PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERBICARA

dokumen-dokumen yang mirip
BAHASA INDONESIA. Berbicara untuk Keperluan Akademik. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 1 ayat (1) (dalam Samino, 2010:36) menyebutkan bahwa pendidikan

SILABUS MATA KULIAH SEMESTER GENAP 2007/ 2008 FPBS

BAB II KAJIAN TEORI. kehidupan sehari-hari. Seseorang lebih sering memilih berbicara untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA INGGRIS

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan pilihan kata yang sesuai di kelas VII SMP Negeri 13 Kota Gorontalo

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB III LANDASAN TEORI

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PUBLIC SPEAKING : SENI MENJADI PEMBICARA YANG OKE MENURUT PARADIGMA ILMU KOMUNIKASI

RETORIKA KH. ANWAR ZAID SAAT CERAMAH TENTANG KEAGAMAAN DI TUBAN ARTIKEL SKRIPSI

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

PELAJARAN PERTAMA BUKU HARIAN (menulis)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengalaman berbicara di depan umum pun tidak terlepas dari perasaaan ini.

MIMIN SETIAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah sangat erat dengan teknik mengajar guru agar mampu memotivasi siswa

Silabus. 30 Silabus. Kompetensi Dasar. makna imbuhan. Unsur cerita (tokoh dan latar) Pembelajaran. Materi Pokok/ ter- Menuliskan kalimat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terjalin komunikasi antar manusia. Disamping itu manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Modul ke: Public Speaking. Output / Hasil dari Pidato. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB II KURIKULUM, PRAGMATIK, DAN APLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. semua peristiwa itu aktivitas menyimak terjadi. Dalam mengikuti pendidikan. peristiwa ini keterampilan menyimak mutlak diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Hubungannya itu antara lain berupa menyampaikan isi pikiran dan

Disusun Oleh : Nama : SITI FATIMAH ANWARI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain, demikian sebaliknya. Agar dapat berkomunikasi dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

SILABUS. Jenis Tagihan: pokok-pokok isi. Mendengarkan sambutan atau khotbah. tugas individu sambutan/ isi sambutan. khotbah yang didengarkan

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

Modul ke: PENDIDIKAN ETIK. Komunikasi Efektif. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

NAMA : INDANA MARDIANI NIM : KELAS : C PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

A. Pendahuluan (Background) Kata kunci: menyimak, pidato, media audiovisual, Student Team Learning

PENDAHULUAN. A. Pengertian Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa

II. KAJIAN PUSTAKA. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu (a) menyimak, (b) berbicara, (c)

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 7

MATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. saling belajar dengan yang lain, baik komunikasi secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Strategi Bimbingan Langsung Pada Siswa Kelas 1 SD Inpres 2 Lambunu

RIA ANGGRAINI A

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA TAMAN KANAK-KANAK KOTA A DISUSUN OLEH: MARYANI.M SEMESTER 4 PROGRAM STUDI S1 PAUD

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

Ninda Beny Asfuri, S.Pd, M.Pd ABSTRAK. Kata Kunci : Keterampilan Berbicara, Bahasa Jawa, Role Playing

Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Mendengarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

MENINGKATKAN PERFORMANSI BERBAHASA DENGAN MENERAPAKAN CONCEPT ATTAINMENT MODEL (MODEL PENCAPAIAN KONSEP) PADA KEMAMPUAN BERBICARA.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan agar siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil

Neneng Kuswati NPM Program Studi PBS Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbicara merupakan hal yang lazim dilakukan oleh masyarakat dalam

mana, kapan, dan dengan siapa ia berbicara. 1

BAB II LANDASAN TEORI. Pendekatan pengajaran dan pembelajaran kontektual atau Contextual Teaching

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam kehidupan. Kemampuan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Jolanda Dessye Parinussa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. Dari ke empat aspek berbahasa tersebut yang

Maksimum. 1. Kebenaran jawaban Bahasa (ejaan dan tambahan) Ketepatan waktu 20. Pagerpelah, 13 Juli Mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

03Teknik RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA. Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Baku Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Tidak Baku

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERBICARA Rafika Dewi Nasution Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Kata kunci : berbicara ABSTRAK Kemampuan dan keterampilan berbicara sangat diperlukan, karena berbicara adalah merupakan wujud dari aktifitas lisan dalam berkomunikasi. Kemampuan dan keterampilan berbicara perlu dikembangkan melalui faktor-faktor yang mempengaruhi efekifitas berbicara. PENGERTIAN, PERANAN, DAN TUJUAN BERBICARA Manusia adalah mahluk sosial. Mereka selalu hidup berkelompok. Dalam kelompok mereka berinteraksi satu sama lain. Alat yang digunakan adalah Bahasa. Jelas bahwa bahasa setiap masyarakat itu perlu keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan. Komuniksi lisan lebih banyak digunakan dalam masyarakat modern ketimbang masyarakat traditinal. Konunikasi dapat dilkukan dengan berbagai cara. Secara umum dibedkan atas dua, yakni Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non Verbal. Komunikasi verbal menggunakan bahasa sebagai sarana, sedangkan komunikasi Non Verbal menggunakan sarana gerak-gerik (bahasa tubuh), benda-benda, dsb. Bentuk komunikasi yang dianggap paling sempurna, efektif, efesien adalah Komunikasi Verbal. Komunikasi Verbal rejadi dalam kehidupan manusia sehari-hari. Jenis-Jenis Berbicara. Ada lima landasan yang digunakan dalam mengklasifikasikan Berbicara, yaitu ; (1). Situasi, (2). Tujuan, (3). Metode Penyampaian, (4). Jumlah Menyimak, dan (5). Peristiwa khusus. (1). Situasi Aktifitas berbicara selalu ada terjadi atau berlangsung dalam suasana situasi dan lingkungan tertentu. Situasi dan lingkungan itu dapat bersifat formal dan resmi. Setiap situasi menuntut keterampilan berbahasa,berbicara tertentu. Jenis kegiatan berbicara Informal meliputi ; a. Tukar Pengalaman b. Percakapan c. Menyampaikan Berita d. Menyampaikan Pengumuman. e. Bertelepon f. Memberi Petunjuk. Sedangkan jenis atau kegiatan berbicara yang bersifat Formal dibedakan atas ;

a. Ceramah b. Perencanaan dan Penilaian c. Interview d. Diskusi (2).Tujuan Setiap aktifitas berbicara diharapkan ada respon dari pendengar. Respon berbicara itu dapat dibedakan berdasarkan tujuannya ; 1. Berbicara menghibur santai, rileks, kocak, menyenangkan dan kegembiraan, merupakan pusat perhatian. Misalnya ; lawak, guyonan, dan lain-lain. 2. Berbicara menginformasikan serius tertib dan hening. Pesan merupakan pusat perhatian. 3. Berbicara menstimulasikan. Pembicara berusaha serius, misalnya memberi nasehat. 4. Berbicra meyakinkan pendengarnya. Bersifat serius, mencekam dan menegangkan. 5. Berbicara menggerakkan pendengaranya. (3). Metode Penyampaian. Ada empat cara yang biasa digunakan orang dalam penyampaikan pembicaraannya, yaitu ; 1. Penyampaian secara mendadak tanpa direncanakan. Misalnya ; Menyampaikan kata sambutan. 2. Penyampaian berdasarkan catatan kecil (yang berisi kisi-kisi pembicaraan). 3. Penyampaian berdasarkan hafalan ; meghafal teks yang telah dipersiapkan. 4. Penyampaian berdasarkan naskah, bersifat resmi. (4). Jumlah Penyimak. Komunikasi lisan selalu melibatkan kedua belah pihak yaitu Pendengar dan Pembicara. Misalnya ; berbicara antar pribadi, berbicara dalam kelompok kecil. (5). Peristiwa Khusus. Berdasarkan peristiwa khusus Berbicara atau Pidato dapat digolongkan atas 5 jenis, yakni ; 1. Pidato Presentasi 2. Pidato Penyambutan 3. Pidato Perpisahan 4. Pidato Jamuan Pidato Berkenalan. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS BERBICARA Hal-hal yang perlu dipahami berkaitan dengan efektifitas berbicara adalah ; 1. Kecemasan Berbicara 2. Cara Mengatasi Kecemasan Berbicara.

3. Bahasa Tubuh Dalam Berbicara. 4. Merencanakan Pembicaraan. 1. Kecemasan Berbicara Pewujudan kecemasan dapat dilihat sebagai berikut ; a. Detak jantung yang cepat b. Telapak tangan atau punggung berkeringat. c. Nafas terengah-engah d. Mulut kering e. Ketegangan otot dada, tangan, leher dan kaki. f. Tangan atau kaki bergetar. g. Suara bergetar dan parau. h. Berbicara cepat dan tak jelas. i. Tidak sanggup mendengar atau tidak konsentrsi. j. Terkadang lupa apa yang mau disampaikan. ; Menurut Psikolog, semua gejala ini adalah reaksi ilmiah. Artinya semua orang dapat mengalami. Ada beberapa hal yang menyebabkan orang mengalami kecemasan, yaitu; a. Tidak tau apa yang harus dibicarakan, tidak tau memulai pembicaraan. b. Pembicara tau akan dinilai, berhadapan dengan penilai, membuat orang nervous. c. Kecemasan berbicara dapat menimpa siapa saja, baik pembawa acara pemula maupun pembicara yang sudah mahir. 2. Cara Mengatasi Kecemasan Berbicara ; Ada dua metode Pengendalian Keterampilan berbicara ; a. Metode jangka panjang, yakni ketika kita secara brangsur-angsur mengembangkan keterampilan mengendalikan berbicara. b. Metode jangka pendek, yakni ketika kita harus segera mengendalikan keterampilan berbicara pada waktu menyampaikan pidato. Sala satu kondisi yang sering membuat cemas berbicara adalah berpidato. 3 prinsip penyampaian pidato, yaitu ; 1. Pelihara kontak visual dan kontak mata dengan pendengar. 2. Gunakan lambang-lambang auditif, atau usahakan agar suara anda memberikan makna. 3. Berbicaralah dengan seluruh kepribadian anda. 3. Bahasa Tubuh Dalam Berbicara. Ketika kita berbicara, kita biasanya menggunakan unsur kebahasaan dan non kebahasaan (bahasa tubuh). Bahasa tubuh sangat diperlukan untuk memperkuat bahasa disaat anda sedang berbicara. Bahasa tubuh bisa berupa ; - Kepala ; pandangan gerak-gerik mata, geleng dan anggukan kepala, liat kanankiri, senyum dan mimik wajah. - Badan ; gerak-gerik tubuh, pergerakan tangan, cara duduk. - Kaki ; cara melipat kaki, gerak-gerik kaki.

4. Merencanakan Pembicaraan. Mempersiapkan status pembicaraan, yaitu; a. Menyeleksi dan merumuskan pokok pembicaraan. b. Menentukan tujuan khusus pembicaraan. c. Menganalisis pendengar dan situasi. d. Mengumpulkan materi pembicaraan e. Menyusun kerangka dasar pembicaraan. f. Mengembangkan pandangan dasar. g. Berlatih dengan suara keras jelas dan lancar. h. Menyajikan pembicaraan. Langkah pokok dapat dikembangkan yang lebih spesifik, yaitu ; a. Menentukan maksud/topik b. Menganalisis pendengar dan situasi c. Mengumplkan bahan d. Membuat kerngka uraian e. Menguraikan secara,mendetail f. Melatih dengan suara nyaring. PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERBICARA Kurikulum 2004, dikenal dengan sebutan KBK, merupakan penyempurnaan kurikulum 1994. Pembelajaran pada kurikulum 2004, difokuskan pada pengembangan kompetensi siswa. Artinya materi pembelajaran yang dikembangkan bermuara pada pengembangan standard kompetensi, yakni ; kompetensi berbicara, kompetensi menyimak, kompetensi membaca, dan kompetensi menulis. Didalam kompetensi berbicara dituntut adanya keterampilan berbicara. Maka diperlukan adanya Pengembangan Keterampilan Berbicara. Dalam pengembangann keterampilan berbicara terdapat 4 unsur ; 1. Menceritakan pengalaman Semua kita punya pengalaman, tetapi tidak semua kita mampu menceritakan pengalaman tersebut dengan baik, teratur, dan menyenangkan bagi orang lain atau pendengar. Pengalaman itu dapat dibedakan ; pengalaman yang menyenangkan dan menyedihkan. Bercerita pengalaman adalah sebagai wahana melatih diri. Langkahlangkah menceritakan pengalaman ; - Bentuklah kelompok koperatif yang beranggotakan 5 orang - Secara individu daftarkanlah 5 pengalaman yang mengesankan dalam hidup anda. - Secara individu, tentukanlah salah satu pengalaman yang menurut anda paling mengesankan - Sebelum anda menceritakan pengalaman itu kepada teman-teman dalam kelompok. 2. Menceritakan tokoh Menceritakan seorang tokoh berarti menceritakan tentang siapa tokoh tersebut, kapan dan dimana dilahirkan serta apa-apa yang telah diperbuat sehingga dia layak

disebut sebagai tokoh. Perlu diingat tidak semua orang bisa dijadikan tokoh. Oleh karena itu menceritakan seorang tokoh tentu mempunyai tujuan tertentu. 3. Berwawancara Berwawancara merupakan benuk komunikasi khas, karena jarang terjadi perubahan peran pelaku komunikasi, yaitu pewawancara dan yang diwawancara. 4. Berpidato Pada saat anda berpidato, apa sajakah yang perlu dipersiapkan? Apakah anda akan menyiapkan naskah, membuat catatan kecil, atau anda akan berpidato begitu saja? EVALUASI PEMBELAJARAN BERBICARA 1. Pembelajaran berbicara. Penyampaian materi pembelajaran berbicara hendaknya diawali dengan pengamatan dalam rangka memahami suatu konsep, siklus kegiatannya terdiri atas kegiatan ; Mengamati, Bertanya, Menganalisis, dan Merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama teman-teman yang lainnya. Jadi dalam hal ini dituntut adanya penggunaan dan pengembangan keterampilan berpikir kritis, misalnya untuk membicarakan materi berpidato. 2. Evaluasi Pembelajaran berbicara Bagaimana cara menilai kemampuan berbicara seseorang (siswa)? Adakah instrumen yang digunakan untuk melakukan penilaian itu? Berbicara sebenarnyamerupakan kemampuan komplek yang melibatkan beberapa faktor, yaitu ; kesiapan mempraktekan, motivasi dan bimbingan. Apabila salah satu faktor tidak dikuasai dengan baik, akan terjadi kelambatan berbicara dan mutu bicara akan menurun. Semakin tinggi kemampuan seseorang menguasai ketiga unsur itu, semakin baik pula penampilan dan penguasaan berbicaranya, dan sebaliknya. DAFTAR PUSTAKA Jhonson, D. W. 2002. Meaningful Assesment ; A Manageable and Cooperative. Pracess, Boston ; Allya & Bacon Keraf, Gorys. 1980 Komposisi. Ende ; Nusa Indah Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa & Sastra. Yogyakarta ; BPFE Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Retorika Modern ; Pendekatan Praktis. Bandung ; Rosda Karya. Tarigan, H.G. 1980. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung ; Angkasa

Tarigan, Djago. 1986 Pendidikan Bahasa Indonesia. Modul 1-6 ; Jakarta. Sekilas tentang penulis : Rafika Dewi Nasution, S.Pd., M.Hum. adalah dosen pada jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FBS Unimed.