PEMBUATAN SURAT PENYEDIAAN DANA

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM DAN PROSEDUR PEMBUATAN SURAT PENYEDIAAN DANA

[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

ANGGARAN KAS. PIHAK TERKAIT

PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

ANGGARAN KAS. Pihak Terkait

[B.1] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN UMUM B. PIHAK TERKAIT C. ALUR PROSEDUR

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

Penyusunan & Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPAL)-SKPD

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di

PELAKSANAAN BELANJA UNTUK PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (UP), GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) DAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN BUPATI MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2017

[B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU)

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

[6.10.] PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA,

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18.a TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Penyusunan & Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)-SKPD

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir,

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN & PENGESAHAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN (DPAL) - SKPD

PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1 TAHUN 2013

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI

BAGAN ALIR SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

Disamping membuat SPP Bendahara Pengeluaran juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara.

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

Penyusunan & Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA)-SKPD

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 229 TAHUN 2010 TENTANG

BAB III PEMBAHASAN TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2008 DENG AN R AHM AT TUHAN Y ANG M AH A ES A, MENTERI DALAM NEGERI,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR SERI F NOMOR

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran pada Badan. Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA... BUKU PEMBANTU KAS TUNAI BENDAHARA PENGELUARAN

KOTA TASIKMALAYA SKPD. SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPP-LS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

KOTA TASIKMALAYA SKPD. SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPP-LS

Jakarta, 5 Mei Kepada

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

F. Pertanggungjawaban Fungsional

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jakarta, 5 Mei Kepada

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PASURUAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 18 TAHUN 2017

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG BARAT

Realisasi s/d Triwulan Ini. Realisasi Triwulan ini Pemimpin BLUD, (tanda tangan) (nama lengkap) NIP... BUPATI MAJALENGKA, Cap/Ttd SUTRISNO

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN

Transkripsi:

LAMPIRAN B.5. : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : TANGGAL: PEMBUATAN SURAT PENYEDIAAN DANA Pihak Terkait 1. Kuasa BUD Dalam kegiatan ini, kuasa BUD mempunyai tugas sebagai berikut : Memeriksa DPA-SKPD yang ada di Perbup APBD Memeriksa anggaran kas pemerintah khususnya data per SKPD Menyiapkan draft Mendistribusikan kepada para Pengguna Anggaran 2. PPKD Dalam kegiatan ini, PPKD mempunyai tugas sebagai berikut : Meneliti draft yang diajukan Kuasa BUD Melakukan otorisasi 3. Pengguna Angaran Dalam kegiatan ini, PA mempunyai tugas sebagai berikut : Memberikan keterangan yang diperlukan oleh Kuasa BUD Mengarsipkan yang diterima Deskripsi Prosedur adalah Surat Penyediaan Dana, yang dibuat oleh BUD dalam rangka manajemen kas daerah. Manajemen kas adalah kemampuan daerah dalam mengatur jumlah penyediaan dana kas bagi setiap SKPD, artinya BUD harus mampu memperkirakan kemampuan keuangan Pemda dalam memenuhi kebutuhan dana SKPD. Hal ini penting, karena akan mempengaruhi jumlah dana yang dapat disediakan dalam satu kali penerbitan, serta periode penerbitan. Contohnya, bagi daerah yang mampu mencukupi kebutuhan dana yang di- kan untuk kurun waktu 3 bulan, maka periode penerbitan tiap 3 bulan tersebut. penerbitan paling lambat 1 Minggu sebelum dimulai triwulan berikutnya. digunakan untuk menyediakan dana bagi tiap-tiap SKPD dalam periode waktu tertentu. Informasi dalam menunjukkan secara jelas alokasi tiap kegiatan tetapi tidak harus dibuat untuk setiap kegiatan secara tersendiri. Untuk mengakomodasi belanja atas kegiatan yang sifatnya wajib, mengikat dan harus dilaksanakan sebelum DPA-SKPD disahkan, PPKD selaku BUD membuat -nya tanpa menunggu DPA disahkan. digunakan sebagai dasar pengajuan SPP UP/GU/TU/LS 1. Penyiapan Setelah Kuasa BUD melalui Seksi Anggaran menerima Anggaran kas yang telah disahkan oleh PPKD selaku BUD dari BUD, maka kuasa BUD menyiapkan Rancangan dengan memperhatikan besaran jumlah dana yang akan dicairkan pertriwulan pada DPA SKPD. Rancangan yang dibuat oleh Kuasa BUD melalui Seksi Anggaran, disampaikan kepada PPKD untuk ditandatangani dengan sebelumnya diparaf terlebih dahulu oleh Kasi Anggaran dan Kuasa BUD. Rancangan dibuat terpisah antara Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.

Rancangan Belanja Langsung jumlah penyediaan dana yang dibutuhkan, baik untuk mengisi Uang Persediaan (UP), Ganti Uang Persediaan (GU), Tambah Uang Persediaan (TU), dan pembelian barang dan jasa modal, maupun penggajian dan tunjangan (LS) per triwulan. PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN /KOTA PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH SELAKU BENDAHARA UMUM DAERAH NOMOR. TAHUN... TENTANG SURAT PENYEDIAAN DANA ANGGARAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN... PPKD SELAKU BUD Menimbang : bahwa untuk melaksanakan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung tahun anggaran... berdasarkan anggaran kas yang telah ditetapkan, perlu disediakan pendanaan dengan menerbitkan Surat Penyediaan Dana (); Mengingat : 1. Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota... Nomor Tahun... tentang Penetapan APBD Provinsi/Kabupaten/Kota... Tahun Anggaran...; 2. Peraturan Kepala Daerah Nomor Tahun tentang Penjabaran APBD Provinsi/Kabupaten/Kota... Tahun Anggaran...; 3. Peraturan Kepala Daerah Nomor Tahun... tentang Pedoman Pelaksanaan APBD Provinsi/Kabupaten /Kota...; 4. DPA-SKPD Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota... (Daftar nomor terlampir) MEMUTUSKAN : Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota... Nomor... Tahun, tanggal Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi/Kota/Kabupaten... Tahun Anggaran... menetapkan/menyediakan kredit anggaran sebagai berikut: 1. Ditujukan kepada SKPD : 2. Nama Bendahara Pengeluaran : 3. Jumlah penyediaan dana : Rp... (terbilang: ) 4. Untuk Kebutuhan : Bulan s.d Bulan. 5. Ikhtisar penyediaan dana : a. Jumlah dana DPA- SKPD/DPPA-SKPD/ DPAL-SKPD b. Akumulasi sebelumnya : Rp. 0,00 c. Sisa dana yang belum di- -kan d. Jumlah dana yang di-kan saat ini e. Sisa jumlah dana DPA- SKPD/DPPA-SKPD/ DPAL-SKPD *) yang belum di--kan 6. Ketentuan-ketentuan lain : : - : Rp... : Rp. : Rp.... : Rp... (terbilang: ) Ditetapkan di... pada tanggal. 2007 PPKD SELAKU BUD, (tanda tangan) (nama lengkap) NIP.

Cara Pengisian Formulir 1. Nomor diisi dengan nomor. 2. Penerbitan didasari dengan berbagai pertimbangan sebagai dasar hukum. Seluruh payung hukum yang mendasari penerbitan dicantumkan secara urut lengkap dengan nama, nomor dan tahun dasar hukum (pada teks menimbang dan mengingat). 3. Pada teks keputusan tentang penerbitan juga diisikan nomor, tanggal dan tahun Peraturan Daerah tentang APBD. 4. SKPD diisi dengan kode dan nama SKPD. 5. Nama bendahara pengeluaran diisi dengan nama bendahara pengeluaran SKPD. 6. Jumlah penyediaan dana diisi dengan jumlah dana yang disediakan dan menjadi hak SKPD lewat penetapan yang bersangkutan. Pengisian jumlah dana disertai dengan jumlah terbilang dari dana tersebut. 7. Untuk kebutuhan diisi dengan periode waktu peruntukan penyediaan dana. Misalnya jika disediakan untuk triwulan I maka periode waktu diisi dengan Januari s/d Maret beserta tahun anggarannya. 8. Jumlah dana DPA-SKPD/DPPA-SKPD/ DPAL-SKPD diisi dengan jumlah total anggaran satu tahun untuk SKPD yang bersangkutan berdasarkan pada DPS-SKPD/DPPA-SKPD/DPAL-SKPD. 9. Akumulasi sebelumnya diisi dengan jumlah dana yang telah disediakan lewat penetapan seluruh sebelumnya dalam tahun anggaran yang bersangkutan. 10. Sisa dana yang belum di--kan diisi dengan jumlah dana hasil pengurangan jumlah dana total (dari point 8) dikurangi dengan akumulasi dana sebelumnya (dari point 9). 11. Jumlah dana yang di--kan diisi dengan jumlah dana yang disediakan lewat penetapan saat ini. 12. Sisa jumlah dana DPA-SKPD/DPPA-SKPD/ DPAL-SKPD yang belum di--kan diisi dengan jumlah dana yang belum di--kan (dari point 10) dikurangi dengan jumlah dana yang di--kan saat ini (dari point 11). 13. Ketentuan-ketentuan lain dapat diisi jika memang ada beberapa ketentuan yang menyertai penetapan. 14. ditetapkan dengan mencantumkan tempat dan tanggal penetapan dan ditandatangani oleh PPKD selaku BUD. Di bawah tandatangan dicantumkan nama dan NIP PPKD.

LAMPIRAN NOMOR:. BELANJA TIDAK LANGSUNG PERIODE BULAN: s/d TAHUN ANGGARAN:. Nomor DPA-/DPPA-SKPD Anggaran Akumulasi Pada Sebelumnya Jumlah Pada Periode Ini Sisa Anggaran Jumlah Dana Belanja Tidak Langung: Rp. (Terbilang:..) Ditetapkan di... pada tanggal.. PPKD SELAKU BUD, (tanda tangan) (nama lengkap) NIP.

Cara Pengisian Formulir Lampiran Untuk Belanja Tidak Langsung 1. Nomor diisi dengan nomor sesuai dengan nomor yang tercantum dalam surat penetapan. 2. Periode diisi dengan periode waktu peruntukan penyediaan dana. Misalnya jika disediakan untuk triwulan I maka periode waktu diisi dengan Januari s/d Maret beserta tahun anggarannya. 3. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran sesuai peruntukan. 4. Kolom nomor DPA-SKPD/DPPA-SKPD diisi dengan nomor DPA-SKPD/DPPA-SKPD untuk belanja tidak langsung untuk tahun anggaran yang bersangkutan. 5. Kolom anggaran diisi dengan anggaran belanja tidak langsung untuk satu tahun anggaran yang bersangkutan. 6. Kolom akumulasi pada sebelumnya diisi dengan jumlah dana belanja tidak langsung yang telah disediakan lewat - yang telah ditetapkan sebelumnya. 7. Kolom jumlah pada periode ini diisi dengan jumlah dana belanja tidak langsung yang disediakan lewat ini. 8. Kolom sisa anggaran diisi dengan jumlah dana belanja tidak langsung untuk satu tahun anggaran (dari point 5) dikurangi dengan jumlah dana belanja tidak langsung yang telah di--kan sebelumnya (dari point 6) dan juga dikurangi dengan jumlah dana belanja tidak langsung dalam saat ini (dari point 7). 9. Jumlah dana belanja tidak langsung diisi dengan jumlah dana belanja tidak langsung yang di--kan saat ini. Pengisian jumlah dana tersebut dilengkapi juga dengan jumlah dana terbilangnya. 10. Lampiran untuk belanja tidak langsung ditetapkan dengan mencantumkan tempat dan tanggal penetapan dan ditandatangani oleh PPKD selaku BUD. Di bawah tandatangan dicantumkan nama dan NIP PPKD.

LAMPIRAN NOMOR:... BELANJA LANGSUNG PERIODE BULAN: s/d TAHUN ANGGARAN:. No. Urut 1. 2. Nomor DPA-/DPPA- /DPAL-SKPD Program Kegiatan Anggaran Akumulasi Pada Sebelumnya Jumlah Pada Periode Ini Sisa Anggaran Jumlah Dana Belanja Langung: Rp. (Terbilang:.) Ditetapkan di... pada tanggal PPKD SELAKU BUD, (tanda tangan) (nama lengkap) NIP.

Cara Pengisian Formulir Lampiran Untuk Belanja Langsung 1. Nomor diisi dengan nomor sesuai dengan nomor yang tercantum dalam surat penetapan. 2. Periode diisi dengan periode waktu peruntukan penyediaan dana. Misalnya jika disediakan untuk triwulan I maka periode waktu diisi dengan Januari s/d Maret beserta tahun anggarannya. 3. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran sesuai peruntukan. 4. Kolom nomor DPA-SKPD/DPPA-SKPD/DPAL-SKPD diisi dengan nomor DPA-SKPD/DPPA-SKPD untuk belanja langsung untuk tahun anggaran yang bersangkutan. 5. Kolom program diisi dengan kode dan nama program sesuai dengan yang dianggarkan dengan nomor DPA- /DPPA-/DPAL-SKPD pada kolom sebelumnya (dari point 4). 6. Kolom kegiatan diisi dengan kode dan nama kegiatan sesuai dengan yang dianggarkan dengan nomor DPA- SKPD/DPPA-SKPD/DPAL-SKPD pada kolom sebelumnya (dari point 4). 7. Kolom anggaran diisi dengan anggaran kegiatan (dari point 6) untuk satu tahun anggaran yang bersangkutan. 8. Kolom akumulasi pada sebelumnya diisi dengan jumlah dana kegiatan (dari point 6) yang telah disediakan lewat - yang telah ditetapkan sebelumnya. 9. Kolom jumlah pada periode ini diisi dengan jumlah dana kegiatan (dari point 6) yang disediakan lewat ini. 10. Kolom sisa anggaran diisi dengan jumlah dana kegiatan (dari point 6) untuk satu tahun anggaran (dari point 7) dikurangi dengan jumlah dana kegiatan (dari point 6) yang telah di--kan sebelumnya (dari point 8) dan juga dikurangi dengan jumlah dana kegiatan (dari point 6) dalam saat ini (dari point 9). 11. Jumlah dana belanja langsung diisi dengan jumlah dana belanja langsung dari seluruh kegiatan yang di- -kan saat ini. Pengisian jumlah dana tersebut dilengkapi juga dengan jumlah dana terbilangnya. 12. Lampiran untuk belanja langsung ditetapkan dengan mencantumkan tempat dan tanggal penetapan dan ditandatangani oleh PPKD selaku BUD. Di bawah tandatangan dicantumkan nama dan NIP PPKD. 2. Penentuan Besaran dibuat per SKPD per triwulan. Besaran dan rincian Belanja per SKPD sesuai dengan besaran dan rincian Belanja yang direncanakan SKPD pada anggaran kas, sehingga rincian belanja dan jumlah pada pertriwulan sama dengan rincian belanja dan jumlah Anggaran Kas pada triwulan tersebut. Dalam hal dana yang tersedia pada kas daerah tidak mencukupi ataupun tidak sesuai (dibawah) rencana pada anggaran kas, BUD melalui Kuasa BUD berhak untuk mengurangi jumlah besaran pada SKPD dengan menunda kegiatan yang belum mendesak. 3. Verifikasi Rancangan SKPD yang dibuat oleh Seksi Anggaran DPPKA, di verifikasi oleh Kuasa BUD. Verifikasi tersebut meliputi: Benar tidak cara pengisian Besaran jumlah pada SKPD dan kesesuaian dengan Anggaran Kas SKPD Kesesuaian antara rincian Belanja pada SKPD dengan Anggaran Kas SKPD

Bila rancangan SKPD tersebut lolos verifikasi maka Kuasa BUD menyampaikan rancangan SKPD tersebut kepada PPKD selaku BUD untuk ditandatangani dengan sebelum dibubuhi paraf Kuasa BUD dan Kasi Anggaran DPPKA. Bila rancangan SKPD tersebut tidak lolos verifikasi maka Kuasa BUD mengembalikan rancangan SKPD tersebut kepada Seksi Anggaran DPPKA untuk diperbaiki. Belanja Tidak Langsung SKPD sudah harus terbit dan ditandatangani oleh PPKD selaku BUD paling lambat 20 (dua puluh) hari sebelum triwulan berikutnya dimulai dan diterima oleh masing-masing Pengguna Anggaran paling lambat 17(tujuh belas) hari sebelum triwulan berikutnya dimulai. Belanja Langsung SKPD sudah harus terbit dan ditandatangani oleh PPKD selaku BUD paling lambat 1 (satu) minggu sebelum triwulan berikutnya dimulai dan diterima oleh SKPD paling lambat 5 (lima) hari sebelum triwulan berikutnya dimulai. SKPD tersebut disampaikan kepada Pengguna Anggaran. dibuat rangkap 2. Lembaran pertama diserahkan kepada Pengguna Anggaran sebagai dasar pembuatan SPP oleh Bendahara. Lembaran kedua sebagai arsip PPKD selaku BUD yang disimpan oleh Seksi Anggaran DPPKA. Untuk APBD induk yang belum disahkan sampai akhir Bulan Desember tahun sebelumnya akan ditandatangani tersebut segera, paling lambat 10 (lima) hari setelah APBD disahkan dan diterima oleh Pengguna Anggaran paling lambat 12 (dua belas) hari setelah APBD disahkan. Untuk APBD induk yang disahkan paling lama tanggal 15 Desember tahun sebelumnya akan ditandatangani tersebut segera, paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah APBD disahkan dan diterima oleh Pengguna Anggaran paling lambat 12 (dua belas) hari setelah APBD disahkan. 4. Perubahan Perubahan dilakukan dalam hal: - Perubahan APBD ataupun Mendahului Perubahan APBD - Ketersediaan dana di kas daerah yang tidak dapat mengakomodir jumlah total yakni bila ketersediaan dana di kas daerah berada dibawah jumlah total. Perubahan pada prinsipnya mengikuti perubahan Anggaran kas. Perubahan otomatis dilakukan oleh PPKD selaku BUD melalui Kuasa BUD bila hal tersebut diatas terjadi. Penandatanganan perubahan oleh PPKD selaku BUD karena adanya Perubahan APBD ataupun Mendahului Perubahan APBD segera dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah Peraturan Bupati tentang Penjabaran Perubahan APBD ataupun mendahului Perubahan APBD ditetapkan dan diterima oleh Pengguna Anggaran paling lambat 12 (dua belas) hari setelah Peraturan Bupati tentang Penjabaran Perubahan APBD ataupun mendahului Perubahan APBD ditetapkan.

Penandatanganan perubahan oleh PPKD selaku BUD karena ketersediaan dana di kas daerah berada dibawah jumlah total segera dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah hal tersebut diketahui dan diterima oleh Pengguna Anggaran paling lambat 12 (dua belas) hari setelah Peraturan Bupati tentang Penjabaran Perubahan APBD ataupun mendahului Perubahan APBD ditetapkan. Bagan Alir Penyediaan Dana Uraian PA/Kuasa PA Kuasa BUD PPKD 1. PPKD menyerahkan dokumen Anggaran Kas Pemerintah Daerah dan DPA-SKPD kepada Kuasa BUD. Anggaran Kas Pemerintah Deerah Anggaran Kas Pemerintah Deerah DPA-SKPD DPA-SKPD 2. Bedasarkan 2 (dua) dokumen tersebut, Kuasa BUD menyiapkan Rancangan. Rancangan 3. Kuasa BUD menyerahkan Rancangan kepada PPKD. Rancangan Otorisasi 4. PPKD mengotorisasi Rancangan dan menyerahkan kepada Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran.