UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DAN PERUBAHANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : VI/MPR/2001 TENTANG ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA

DEMOKRASI PANCASILA. Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH.

AMANDEMEN II UUD 1945 (Perubahan tahap Kedua/pada Tahun 2000)

KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT RI NOMOR : VI/MPR/2001 TANGGAL 9 NOVEMBER 2001 TENTANG ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

PANCASILA, UUD 45, DAN RPJMN ( )

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

PENDIDIKAN PANCASILA

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

PENDAHULUAN. kendatipun disebut sebagai karya agung yang tidak dapat terhindar dari

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA DAN DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara hukum. 1 Konsekuensi

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

BAB XIII AMANDEMEN UNDANG UNDANG DASAR 1945

BAB I PENDAHULUAN. adanya amandemen besar menuju penyelenggaraan negara yang lebih demokratis, transparan,

AMANDEMEN (amendment) artinya perubahan atau mengubah. to change the constitution Contitutional amendment To revise the constitution Constitutional

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IMPLIKASI AMANDEMEN UUD 1945 TERHADAP SISTEM HUKUM NASIONAL

Dasar Pemikiran Perubahan. Sebelum Perubahan. Tuntutan Reformasi. Tujuan Perubahan. Kesepakatan Dasar. Dasar Yuridis. Hasil Perubahan.

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 008/PUU-IV/2006 Perbaikan Tgl. 12 Mei 2006

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

UNDANG-UNDANG DASAR 1945

PANCASILA DAN EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

MATRIKS UUD 1945 dan Hasil Amandemen UUD Pertama, Kedua, Ketiga dan Keempat UUD 1945

PENDIDIKAN PANCASILA. Supentri, S.Pd

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 54/PUU-X/2012 Tentang Parliamentary Threshold dan Electoral Threshold

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BAHAN TAYANGAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM

SOAL CPNS KEBIJAKAN PEMERINTAH

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

KEDUDUKAN KETETAPAN MPR DALAM SISTEM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA Oleh: Muchamad Ali Safa at

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai dasar negara dan hubungannya dalam Pasal UUD 45. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom.

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Etika (2) Modul ke: 09Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

MEMBANGUN KUALITAS PRODUK LEGISLASI NASIONAL DAN DAERAH * ) Oleh : Prof. Dr. H. Dahlan Thaib, S.H, M.Si**)

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN. (Preambule)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN. (Preambule)

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PENGERTIAN KEDUDUKAN FUNGSI & SIFAT UUD 1945 KULIAH LANJUTAN

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e)

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Reformasi Kelembagaan MPR Pasca Amandemen UUD 1945

PKKMB UNIVERSITAS WAHID HASYIM WAWASAN KEBANGSAAN

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Soal LCC 4 Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara :)

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 15/PUU-XIII/2015

PENDIDIKAN PANCASILA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut asas

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 KULIAH KE-3 : UUD 1945

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENGGAPAI KEDAULATAN RAKYAT YANG MENYEJAHTERAKAN RAKYAT 1

Fungsi, Tugas, dan Wewenang DPD, Hak dan Kewajiban Anggotanya Serta Kelemahan dari DPD Dalam UUD 1945

Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia

Prof. Dr. Maria Farida Indrati, S.H., M.H.

BAB IX oleh : Prof.Gunarto.SH.SE,Akt.M.Hum Politik Hukum Pasca Pemilu 1999

BAB II KOMISI YUDISIAL, MAHKAMAH KONSTITUSI, PENGAWASAN

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG KODE ETIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) GANJIL MADRASAH TSANAWIYAH KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Proses perumusan dan. penetapan Pancasila

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 /PM.4/2008 TENTANG

BAB VIII Politik Hukum Pada Masa Reformasi Oleh: Prof.Gunarto.SH.SE,Akt.Mhum. Pada masa reformasi, konfigurasi politik di DPR dan MPR tidak berubah,

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

TEMA: PERAN DPR-RI DALAM PERSPEKTIF PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI DI INDONESIA. Kamis, 12 November 2009

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DAN AMANDEMENNYA

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

Transkripsi:

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DAN PERUBAHANNYA Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH.

PENGERTIAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN SIFAT UUD 1945 UUD 1945 sebelum mengalami perubahan Terdiri atas 3 bagian: Bagian Pembukaan, terdiri atas 4 alinea Bagian Batang Tubuh, terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan Bagian Penjelasan, meliputi Penjelasan Umum dan Penjelasan Pasal demi Pasal Bersifat singkat dan supel Undang-Undang Dasar (UUD) UUD merupakan hukum dasar tertulis (UUD 1945) Konvensi Merupakan aturan-aturan pelengkap yang mengisi kekosongan yang timbul dalam praktik kenegaraan yang tidak terdapat dalam UUD

TIGA KONSEP PENDAPAT DALAM PERUBAHAN UUD 1945 Pertama: UUD 1945 sama sekali tidak boleh dirubah Keberadaannya terkait dengan keberadaan negara didasarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan hasil jerih payah para pendiri negara (founding father) Pandangan dari Orde Lama dan Orde Baru Kedua: UUD 1945 boleh dirubah, kecuali terhadap Pembukaan UUD 1945 UUD 1945 tidak lagi dianggap suci/sakral dan tabu untuk diadakan perubahan Perubahan merupakan kehendak sejarah Sebagai bagian dari dinamika kehidupan bangsa yang menghendaki adanya perbaikan Didasarkan pada pengalaman pahit atas penyelenggaraan pemerintahan sebelumnya yang dipandang otoriter dengan menginterpretasikan UUD 1945 bagi keuntungan penguasa semata Perubahan hanya diberlakukan pada Batang Tubuh UUD 1945 Keterkaitan dengan keberadaan negara didasarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Pandangan dari Orde Reformasi

TIGA KONSEP PENDAPAT DALAM PERUBAHAN UUD 1945 (lanjutan) Ketiga: UUD 1945 boleh dirubah secara total UUD 1945 bukan merupakan sesuatu yang sakral dan tabu untuk diubah dan dipertahankan selama-lamanya UUD merupakan karya manusia/anak bangsa yang berlaku dalam kurun waktu tertentu, sehingga sesuai kebutuhan, tuntutan waktu dan perkembangan bangsa di masa depan, UUD 1945 dapat dirubah Perubahan secara total dengan memperhatikan bagian-bagian terpenting yang masih relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman Tanpa harus dibatasi oleh adanya larangan mengubah bagian-bagian tertentu dari UUD 1945, misalnya melarang untuk diadakan perubahan terhadap Pembukaan UUD 1945 Pandangan dianut oleh Organisai-Organisasi Non Pemerintah (Non Government Organization, NGO) LSM, KONTRAS, PBHI, dll

EMPAT HAL MENDASAR DALAM PERUBAHAN UUD 1945 Pertama: Batang Tubuh 1945 pada dasarnya sama terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan Tetapi isinya telah mengalami banyak perubahan, terdiri atas 20 bab, 73 pasal, 3 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan Amandemen UUD 1945 ini membuat UUD 1945 tidak lagi bersifat singkap dan supel (cenderung rigid/kaku) Kedua: Penjelasan UUD 1945 ditiadakan (diadakan pencabutan secara diam-diam/implicit) Pasal II Aturan Tambahan: Dengan ditetapkannya perubahan UUD ini, UUD Negara RI Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal Materi Penjelasan sebagian ditampung dalam Perubahan UUD 1945 dalam nuansa dan alasan yang berbeda Penegasan tentang negara hukum (lihat Pasal 1 ayat (3)) Pembatasan jabatan Presiden dan Wakil Presiden (lihat Pasal 7, maksimum hanya dua periode) Pemberhentian Presiden dan atau Wakil Presiden sebelum masa jabatannya berakhir (lihat Pasal 7A, 7B, Pasal 8, Pasal 24C ayat (2))

EMPAT HAL MENDASAR DALAM PERUBAHAN UUD 1945 (lanjutan) Ketiga: Lahirnya lembaga-lembaga baru Dewan Perwakilan Daerah (lihat Bab VIIA Pasal 22C dan 22D) Komisi Yudisial (lihat Pasal 24B) Mahkamah Konstitusi (lihat Pasal 24C) Hapusnya lembaga lama Keempat: Dewan Pertimbangan Agung (lihat Bab IV) Berkurangnya kekuasaan, wewenang dan berubahnya kedudukan lembaga tertinggi negara (MPR) Kekuasaannya tidak lagi tidak terbatas Tidak lagi menetapkan GBHN (lihat Pasal 3 ayat (1)) Tidak lagi memilih Presiden dan Wakil Presiden (lihat Pasal 6A ayat (1)) MPR tidak lagi sebagai lembaga Tertinggi negara, melainkan lembaga negara biasa Hanya merupakan gabungan dua kamar/bica-meral Hanya sebagai Joint Session antara lembaga DPR dan lembaga DPD

MATERI PERUBAHAN UUD 1945 Perubahan Pertama terjadi pada tanggal 19 Oktober 1999: Tidak merubah Pembukaan UUD 1945 Pasal-pasal dalam Batang Tubuh UUD 1945 yang berubah 10 pasal: Pasal 5 ayat (1), Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13 ayat (2), Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17 ayat (2) dan (3), Pasal 20 dan Pasal 21 Perubahan Kedua terjadi pada tanggal 18 Agustus 2000 Tidak merubah Pembukaan UUD 1945 Pasal-pasal dalam Batang Tubuh UUD 1945 yang berubah 22 pasal dan 5 bab: Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 19, Pasal 20 ayat (5), Pasal 20A, Pasal 22A, Pasal 22B, Bab IXA, Pasal 25E, Bab X, Pasal 26 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 27 ayat (3), Bab XA, Pasal 28A, Pasal 28B, Pasal 28C, Pasal 28D, Pasal 28E, Pasal 28F, Pasal 28G, Pasal 28H, Pasal 28I, Pasal 28J, Bab XII, Pasal 30, Bab XV, Pasal 36A, Pasal 36B dan Pasal 36C

MATERI PERUBAHAN UUD 1945 (lanjutan) Beberapa Bab dan Pasal Yang Berubah Bab IXA berjudul Wilayah Negara, dengan muatan pasal baru Pasal 25E: Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan Undang-Undang Bab X berjudul Warga Negara dan Penduduk, dengan muatan pasal Pasal 26 ayat (2) dan (3), Pasal 27 ayat (3) Bab XA berjudul Hak Asasi Manusia, dengan muatan pasal Pasal 28A sampai dengan 28J Bab XII berjudul Pertahanan dan Keamanan Negara, dengan muatan pasal Pasal 30 ayat (1) sampai (5) Bab XV berjudul Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, dengan muatan pasal Pasal 36A: Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika Pasal 36B: Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya Pasal 36C: Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan diatur dengan Undang-Undang

KETETAPAN MPR No.VI/MPR/2001 TANGGAL 9 NOPEMBER 2001 Pertimbangan Perlunya pencerahan dan pemahaman etika kehidupan berbangsabagiseluruhbangsaindonesia Kemunduran etika berbangsa akibat krisis multidimensi Sistematika Naskah Lampiran Ketetapan Bab I - Pendahuluan Bab II Pokok-Pokok Etika Kehidupan Berbangsa Bab III Arah Kebijakan Bab IV Kaidah Pelaksanaan Bab V - Penutup

KETETAPAN MPR No.VI/MPR/2001 TANGGAL 9 NOPEMBER 2001 (lanjutan) Pokok-Pokok Etika Kehidupan Berbangsa Kejujuran Amanah Keteladaan Sportifitas Disiplin Etos Kerja Kemandirian Sikap Toleransi Rasa Malu Tanggung Jawab Menjaga Kehormatan dan Martabat Diri sebagai Warga Bangsa Etika Kehidupan Berbangsa Etika Sosial dan Budaya Etika Politik dan Pemerintahan Etika Ekonomi dan Bisnis Etika Penegakan Hukum Yang Berkeadilan Etika Keilmuan Etika Lingkungan

KETETAPAN MPR No.VI/MPR/2001 TANGGAL 9 NOPEMBER 2001 (lanjutan) Etika Politik dan Pemerintahan Mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien dan efektif Menumbuhkembangkan suasana politik yang demokratis, bercirikan: Keterbukaan, rasa bertanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan, kesediaan untuk menerima pendapat yang lebih benar, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dan keseimbangan hak dan kewajiban dalam kehidupan berbangsa Menciptakan suasana harmonis antar pelaku dan antar kekuatan sosial politik serta antar kelompok kepentingan lainnya untuk sebesar-besarnya kemajuan bangsa dan negara Mengandung misi kepada setiap pejabat dan elit politik untuk bersikap jujur, amanah, sportif, siap melayani, berjiwa besar, memiliki keteladanan, rendah hati, dan siap mundur dari jabatan publik jika terbukti melakukan kesalahan dan secara moral kebijakannya bertentangan dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat Diwujudkan dalam bentuk sikap yang bertata krama dalam perilaku politik yang toleran, tidak berpura-pura, tidak arogan, jauh dari sikap munafik serta tidak melakukan kebohongan publik, tidak manipulatif dan berbagai tindakan terpuji lainnya

KETETAPAN MPR No.VI/MPR/2001 TANGGAL 9 NOPEMBER 2001 (lanjutan) Etika Ekonomi dan Bisnis Melahirkan kondisi dan realitas ekonomi bercirikan Persaingan yang jujur dan berkeadilan Mendorong berkembangnya etos kerja ekonomi, daya tahan ekonomi dan kemampuan berdaya saing Terciptanya suasana kondusif untuk pemberdayaan ekonomi yang berpihak kepada rakyat kecil melalui kebijakan secara berkesinambungan Mencegah terjadinya praktik-praktik monopoli, oligopoli, kebijakan ekonomi yang mengarah kepada perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme, diskriminasi yang berdampak negatif terhadap efisiensi, persaingan sehat dan berkeadilan Menghindarkan perilaku menghalalkan segala cara dalam memperoleh keuntungan

Selamat Siang.