PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

ABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

Nora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Nita Pani dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGRUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIK GEOMETRI KELAS X SMA St.

ABSTRAK

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Sartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Fadhli dan Togi Tampubolon Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan

PENGARUH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI FISIKA DI KELAS VIII SMPN 27 MEDAN

Julianti Saragih dan Ida Wahyuni Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN

Makmur Sirait dan Euodia Siaen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Anton Jahuda Parhusip dan Eva Marlina Ginting Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Yehuda

Fitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK YANG DIBERI PERLAKUAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

Shinta Surya Lasmita dan Sondang R. Manurung

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN T.P 2012/2013

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 01 TANAH MERAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

NURMALIATI

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 2 ISSN : Mukra, R & Naution, MY JUNI 2016 Halaman :

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Medan. Kata kunci: model pembelajaran, hasil belajar, karakter, problem solving

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Ida Wahyuni 1) dan Siti Maysarah 2) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Journal of Mechanical Engineering Learning

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SUHU DAN KALOR THE APLICATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL ON HEAT AND TEMPERATURE

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar

Elisabeth Hutasoit dan Henok Siagian Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed Abstrak. Abstract

Jurnal Saintech Vol. 08 No.03 September 2016 ISSN No

Fernando Lumban Batu dan Nurdin Siregar Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA FISIKA SMP

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 6 NO. 1 pissn : Sari, DP., Djulia, E. eissn : Halaman :

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH


Andri Juliadi *), Tika Septia **), Lucky Heriyanti Jufri **)

PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Kata Kunci : model student facilitator and explaining (sfae), pemahaman konsep

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

ABSTRAK. PBL (Problem Based Learning), Gerak lurus, Media peta pikiran, Hasil belajar siswa. ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

EFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN CONDONGCATUR

PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 1 PASAMAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

Transkripsi:

Jurnal Online Pendidikan Fisika PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V-Medan Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran berdasarkan masalah dengan strategi pembelajaran konvensional pada materi pokok pengukuran dan aktivitas belajar siswa saat menggunakan strategi pembelajaran berdasarkan masalah dengan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester Ganjil SMA swasta Laksamana Martadinata yang terdiri dari 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 9 kelas secara acak yaitu kelas X-7 sebagai kelas eksperimen berjumlah 34 orang dan kelas X-6 sebagai kelas kontrol berjumlah 35 orang. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 32,20 dengan standar deviasi 12,40 dan kelas kontrol 31,40 dengan standar deviasi 10,90. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen sebesar 76,50 dengan standar deviasi 9,20 dan kelas kontrol sebesar 69,00 dengan standar deviasi 9,10. Hasil analisis uji-t dua pihak diperoleh t hitung = 3,42 sedangkan untuk t tabel = 1,67 sehingga t hitung > t tabel. Ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak, atau ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran berdasarkan masalah dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Kata kunci: strategi pembelajaran, pembelajaran berdasarkan masalah, pembelajaran konvensional, hasil belajar siswa INFLUENCE STRATEGY LEARNING BASED PROBLEMS WITH THE CONVENTIONAL LEARNING TO STUDENT LEARNING OUTCOMES Ratelit Tarigan Department of Physics, State University of Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V-Medan Abstract. This study aims to determine the differences in learning outcomes of students who use learning strategies based on problems with the conventional instructional strategies in the subject matter and measuring student learning activities when using learning strategies based on problems with conventional learning. The study was quasi-experimental. The population is all class X Semester Gasal SMA Swasta Martadinata consisting of 9 classes. Sampling was done by cluster random sampling by taking 2 Volume: 2 (1) Juni 2013 67

Jurnal Online Pendidikan Fisika classes of 9th grade classes were randomly ie X-7 as the experimental class and numbered 34, the class X-6 as a control class numbered 35 people. The results showed the average value of the experimental class pretest 32.20 with a standard deviation of 12.40 and a control class 31.40 with a standard deviation of 10.90. After completion of learning is given, the value of the average post-test on the experimental class of 76.50 with a standard deviation of 9.20 and a control class is 69.00 with a standard deviation of 9.10. T-test analysis results of the two parties obtained t count = 3.42, while for t table = 1.67 so that t count > t table. This means that Ha is accepted and Ho is rejected, or is there a significant difference between the learning outcomes of students who use learning strategies based on problems with student learning outcomes using conventional learning. Keywords: learning strategies, problem based learning, conventional learning, student learning outcomes PENDAHULUAN Banyak kalangan guru belum paham tentang inovasi pembelajaran dan sebagian tahu hanya tidak diterapkan untuk merubah strategi pembelajaran di kelas. Akibatnya tidak ada tantangan untuk belajar dan aktivitas belajarnya juga tidak ada perubahan. Melihat kelemahan itu mengakibatkan terjadi penurunan aspekaspek karakter pribadi seperti etika dan tata krama individu pada diri siswa. Untuk menaggulangi pemasalahan di atas peneliti menerapkan stratgi pembelajaran selama KBM di kelas dan meninformasikan pada guru tersebut agar guru ada perubahan pada dirinya untuk berbuat lebih baik untuk anak didiknya. Untuk membelajarkan materi Fisika diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa pada pemahaman yang lebih mendalam terhadap ilmu Fisika yang akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru harus berupaya bagaimana supaya terjadi interaksi selama kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan belajar aktif, melalui partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, akan terlatih dan terbentuk kompetensi yaitu kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif yang pada akhirnya akan membentuk life skill sebagai bekal hidup dan penghidupannya. Melihat hasil belajar siswa pada materi Fisika menunjukkan rata-rata 55,00 masih tergolong rendah karena kriteria ketuntasan minimal untuk pelajaran Fisika di SMA Swasta adalah 61. Selain itu faktor yang menyebabkan masalah hasil belajar siswa adalah model pembelajaran Fisika kurang bervariasi. Ketika diwawancarai strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi ceramah dimana guru adalah sebagai pusat pemberi informasi tanpa melibatkan siswa untuk ikut aktif. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Strategi pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu strategi pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks. Untuk mencapai kompetensi kognitif dapat dilakukan melalui pembelajaran praktik. Volume: 2 (1) Juni 2013 68

Jurnal Online Pendidikan Fisika Pembelajaran praktik diharapkan akan memberikan pengalaman langsung dan nyata kepada siswa. Sehingga pembelajaran membentuk makna bagi siswa mengingat keilmuan Fisika itu sendiri mempelajari tentang benda dan gejala-gejala kebendaan maka pembelajaran dengan menyelidiki gejala-gejala kebendaan itu secara langsung melalui media. Proses pembelajaran adalah proses pemberian pengalaman, sementara pengalaman yang paling bermakna adalah pengalaman langsung sesuai dengan materi itu sendiri. Pembelajaran berdasarkan masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajaran yang mandiri (Ibrahim, dkk., 2000). Berdasarkan latar belakang masalahan di atas maka rumusan masalahnya, adalah (1) Bagaimanakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berdasarkan masalah dan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional di kelas X di SMA Swasta Laksamana Martadinata Medan? (2) Bagaimana tingkat aktivitas belajar siswa dengan strategi pembelajaran berdasarkan masalah dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Pengukuran di kelas X Martadinata Medan. (3) Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran yang berbeda? Tingkat kemampuan peserta didik dalam proses belajar mengajar dapat diketahui dari hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Untuk mengetahui hasil belajar dan potensi yang dimiliki peserta didik setelah pembelajaran dilakukan melalui pengukuran atau penilaian. Untuk mengukur sampai di mana tingkat pengetahuan seseorang harus ada pengukur tertentu yang berfungsi untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Pada umumnya hasil belajar peserta didik merupakan perubahan yang terjadi pada perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan sikap (attitude). Menurut Dewey (dalam Trianto, 2007) belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dan respons, merupakan hubungan antara dua arah, belajar dan lingkungan. Lingkungan memberikan masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik. Pengalaman siswa yang diperoleh dari lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan dan materi guna memperoleh pengertian dan bisa dijadikan pedoman dan tujuan belajarnya. Menurut Arends (dalam Trianto, 2007) pengajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Model pembelajaran ini juga mengacu pada model pembelajaran yang lain, seperti pembelajaran berdasarkan proyek (project-based instruction), pembelajaran berdasarkan pengalaman (experience-based instruction), belajar autentik (authentic learning), dan pembelajaran bermakna (anchored instruction). Volume: 2 (1) Juni 2013 69

Menurut Arends (dalam Trianto, 2007) berbagai pengembangan pengajaran berbasis masalah telah mencoba menunjukkan ciri-ciri pengajaran sebagai berikut: (1) Pengajuan pertanyaan masalah; (2) Berfokus pada keterkaitan antar disiplin; (3) Penyelidikan Autentik; (4) Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya; dan (5) Kolaborasi. Manfaat dari pembelajaran berdasarkan masalah bahwa pembelajar akan: (1) dengan pembelajaran berdasarkan masalah akan terjadi pembelajaran bermakna. Siswa yang belajar memecahkan suatu masalah, belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika siswa berhadapan dengan situasi di mana konsep diterapkan; (2) Dalam situasi pembelajaran berdasarkan masalah, siswa mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks Jurnal yang Online relevan. Pendidikan Artinya, Fisika apa yang mereka lakukan sesuai dengan keadaan nyata atau dengan eksperiman bukan lagi teoritis sehingga masalah-masalah dalam aplikasi suatu konsep atau teori akan mereka temukan selama pembelajaran berlangsung; dan (3) pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa dalam pembelajaran, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok. Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah Tahap Tingkah laku Guru Tahap-1 Orientasi siswa pada masalah Tahap-2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar Tahap-3 Membimbing penyelidikan individual dan kelompok Tahap-4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Tahap-5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. Guru membantu siswa mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka berbagai tugas dengan temannya Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swasta Laksamana Martadinata Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X semester I SMA Swasta Laksamana Martadinarta Medan T.P. 2011/2012 yang terdiri dari 9 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik pengambilan sampel acak berkelompok (cluster random sampling) dengan metode pengundian. Sampel yang diambil sebanyak dua kelas pada SMA Swasta Laksamana Martadinarta Medan yakni kelas X- 7 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan kelas X-6 sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Volume: 2 (1) Juni 2013 70

Agar tujuan penelitian yang telah ditetapkan tercapai, perlu disusun prosedur HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN yang sistematis. Langkah-langkah yang Hasil Penelitian Tarigan, dilakukan R.: adalah: Pengaruh (1) Tahap Strategi persiapan; Pembelajaran (2) Secara ringkas Jurnal data Online hasil Pendidikan belajar siswa Fisika Tahap Penerapan; (3) Tahap pengumpulan data. dapat dilihat pada Tabel 2. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tabel 2. Nilai pretes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai pretes Fi X S Nilai pretes Fi X S 6,70 3 6,70-13,30 1 13,30 3 20,00 2 20,00 5 26,70 9 26,70 9 33,30 7 32,2 12,40 33,30 8 31,40 10,90 40,00 5 0 40,00 4 46,70 5 46,70 4 53,30 2 53,30 2 Jumlah 34 35 Setelah pada kedua kelas diberi perlakuan, pada kelas Eksperimen diperoleh nilai rata-rata postes adalah 76,50 dengan simpangan baku 9,20. Sedangkan pada kelas kontrol adalah No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 69,00 dengan simpangan baku 9,10. Perbandingan nilai postes antara kedua kelas dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Nilai postes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai Postes Fi X S Nilai Postes i 53,30-53,30 4 60,00 2 60,00 5 66,70 7 66,70 10 73,30 9 76,50 9,20 73,30 9 80,00 8 80,00 5 86,70 5 86,70 2 93,30 3 93,30 - Jumlah 34 35 Keterangan : F i : ferekuensi, X : nilai rata-rata, S: simpangan baku Dalam satu kelas peneliti mengambil 34 siswa untuk menjadi sampel aktivitas kelas eksperimen yang dibagi menjadi delapan kelompok dan 35 siswa untuk menjadi sampel F X S 69,00 9,10 aktivitas kelas kontrol yang dibagi menjadi delapan kelompok. Hasil observasi pada pertemuan I dan pertemuan II dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. No Tabel 4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan I dan II Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai (%) Jumlah (%) Siswa (%) Siswa (%) Siswa Siswa Volume: 2 (1) Juni 2013 71

Jurnal Online Pendidikan Fisika Pada 1. Tabel 4 hasil 54,50 observasi 14 aktivitas 63,60 Penyelidikan 3 42,80autentik, 3 menghasilkan 57,10 produk/ 5 belajar siswa 2. selama 63,60menerapkan 13 model 72,70 karya 8 serta 50,00 menyajikannya 3 memperoleh 64,20 17nilai pembelajaran 3. berdasarkan 72,70 masalah 4 menunjukkan 81,80 rata-rata 13 25 57,10 % dan pada 8 tahap 71,40 III, Kolaborasi 10 4. 81,80 3 90,90 10 64,20 12 78,60 3 bahwa rata-rata skor aktivitas siswa pada dan mengevaluasi kerja siswa, memperoleh 5. - - - - 71,40 9 - - Pertemuan Jumlah I mencapai 2126 62,50 dengan 34 kategori 2744,80 nilai 34 rata-rata 2148,20 25 %. 35 2326,70 35 Cukup, Rata-rata rata-rata skor 62,5 aktivitas (Cukup) siswa pada 80,72 (Aktif) 61,37 (Cukup) 66,4 (Aktif) pertemuan Rata-rata Aktivitas II mencapai 80,72 dengan 71,61 (Aktif kategori ) SIMPULAN 63,88 (Cukup Aktif) Aktif. Maka rata-rata aktivitas belajar siswa selama menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah mencapai 71,61 dengan kategori Aktif. Sedangkan hasil observasi aktivitas belajar siswa selama menerapkan model pembelajaran konvensional menunjukkan bahwa rata-rata skor aktivitas siswa pada Pertemuan I mencapai 61,37 dengan kategori Cukup, rata-rata skor aktivitas siswa pada pertemuan II mencapai 66,4 dengan kategori Aktif. Maka rata-rata aktivitas belajar siswa selama menerapkan model pembelajaran konvensional mencapai 63,88 dengan kategori Cukup Aktif. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dengan pemelajaran konvensional pada materi pokok pengukuran di kelas XI SMA Swasta Laksamana Martadinata Medan T.P 2011/2012. Hal ini diperkuat dengan nilai rata-rata postes kelas eksperimen 76,50 dengan standar deviasi 9,20. Sedangkan di kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata postes sebesar 69,0 dengan standar deviasi 9,10. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer, diperoleh bahwa rata-rata aktivitas siswa di kelas eksperimen adalah 71,63 kategori sangat aktif dan kelas kontrol 64,03 kategori cukup aktif. Tabel di bawah ini menunjukan bagaimana pengaruh keaktifan siswa pada saat pembelajaran terhadap nilai yang diperoleh selesai pembelajaran (postes). Dari aktivitas yang diamati pada Tahap I yakni orientasi siswa pada masalah diperoleh nilai rata-rata persentasi 33,3 %. Pada tahap II, Simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) Hasil belajar Fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan strategi pembelajaran berdasarkan masalah, diperoleh nilai ratarata pretes 32,20 dan postes 76,50 dengan kategori tuntas baik dan hasil belajar Fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional, diperoleh nilai ratarata pretes 31,40 dan postes 69,00 dengan kategori cukup tuntas; (2) Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran berdasarkan masalah menunjukkan bahwa rata-rata skor aktivitas siswa pada Pertemuan I mencapai 62,50 kategori cukup aktif (C), Pertemuan II mencapai 80,72 kategori aktif (B). Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran konvensional menunjukkan bahwa rata-rata skor aktivitas siswa pada Pertemuan I mencapai 61,37 dengan kategori cukup aktif (C), Pertemuan II mencapai 66,40 dengan kategori aktif (B). (3) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dengan pembelajaran konvensional. DAFTAR PUSTAKA Amir, M. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Basad Learning. Jakarta: Penerbit Kencana. Ibrahim, M. 2005. Metode Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Surabaya: Unesa- University Press. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Volume: 2 (1) Juni 2013 72