DEFINISI/KARAKTERISTIK UMUM PRODUK DAN AKTIVITAS BANK

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /SEOJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA BANK UMUM BERDASARKAN MODAL INTI

No. 15/6/DPNP Jakarta, 8 Maret 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /SEOJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA BANK UMUM BERDASARKAN MODAL INTI

Yth 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah; di tempat.

No. 11/ 35 /DPNP Jakarta, 31 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TRANSAKSI NON TUNAI PADA PEMDA

c. pinjaman... I. UMUM II.

Lampiran I. Surat Edaran Nomor SE-121/PJ/2010 tentang Penegasan Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai atas Kegiatan Usaha Perbankan

Usulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pasal Ayat Batang Tubuh Penjelasan

JASA DAN LAYANAN PERBANKAN DALAM LALU LINTAS KEUANGAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 14 / PBI / 2005 TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI RUPIAH DAN PEMBERIAN KREDIT VALUTA ASING OLEH BANK

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

2 bagi pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi lindung nilai; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huru

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36/SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/17/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK ASING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/11/PBI/2016 TENTANG PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

- 1 - SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

STIE DEWANTARA Pasar Modal

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Prinsip Kehati-hatian dalam Melaksanakan Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri oleh Bank Umum

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/18/PBI/2016 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK DOMESTIK

AKTIVITAS DAN PRODUK BANK

STIE DEWANTARA Pasar Uang & Valas

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/16/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK DOMESTIK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kamus Istilah Pasar Modal

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2004

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

Anita Asnawi, S.Sos., MM.

No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 179/KMK.017/2000 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2 /POJK.05/ TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA PENJAMIN

No. 10/ 48 /DPD Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

TANYA JAWAB SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO.17/ 7/49 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/14

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /SEOJK.03/2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/9/PBI/2016 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

No.10/ 42 /DPD Jakarta, 27 November S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 15 /PBI/2014 TENTANG KEGIATAN USAHA PENUKARAN VALUTA ASING BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 37 /PBI/2008 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu melakukan perubahan atas Peraturan Bank Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/11/PBI/2007 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

No dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum sehingga dapat menjadi pedoman dan memberikan kepastian hukum bagi Pelaku Pasar dalam bertrans

PRODUK-PRODUK BANK. Disusun Oleh : Tyas Krisnawati Anita Satriana Dewi Dina Martiningsih

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Pembatasan Transaksi Rupiah dan Pemberian Kredit Valuta Asing oleh Bank

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERBANKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 12 /PBI/2012 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 39

Jenis-jenis Uang dan Contohnya Tugas Pokok Bank Umum IPS. Oleh : Nashra Kautsari IX

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /SEOJK.04/2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

Jasa Jasa Perbankan. 1. Transfer 2. Inkaso 3. Bank garansi 4. Letter of Credit 5. Waliamanat 6. Kliring

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/ 12 /PBI/2016 TENTANG OPERASI MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 11 /PBI/2010 TENTANG OPERASI MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK. keuangan (Financial Intermediary) antara debitur dan kreditur

Transkripsi:

Lampiran I Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/6/DPNP Tanggal 8 Maret 2013 Perihal Kegiatan Usaha Bank Umum berdasarkan Modal Inti NO. PRODUK DAN AKTIVITAS BANK 1. PENGHIMPUNAN DANA a. Giro Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan. b. Tabungan Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. c. Deposito Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan Bank. d. Sertifikat Deposito (Negotiable Certificate of Deposit/NCD) Simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan/diperjualbelikan. Mekanisme penerbitan sertifikat deposito relatif sama dengan deposito. Perbedaan terletak pada mekanisme pemberian suku bunga di mana suku bunga sertifikat deposito dibayar di muka sehingga pada saat penempatan dana atau diperdagangkan nasabah/investor akan mendapatkan diskon. e. Pinjaman diterima Pinjaman yang diterima dapat berasal dari dalam negeri (domestik) atau dari luar negeri. Untuk pinjaman luar negeri jangka panjang, Bank harus terlebih 1

NO. dahulu memperoleh persetujuan masuk pasar dari DInt. f. Penerbitan surat utang dan surat Surat utang yang diterbitkan oleh Bank, misalnya Commercial Paper (CP), utang yang memiliki fitur ekuitas Medium Term Notes (MTN) dan obligasi korporasi. Surat utang yang memiliki fitur ekuitas antara lain berupa obligasi konversi (convertible bond), yaitu suatu jenis obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham dari penerbit obligasi dan biasanya pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada saat penerbitan obligasi tersebut. g. Sekuritisasi aset Penerbitan surat berharga oleh penerbit efek beragun aset yang didasarkan pada pengalihan aset keuangan dari kreditur asal yang diikuti dengan pembayaran yang berasal dari hasil penjualan efek beragun aset kepada pemodal. 2. PENYALURAN DANA a. Kredit Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Termasuk dalam pengertian ini adalah kredit yang diberikan kepada Bank lain. b. Kredit sindikasi Pemberian kredit oleh sekelompok Bank kepada satu debitur, yang jumlah kreditnya terlalu besar apabila diberikan oleh satu Bank saja. Dalam suatu perjanjian kredit sindikasi, Bank dapat bertindak antara lain sebagai arranger, underwriter, agen atau partisipan. c. Anjak piutang Pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan atas transaksi perdagangan dalam atau luar negeri. Perusahaan yang melakukan anjak piutang disebut perusahaan anjak piutang (factoring). d. Pembelian surat berharga Tagihan atau penempatan dana Bank dalam bentuk surat pengakuan utang, wesel, obligasi atau bentuk lain yang diperdagangkan dalam pasar uang dan pasar modal tetapi tidak termasuk saham, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, Bank Indonesia, korporasi atau Bank. 2

NO. e. Penempatan pada Bank Indonesia Tagihan atau penempatan dana Bank pada Bank Indonesia dalam bentuk giro, transaksi dalam rangka operasi pasar terbuka (Fine Tune Operation), fasilitas penempatan bank peserta Pasar Uang Antar Bank (PUAB) pada BI dan jenis tagihan atau penempatan Bank pada BI selain jenis yang disebutkan. f. Penempatan pada Bank lain Penanaman dana Bank pada bank lain dalam bentuk giro, interbank call money, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan penanaman dana lainnya yang sejenis. g. Penerbitan Bank Garansi Kesanggupan tertulis yang diberikan oleh Bank kepada pihak penerima jaminan bahwa Bank akan membayar sejumlah uang kepadanya pada waktu tertentu jika pihak terjamin tidak dapat memenuhi kewajibannya. 3. AKTIVITAS TRADE FINANCE a. Pembiayaan transaksi perdagangan dalam negeri dengan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) b. Pembiayaan ekspor-impor dengan Letter of Credit (L/C) c. Pembiayaan ekspor-impor tanpa Letter of Credit (L/C) Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis pemohon (applicant) yang mengikat Bank pembuka (issuing Bank) untuk: 1) melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima; 2) memberi kuasa kepada Bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima; atau 3) memberi kuasa kepada Bank lain untuk menegosiasi wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen, sepanjang SKBDN dipenuhi. SKBDN disebut juga sebagai domestic L/C. Janji membayar dari Bank penerbit kepada penerima jika penerima menyerahkan kepada Bank penerbit dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C. Penyediaan fasilitas pembiayaan oleh Bank kepada nasabah untuk eksporimpor tanpa L/C, antara lain dengan cara pembayaran di muka (advance payment), pembayaran kemudian (open account), inkaso (collection) atau 3

NO. 4. AKTIVITAS TREASURY (TRANSAKSI VALAS DAN DERIVATIF) konsinyasi (consigment). a. Jual beli Bank Notes Kegiatan penjualan atau pembelian Bank Notes atau Uang Kertas Asing (UKA). Bank Notes atau UKA adalah uang kertas dalam valuta asing yang resmi diterbitkan oleh suatu negara di luar Indonesia yang diakui sebagai alat pembayaran yang sah negara yang bersangkutan (legal tender). b. Transaksi valuta asing (tod,tom, spot) Tod adalah perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi pada hari yang sama. Tom adalah perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi 1 (satu) hari kerja setelah tanggal transaksi. Spot adalah perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi tidak lebih dari 2 (dua) hari kerja. c. Derivatif plain vanilla Transaksi derivatif merupakan intrumen keuangan yang transaksinya dilakukan berdasarkan nilai aset keuangan yang mendasari (underlying assets) dan umumnya dilakukan dalam rangka spekulasi, jual beli (trading) atau lindung nilai (hedging). Derivatif yang termasuk plain vanilla adalah Forward Contract, Future Contract, Option, Swap yang umumnya hanya mempunyai 1 (satu) underlying asset dan diterbitkan dengan fitur jatuh tempo, strike-price dan/atau pembayaran (pay-offs) yang sederhana atau standar. d. Derivatif kompleks, structured products, credit derivative Transaksi derivatif kompleks umumnya memiliki lebih dari 1 (satu) underlying asset dan memiliki fitur jatuh tempo, strike price dan/atau pembayaran (pay-offs) yang lebih kompleks. Structured Products adalah produk Bank yang merupakan penggabungan antara 2 (dua) atau lebih instrumen keuangan berupa instrumen keuangan non derivatif dengan derivatif atau derivatif dengan derivatif dan paling kurang memiliki karakteristik sebagai berikut: a. nilai atau arus kas yang timbul dari produk tersebut dikaitkan dengan satu atau kombinasi variabel dasar seperti suku bunga, nilai tukar, 4

NO. 5. AKTIVITAS KEAGENAN DAN KERJASAMA komoditi dan/atau ekuitas; dan b. pola perubahan atas nilai atau arus kas produk bersifat tidak reguler apabila dibandingkan dengan pola perubahan variabel dasar sebagaimana dimaksud pada huruf a sehingga mengakibatkan perubahan nilai atau arus kas tersebut tidak mencerminkan keseluruhan perubahan pola dari variabel dasar secara linear (asymmetric payoff), yang antara lain ditandai dengan keberadaan: i. optionality, seperti caps, floors, collars, step up/step down dan/atau call/put features; ii. leverage; iii. barriers, seperti knock in/knock out; dan/atau iv. binary atau digital ranges. Credit derivatives merupakan instrumen keuangan yang didasarkan pada kontrak forward, swaps, options atau gabungan ketiganya yang dapat dilakukan melalui bursa atau secara Over the Counter (OTC). Dalam suatu transaksi derivatif kredit terdapat kontrak antara pembeli dan penjual di mana penjual (protection seller) menjual perlindungan kepada pembeli (protection buyer) atas aset keuangan referensi (underlying reference asset) dalam bentuk surat berharga, kredit diberikan, atau tagihan lainnya, terhadap kejadian-kejadian yang diperkirakan dapat terjadi (credit events) pada entitas referensi, antara lain kebangkrutan, kegagalan membayar, atau restrukturisasi kewajiban entitas referensi. a. Agen penjual Reksa Dana Aktivitas Bank dalam rangka mewakili perusahaan efek sebagai Manajer Investasi untuk menjual efek Reksa Dana yang dilaksanakan oleh pegawai Bank yang memiliki izin Wakil Agen Penjual Reksa Dana untuk menjual efek Reksa Dana. Bank Umum yang akan bertindak sebagai agen penjual reksa dana wajib terlebih dahulu memperoleh ijin sebagai sebagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD). b. Agen penjualan Surat Berharga Negara Aktivitas Bank sebagai agen penjualan Surat Berharga Negara kepada 5

NO. (SBN) nasabahnya, antara lain penjualan SUN. c. Bancassurance model bisnis referensi Aktivitas kerjasama pemasaran produk asuransi dengan Bank berperan hanya mereferensikan atau merekomendasikan suatu produk asuransi kepada nasabah. Peran Bank dalam melakukan pemasaran terbatas sebagai perantara dalam meneruskan informasi produk asuransi dari perusahaan asuransi mitra Bank kepada nasabah atau menyediakan akses kepada perusahaan asuransi untuk menawarkan produk asuransi kepada nasabah. d. Bancassurance model bisnis distribusi Aktivitas kerjasama pemasaran produk asuransi dengan Bank berperan memasarkan produk asuransi dengan cara memberikan penjelasan mengenai produk asuransi tersebut secara langsung kepada nasabah. Penjelasan dari Bank dapat dilakukan melalui tatap muka dengan nasabah dan/atau dengan menggunakan sarana komunikasi (telemarketing), termasuk melalui surat, media elektronik, dan website Bank. e. Bancassurance model bisnis integrasi Aktivitas kerjasama pemasaran produk asuransi dengan Bank berperan memasarkan produk asuransi kepada nasabah dengan cara melakukan modifikasi dan/atau menggabungkan produk asuransi dengan produk Bank. Aktivitas kerjasama pemasaran ini dilakukan oleh Bank dengan cara menawarkan atau menjual bundled product kepada nasabah melalui tatap muka dan/atau dengan menggunakan sarana komunikasi (telemarketing), termasuk melalui surat, media elektronik, dan website Bank. Dengan demikian, peran Bank tidak hanya meneruskan dan memberikan penjelasan yang terkait dengan produk asuransi kepada nasabah, tetapi juga menindaklanjuti aplikasi nasabah atas bundled product, termasuk yang terkait dengan produk asuransi kepada perusahaan asuransi mitra Bank. f. Payment point Aktivitas kerjasama Bank dengan pihak ketiga dalam rangka penerimaan tagihan melalui setoran tunai maupun non tunai, antara lain untuk penerimaan pembayaran tagihan listrik, air, telepon, telepon seluler, dan tagihan jasa internet. 6. SISTEM PEMBAYARAN a. Penyelenggara kliring Penyelenggara Kliring adalah Penyelenggara Kliring Lokal Selain BI yaitu unit kerja pada kantor Bank yang memperoleh persetujuan Bank Indonesia untuk 6

NO. b. Penyelenggara penyelesaian akhir transaksi antar Bank (settlement) mengelola dan menyelenggarakan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) di suatu Wilayah Kliring. Pihak lain yang memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia untuk menyelenggarakan Kliring Lokal atas kegiatan pendebetan atau pengkreditan rekening giro peserta pada Bank Indonesia yang dilakukan atas dasar hasil perhitungan Kliring Lokal. c. Penyelenggara transfer dana Kegiatan yang dimulai dengan perintah dari pengirim asal yang bertujuan memindahkan sejumlah dana kepada penerima yang disebutkan dalam perintah transfer dana sampai dengan diterimanya dana oleh penerima. d. Penyelenggara Alat Pembayaran Aktivitas penyelenggaraan APMK berupa kartu kredit, kartu automated teller dengan Menggunakan Kartu (APMK) machine (ATM) dan/atau kartu debet. e. Penyelenggara Uang Elektronik (emoney) Penyelenggara alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: a. diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit; b. nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip; c. digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut; d. nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan. f. Phone Banking Layanan untuk bertransaksi perbankan lewat telepon dengan menghubungi nomor layanan pada Bank. g. SMS banking Layanan informasi atau transaksi perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon seluler dengan menggunakan media SMS. h. Mobile banking Layanan untuk melakukan transaksi perbankan melalui telepon seluler. i. Internet banking Layanan untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet. 7

NO. 7. JASA DAN LAYANAN LAIN a. Safe deposit box Jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat berharga dalam ruang khasanah Bank. b. Traveller s cheque Penerbitan cek perjalanan dalam valuta asing yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. c. Payroll Layanan kepada nasabah untuk melakukan pembayaran gaji kepada pegawai/karyawan secara massal. d. Cash management Jasa/layanan pengelolaan kas yang diberikan kepada nasabah yang memiliki simpanan pada Bank, di mana setiap transaksi dilakukan berdasarkan perintah nasabah. Dalam hal ini Bank hanya diperkenankan untuk bertindak sebagai pihak yang melakukan pembayaran (paying agent) berdasarkan perintah nasabah, dan tidak diperkenankan bertindak sebagai agen investasi (investment agent) dana nasabah baik secara konvensional dan/ atau berdasarkan prinsip syariah. Contoh jasa/layanan cash management yang diperkenankan adalah pendebetan atau pemindahbukuan rekening nasabah dalam rangka pembayaran tagihan atau kewajiban, transfer/pemindahbukuan dana dari satu rekening ke rekening lain milik nasabah, konsolidasi (pooling) atau distribusi dana dari kantor-kantor cabang/jaringan operasional perusahaan, dan jasa pembayaran gaji karyawan secara massal (payroll). e. Layanan Nasabah Prima Jasa/layanan terkait produk dan/atau aktivitas dengan keistimewaan tertentu bagi nasabah prima. g. Kustodian Jasa/layanan penitipan kolektif surat berharga (efek) seperti saham atau obligasi serta melaksanakan tugas administrasi seperti menagih hasil penjualan, menerima deviden,mengumpulkan informasi mengenai perusahaan acuan seperti misalnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan, menyelesaikan transaksi penjualan dan pembelian, melaksanakan transaksi dalam valuta asing apabila diperlukan, serta menyajikan laporan atas seluruh aktivitasnya sebagai kustodian kepada kliennya. h. Wali amanat Jasa/layanan yang diberikan kepada para pemegang efek bersifat hutang (investor) untuk menjadi wakil investor dalam penerbitan suatu efek bersifat 8

NO. hutang tersebut. Sebagai wakil investor, Bank selaku Wali Amanat turut serta dalam proses penerbitan obligasi dan memonitoring kewajiban emiten terhadap ketentuan yang ada dalam perjanjian perwaliamanatan hingga obligasi tersebut lunas. i. Penitipan dengan pengelolaan (trust) Jasa/layanan penitipan dengan pengelolaan. Dalam kegiatan penitipan dengan pengelolaan ini, terdapat 3 (tiga) pihak yang terlibat yaitu Settlor sebagai pihak penitip yang memiliki harta/dana dan memberikan kewenangan untuk mengelola dana kepada Trustee; Trustee (dalam hal ini Bank) sebagai pihak yang diberi kewenangan oleh Settlor/Penitip untuk mengelola harta/dana guna kepentingan penerima manfaat yaitu Beneficiary; dan Beneficiary sebagai pihak penerima manfaat dari harta/dana tersebut. Kegiatan Trust mencakup kegiatan antara lain sebagai agen pembayar (paying agent); agen investasi (investment agent) dana secara konvensional dan/ atau berdasarkan prinsip syariah; dan/atau agen peminjaman (borrowing agent) dan/ atau agen pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. KEPALA DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN, MULYA E. SIREGAR 9

Lampiran II Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/6/DPNP Tanggal 8 Maret 2013 Perihal Kegiatan Usaha Bank Umum berdasarkan Modal Inti CAKUPAN PRODUK DAN AKTIVITAS BERDASARKAN BUKU No. Kegiatan/Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 1. KEGIATAN VALUTA ASING a) Persetujuan [Sebagai PVA] Persetujuan Persetujuan Persetujuan 2. PENYERTAAN MODAL Dilarang Persetujuan Persetujuan Persetujuan 3. PENGHIMPUNAN DANA a. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (Giro, Tabungan dan Deposito) Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan b. Penerbitan Sertifikat Deposito Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan c. Pinjaman diterima b) Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan d. Penerbitan surat utang dan Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan surat utang dengan fitur ekuitas e. Sekuritisasi aset Dilarang Dilarang Persetujuan Persetujuan f. Produk/aktivitas penghimpunan dana lainnya Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan 10

No. Kegiatan/Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 4. PENYALURAN DANA a. Kredit Tanpa persetujuan c) Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan b. Anjak piutang Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan c. Pembelian surat berharga [SBN, SBI, surat berharga korporasi, Bank lain] Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan d. Penempatan pada Bank Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Indonesia e. Penempatan pada Bank lain Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan f. Penerbitan Bank Garansi Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan g. Produk/aktivitas penyaluran dana lainnya Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan 5. TRADE FINANCE a. Pembiayaan transaksi dalam negeri dengan SKBDN b. Pembiayaan ekspor-impor dengan Letter of Credit (L/C) c. Pembiayaan ekspor-impor tanpa Letter of Credit (L/C) d. Jasa/layanan trade finance lainnya Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Dilarang Dilarang Hanya yang terkait pembiayaan dengan SKBDN Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan 6. TREASURY a. Jual beli Bank Notes Persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan [Sebagai PVA] b. Transaksi valuta asing (Tod, Dilarang Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan 11

No. Kegiatan/Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 Tom, Spot) c. Derivative plain vanilla d) Dilarang Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan d. Derivative complex (antara lain structured product dan credit derivative) e) Dilarang Dilarang Persetujuan Persetujuan 7. KEAGENAN DAN KERJASAMA a. Agen penjual Reksa Dana Dilarang Persetujuan Persetujuan Persetujuan b. Agen penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan c. Bancassurance model bisnis Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan referensi d. Bancassurance model bisnis Dilarang Persetujuan Persetujuan Persetujuan distribusi e. Bancassurance model bisnis Dilarang Dilarang Persetujuan Persetujuan integrasi f. Payment point Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan g. Keagenan/kerjasama lainnya Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan 8. SISTEM PEMBAYARAN DAN ELECTRONIC BANKING f) a. Penyelenggara kliring Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan b. Penyelenggara penyelesaian akhir transaksi antar Bank (settlement) Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan c. Penyelenggara transfer dana Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan d. Penyelenggara alat Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan pembayaran dengan menggunakan kartu, selain kartu kredit e. Penyelenggara alat Dilarang Persetujuan Persetujuan Persetujuan 12

No. Kegiatan/Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 pembayaran dengan menggunakan kartu kredit f. Penyelenggara uang elektronik Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan (e-money) g. Phone Banking Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan h. SMS banking Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan i. Mobile banking Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan j. Internet banking Dilarang g) Persetujuan Persetujuan Persetujuan k. Aktivitas sistem pembayaran dan electronic-banking lainnya Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan 9. JASA/LAYANAN LAIN a. Safe deposit box Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan b. Traveller s cheque Dilarang Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan c. Payroll Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan d. Cash management Dilarang g) Persetujuan Persetujuan Persetujuan e. Layanan Nasabah Prima (LNP) Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan h. Kustodian Dilarang Dilarang Persetujuan Persetujuan i. Wali amanat Dilarang Dilarang Persetujuan Persetujuan j. Penitipan dengan pengelolaan Dilarang Dilarang Persetujuan Persetujuan (trust) f. Jasa/Layanan lainnya Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan Keterangan: a) = Bank Non Devisa wajib mengajukan permohonan persetujuan kegiatan dalam valuta asing sebelum melakukan kegiatan dalam valuta asing b) = Pinjaman luar negeri jangka panjang harus memperoleh ijin masuk pasar dari DInt c) = Khusus untuk kredit sindikasi, Bank hanya dapat bertindak sebagai partisipan d) = Bank sebagai penerbit e) = Bank sebagai penerbit/protection seller f) = Bank wajib memperoleh izin keanggotaan/pelaksanaan kepada DASP 13

g) = Kecuali apabila dilakukan melalui kerjasama dengan Bank lain h) = Kecuali cash management berupa jasa/layanan pembayaran gaji pegawai secara massal (payroll) KEPALA DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN, MULYA E. SIREGAR 14

Lampiran III Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/6/DPNP Tanggal 8 Maret 2013 Perihal A. PERMOHONAN PERSETUJUAN PENERBITAN PRODUK ATAU AKTIVITAS BARU BANK : TAHUN : Kegiatan Usaha Bank Umum berdasarkan Modal Inti No. Jenis Produk atau Aktivitas Baru *) Rencana Waktu Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas Baru Tujuan Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas Baru Bagi Bank Bagi Nasabah Keterkaitan Produk atau Aktivitas Baru dengan Strategi Bank **) Deskripsi Umum Produk atau Aktivitas Baru **) Risiko yang mungkin timbul dari Penerbitan Produk atau Aktivitas Baru **) Rencana Mitigasi Risiko *) misalnya kartu kredit, e-money, derivatif, kustodian, bancassurance, atau reksadana. **) penjelasan yang lebih rinci dapat disertakan dalam lembaran terpisah. 15

B. INFORMASI DAN PENJELASAN RENCANA PENERBITAN PRODUK ATAU PELAKSANAAN AKTIVITAS BARU *) BANK : TAHUN : a. Informasi Umum (1) Nama Produk/Aktivitas Baru: (2) Jenis Produk/Aktivitas Baru *): (3) Waktu peluncuran Produk/Aktivitas Baru: (4) Target Pasar: (5) Rencana/target Nilai Transaksi pada 1 (satu) tahun pertama: (6) Informasi mengenai skim/fitur produk atau penjelasan mengenai aktivitas: b. Manfaat dan biaya bagi Bank c. Manfaat dan risiko bagi Nasabah d. Prosedur pelaksanaan (Standard Operating Procedures/SOP) organisasi dan kewenangan untuk menerbitkan produk atau melaksanakan aktivitas baru e. Rencana kebijakan dan prosedur terkait dengan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris (APU-PPT) f. Identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko yang melekat pada produk atau aktivitas baru; g. Hasil analisis aspek hukum dan aspek kepatuhan atas produk atau aktivitas baru h. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) termasuk pencatatan akuntansi serta penjelasan tentang keterkaitan SIA tersebut dengan SIA dan/atau sistem pencatatan akuntansi Bank secara keseluruhan i. Kesiapan dan hasil uji coba Bank (apabila ada) atas produk atau aktivitas baru j. Dokumen pendukung (terlampir) **) 1... 2... 3... dst *) jumlah halaman tidak mengikat, Bank dapat menguraikan lebih rinci sesuai karakteristik produk atau aktivitas **) dokumen pendukung antara lain dokumen dalam rangka transparansi kepada nasabah, perjanjian, atau persetujuan dari otoritas yang berwenang. KEPALA DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN, MULYA E. SIREGAR 16