasi Masalah. Menentukan Tujuan sistem. Evaluasi Output dan Aspek

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

BAB I PENDAHULUAN. sampah yang dihasilkan tiap harinya. Sampah berdasarkan kandungan zat kimia

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Kelurahan/Desa. Desa Giripanggung merupakan salah satu desa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk dunia bergerak cepat dan terus bertambah. Sejarah

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah

KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI. Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

KATA PENGANTAR. Manfaat dalam melakukan kegiatan pembuatan lubang biopori antara lain :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Selama ini sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PUPUK KOMPOS RAMAH LINGKUNGAN DAN EKONOMIS DENGAN MEMANFAATKAN SAMPAH DI DESA GEMPOLSEWU BIDANG KEGIATAN:

KERJA SAMA BISNIS PENDIRIAN BANK SAMPAH MODEL BARU

BAB VI TINGKAT PARTISIPASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERUBAHAN PERILAKU PESERTA PROGRAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

1. Pendahuluan ABSTRAK:

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO

Kategori : Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu

KINERJA KEGIATAN DAUR ULANG SAMPAH DI LOKASI DAUR ULANG SAMPAH TAMBAKBOYO (Studi Kasus: Kabupaten Sleman)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang tidak baik bagi manusia. Tumpukan sampah. tersebut jika dibiarkan dapat menimbulkan pencemaran, penyakit serta

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

DAFTAR PERTANYAAN (Kepala Lingkungan, Kepala Dusun, Tokoh Masyarakat) Lokasi :... Nama :... Profesi :... Alamat :...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan

BAB II RANCANGAN KEGIATAN

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Profil Orgic's Home Generasi Muda Peduli Sampah

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB VI STRATEGI DAN PERANCANGAN PROGRAM

EVALUASI HASIL PEMANTAUAN P1 ADIPURA PERIODE KOTA SOREANG

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen itu akan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang banyak dan terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk

BAB I. Pendahuluan. peningkatan sebesar jiwa. Pada tahun 2015, diperkirakan jumlah penduduk akan mencapai

ATURAN BERSAMA DESA BAKIPANDEYAN KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA. widyagama mahakam

PEMBERDAYAAN SDM DALAM PEMANFAATAN SAMPAH BASAH SEBAGAI PUPUK CAIR DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pandangan perkembangan pertanian organik sebagai salah satu teknologi alternatif untuk menanggulangi

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN PLAN OF ACTION

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN

Pelatihan Pengolahan Limbah Kertas Dengan Menggunakan Alat Penghancur Di Desa Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

PENDAHULUAN Latar Belakang

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

Oleh: Drs. Paulus Hariyono, M.T. Sentot Suciarto A., Ph.D. Veronica Kusdiartini, SE., Msi Ir. E. Etty Listiati, M.T.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

Analisis Situasi PENDEKATAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI RW 03 (Perum Kertas Leces) DESA BANJAR SAWAH KECAMATAN TEGALSIWALAN KABUPATEN PROBOLINGGO

1. Kebijakan: INPUT Kebijakan RW untuk mengurangi pembakaran sampah Kebijakan RW untuk mendorong pemilahan sampah tingkat rumah tangga Terdapat program bank sampah organik (Bank Samsun) 2013 untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos

2. Sumber Daya: Belum tersedianya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di 3 RT yang cukup dan dalam kondisi yang baik Di RW 3 terdapat salah satu warga yang berwirausaha menjadi pengepul sampah Terdapat pos pengolahan pupuk kompos (Bank Samsun) 2013

3. Market: Masyarakat RW 03 adalah karyawan PT. KL yang memiliki kesibukan bekerja. Bankrutnya PT KL menambah aktivitas karyawan untuk berwirausaha dan bekerja di luar. Warga rata-rata berpendidikan menengah ke atas. Banyaknya pepohonan di wilayah RW 03 memiliki potensi sampah organik dedaunan yang tinggi. Masyarakat memiliki kebiasaan membakar sampah untuk mempercepat proses pengolahan sampah

PROSES Program Bank Samsun (Sampah Dusun) Tahun 2013: Dukungan masyarakat akan kebijakan belum maksimal Struktur organisasi Bank Samsun belum sesuai dengan kebutuhan pengelolaan Belum dibentuknya sistem pengumpulan sampah Partisipasi masyarakat rendah, karena kesibukan dan Bank Samsun letaknya tidak strategis. Pengawasan dan kontrol dari perangkat RW belum berjalan Koordinasi antara perangkat RW dengan perangkat RT maupun antar perangkat RT belum berjalan baik

OUTPUT Bank Samsun tidak berjalan baik Keberadaan sampah dedaunan di jalan RW yang cukup tebal Tingkat pembakaran sampah tetap tinggi

OUTCOME Bank Samsun sebagai salah satu sumber pendanaan Kas RW tidak mampu berperan maksimal melalui hasil penjualan kompos Terganggunya pemandangan, keindahan dan kebersihan wilayah RW akibat banyaknya sampah Polusi udara akibat pembakaran sampah

IMPACT Angka Kejadian ISPA tetap tinggi

PENDEKATAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI RW 03 (Perum Kertas Leces) DESA BANJAR SAWAH KECAMATAN TEGALSIWALAN KABUPATEN PROBOLINGGO INPUT 1. Kebijakan: Kebijakan RW untuk mengurangi pembakaran sampah Kebijakan RW untuk mendorong pemilahan sampah tingkat rumah tangga Terdapat program bank sampah organik (Bank Samsun) 2013 untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos 2. Sumber Daya: Belum tersedianya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di 3 RT yang cukup dan dalam kondisi yang baik Di RW 3 terdapat salah satu warga yang berwirausaha menjadi pengepul sampah Terdapat pos pengolahan pupuk kompos (Bank Samsun) 2013 3. Market: Masyarakat RW 03 adalah karyawan PT. KL yang memiliki kesibukan bekerja. Bankrutnya PT KL menambah aktivitas karyawan untuk berwirausaha dan bekerja di luar. Warga rata-rata berpendidikan menengah ke atas. Banyaknya pepohonan di wilayah RW 03 memiliki potensi sampah organik dedaunan yang tinggi. Masyarakat memiliki kebiasaan membakar sampah untuk mempercepat proses pengolahan sampah PROSES Program Bank Samsun (Sampah Dusun) Tahun 2013: Dukungan masyarakat akan kebijakan belum maksimal Struktur organisasi Bank Samsun belum sesuai dengan kebutuhan pengelolaan yakni hanya sampah organik, sedangkan sampah anorganik belum dipikirkan Belum dibentuknya sistem pengumpulan sampah yang baik, sehingga Bank Samsun menunggu partisipasi aktif masyarakat Partisipasi masyarakat rendah, karena kesibukan masyarakat dan pekerjaan dan memilih tetap membakar sampah karena Bank Samsun letaknya tidak strategis. Pengawasan dan kontrol dari perangkat RW belum berjalan Koordinasi antara perangkat RW dengan perangkat RT maupun antar perangkat RT belum berjalan baik

OUTPUT OUTCOME 1. Bank Samsun tidak berjalan baik 2. Keberadaan sampah dedaunan di jalan RW yang cukup tebal 3. Tingkat pembakaran sampah tetap tinggi IMPACT 1. Bank Samsun sebagai salah satu sumber pendanaan Kas RW tidak mampu berperan maksimal melalui hasil penjualan kompos 2. Terganggunya pemandangan, keindahan dan kebersihan wilayah RW akibat banyaknya sampah 3. Polusi udara akibat pembakaran sampah 1. Angka Kejadian ISPA tetap tinggi

No Upaya + Hasil 1 Impact 2 Outcome 3 Output Indikator MoV Asumsi Gab Angka Kejadian Ispa Polusi udara Keindahan dan kebersihan Pemasukan Kas RW dari Bank Samsun Keberlangsungan Bank Samsun Pembakaran sampah 1. Data Riwayat Penyakit di PonKesDes 2. Data Primer Survey 1. Data BLH Kab.Probolinggo 2. Data Profil Kec.Tegalsiwalan 1. Data Primer Survey 2. Observasi Laporan Pemasukan Bank Samsun Evaluasi Hasil laporan PKL 2013 Data Primer (Hasil Survey PKL 2014) Jika termasuk 3 penyakit terbanyak maka termasuk tinggi dan menjadi masalah -Jika kadar secara kuantitatif melebihi nilai baku mutu ISPU -Jika secara kualitatif terdapat polusi udara pembakaran yang menganggu di setiap area Jika secara kualitatif terdapat tumpukan sampah di sekitar rumah, jalanan dan wilayah perumahan Jika pemasukan kas dari Bank Samsun tidak teratur setiap bulan dan jumlahnya kurang dari 5% keseluruhan sumber pemasukan maka dikatakan rendah Jika masih berjalan hingga tahun 2014 dikatakan memiliki keberlanjutan Jika secara kualitatif ditemukan rumah tangga yang membakar sampah lebih dari 50% warga dikatakan tinggi Data primer: merupakan tertinggi ke-3 (12,8%) Data Ponkesdes: tertinggi ke-2 (111 kasus) Secara kualitatif terdapat polusi pembakaran di hampir seluruh rumah dan terjadi pagi, siang maupun sore hari Secara kualitatif terdapat tumpukan sampah di depan rumah, dan jalanan (daun) yang cukup banyak. Terjadi kekurangan dana kas RW karena bank samsun tidak menghasilkan pemasukan yang cukup. (nominal tidak disebut) Bank samsun berjalan hanya 1-2 bulan awal pembentukan 83% masyarakat melakukan pembakaran sampah pada survey data primer 2014

4 Proses Jumlah Sampah Survey sampel Data Primer Jika jumlah sampah yang mampu di olah di bank samsun besar, maka jumlah sampah di lingkungan rendah, sebaliknya. Progam Bank Samsun tahun 2013 - Dukungan masyarakat - Struktur Bank Samsun - Sistem pengumpulan sampah - Partisipasi masyarakat - Kontrol dan pengawasan - Koordinasi Perangkat Dusun Data Laporan Bank Samsun Laporan PKL Bank Samsun 2013 Laporan PKL Bank Samsun 2013 Data Laporan Bank Samsun Data Laporan Bank Samsun Laporan Kegiatan RW Jika jumlah masyarakat yang berpartisipasi kurang dari 50% warga maka dikatakan dukungannya rendah Jika struktur bank samsun ada dan dijalankan dengan baik maka dikatakan struktur berjalan Jika tidak terdapat sistem pengumpulan maka dikatakan menjadi masalah Jika jumlah masyarakat yang berpartisipasi kurang dari 50% warga maka dikatakan dukungannya rendah Jika tidak dilakukan evaluasi dan terdapat laporan evaluasi RW maka dikatakan masalah Jika tidak adanya kesamaan persepsi dan komitmen perangkat RW dan RT maka dikatakan sebuah masalah 5 Kebijakan - Kebijakan Proker ketua RW Ada/tidak Ada Jumlah sampah olah bank samsun sedikit karena berasal dari 2 rumah tangga saja, sehingga sampah di lingkungan tinggi Partisipan hanya 2 orang Struktur ada, namun sederhana dan tidak dijalankan sesuai jobdesc Tidak terdapat sistem pengumpulan Partisipan hanya 2 orang Tidak ada laporan secara tertulis Belum adanya kesamaan persepsi dan komitmen antara perangkat RW dan RT

Input pembakaran sampah - Kebijakan Pemilahan Sampah - Progam Bank Samsun (Sampah Organik) Sumber Daya - Sarana Tempat Pembuangan Sementara - Keberadaan Tempat Pengelolaan Akhir - Pos pengolahan Proker ketua RW Ada/tidak Ada Laporan PKL tahun 2013 Ada/tidak Ada Observasi Fisik sampah Organik Market - Kesibukan warga 1. Profil Desa Banjarsawah 2. Data Primer Survey Ada/tidak Jika jumlah sesuai dengan rasio warga, 10 rumah 1 TPS Observasi Fisik Ada/tidak Ada Tiap RT hanya 1, sehingga 1 RW terdapat 3 TPS Observasi Fisik Ada/tidak Ada, tempatnya tidak strategis - Pekerjaan warga 1. Data Profil Desa Banjarsawah 2. Data Primer Survey - Status pendidikan 1. Profil Desa Banjarsawah 2. Data Primer Jika waktu di rumah lebih kecil daripada waktu bekerja dikatakan kesibukan tinggi Kualitatif, kesibukan di luar rumah cukup. Namun presentase di luar rumah dan di rumah masih lebih besar di rumah. Jika pekerjaan masyarakat Pekerjaan warga RW 03 (RT 18, 19, 20) 32% karyawan swasta, 24% wiraswasta Jika status pendidikan ratarata di bawah pendidikan menengah maka dikatakan masalah Pendidikan warga RW 03 (RT 18, 19, 20) 48% pendidikan SMA, 20% S1 dan D3 - Jumlah pepohonan 1. Observasi wilayah RW 03 Kualitatif keberadaan pohon Jumalh pepohonan 2. Data Inventaris RW dan kepadatan pohon padat - Kebiasaan 1. Data Primer Survey Jika secara kualitatif 83% masyarakat

Pengolahan Sampah Masyarakat ditemukan rumah tangga yang membakar sampah lebih dari 50% warga dikatakan tinggi melakukan pembakaran sampah pada survey data primer 2014