Total Ekuitas Nilai buku per lbr saham = Jumlah Saham Beredar

dokumen-dokumen yang mirip
PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

TUJUAN PENILAIAN SAHAM :

PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham.

AKTIVA TUNGGAL. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

SAHAM. Oleh: Ani Hidayati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB II. Tinjauan Pustaka. memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

earnings per share (EPS), dan volume perdagangan] terhadap risiko sistematis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM

Saham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO

RETURN DAN RISIKO AKTIVA TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan

PENILAIAN SURAT BERHARGA

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

ANALISA UNTUK INVESTOR

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio

PENILAIAN SAHAM ENDANG DWI WAHYUNI

ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Skripsi)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

Nurdin (1999), dengan objek penelitiannya adalah perusahaan - perusahaan. Properti yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode , seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

II. LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2003), menjelaskan bahwa investasi merupakan penundaan konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dekade 1950-an yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori ini

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Horne

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high retum. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi, investasi digolongkan menjadi dua, yaitu : menganggur, sedangkan investasi jangka panjang bertujuan untuk :

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian,

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

S A H A M. Pertemuan 3

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

Nadya Destiyanti Putri

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh

1/45 OVERVIEW

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 menyatakan bahwa Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai pihak. Hasil penelitian Gordon membuktikan bahwa perubahan harga saham

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Menginvestasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rita Indah Mustikowati, SE, MM

Transkripsi:

PENILAIAN SAHAM Saham adalah bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan Jenis saham : 1. Saham biasa (common stock) 2. Saham preferen Karakteristik Saham Preferen: a. Hak preferen terhadap deviden: hak menerima deviden terlebih dahulu dibanding pemegang saham biasa. Saham preferen kadangkala memberikan hak kumulatip, yaitu memberikan hak pada pemegangnya untuk menerima deviden tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima devidennya. b. Hak preferen pada waktu likuidasi: hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa pada saat terjadi likuidasi. Hak Pemegang saham Biasa: a. Hak kontrol: hak untuk memilih dewan direksi, sehingga dapat mengontrol kebijakan direksi. b. Hak penerima pembagian keuntungan: karena sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatakan bagian keuntungan perusahaan. c. Hak preemtive: hak untuk mendapatkan prosentase kepemilikan yang sama, jika perusahaan mengeluarkan tambahan saham baru. Hak ini bertujuan : 1) melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama, 2) melindungi pemegang saham lama dari nilai yang merosot. Nilai Saham Ada beberapa nilai yang berhubungan dengan saham: 1. Nilai buku (book value): nilai saham yang didasrkan pembukuan perusahaan emiten. Total Ekuitas Nilai buku per lbr saham = Jumlah Saham Beredar 2. Nilai Pasar : Harga dari saham di pasar pada saat tertentu yang ditentukan pelaku pasar. Nialai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa. 1

3. Nilai Intrinsik : Nilai seharusnya dari suatu saham. Ada dua analisis yang digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya saham: a. Fundamental security analysis atau company analysis: analisis harga saham yang mendasarkan pada data yang berasal dari keuangan perusahaan ( misal laba, dividen, penjualan) b. Technical analysis : analisis harga saham dengan menggunakan data pasar dari saham (misal harga saham, volume transaksi) Technical Analysis Analsis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harganya di waktu lalu. Analsis ini didasarkan pada argumen bahwa: 1. harga saham mencerminkan informasi yang relevan 2. informasi yang relevan ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu lalu 3. perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang. Alat analisis pada analisis teknikal adalah didasarkan pada grafik atau chart, sehingga para penganut aliran ini sering disebut chartist. Analis teknikal percaya bahwa gerakan saham akan mengikuti pola head and sholuders (kepala dan bahu): a. seorang analis percaya bahwa suatu saham berada di titik A, akan memutuskan membeli dan menahan dalam jangka pendek untuk memperoleh capital gains. b. Jika suatu saham berada di titik B, maka ia akan menjualnya karena diperkirakan harganya akan turun. harga saham Head and shoulders waktu Analis teknikal juga percaya bahwa gerakan harga saham akan mengikuti pola triple tops. Mereka berpendapat bahwa suatu saham setelah melalui tiga puncak harga, maka saham tersebut 2

akan jatuh harganya. Jadi apabila seorang analis yang menemukan bahwa suatu saham telah menempuh tiga kali harga tinggi maka saham tersebut harus dijual. harga saham Triple tops waktu Kritik: Terlepas sejauh mana kita percaya akan pemikiran yang melandasi analisis teknikal, nampaknya jenis analisis ini yang sering dipakai para praktisi di bursa. Dari sisi akademisi yang jadi pertanyaan adalah: Kalau benar pola gerakan harga saham mempunyai gerakan tertentu dan akan berulang bukankah pola tersebut akan dapat diprediksi? Bukankah informasinya hanyalah perubahan harga saham diwaktu lalu yang dapat diperoleh oleh semua pemodal?. Dengan demikian para pemodal akan bereaksi sesuai dengan prediksi tersebut, sehingga akhirnya pola tersebut akan hilang, sehingga tidak berpola lagi. Ada dua pendekatan dalam analisi fundamental: Analisis Fundamental: 1. Present value approach (capitalization of income method) 2. Price earning ratio approach. Present Value Approach: Pendekatan ini didasarkan pada argumen bahwa nilai dari suatu perusahaan tergantung dari prospek perusahaan tersebut di masa datang dan prospek ini merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aliran kas di masa depan, maka nilai perusahaan dapat ditentukan dengan mendiskontokan nilai arus kas di masa depan menjadi nilai sekarang. Arus Kas 3

NPo = (1 + k ) Alternatif arus kas adalah arus dividen yang diterima oleh investor. Jika investor yang memebeli saham, biasanya bermaksud menyimpan saham tersebut sampai waktu tertentu, maka harga saham atau nilai saham dapat dihitung dengan model diskonto sbb: D1 D2 Dn Po = + + + (1 + Ks) 1 (1 + Ks) 2 (1 + Ks) t Po = Dt (1 + Ks) 1 dimana : Po : harga saham yang diharapkan Dt : deviden periode t Ks : tingkat keuantungan yang disyaratkan oleh investor pada saham Agar dapat menghitung nilai saham, investor harus memprediksi dividen saham biasa, ada tiga pendekatan yang dapat digunakan : 1. Pendekatan zero growth ( dividen tidak bertumbuh) Po = Do Ks 2. Constan growth Do (1 + g) D1 4

Po = = Ks g Ks g 3. Nonconstan growth Pada umumnya dividen saham biasa suatu perusahaan tidak konstan tetapi berubah sesuai dengan daur hidup perusahaan. Langkah menghitung nilai saham biasa jika pertumbuhan dividen tidak konstan sbb: a. membuat estimasi pertumbuhan dividen b. menghitung present value dividen selama periode dimana dividen tidak bertumbuh konstan c. menghitung nilai saham pada akhir periode pertumbuhan tidak konstan d. jumlahkan b dan c untuk mendapatkan Po Pendekatan Price Earning Ratio (PER) PER = Harga saham/eps Rasio ini menunjukkan berapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earnings. DIVIDEND YIELD DAN CAPITAL GAINS YIELD Jika investor bermaksud menyimpan saham selamanya, ia mengharapkan dividen saham dan jika investor bermaksud menjual saham dekemudian hari, ia mengharapkan dividen saham dan keuntungan akibat kenaikan harga saham. Keuntungan dari dividen saham disebut dividend yield dan keuntungan dari kenaikan harga saham disebut capital gains. Dividend yield ditambah capital gains yield disebut tingkat keuntungan saham. D1 Dividend yield = Po 5

Capital gains yield = P1 Po Po TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DISYARATKAN PADA SAHAM Tingkat keuntungan yang disyaratkan calon pembeli tergantung pada tingkat risiko saham tersebut. Semakin tinggi risiko saham semakin tinggi tingkatkeuntungan yang disyaratkan. Ki = Krf + ( Km Krf ).bi Dimana: Ki : tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham i Krf : suku bunga bebas risiko Km : tingkat keuntungan portofolio pasar/indeks pasar Bi : beta pasar RETURN DAN RISIKO SAHAM Return : merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa: 1. Return Realisasi: return yang telah terjadi yang dihitung berdasar data historis. 2. Return ekspektasi: return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa mendatang. P t - P t - 1 + D t 6

RETURN SAHAM = P t - 1 P t - P t - 1 + D t RETURN RELATIP = + 1 P t - 1 Return Disesuaikan: Return saham diatas merupakan nominal return yang perlu disesuaikan dengan inflasi untuk memperoleh real return. ( 1 + Return ) RETURN DISESUAIAKAN = - 1 ( 1 + Inflasi ) Return Disesuaikan dengan selisih kurs bila diversifikasi international: Nilai akhir mata uang domestik R Ka = [ RR x ] - 1 Nilai awal mata uang domestik R Ka = Return yang disesuaikan dengan kurs mata uang asing RR = Relatip return Untuk menhitung rata - rata return sering digunakan rata - rata geometrik daripada arithmatic mean. Hal ini karena rata - rata geometrik memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatip dari waktu ke waktu. RG = [ ( 1 + P t ) ( 1 + P t ).. ( 1 + P t ) ] 1/n - 1 Resiko Return Realisasi sering dinyatakan dengan standar deviasi: ( Ri x p i ) SD = N - 1 7

Return Ekspektasi E(R) = ( Ri x p i ) E (R) = return ekspektasi suatu sekuritas Ri = return masa depan ke i Pi = probabilitas hasil masa depan ke- i N = jumlah dari hasil masa depan Risiko Dari Return Ekspektasi Var (Ri) = ( [Ri - E(Ri) ] 2 x pi ) Sd = Var (Ri) Return Model Indek Tunggal : Ri = i + i.rm + ei Ri = return sekuritas ke-i i = nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap returnpasar i = beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat dari perubahan Rm 8

Rm = tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variabel acak. TEORI PORTOFOLIO Teori portofolio berangkat dari premis bahwa semua investor adalah enggan terhadap risiko ( risk adverse ). Teori ini mengajarkan bagaimana mengkombinasikan saham-saham ke dalam suatu portofolio untuk memperoleh keuntungan maksimal dengan risiko tertentu atau memperoleh keuntungan dengan risiko minimal. Teori ini diajukan oleh Harry Markowitz, yang menemukan fenomena sebagai berikut jika saham-saham berisiko tinggi disatukan dalam suatu portofolio dengan suatu cara, portofolio tersebut lebih kecil risikonya dibandingkan dengan risiko saham secara individu. Teori portofolio merubah cara investor dalam menilai risiko suatu saham. Jika investor melakukan diversifikasi maka ada sebagian risiko yang hilang akibat diversifikasi. Menurut teori Capital Asset Pricing Model (CAPM) risiko ini disebut unsystematic risk, yaitu risiko yang dapat dihilangkan melalui diversifikasi. Systematic risk, yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Risiko ini sering disebut market risk. Risiko sistematis diukur dengan koefisien beta, yaitu koefisien yang menunjukkan kepekaan keuntungan suatu saham terhadap perubahan keuntungan saham-saham secara rata-rat di pasar. Untuk mencari beta suatu saham secara historis kita dapat membuat regresi antara keuntungan historis suatu saham sebagai variabel dependen dan keuntungan historis indeks pasar sebagai variabel independen. Keuntungan portofolio dan deviasi standar Portofolio 9

Kp = Xi. ki p = [ i Xi 2. i 2 + i j Xi. Xj. i,j] 1/2 dimana: Kp Xi Ki i 2 i,j : Expected return on portofolio : Proporsi dana yang diinvestasikan pada aktiva i : Expected return saham i : Varians saham atau aktiva i : Kovarian keuntungan aktiva i dan j PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASAR MODEL INDEK TUNGGAL 1. Urutkan sekuritas sekuritas berdasarkan ERB (exces return to beta) dari yang besar ke nilai ERB terkecil. ERBi = E (Ri) - Rbr i ERBi = excess return to beta sekuritas ke-i 10

E (Ri) = return ekspektasi berdasar model indek tunggal untuk sekuritas ke-i Rbr = return aktiva bebas risiko i = beta sekuritas ke-i 2. Hitung nilai Aj dan Bj untuk masing - masing-masing - masing sekuritas ke-i : Aj = [ E (Ri) Rbr ]. i ei 2 Bj = i 2 ei 2 3. Hitung nilai Ci Ci = Var (m) Aj 1 + Var (m) Bj 4. Besarnya cut off point adalah nilai Ci yang terbesar 5. Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas yang mempunyai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik cut off point. Sekuritas yang mempunyai ERB lebih kecil dengan ERB pada titik cut off tidak disertakan dalam membentuk portofolio. 11

Contoh: 1. Misalkan suatu perusahaan membayar dividen selama 5 periode sebagai berikut: Periode 1 2 3 4 5 Dividen Rp 1.000 Rp 1.500 0 Rp 750 Rp 2.100 Diasumsikan bahwa tingkat bunga diskonto adalah konstan sebesar 20%. Berapa niali intrinsik saham per lembar. 2. Kebijakan dividen suatu perusahaan adalah membayar dividen konstan sebesar Rp 1.000 per lembar tiap tahunnya. Jika suku bunga diskonto yang berlaku per tahun adalah 10%. Berapa nilai intrinsik saham per lembar. 3. Tahun ini suatu perusahaan membayar dividen sebesar Rp 1.000,- dan pertumbuhan dividen sebesar 5% dan suku bunga diskonto sebesar 15%. Berapa nilai intrinsik saham tersebut. 4. Laba bersih per lembar saham diestimasi Rp 1.250 per lembardari suatu perusahaan emiten. Harga pasar saham sebesar Rp 10.000,-. Dari informasi di harian Bisnis Indonesia diketahui per perusahaan tersebut 10 kali. Berapa nilai intrinsik saham tersebut. 12

13