I.PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang juga dikenal sebagai Queen of Science.

dokumen-dokumen yang mirip
SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.1

Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pendahuluan. diketahui bahwa jumlahnya terus menipis dan menghasilkan polusi yang cukup

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemodelan Matematika (Mathematical Modeling) (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature

Disusun Oleh : Oka Dwi Nugroho ( ) Modul Siswa

I. PENDAHULUAN. dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dan kegiatan yang lainnya.

PENGARUH SUDUT BLADE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB II LANDASAN TEORI

Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal

BAB II DASAR TEORI. maka dari hukum Newton diatas dapat dirumuskan menjadi: = besar dari gaya Gravitasi antara kedua massa titik tersebut;

SISTEM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS DENGAN BLADE TIPE L

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

ANALISIS POTENSI KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI PENGGERAK POMPA SUBMERSIBLE

PENGARUH JUMLAH BLADE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL

PENGGUNAAN KINCIR ANGIN SAVONIUS sebagai SUMBER ENERGI LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TORI

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PROTOTIPE TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kurikulum. Strata Satu (S1) Teknik Mesin

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini dalam menunjang kemajuan masyarakat. Mudah

Energi angin (Wind Energy) Hasbullah, S.Pd., MT

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

BAB. Penerapan Energi

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

BAB II LANDASAN TEORI

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.

Antiremed Kelas 11 FISIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potesi energi terbarukan saat ini semakin banyak

Prestasi Kincir Angin Savonius dengan Penambahan Buffle

PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI

Program Studi DIII Teknik Otomotif JPTM FPTK UPI BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. energi tanpa mengeluarkan biaya yang relatif banyak dibanding dengan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENGARUH VARIASI SUDUT BLADE AIRFOIL CLARK-Y FLAT BOTTOM PADA UNJUK KERJA KINCIR ANGIN Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) DENGAN KAPASITAS 500 WATT

ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DENGAN 4, 6 DAN 8 SUDU. Muhammad Suprapto

JURNAL ANALISA PENGARUH SUDUT PENGARAH ALIRAN DAN DEBIT ALIRAN TERHADAP KINERJA TURBIN KINETIK TIPE POROS VERTIKAL

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam melakukan pekerjaan. Namun perkembangan teknologi tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR.

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

1. BAB I PENDAHULUAN

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

PERANCANGAN KINCIR ANGIN TIPE AXIAL SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISRIK

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin

Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

BAB III METODOLOGI PENGUKURAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN SISTEM

PENGARUH VARIASI BENTUK SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN AIR KINETIK (Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik Daerah Pedesaan)

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

OPTIMASI DAYA TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN VARIASI CELAH DAN PERUBAHAN JUMLAH SUDU

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

BAB II DASAR TEORI. E p = Energi potensial (joule) m =Massa benda (kg) g = Percepatan gravitasi (m/s 2 ) h = Ketinggian benda (m)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSEP ENERGI GERAK DAN PENGHEMATAN ENERGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pulau Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo

TINJAUAN LITERATUR. padi dan sebagainya. Di daerah daerah terpencil, misalnya terbuat dari bambu

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

Elektromagnetika. By : Mohamad Ramdhani

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat utama untuk meningkatkan standar hidup masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KINCIR AIR PEMBANGKIT LISTRIK (PLTA SEDERHANA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan energi

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik dari waktu ke waktu semakin bertambah. Sampai saat

Pengambilan Keputusan Pemilihan Daya Listrik Kincir Angin Sumbu Vertikal

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

UNJUK KERJA TURBIN ANGIN SAVONIUS DUA TINGKAT EMPAT SUDU LENGKUNG L

PEMANFAATAN TENAGA PUTARAN KIPAS AIR CONDISIONER ( AC ) UNTUK MENDAPATKAN ENERGI LISTRIK.

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Energi Angin

Transkripsi:

I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu dasar yang juga dikenal sebagai Queen of Science. Dewasa ini, makin banyak ditemukan aplikasi matematika pada tiap-tiap cabang ilmu juga dalam kehidupan sehari-hari. Maka, tidak diragukan lagi ilmu matematika sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seperti contohnya untuk menghitung laju pertumbuhan organisme (biologi), keuntungan marjinal (ekonomi), laju pemisahan (kimia), pembuatan jembatan dan rancang bangun (teknik sipil), laju energi (fisika), dan masih banyak lagi yang lainnya. Dalam matematika itu sendiri ada beberapa pembagian dalam pengkajian lanjutnya salah satunya yaitu geometri. Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang membahas mengenai bentuk, bidang, dan ruang pada suatu benda. Dalam geometri juga dipelajari hubungan antar titik-titik, garis-garis, sudut-sudut, bidang-bidang, serta bangun datar dan bangun ruang. Dalam hal ini pengkajian tentang ruang lebih dikhususkan pada geometri Euclides. Geometri insidensi merupakan geometri yang mendasari geometri Euclides. Geometri insidensi adalah geometri yang

2 didasari oleh aksioma insidensi yang kemudian akan melihat bagaimana keisometrian pada suatu geometri insidensi terurut. Energi merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan sehari-hari apalagi di masa sekarang tekhnologi yang sudah begitu canggih membuat para ilmuwanilmuwan ingin terus menciptakan terobosan-terobosan maupun inovasi-inovasi terbaru untuk mengatasi terjadinya krisis energi ataupun pemanasan global. Energi angin menjadi alternatif sebagai energi pengganti bahan bakar fosil, yang disediakan alam secara gratis. Energi angin tersedia dalam jumlah tidak terbatas, selama bumi masih memiliki cadangan udara. Energi tersebut dihasilkan oleh angin yang menggerakkan kincir angin. Biasanya kincir angin sebagai penghasil energi diletakkan pada wilayah tertentu dengan tingkat intensitas angin yang tinggi. Pada zaman dulu kincir angin digunakan untuk menumbuk bijibijian/menggiling padi, memompa air, dan untuk mengairi sawah. Kincir angin modern adalah mesin yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik yang pada saat ini disebut dengan turbin angin. Pada prinsipnya turbin angin bekerja sebagai penerima energi, menerima energi (kinetik) dari angin dan merubahnya menjadi energi lain yang dapat digunakan seperti listrik. Angin yang datang akan menumbuk sayap kipas (baling-baling) pada kincir angin, sehingga sayap kipas akan berputar.

3 Kemudian sayap kipas akan memutar poros di dalam nacelle (berbentuk tabung di belakang sayap kipas kincir angin). Poros dihubungkan ke gearbox (semacam roda bergerigi), di gearbox kecepatan perputaran poros ditingkatakan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox. Gearbox dihubungkan ke generator yang akan merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dari generator energi listrik mengalir menuju transformer (alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan) untuk menaikan tegangannya kemudian baru di distrubusikan ke konsumen. Gambar 1. Sketsa kincir angin

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian ini akan dirumuskan secara geometri tentang keisometrian geometri insidensi terurut pada rancang bangun dari sudu turbin angin type horizontal. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini hanya membahas bagaimana aplikasi keisometrian geometri insidensi terurut pada rancang bangun sudu kincir angin type horizontal dengan isometri khusus yaitu pembagian sudut yang sama. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mempelajari proses pembuatan sudu pada turbin angin untuk melihat sifatsifat keisometrian geometri insidensi terurut pada rancang bangun kincir angin. 2. Memperoleh sifat-sifat isometri geometri insidensi terurut pada proses pembuatan sudu kincir angin.

5 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Memperluas wawasan pengetahuan tentang kajian ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada kajian ilmu geometri. 2. Manambah wawasan pengetahuan tentang sifat-sifat matematika khususnya geometri tentang sifat-sifat geometri insidensi terurut pada sudu turbin angin.