PSAK 16 (Revisi 2007) Taufik Hidayat SE,Ak,MM Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP

PSAK 13. Universitas Indonesia

ASET TETAP. Oleh: Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak.

ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET)

PSAK 16 (Revisi 2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH

BAB II LANDASAN TEORI

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAGIAN IX ASET

IMPLEMENTASI PSAK 70: AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II I LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk mencapai laba

PSAK 25 (Revisi 2009) Perubahan Estimasi. Taufik Hidayat,.SE,.Ak,.MM Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

PSAK 16 ( ASET TETAP)

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK

ANALISIS PERBANDINGAN ASET TETAP MENURUT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO.16 DENGAN INTERNASIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) NO.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 48 PENURUNAN NILAI AKTIVA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

Standar Akuntansi Keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

6/4/2012. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Lingkup PSAK 48

BAB II BAHAN RUJUKAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 AKTIVA TETAP DAN AKTIVA LAIN-LAIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI

Materi: 12 ASET: PENGHENTIAN. (Dihapus, Dijual, Ditukar)

ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 13 REVISI 2011 PADA PERUSAHAAN PROPERTI (STUDI KASUS PADA PT IPM) KURNIA IRWANSYAH RAIS University of Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II BAHAN RUJUKAN

Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain

BAB II LANDASAN TEORI. dan digunakan oleh perusahaan untuk membantu operasi perusahaan dalam. Menurut Kieso, Weygandt, Warfield (2010) mengemukakan :

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) DAN PMK No. 79 TAHUN 2008 TENTANG ASET TETAP PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. equipment, machinery, building, and land.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

PSAK 58. Discontinued Operation OPERASI YANG DIHENTIKAN. Presented by: Dwi Martani Anggota Tim Implementasi IFRS Ketua Departemen Akuntansi FEUI

AKUNTANSI PROPERTY INVESTASI

Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada periode berjalan dan mendatang:

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menguraikan tentang pengakuan, pengukuran dan penyajian

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sebelum membahas lebih khusus mengenai aset tetap, perlu dipahami

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

ISAK 9/ IFRIC 1: PERUBAHAN ATAS KEWAJIBAN AKTIVITAS PURNA OPERASI, RESTORASI DAN KEWAJIBAN SERUPA

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN

PSAK 30 SEWA (REVISI 2007) ISAK 8 Transaksi yang Mengandung Sewa. Ellyn Octavianty

PERKEMBANGAN PSAK IFRS. Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan kekayaan atau harta yang

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

PSAK 10 : ASET TIDAK BERWUJUD IAS 38 : Intangible Assets

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan informasi

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN, DAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PT. PI DAN KESESUAIANNYA DENGAN PSAK No.

Melisa Rahma Sari. Jl. Manyar No.3 D FLAT Komp. Krakatau Steel, Cilegon. ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat

Transkripsi:

PSAK 16 (Revisi 2007) ASET TETAP Taufik Hidayat SE,Ak,MM Universitas Indonesia

Agenda 1. Pengertian Aset Tetap 2. Pengakuan 3. Pengukuran Awal 4. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal 5. Depresiasi 6. Penurunan Nilai 7. Penghentian Pengakuan 8. Pengungkapan

1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap seringkali merupakan komponen yang signifikan dalam Neraca Perusahaan. Aset Tetap bersifat tangible dan digunakan dalam jangka panjang. PSAK 16 : Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6) 1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan 2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Berdasarkan definisi di atas, pengertian aset tetap mencakup : 1. Tujuan penggunaan 2. Lama digunakan.

2. Pengakuan Kriteria Pengakuan Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7) a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Suku cadang utama, peralatan pemeliharaan, penggantian dan inspeksi dapat diakui sebagai aset tetap. Jika kriteria pengakuan terpenuhi, biaya tersebut diakui dan jumlah tercatat komponen yang diganti atau inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya.

2. Pengakuan Kriteria pengakuan untuk : Lama Kriteria Berbeda Biaya Perolehan Awal Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut kan mengalir ke entitas Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal Biaya setelah Perolehan Awal Menambah masa manfaat Menambah kapasitas Improvement Sekarang Kriteria Sama Biaya yang tidak memenuhi kriteria Masuk ke laporan laba rugi Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut kan mengalir ke entitas Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal Kriteria keduanya sama

2. Pengakuan Kasus Perusahaan Pengelola Jalan Tol Beban Kapitalisasi Kapitalisasi Kapitalisasi Pengeluaran untuk Perbaikan & Pemeliharaan (Ad hoc) diakui sebagai beban di periode terjadinya Biaya pengaspalan jalan dimana lapisan lama dibongkar diakui i sebagai nilai i tercatatt t jalan, dan nilai tercatat lapisan yang dibongkar dihentikan pengakuannya Biaya pelapisan ulang jalan di atas lapisan lama Dikapitalisasi menambah nilai jalan yang lama Dalam situasi lain dimana pengeluaran mengakibatkan peningkatan manfaat masa depan dari aset dan kemungkinan besar mengalir ke perusahaan Pengeluaran dikapitalisasi menambah nilai tercatat aset.

3. Pengukuran Awal Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15)

3. Pengukuran Awal Biaya perolehan aset tetap terdiri dari: a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain; b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh, atau karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan. Purchase Price Directly Attributable Cost Dismantling Cost

3. Pengukuran Awal Contoh Perusahaan menyewa sebuah kantor selama 5 tahun pada tahun 2007 dan mengeluarkan biaya dekorasi senilai $500,000 untuk mendekorasi ruang kantor. Pemberi sewa mensyaratkan penyewa untuk mengembalikan dekorasi (restorasi) kantor seperti semula di akhir masa sewa. Perusahaan mengestimasi biaya restorasi di akhir masa sewa sebesar $60,000 dengan tingkat diskonto 6%. Tentukan biaya dekorasi kantor pada saat awal masa sewa.

3. Pengukuran Awal Contoh Biaya dekorasi sejumlah $500,000 ditambah estimasi awal biaya pemongkaran dan restorasi dekorasi sejumlah : $60,000 (1 + 6%) 5 = $44,835. Sehingga jumlah biaya dekorasi keseluruhan adalah $544,835 dan jurnalnya adalah : Dr Aset Tetap 544,835 Cr Kas 500,000 Kewajiban 44,835

3. Pengukuran Awal Contoh PT A sedang meluncurkan lini produksi baru. Biaya terkait peluncuran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sejumlah $50,000 untuk biaya perbaikan interior pabrik agar sesuai dengan lini produksi yang baru. 2. Sejumlah $100,000 untuk menyiapkan lahan pabrik. 3. Sejumlah $5,000,000 untuk membeli mesin yang akan digunakan pada lini produksi baru. 4. Sejumlah $60,000 untuk biaya pengiriman mesin baru. 5. Instalasi dan perakitan mesin memakan biaya sejumlah $55,000, 6. Biaya pengujian mesin baru sejumlah $40,000, 7. Biaya petugas pengawas dalam instalasi dan pengujian sejumlah $20,000, 000 8. Biaya acara peluncuran perdana lini produksi baru sejumlah $30,000, 9. Biaya untuk memperkenalkan lini produksi baru sejumla $950,000, and 10.Biaya administrasi dan general overhead dalam mempelajari dan mengikuti proses instalasi mesin baru sejumlah $25,000. Tentukan biaya perolehan lini produksi baru.

3. Pengukuran Awal Contoh Biaya perolehan lini produksi baru yang diakui sebagai aset tetap adalah sejumlah $5,325,000. Biaya yang tidak dapat diatribusikan secara langsung g terhadap perolehan aset dicatat sebagai beban pada periode terjadinya. Sehingga, biaya berikut tidak dikapitalisasi sebagai aset tetap: Biaya acara peluncuran perdana lini produksi baru sejumlah $30,000 Biaya untuk memperkenalkan lini produksi baru sejumla $950,000 Biaya administrasi dan general overhead dalam mempelajari dan mengikuti proses instalasi mesin baru sejumlah $25,000.

3. Pengukuran Awal Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai i wajar kecuali: Commercial Substance Transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau Fair Value of Exchanged Asset Nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur dengan nilai i wajar, maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Entitas harus memilih antara: Cost Model Sebagai kebijakan akuntansinya, dan Menerapkan kebijakan k tersebut terhadap seluruh Revaluation Model aset tetap dalam kelompok yang sama.

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Cost Model Revaluation Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : Biaya perolehan dikurangi Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi, dikurangi Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset yang terjadi setelah tanggal revaluasi.

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Revaluation Model Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar (arm s length transaction). Appraisal Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan, maka Entitas perlu mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan penghasilan atau depreciated replacement cost.

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: proporsional, atau eliminasi.

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Contoh Metode Proporsional Aset senilai $ 10.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2008 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2008 nilai wajar aset adalah $ 12.000. 1/1/08 Aset tetap 10,000 Kas 10,000 31/12/08 Beban Penyusutan 2,000 Akumulasi Penyusutan 2,000 31/12/08 Aset Tetap 5,000 Akumulasi Penyusutan 1,000* Surplus Revaluasi 4,000 *((12.000-8.000)/8.000) x 2.000

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Contoh Metode Eliminasi Aset senilai $ 10.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2008 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2008 nilai wajar aset adalah $ 12.000. 1/1/08 Aset tetap t 10,000000 Kas 10,000 31/12/08 Beban Penyusutan 2,000 Akumulasi Penyusutan 2,000 31/12/08 Akumulasi Penyusutan 2,000 Aset Tetap 2,000 Aset Tetap 4,000 Surplus Revaluasi 4,000

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Revaluation Model Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus direvaluasi Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Diakui dalam L/R sejumlah penurunan akibat revaluasi terdahulu (jika ada). Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi. Didebit ke ekuitas sejumlah saldo kredit surplus revaluasi (jika ada). Entire class To Equity directly Negative to P/L

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Contoh Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 100.000 dan akumulasi penyusutan Rp 55.000 dilakukan k revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 65.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 55.000 Cr Aset Tetap 55.000 Dr Aset Tetap 20.000 Cr Surplus Revaluasi 20.000

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Contoh Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 100.000 dan akumulasi penyusutan Rp 55.000 dilakukan k revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 65.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp 10.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 55.000 Cr Aset Tetap 55.000 Dr Aset Tetap 20.000 Cr Keuntungan Revaluasi 10.000000 Cr - Surplus Revaluasi 10.000

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Contoh Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 100.000 dan akumulasi penyusutan Rp 55.000 dilakukan k revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 35.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 55.000 Cr Aset Tetap 55.000 Dr Rugi Revaluasi 10.000 Cr Aset Tetap 10.000

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Example Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 100.000 dan akumulasi penyusutan Rp 55.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 35.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp 5.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 55.000 Cr Aset Tetap 55.000 Dr Rugi Revaluasi 5.000 Dr Surplus Revaluasi 5.000 Cr Aset Tetap 10.000

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Revaluation Model Surplus revaluasi yang disajikan di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya. Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized) Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan. (atau nilai i surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis) Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Contoh Revaluation Model PT B membeli kendaraan senilai $50,000 tgl 1 Jan. 2005 dan menggunakan revaluation model. Estimasi masa manfaat adalah 5 tahun. Pada 1 Jan. 2006, direvaluasi dgn nilai wajar $48,000. Buatlah jurnal pada tgl 31 Desember 2005 dan 31 Desember 2006. 31.12.2005 Dr Aset tetap 50,000 Cr Kas 50,000 Dr Beban Penyusutan 10,000 Cr Akumulasi Penyusutan 10,000 Dr Akumulasi Penyusutan 10,000 Cr Aset tetap 2,000 Cr Surplus Revaluasi 8,000 31.12.2006 Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000 Cr Akumulasi Penyusutan 12,000 Dr Surplus Revaluasi 2,000 Cr Saldo Laba 2,000

5. Penyusutan Cost Model Penyusutan Revaluation Model Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life).

5. Penyusutan Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah. Contoh : rangka dan mesin pesawat Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain. Penyusutan

5. Penyusutan Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan Pada saat aset berada di lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika: Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual; dan Aset dihentikan pengakuannya. Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh sekaligus. Penyusutan Implikasinya, penyusutan tidak dihentikan sekalipun aset: sedang tidak digunakan atau dihentikan penggunaannya

5. Penyusutan Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun buku Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.

5. Penyusutan Contoh Tgl1 Jan. 2006, PT C membeli mesin printer laser senilai $50 juta Mesin akan digunakan selama 5 tahun (maksimum umur ekonomis) dan tanpa nilai residu Laser head mesin dapat beroperasi selama 500 jam, setelah itu harus diganti dengan yang baru Biaya perolehan laser head adalah $10 juta pada saat 1 Jan 2006 dan diperkirakan tanpa nilai residu. Tgl 31 Des. 2006, harga mesin laser baru meningkat menjadi $75 juta Tidak ada perubahan pada harga laser head baru dan estimasi umur ekonomisnya. Bisakan PT C merevisi nilai sisa mesin baru pada tgl 31 Dec. 2006? Tidak

5. Penyusutan Umur Manfaat Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat. Prakiraan daya pakai aset; Prakiraan tingkat keausan fisik; Keusangan teknis dan keusangan komersil; Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum (misal : sewa).

5. Penyusutan Metode penyusutan yang digunakan: Harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh entitas. Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi. Metode Penyusutan

5. Penyusutan Metode Penyusutan Garis Lurus Saldo Menurun Jumlah Unit Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan

6. Penurunan Nilai Lihat PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang menmbahas: 1.Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset, 2.Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan 3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.

7. Penghentian Pengakuan Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat: a) dilepaskan; atau b) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jualsewa balik). Laba tidak boleh diklasifikasikanifik sebagai pendapatan.

7. Penghentian Pengakuan Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap Sesuai dengan prisip pengakuan (par 7), Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat aset, Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya perolehan yang digantikan. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara : Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan Jumlah tercatat dari aset.

7. Penghentian Pengakuan Contoh Tgl1 Jan. 2006, PT C membeli Tgl 31 Des. 2007, penggantian mesin printer laser senilai $50 juta laser head diperlukan setelah Mesin akan digunakan selama 5 400 jam operasi. tahun (maksimum umur Pada saat itu nilai tercatat laser ekonomis) dan tanpa nilai residu head secara terpisah adalah $ 2 juta Laser head mesin dapat [$10 jt ($10 jt 500 x 400)] beroperasi selama 500 jam, Biayaa perolehan laser head setelah itu harus diganti dengan baru adalah $ 8 juta. yang baru Biaya perolehan laser head Jika laser head diganti : adalah $10 juta pada saat 1 Jan Laser head lama senilai $ 2 juta dihentikan pengakuannya 2006 dan diperkirakan tanpa nilai residu. Laser head baru senilai $ 8 juta diakui sebagai aset

7. Penghentian Pengakuan Example Dr. Akumulasi Penyusutan 8M Dr. Rugi Cr. Aset Tetap 2 M 10 M Dr.AsetTetap Cr. Kas 8M 8 M

8. Pengungkapan Lihat PSAK 16

9. Ikhtisar Perubahan No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama 1 Istilah Aset Aktiva 2 Penyusutan Digabung di PSAK 16. Bagian yg signifikan disusutkan terpisah. 3 Komponen Biaya Perolehan 4 Bukan Komponen Biaya Perolehan Termasuk: biaya imbalan kerja biaya pengujian aset hasil penjualan dari pengujian Kegiatan insidental ini mungkin terjadi sebelum atau selama konstruksi atau aktivitas pengembangan (misal : parkir) Diatur di PSAK lain Tidak mengatur 2 hal tsb secara spesifik. Tidak mengatur hal tsb secara spesifik. 5 Pertukaran Aset Membedakan antara ada Membedakan pertukaran substansi komersial atau tidak. sejenis dan tidak sejenis

9. Ikhtisar Perubahan No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama 6 Pengukuran Cost Model atau Revaluation Hanya Cost Model, Setelah Pengakuan Awal Model revaluasi boleh dilakukan jika sesuai ketentuan pemerintah 7 Telaah Ulang Nilai Residu, Umur Manfaat & Metode Penyusutan Harus dilakukan minimum tiap akhir tahun dan perubahannya diperlakukan sebagai perubahan estimasi (prospektif). Telaah nilai residu tidak diatur, perubahan umur manfaat diperlakukan prospektif, perubahan metode penyusutan retrospektif. 8 Aktiva Lain-lain i Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-lain i 9 Dismantling Cost Diakui sebagai biaya perolehan dan kewajiban Tidak diatur

10. Latihan Soal Diperoleh aset baru tanggal 1 Januari 2006, senilai $10,000 dan memiliki estimasi manfaat ekonomis selama 5 tahun tanpa nilai residu. Metode penyusutan yang digunakan adalah garis lurus. Tanggal 1 Januari 2007, nilai wajar aset (depreciated replacement cost) adalah $12,000 Tanggal 1 Januari 2008, nilai wajar aset (depreciated replacement cost) adalah $4,500 Tanggal 1 Januari 2009, nilai wajar aset (depreciated replacement cost) adalah $5,000 Diminta: a.jurnal yang diperlukan jika menggunakan model revaluasi b. Jurnal yang diperlukan jika menggunakan model biaya. Asumsi kondisi tanggal 1 Januari 2008 memenuhi kriteria penurunan nilai.

Jawaban Revaluation -Proportional 1/1/06 Asset 10,000 Cash. 10,000000 31/12/06 Depreciation expense 2,000 Accumulated depreciation 2,000 1/1/07 Asset 5,000* Accumulated depreciation 1,000** Revaluation surplus 4,000 *((12,000-8,000)/8,000) x 10,000 **((12,000-8,000)/8,000) x 2,000

Jawaban Revaluation -Proportional 31/12/07 Depreciation expense 3,000 (12,000/4) Accumulated depreciation 3,000 Revaluation surplus 1,000 (4000/4) Retained earnings 1,000 1/1/08 Accumulated depreciation 3,000* Revaluation surplus 3,000 Loss from asset impairment 1,500 Asset 7,500** *((9,000-4,500)/9,000) x 6,000 **((9,000-4,500)/9,000) x 15,000

Jawaban Revaluation -Proportional 31/12/08 Depreciation expense (4,500/3) 1,500 Accumulated depreciation 1,500 1/1/09 Asset 5,000* Accumulated depreciation 3,000** Profit/Loss 1,500 Revaluation surplus 500 *((5,000-3,000)/3,000) x 7,500 **((5,000-3,000)/3,000) 000)/3 000) x 4,500

Jawaban Revaluation -Elimination 1/1/06 Asset 10,000 Cash. 10,000000 31/12/06 Depreciation expense 2,000 Accumulated depreciation 2,000 1/1/07 Accumulated Depreciation 2,000 Asset 2,000 Asset 4,000 Revaluation Surplus 4,000

Jawaban Revaluation -Proportional 31/12/07 Depreciation expense (12,000/4) 3,000 Accumulated depreciation 3,000 Revaluation surplus (4,000/4) 1,000 Retained earnings 1,000 1/1/08 Accumulated depreciation 3,000 Asset 3,000 Revaluation surplus 3,000 Loss from asset impairment 1,500 Asset 4,500

Jawaban Revaluation -Proportional 31/12/08 Depreciation expense (4,500/3) 1,500 Accumulated depreciation 1,500 1/1/09 Accumulated depreciation 1,500 Asset 1,500 Asset 2,000 Profit/Loss 1,500 Revaluation surplus 500

Jawaban Cost Model 1/1/06 Asset 10,000 Cash. 10,000000 31/12/06 Depreciation expense 2,000 Accumulated depreciation 2,000 1/1/07 No journal 31/12/07 Depreciation expense 2,000 Accumulated depreciation 2,000 1/1/08 Loss from asset impairment 1,500 Accumulated depreciation 1,500 31/12/08 Depreciation expense 1,500 Accumulated depreciation 1,500 1/1/09 Accumulated Depreciation 1,000 Profit/Loss 1,000

PSAK 16 ASET TETAP SEKIAN Taufik Hidayat SE,Ak,MM Universitas Indonesia

References Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 (Revisi i 2007), Penerbit Salemba Empat, 2007. Lam,Nelson & Lau, Peter, Intermediate t Financial i Accounting: an IFRS Perspective, McGraw-Hill, 2009 Mirza, Abbas Ali, Graham J. Holt dan Magnus Orrell, IFRS Workbook & Guide, John Wiley & Son, 2007.