UU 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara UU 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional UU tentang Pemerintah Daerah UU 33

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan Pembangunan Daerah. Yenny Sucipto Direktur Resource Centre Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran

- 1 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 17 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PEMBANGUNAN TERINTEGRASI DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Tahun 2010 Nomor: 8

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 76 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2007 SERI E

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

Proses Perencanaan dan Penganggaran Daerah. Syukriy Abdullah

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN EVALUASI PEMBANGUNAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENYUSUNAN RKA SKPD

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

Pembangunan Nasional dan Daerah

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB II LANDASAN TEORI

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomer 4

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PECAPP. Proses Perencanaan dan. Penganggaran Daerah. Syukriy Abdullah. A-PDF Watermark DEMO: Purchase from to remove the watermark

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DEPARTEMEN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH TAHUN 2006

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

Perencanaan Pembangunan nasional Pedoman Penyusunan RPJP/RPJM tidak termasuk Rencana Pembangunan Tahunan

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PPAS APBD 2016 BAB I 1

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2009 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR: 3 TAHUN 2009

Transkripsi:

UU 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara UU 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional UU 32 2004 tentang Pemerintah Daerah UU 33 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat Daerah PP 58 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah PP 8 tahun 2008 tentang Tahapan,tatacara penyusunan,pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan Permendagri 13/2006 jo Permendagri 59 tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan pengelolaan keuangan daerah

Perencanaan Tanpa Penganggaran Mimpi Penganggaran Tanpa Perencanaan Pemborosan Pendekatan : Politik, Teknokratis, Top Down, Bottom-up, Partisipatif

RPJP Daerah Pedo man RPJM Daerah Dijaba r-kan RKP Daerah Pedoman RAPBD APBD Pedoman Diacu Renstra SKPD Pedoman Renja -SKPD Pedoman RKA - SKPD Rincian APBD 20 Tahun 5 Tahun 1 Tahun Perencanaan Penganggaran

TAHAPAN Jadual Pelaku/Aktor Keluaran Musrenbang desa/kel Januari 1. Komponen Masyarakat (individu maupun kelompok) 2. Aparat desa/kel dan kecamatan 3. Bappeda dan PMD 4. Lembaga Profesi dalam desa/kel Dokumen program prioritas desa/kel serta sumber pendanaannya Daftar nama delegasi untuk mengikuti Musrenbang Kecamatan. Musrenbang Kecamatan Februari 1. Delegasi desa/kel 2. Wakil masyarakat tingkat kecamatan 3. Aparat kecamatan 4. Lembaga profesi 5. Perwakilan BAPPEDA 6. Dinas/SKPD 7. Anggota DPRD Dapil bersangkutan. Dokumen Rencana Kerja Kecamatan beserta pendanannya Daftar nama delegasi kecamatan untuk mengikuti Forum SKPD dan Musrenbang Kab/kota. Forum SKPD Pertengahan Februari 1. Delegasi kecamatan 2. Kelompok masyarakat ditingkat kab/kota 3. Dinas/SKPD dikab/kota 4. Bappeda Kab/kota 5. Anggota DPRD Kab/Kota 6. LSM dan ahli/profesional Rancangan Renja-SKPD berdasarkan hasil Forum SKPD yang memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran SKPD. Kegiatan Prioritas beserta pendanaannya Daftar delegasi untuk mengikuti Musrenbang Kab/Kota.

Musrenbang Kabupaten Maret 1. Delegasi kecamatan 2. Delegasi forum SKPD 3. Wakil kelompok masyarakat tingkat kabupaten 4. SKPD 5. Bappeda 6. Anggota DPRD dari Komisi 7. Lembaga Profesi dan akademisi Penetapan arah kebijakan, prioritas pembangunan, dan plafon/pagu dana balik berdasarkan fungsi/skpd. Daftar kegiatan prioritas yang sudah dipilah berdasarkan sumber pembiayaan dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN, dan sumber pendanaan lainnya. Daftar usulan kebijakan/regulasi pada tingkat pemerintah Kabupaten, Provinsi dan/atau Pusat. Rancangan pendanaan untuk Alokasi Dana Desa. Penetapan RKPD Mei 1. Kepala Daerah 2. Bappeda 3. Dinas/SKPD Dokumen RKPD memuat : Rancangan kerangka ekonomi daerah Prioritas pembangunan dan kewajiban daerah Rencana kerja yang terukur dan pendanaannya, baik yang dilasanakan langsung oleh pemerintah pemerintah daerah maupun dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Penyusunan dan pengajuan rancangan KUA dan PPAS Awal Juni 1. Kepala daerah 2. TPAD (Sekda,Bappeda dan Kepala SKPD) Dokumen Rancangan KUA dan PPAS memuat : Kondisi ekonomi makro daerah, Asumsi penyusunan APBD, Kebijakan pendapatan daerah, Kebijakan belanja daerah, Kebijakan pembiayaan daerah dan strategi pencapaiannya Menentukan skala prioritas pembangunan daerah; Menentukan prioritas program untuk masingmasing urusan; dan Menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program/kegiatan

Pembahasan dan penetapan rancangan KUA dan PPAS Akhir Juni awal Juli 1.TAPD (Bappeda dan SKPD) 2.Panitia anggaran DPRD Dokumen kesepakatan KUA dan PPAS Penyusunan dan penetapan RKA-SKPD Agustus Masing-masing SKPD Dokumen RKA SKPD yang memuat rencana pendapatan, pembiayaan dan belanja berdasarkan prestasi kerja Evaluasi RKA- SKPD September Kepala SKPD dan Tim anggaran Kabupaten Dokumen hasil evaluasi RKA masing-masing SKPD Pengajuan Raperda APBD ke DPRD Oktober Pemerintah dan DPRD Dokumen kesepakatan rancangan APBD yang diusulkan pemerintah daerah untuk dibahas di DPRD Pembahasan RAPBD November DPRD SKPD Nota kesepakatan DPRD atas rancangan APBD Evaluasi RAPBD November Gubernur Dokumen hasil evaluasi atas RAPBD untuk ditetapkan menjadi perda APBD Penetapan APBD Desember Kepala daerah DPRD Dokumen Perda APBD Penjabaran APBD 1 bulan pasca ditetapkan Kepala daerah DPRD Dokumen PerKaDa Penjabaran APBD, DPA SKPD

Hakekat anggaran : APBD bersumber dari rakyat APBD ditujukan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat Rakyat sendiri yang paling mengetahui kebutuhannya (aspirasi) Mengeliminir kebocoran APBD/masalah dalam proses penyusunan/potensial dikorup

Kerangka Regulasi Demokratisasi Anggaran No Aturan Transparansi Partisipasi Akuntabilitas 1 UUD 1945 Jaminan hak bagi masyarakat untuk kebebasan menyatakan pendapat dimuka umum 2 UU 9/1998 Setiap orang yang menghalanghalangi hak warga negara untuk menyatakan pendapat dimuka umum dapat dipidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 3 UU 28/1999 Pasal 3 : azas kepentingan umum, keterbukaan dan akuntabilitas 4 UU. 17/2003 : Keuangan Negara 5 UU 10/2004 : Peraturan Perundangundangan Pasal 9: Peran serta masyarakat diwujudkan dalam bentuk hak mencari dan memperoleh informasi serta hak menyampaikan saran dan pendapat terhadap kebijakan penyelenggaraan negara Pasal 8: Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan negara merupakan hak dan tanggungjawab masyarakat untuk ikut mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih Pasal 3 ayat (1) menegaskan bahwa Keuangan Negara dikelola secara transparan, akuntabel dan memperhatikan rasa keadilan Pasal 5 huruf g bahwa Pembentukan Undang-Undang menganut asas keterbukaan Pasal 53 bahwa Masyarakat berhak memberikan masukan terhadap RUU 6 UU 25/2004 : SPPN Pasal 2 ayat (4) huruf d, pasal 5 ayat 3, pasal 6 ayat 2, pasal 7 ayat 2, Pasal 11 ayat (1), pasal 16 ayat (2), pasal 22 mengisaratkan bahwa Penyusunan rencana kerja pembangunan mengikutsertakan masyarakat. Pasal 22 ayat 1 dan 2 mengisaratkan adanya uji publik terhadap RUU

7 UU 32/2004 : Pemerintah Daerah 8 UU 14/2008 : Keterbukaan Informasi Publik 9 PP 68/1999 : Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dari KKN 10 PP 71/2000 : Tatacara masyarakat dan pemberian penghargaan dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi Pasal 23 ayat (2) : keuangan daerah dikelola secara transparan dan akuntabel Pasal 137 butir g : pembentukan Perda menganut asas keterbukaan Pasal 178 ayat 1 dan 2 : pengelolaan barang daerah dilaksanakan secara transparan Pasal 139 ayat (1) : Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam rangka penyiapan atau pembahasan rancangan Perda Pasal 184 ayat 2& 3 : menegaskan akuntabilitas keuangan daerah berorientasi pada hasil Pasal 2 ayat 1: asas informasi publik bersifat bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik Pasal 3 bahwa tujuan UU KIP adalah menjamin hak tiap warga negara untuk mengetahui yang berkaitan dengan informasi publik dan mendorong partisipasi masyarakat dalam proses kebijakan publik Pasal 4 : setiap orang berhak mengetahui informasi publik, mendapatkan salinan dan menyebarluaskan informasi publik Pasal 2 ayat (1) huruf a bahwa masyarakat memiliki Hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi mengenai penyelenggaraan negara Pasal 2 : Setiap orang, Organisasi Masyarakat, atau LSM berhak mencari, memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi serta menyampaikan saran dan pendapat kepada penegak hukum dan atau Komisi mengenai perkara tindak pidana korupsi Pasal 4 :Setiap orang, Organisasi Masyarakat, atau LSM berhak memperoleh pelayanan dan jawaban dari penegak hukum atau Komisi atas informasi, saran, atau pendapat yang disampaikan kepada penegak hukum atau Komisi Pasal 5: Setiap orang, Organisasi Masyarakat, atau LSM berhak atas perlindungan hukum baik mengenai status hukum maupun rasa aman

11 PP 58/2005 : Pengelolaan Keuangan daerah 12 PP 8/2008 : Tahapan,tatacara penyusunan,pengend alian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan 13 Permendagri 13 tahun 2006 jo permendagri 59/2007 : Pendoman Penyusunan APBD Pasal 4 : Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat Pasal 3 : Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan Pasal 4 ayat 7 : Keuangan daerah dikelola secara transparan merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah Pasal 4 ayat 8 : Keuangan daerah dikelola secara bertanggungjawab merupakan perwujudan kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

Transparansi Partisipasi Akuntabilitas

Membuka akses publik seluas-luasnya Publikasi jadwal Musrenbang Desa, kecamatan, Forum SKPD, Musrenbang Kabupaten dan pembahasan anggaran (KUA, PPA, RAPBD) Publikasi dokumen-dokumen perencanaan anggaran; RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, evaluasi program tahun lalu, KUA,PPA, RKA SKPD, RAPBD, APBD,hasil setiap tahapan Murenbang, dan alasan usulan yang ditolak Informasi mata anggaran ditiap sektor dan spasial kelurahan-kecamatan

Musrenbang desa melibatkan seluruh warga yang ingin terlibat Forum SKPD melibatkan unsur-unsur sektor dan delegasi Musrenbang Warga memiliki hak kontrol dalam pembahasan anggaran Pembahasan anggaran dibuka ke publik

1) Terlibat Dalam Perencanaan Warga memiliki akses informasi mengenai proses perencanaan pembangunan secara utuh & lengkap. 4) Terlibat Dalam Evaluasi Warga ikut mengevaluasi proses dan hasil program pembangunan, serta menentukan bagaimana kelanjutannya. 2) Terlibat Dalam Pelaksanaan Warga memiliki akses informasi bagaimana program pembangunan berjalan. 3) Terlibat Dalam Manfaat Warga menerima manfaat langsung dari program pembangunan, pada berbagai tingkatan perwujudannya.

Akuntabitas APBD berdasarkan kinerja pelayanan pada masyarakat Akuntabilitas pada proses perencanaan; audit proses perencanaan atau kelayakan hasil perencanaan Publikasi indikator pencapaian tahunan yng dicapai Pemda untuk setiap unit kerja dan keseluruhan

Negara dibiayai dari tetesan keringat rakyat.maka setiap rupiah duit rakyat yang disetor kepada pemerintah melalui pajak dan retribusi seharusnya digunakan untuk kesejahteraan dan tidak dihamburhamburkan apalagi dikorupsi

Awasi dan ikut terlibat dalam tiap tahapan (perencanaan dan penganggaran) Awasi dan turut terlibat dalam proses penganggaran Waspadai anggaran2 siluman 9 pos bantuan sosial)

Susunlah proses perencanaan dan penganggaran sesuai tahapan!kapan dilaksanakan? Siapa saja pelaku yang terlibat dalam setiap tahapannya? Apa saja keluaran dalam setiap tahapannya? Pada tahap mana masyarakat terlibat?apa implikasinya?

Tahapan Pelaku Dokumen /keluaran Permasalahan Solusi