BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen adalah melakukan promosi melalui media massa. Dari berbagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA

iklan dapat menggunakan endorser seperti selebritis, atlet terkenal dan tokoh. Iklan dapat juga menggunakan humor untuk menarik pemirsanya, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan

PENULISAN PR EKSTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. agar perusahaan mampu bersaing dan dapat mempertahankan kelangsungan. dengan kebijakan promosi melalui periklanan.

BAB I PENDAHULUAN. unsur penting dalam kegiatan pemasaran. Pesan yang disampaikan lewat iklan

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan,salah satu strategi yang paling kita kenal untuk mempromosikan sebuah

BAB II LANDASAN TEORI

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai komunikasi yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB II KAJIAN TEORI 1.1. Komunikasi Massa

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berhasil untuk menarik minat konsumen untuk membeli produknya pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan lama tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I PENDAHULUAN UKDW. saat sekarang ini. Krisis ekonomi yang berkepanjangan ini membawa banyak

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia periklanan saat ini semakin marak dengan ditandai

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas & Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital

BAB I PENDAHULUAN. Brand Attitude atau sikap terhadap merek adalah sikap yang akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering

BAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan media yang dipakai perusahaan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Contoh Iklan dengan himbauan rasional

Elemen pesan dalam Iklan dalam Strategi Kreatif. Oleh: Pulung siswantara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena mengenai perilaku konsumen dapat di lihat dalam kehidupan

Setelah mempelajari Bab ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu dari ujung tombak dala m menunjang keberhasilan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

PENGARUH PESAN IKLAN MENGGUNAKAN MEDIA TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KARTU SELULER MENTARI DI SURABAYA TIMUR SKRIPSI

berikut akan dipaparkan dimensi dimensi dalam Epic model.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Iklan adalah suatu pesan komersial yang disampaikan lewat media kepada khalayak dengan tujuan memperoleh keuntungan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menciptakan produksinya. Intensi membeli yang dilakukan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. dengan konsumen. Sehingga memaksa perusahaan untuk selalu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk sarananya (alat) maupun kegunaanya, hal tersebut dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan saat ini mengharuskan perusahaan ataupun produsen untuk semakin

BAB IV Ibu - Ibu DasawismaRT.03 RW.01 Dukuh Krajan Salatiga. RT. 03 RW.01 Dukuh Krajan Salatiga. Ada 100 Ibu-Ibu Dasawisma RT.

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktivitas sehari-hari kita sering menjumpai iklan dan berbagai macam

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa akan. dihadapkan pada masalah bagaimana cara memasarkan barang atau jasa

Langkah-Langkah Mengembangkan. Komunikasi yang Efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Penggunaan minyak goreng ini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

IKLAN. Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Dalam iklan, tuturan atau kata-kata adalah paling efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. keputusan perihal apa yang akan dilakukan demi mencapai tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian mengenai perilaku konsumen.

Modul Komunikasi Bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pihak (Grillo et al., 2008). Permasalahan lingkungan menjadi isu global bagi banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin tajam dalam dunia bisnis menyebabkan para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan juga didukung beberapa bantuan hal-hal teknis seperti ; ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full color), tata letak (lay out), jenis-jenis huruf (tipografi) yang disampaikan, serta berbagai suara yang khusus untuk iklan tersebut. Selain itu untuk memberikan efek keseluruhan pada pemirsa, pengiklan harus memperhatikan hal-hal lain yang dapat memberikan kontribusi yang menunjang bagi iklan. Seperti dengan menggunakan headline yang mengarahkan, menggunakan slogan yang mudah diingat, menonjolkan selling point suatu produk. Hal yang pokok dan perlu diperhatikan adalah bahwa perhatian calon pembeli harus diklaim. Menurut Kotler dan Amstrong (2006;157), untuk melakukan pendekatan kepada kosumen dan agar pesan iklan mudah diterima, perlu juga digunakan daya tarik (appeals). Menurut Kasali (2000;83) daya tarik iklan adalah suatu kesan yang ditimbulkan oleh suatu iklan yang dapat membangkitkan ingatan akan citra produk yang diiklankan. Menurut Durianto (dalam Octaviasari, 2011;24), daya tarik iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen mengevaluasi, perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek. Penelitian yang telah dilakukan oleh Howkins et.al (dalam Sari, 2012;8) telah menunjukkan bahwa konsumen cenderung lebih mereaksi iklan 8

yang menyenangkan yang dapat menunjukkan bahwa produk yang diiklankan adalah produk yang benar-benar unggul dan berbeda. Adapun menurut Suyanto (dalam Angeliqa dan Agustin, 2012), daya tarik iklan diciptakan menggunakan selebritis, humor, rasa takut, kesalahan, positif/ rasional, emosi, komparatif, dan kombinasi dari hal-hal tersebut. Berikut penjelasan beberapa daya tarik yang sering digunakan dalam iklan : a. Daya tarik selebritis Produk atau merek dapat menonjol dalam periklanan salah satunya karena selebritis bisa berupa bintang tv, aktor, aktris, ilmuwan, olahragawan, dan sebagainya. Selebritis menjadi juru bicara produk bahkan menjadi ikon produk tersebut. b. Daya tarik humor Pengiklan juga menggunakan humor untuk mencapai sasaran komunikasi yang bervariasi. Humor merupakan metode yang efektif untuk menarik perhatian terhadap iklan dan juga dapat meningkatkan tingkat persuasif dari iklan. c. Daya tarik rasa takut Tujuan penggunaan rasa takut adalah untuk memotivasi konsumen untuk mengolah informasi dan mengambil tindakan. Sebagai contoh adalah kondisi masyarakat saat ini yang memperhatikan masalah kesehatan. Pengiklan dapat menggunakan daya tarik rasa takut dengan mengidentifikasi dua hal, pertama, konsekuensi negatif jika tidak menggunakan produk. Kedua, konsekuensi negatif terhadap perilaku yang tidak aman misalnya minuman keras dan merokok. d. Daya tarik kesalahan Seperti halnya rasa takut, kesalahan juga merupakan daya tarik negatif. Orang merasa bersalah ketika melanggar peraturan, menyimpang dari nilai standar atau nilai kepercayaan dan tidak bertanggung jawab. Daya tarik kesalahan dapat dilakukan dengan memotivasi individu untuk mengambil tindakan yang bertanggung jawab untuk mengurangi tingkat kesalahan. Dan berupaya membujuk calon konsumen dengan menerapkan perasaan bersalah yang dapet diganti dengan menggunakan produk yang diiklankan. e. Daya tarik komparatif 9

Dalam periklanan ada praktik komparatif langsung atau tidak langsung suatu produk dengan produk pesaing, yang mempromosikan bahwa produk tersebut superior di banding produk pesaing. Penelitian tahun 1970 mempelajari iklan dan hasilnya sebagai berikut: 1) Iklan komparatif lebih baik dalam meningkatkan kesadaran akan merek dibandingkan iklan non komparatif. 2) Iklan komparatif lebih baik dalam mempromosikan recall titik pesan. 3) Iklan komparatif secara umum lebih sesuai dengan sikap, terhadap merek yang diiklankan. 4) Iklan komparatif secara umum mendorong lebih kuat intensitas konsumen untuk membeli produk. 5) Iklan komparatif mempercayai persepsi kurang dapat dipercaya dibandingkan iklan non komparatif. f. Daya tarik positif/ rasional Daya tarik rasional berfokus pada praktek, fungsi, atau kebutuhan konsumen secara optimal terhadap suatu produk, yang memberikan tekanan pada manfaat atau alasan untuk mempunyai atau menggunakan suatu merek. Isi pesan menekankan fakta, belajar dan persuasi logis. Nada positif/ rasional cenderung informatif dan pengiklan menggunakan nada ini umumnya mencoba meyakinkan konsumen bahwa produk mempunyai manfaat khusus yang memuaskan konsumen. g. Daya tarik emosional Daya tarik emosional berhubungan dengan kebutuhan psikologis konsumen untuk membeli suatu produk, karena emosional dan perasaan terhadap atribut dan pernak-pernik produk tersebut. Para pengiklan percaya bahwa daya tarik emosional lebih baik untuk menjual merek daripada daya tarik rasional. h. Daya tarik kombinasi Daya tarik kombinasi adalah perpaduan anatara daya tarik yang telah di bahas diatas. 10

Selain daya tarik dan kreativitas iklan, diperlukan suatu formula agar iklan dapat merangsang pembelian. Formula tersebut disebut dengan AIDCA (Kasali,1992;83-86) yang terdiri dari : 1. Perhatian (Attention); Penyampaian pesan suatu produk yang dapat menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa. 2. Minat (Interest); Penyampaian pesan suatu produk yang dapat membuat khalayak sasarannya memiliki keinginan untuk mengetahui lebih lanjut. 3. Keinginan/Kebutuhan (Desire); Penyampaian pesan suatu produk yang dapat memunculkan keinginan untuk mencoba produk tersebut. 4. Rasa Percaya (Conviction); Perasaan yakin terhadap suatu produk yang timbul setelah melihat pesan suatu produk atau menggunakan produk tersebut. 5. Tindakan (Action); Perilaku yang mengarahkan khalayak sasarannya untuk melakukan pembelian suatu produk setelah melihat pesan suatu produk atau menggunakan produk tersebut. Berdasarkan konsep AIDCA, dalam promosi periklanan diperlukan pengetahuan yang cukup tentang pola perilaku, kebutuhan, dan segmen pasar. Konsep tersebut diharapkan dapat membuat konsumen melakukan pembelian. Segala daya upaya iklan dengan gaya bahasa persuasinya berusaha membuat konsumen untuk mengkonsumsi, dan tidak memperdulikan status sosialnya. B. Intensi Membeli Intensi membeli atau niat beli merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengadakan pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut (Anoraga, 2000;228).Peter dan Olson menyatakan bahwa intensi membeli suatu produk didasarkan sikap seseorang terhadap perilaku membeli produk tersebut (Dalam Nugroho, 2009:4). Sedangkan menurut Assael (dalam Nurani dan Haryanto, 2011;107) mendefinisikan intensi membeli sebagai kecenderungan konsumen 11

untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Howard dan Sheth dalam (Deliani & Zulkarnain, 2012) mendefenisikan intensi membeli sebagai kemungkinan seorang konsumen berencana membeli produk tertentu pada jangka waktu tertentu dan hal itu terjadi setelah konsumen menyimpan informasi yang relevan untuk menentukan keputusan membeli. Dalam kaitannya dengan pemasaran, seorang konsumen harus mempunyai keinginan terhadap suatu kategori produk terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli produk tersebut. Hal inilah yang dimaksudkan dengan membangkitkan minat akan suatu kategori. Sebelum benar-benar melakukan pembelian, di dalam diri konsumen akan muncul niat atau intensi untuk membeli. Intensi merupakan prediktor terbaik dari perilaku. Setiap pengenalan suatu produk akan membawa konsekuensi dan tanggung jawab dari pemasar untuk membangkitkan keinginan konsumen secara agresif. Menurut Soderlund & Ohman (2003;54), ada tiga jenis konstruk intensi membeli, yaitu: 1. Intensi sebagai harapan Intensi sebagai harapan adalah penggambaran kemungkinan seseorang untuk melakukan suatu tindakan dimasa depan. 2. Intensi sebagai rencana Intensi sebagai rencana adalah indikator seberapa besar usaha yang dilakukan seseorang untuk mencoba, atau merencanakan untuk menggunakan suatu produk dalam perilaku pembelian. Dalam hal ini konsumen terlibat dalam memilih atau menenetukan untuk melakukan suatu tindakan di masa depan. 3. Intensi sebagai keinginan 12

Intensi sebagai keinginan adalah indikator yang menunjukkan keinginan sebagai hasil akhir dari intensi membeli. Keinginan seseorang akan menghubungkan perilaku atau tindakannya di masa depan. Intensi membeli atau niat pembelian merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian mereka terhadap sejumlah produk dengan merek tertentu. Perilaku intensi membicarakan tentang kepercayaan seorang konsumen untuk melakukan suatu tindakan dalam situasi tertentu. C. Hasil Penilitian Yang Relevan 1. Pengaruh Daya Tarik Iklan terhadap Intensi Membeli Menurut Sari (2013;24) pada dasarnya promosi atau iklan adalah semua bentuk penyajian komunikasi non personal tentang ide-ide, produk dan jasa yang ditawarkan oleh pemasar, dengan maksud untuk mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk yang di tawarkan. Iklan yang menarik adalah iklan yang mempunyai daya tarik, yaitu memiliki kemampuan untuk menarik perhatian pasar (audience) sasaran. Iklan yang kreatif adalah iklan yang dianggap original, asli, tidak meniru, iklan yang mencengangkan, tidak terduga, tidak disangka-sangka, penuh arti, dan bisa mempengaruhi emosi seseorang. Iklan kreatif membuat konsumen memperhatikan iklan tersebut secara detail dan rinci. Menurut Riyanto (2008;18) iklan dapat juga mempengaruhi seberapa sesuai produk yang diiklankan dapat dirasakan, kemudian dapat mempengaruhi sikap dan ingatan. Adanya informasi positif yang baru dan menarik serta layak untuk diperhatikan akan semakin memperkuat keteringatan atau top of mind (Rosandini dan Ferdinand,2012;3). Dalam penelitiannya, Kurniawati (2009;29) menyatakan bahwa pengiklanan dapat 13

meningkatkan kesadaran akan merek, mendorong pencobaan terhadap merek tersebut dan menekankan pembelian yang berulang. 2. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir adalah konsep dari variabel independen ke variabel dependen sehingga dijadikan sebagai landasan berpikir penulis dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis hendak meneliti pengaruh daya tarik iklan XL versi "Serba Seribu" terhadap intensi membeli mahasiswa FKIP UKSW 2013/2014. Seiring dengan perkembangan teknologi, pemakaian telepon seluler menjadi hal yang umum bagi generasi muda tidak kecuali mahasiswa FKIP UKSW 2013/2014. Daya tarik iklan merupakan kesan yang ditimbulkan oleh iklan sehingga audiens menjadi ingat akan produk yang diiklankan. Iklan yang baik mempunyai elemen-elemen AIDCA (Attention, Interest, Desert, Conviction, dan Action). Dalam kaitannya dengan proses pembelian, iklan yang memenuhi elemen-elemen AIDCA akan memunculkan aksi di masa depan. Aksi tersebut termasuk niat atau intensi membeli. Intensi membeli berada pada tahap awal pembelian. Lebih lanjut Intensi membeli adalah proses pengambilan keputusan sebelum melakukan pembelian atas produk yang ditawarkan. Dalam hal ini XL mengiklankan produknya melalui iklan versi "Serba Seribu" yang mengimplementasikan AIDCA (Attention, Interest, Desert, Conviction, dan Action) agar audiens yang di targetkan dalam penelitian ini yaitu mahasiswa FKIP UKSW 2013/2014, dapat memilih XL sebagai kartu sim-card 14

yang akan digunakan setelah melihat tayangan iklan tersebut. Segmentasi dari iklan XL tersebut adalah untuk kaum generasi muda yang selalu ingin mengikuti trend & perkembangan Sehingga dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat digambarkan dalam sebuah kerangka/model penelitian sebagai berikut : Gambar 1. Kerangka Berpikir/Model Penelitian Daya Tarik Iklan Intensi Membeli Dalam penelitian ini daya tarik iklan menjadi variabel X. Sedangkan Intensi membeli menjadi variabel Y. Dilihat dari gambar 1. daya tarik iklan sebagai variabel (X) berpengaruh terhadap Intensi membeli variabel (Y). Sehingga hipotesis untuk penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut : H 1 : Skor daya tarik iklan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap skor intensi membeli. 15