Musrenbang. Musrenbang Desa/Kelurahan, Kecamatan dilaksanakan sebelum Musrenbang Kabupaten dan Kota. Musrenbang Daerah Kabupaten/Kota

dokumen-dokumen yang mirip
Alur Perencanaan dan Penganggaran

PP No 39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

TELAAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH: UPAYA MEMPERKUAT PERAN DPRD DALAM PEMBANGUNAN TEGUH KURNIAWAN, M.SC FISIP UI.

Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula

Manajemen Pembangunan

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Aspek Kelembagaan dalam Pembangunan Regional. Kuliah 9 Pembangunan Regional 20 April 2007

- 1 - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan

UNDANG-UNDANG NO 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB II ASAS DAN TUJUAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SUMBER HUKUM UTAMA PERENCANAAN DI INDONESIA

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (SPPN) Ekonomika Terapan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MATERI PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN ANGGARAN. Oleh: Galih Elham Setiawan KASUBDIT Penindakan BNN

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

Pembangunan Nasional: Arti & Makna. Kuliah 4 Pembangunan Regional 2 Maret 2007

MANAJEMEN KEUANGAN BANDI. 11/26/2013 Bandi, 2013 MKN

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I P E N D A H U L U A N

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

HAND OUT PENGANTAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

Tupoksi Bidang Penelitian, Pengembangan, Pendataan dan Pelaporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan Nasional dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 5 TAHUN 2006 SERI : E.4

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

Artikel Perencanaan Pembangunan Daerah Karya : Said Zainal Abidin BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN EVALUASI PEMBANGUNAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur

Perencanaan Pembangunan nasional Pedoman Penyusunan RPJP/RPJM tidak termasuk Rencana Pembangunan Tahunan

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perencanaan Sektoral: Tinjauan terhadap Pendekatan ROCIPPI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

Drs. H. Dadang Solihin, MA Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Bappenas. (Todaro: the three objectives of development)

SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN

MINAHASA UTARA Agustus PKDSP - FEB Universitas Brawijaya Malang. Ali Mujib, S.Kom. MM

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006

fpafpasa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Pemerintah Kabupaten Jembrana BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Jangka Panjang dan Menengah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAHAPAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)/OPD

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Transkripsi:

Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Sesuai UU25/2004 Drs. H. Dadang Solihin, MA Badiklat dkl Depdagri Diklat Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Program Pembangunan Jakarta, 24 Oktober 2005 Materi Apa itu Sistem Perencanaan Pembangunan? Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Proses Perencanaan Tahapan Perencanaan Empat Langkah Penyusunan Rencana Musrenbang Ruang Lingkup Perencanaan (UU25/2004) www.dadangsolihin.com 2 Apa itu Sistem Perencanaan Pembangunan? satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan. www.dadangsolihin.com 3 Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan ; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, gg pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. www.dadangsolihin.com 4

Proses Perencanaan Tahapan Perencanaan Pendekatan politik: : pemilihan Presiden/Kepala menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik ( (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM Proses Teknokratik: : dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu Partisipatif: : dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang Proses top-down dan bottom-up up: : dilaksanakan menurut jenjang j pemerintahan www.dadangsolihin.com 5 1. Penyusunan Rencana Rancangan Rencana Pembangunan / Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPD Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rancangan Akhir Rencana Pembangunan 2. Penetapan Rencana RPJP Nas dgn UU dan RPJP dgn Perda RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala 3. Pengendalian Pelaksanaan Rencana 4. Evaluasi Kinerja www.dadangsolihin.com 6 Empat Langkah Penyusunan Rencana Musrenbang 1. Penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur. 2. Masing-masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan. 3. Pelibatan masyarakat ( (stakeholders stakeholders) )dan penyelarasan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan. 4. Penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan. Musrenbang Desa/Kelurahan, Kecamatan dilaksanakan sebelum Musrenbang Kabupaten dan Kota. Musrenbang Kabupaten/Kota dilaksanakan k sepanjang bulan Maret. Musrenbang Pusat (Musrenbangpus) dilaksanakan pada akhir bulan Maret. Musrenbang Provinsi dilaksanakan pada bulan April. Musrenbang (Musrenbangnas) dilaksanakan pada akhir bulan April. www.dadangsolihin.com 7 www.dadangsolihin.com 8

Ruang Lingkup Perencanaan (UU25/2004) NASIONAL DAERAH Dokumen Penetapan Dokumen Penetapan Rencana Pembangunan UU Rencana Pembangunan Perda Jangka Panjang (Ps. 13 Ayat 1) Jangka Panjang (RPJP-) (RPJP-) (Ps. 13 Ayat 2) Rencana Pembangunan Per Pres Rencana Pembangunan Jangka Menengah (Ps. 19 Ayat 1) Jangka Menengah (RPJM-) (RPJM_) Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL) Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3) Peraturan Renstra Satuan Kerja Peraturan Pimpinan KL Perangkat Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 2) (Renstra SKPD) (Ps. 19 Ayat 4) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Per Pres (Ps. 26 Ayat 1) Rencana Kerja Pemerintah (RKPD) Peraturan KDH (Ps. 26 Ayat 2) Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL) Peraturan Pimpinan KL (Ps. 21 Ayat 1) Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat (Renja SKPD) Peraturan Pimpinan KL ( Ps. 21 Ayat 3) www.dadangsolihin.com 9 Isi Rencana a Pembangunan a Jangka a Panjang (RPJP) NASIONAL Penjabaran Tujuan ke dalam: Visi Misi Arah Pembangunan DAERAH Mengacu pada RPJP dan memuat: Visi Misi Arah Pembangunan www.dadangsolihin.com 10 Bab I Bab II RPJP 2005 2025 2025 (RUU) Pendahuluan Kondisi Umum Bab III Visi dan Misi Pembangunan Tahun 2005 20252025 Bab IV Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005 2025 2025 Bab V Penutup Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) RPJM NASIONAL Penjabaran visi, misi, program Presiden; Berpedoman pada RPJP RPJM DAERAH Penjabaran visi, misi, program Kepala ; Berpedoman pada RPJP dan memperhatikan RPJM Strategi Pembangunan Strategi Pembangunan Kebijakan Umum Kebijakan Umum Kerangka Ekonomi Makro Arah Kebijakan Keuangan Program kementerian, lintas kementerian, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam: Program SKPD, lintas SKPD, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam: www.dadangsolihin.com 11 www.dadangsolihin.com 12

RPJM 2004 20 2009 09 (Perpres 7/2005) Bagian I: Permasalahan dan Agenda Pembangunan 2004-2009 2009 Bagian II: Agenda Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai Bagian III: Agenda Menciptakan Indonesia yang Adil dan Demokratis Bagian IV: Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Bagian V: Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan Bagian VI: Penutup Isi Renstra-KL & Renstra-SKPD Renstra-KL Berpedoman pada RPJM Renstra-SKPD Berpedoman pada RPJM 1. 2. Visi-Misi Tujuan, Strategi, t dan Kebijakan 1. 2. Visi-Misi Tujuan, Strategi, t dan Kebijakan 3. Program-program 3. Program-program 4. Kegiatan Indikatif 4. Kegiatan Indikatif www.dadangsolihin.com 13 www.dadangsolihin.com 14 Isi Rencana Kerja Pemerintah/ (RKP/D) Isi Renja-KL & Renja-SKPD RKP Penjabaran RPJM Prioritas Pembangunan Rancangan Kerangka Ekonomi Makro Arah Kebijakan Fiskal Program Kementerian, lintas kementerian, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam: RKP Penjabaran RPJM ; Mengacu pada RKP Prioritas Pembangunan Rancangan Kerangka Ekonomi Makro Arah Kebijakan Keuangan Program SKPD, lintas SKPD, kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam: g gg Kerangka Anggaran Renja-KL Penjabaran Renstra KL 1. Kebijakan KL 2. Program dan Kegiatan Pembangunan Dilaksanakan Pemerintah Mendorong Partisipasi Masyarakat Renja-SKPD Penjabaran Renstra SKPD 1. Kebijakan SKPD 2. Program dan Kegiatan Pembangunan Dilaksanakan Pemerintah Mendorong Partisipasi Masyarakat www.dadangsolihin.com 15 www.dadangsolihin.com 16

Alur Perencanaan dan Penganggaran gg Penyusunan dan Penetapan PJP RPJP Diacu RPJP Diperhatikan Renstra Renja - KL KL RPJM RPJM Dijabar kan Dijabar kan Diacu Diacu RKP RKP RKA-KL RAPBN Diserasikan melalui Musrenbang RAPBD Rincian APBN APBN APBD Renstra Renja - RKA - Rincian SKPD SKPD SKPD APBD UU SPPN UU KN Pemerinta ah Pusat Pem merintah 1. Rancangan Rencana Proses Teknokratik oleh Bappenas/Bappeda 2. Musrenbang dengan bahan Rancangan Rencana yang melibatkan Masyarakat dimaksud dengan masyarakat adalah orang perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat maupun penanggung resiko 3. Penyusunan Rancangan Akhir 4. Penetapan Rencana (RPJP UU, RPJP Perda) www.dadangsolihin.com 17 www.dadangsolihin.com 18 Bappenas/da menyusun Rancangan Awal RPJM/D a) Visi,Misi Presiden/KD b) Strategi Bangnas/da c) Kebijakan Umum d) Kerangka ekonomi makro/da e) Program Kement/Lembaga / SKPD Penyusunan dan Penetapan RPJM/D (1) Visi, Misi, Program Presiden/KD Terpilih Bappenas/da menyusun Rancangan Akhir RPJM/D a) Visi, Misi Presiden/KD b) Strategi Bangnas/da c) Kebijakan Umum d) Kerangka ekonomi makro/da e) Program Kement/Lembaga / SKPD (2) (3) (4) (6) Kement/Lemb / SKPD Menyusun Renstra-KL / Renstra SKPD Program Kement/Lembaga / SKPD Bappenas/da menyelenggarakan MUSRENBANG RPJM/D (5) Penetapan RPJM / RPJMD (7) Digunakan sebagai pedoman penyusunan Rancangan RKP/RKPD www.dadangsolihin.com 19 Penyusunan dan Penetapan RKP/D Rancangan Awal RKP/D a) Prioritas Pembangunan / b) Kebijakan Umum c) Kerangka ekonomi makro/da Pagu Indikatif d) Program Kement/Lembaga / SKPD Rancangan Akhir RKP/D a) Prioritas Pembangunan b) Kebijakan Umum c) Kerangka ekonomi makro/da d) Program Kement/Lembaga / SKPD Penetapan RKP/D Sebagai pedoman penyusunan Rancangan APBN SEB MenPPN + MenDagri Kement/Lemb / SKPD Menyusun Renja - KL / SKPD Program Kement/Lembaga / SKPD MUSRENBANGPUS/DA a. Sinkronisasi Program KL/SKPD b. Harmonisasi Dekon dan TP MUSRENBANG Prov Sbg Wakil Pemerintah Pusat a. Harmonisasi Dekon dan TP Bappenas/da (4) menyelenggarakan MUSRENBANGNAS a. Sinkronisasi Program KL/SKPD b. Harmonisasi Dekon dan TP www.dadangsolihin.com 20

DULU Perencanaan Apa Yang Baru? Daftar Usulan - Shopping List Sebanyak-banyaknya Seindah-indahnya Tidak terbatas Sehingga Perencanaan Dimulai dengan informasi tentang ketersediaan sumberdaya dan arah pembangunan nasional Critical point-nya adalah Menyusun hubungan optimal antara input, proses, dan output / outcomes SEKARANG Rencana Kerja - Working Plan Input (Rp., Naker, Fasilitas, dll.) Kegiatan (Proses) Output / Outcome Karena: Ada Sanksi Pidana Pasal 34 UU 17/2003 www.dadangsolihin.com 21 Pasal 34 UU 17/2003 1) Menteri/Pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota yang terbukti melakukan k penyimpangan kebijakan k yang telah ditetapkan dalam undang-undang tentang APBN/Peraturan tentang APBD diancam dengan pidana a penjara a dan denda da sesuai dengan ketentuan tua undang-undang. 2) Pimpinan Unit Organisasi Kementrian Negara/ Lembaga/Satuan Kerja Perangka yang terbukti melakukan penyimpangan kegiatan anggaran yang telah ditetapkan dalam undang-undang tentang APBN/ Peraturan tentang APBD diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai dengan ketentuan undang-undang. 3) Presiden memberi sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan undang-undang g kepada pegawai negeri serta pihak-pihak lain yang tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam undangundang ini. www.dadangsolihin.com 22 Pengendalian dan Evaluasi (1) Pengendalian dan Evaluasi (2) Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masing-masing pimpinan kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah. Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing i pimpinan i kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya. www.dadangsolihin.com 23 Pimpinan kementerian/lembaga/kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan kementerian/lembaga/skpd periode sebelumnya. Menteri/Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi pimpinan kementerian/lembaga/skpd. Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan nasional/daerah untuk periode berikutnya. www.dadangsolihin.com 24

TERIMA KASIH www.dadangsolihin.com 25 Dadang Solihin s Profile Dadang holds a MA degree (Economics), University of Colorado, USA. His previous post is Head, Center for Research Data and Information at DPD Secretariat General as well as Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land Use Management at Indonesian National Development Planning Agency (Bappenas). Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia- Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia. He got various training around the globe, included Advanced International Training Programme of Information Technology Management, at Karlstad City, Sweden (2005); the Training Seminar on Land Use and Management, Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers, Kuala Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001); and Regional Development e e and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books regarding local autonomous. You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his mobile at +62812 932 2202 www.dadangsolihin.com 26