BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat baik dari segi sosial,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas dalam pembangunan Bangsa

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI SMA PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya. Untuk menciptakan sumber daya

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun oleh : AGUSTINA ITRIANI J

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi yang berkualitas dapat diwujudkan apabila makanan yang. kesadaran terhadap pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman.

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Persepsi Ibu Pada Penyuluhan Pemenuhan

ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menunjang pertumbuhan yang optimal dan dapat mencegah penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

Sikap ibu rumah tangga terhadap penyuluhan gizi dalam pemenuhan gizi balita di wilayah binaan puskesmas I Gatak kecamatan Gatak kabupaten Sukoharjo

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Pemanfaatan Hasil Belajar Ilmu Gizi

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

Program Studi : Ilmu Gizi / Ilmu Kesehatan Masyarakat (Lingkari salah satu) Umur Sampel : tahun

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

BAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

I. PENDAHULUAN. Di zaman seperti sekarang ini masih banyak dijumpai orang-orang yang mengalami

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI DENGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA JAGAN KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan unsur kualitas SDM. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berakhir pada usia 19 tahun (Proverawati, 2010) Remaja adalah kelompok yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut hingga dewasa bila tidak diatasi sedari dini.

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. cerdas dan produktif. Indikatornya adalah manusia yang mampu hidup lebih lama

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KADAR FERRITIN PADA ANAK USIA 6 SAMPAI 24 BULAN DI PUSKESMAS KRATONAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA MANGGUNG SUKOREJO MUSUK BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) dan Angka Kematian Ibu (AKI).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam

Gizi Masyarakat. Rizqie Auliana

BAB I PENDAHULUAN. yang berusia antara satu sampai lima tahun. Masa periode di usia ini, balita

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi oprasional dalam penelitian ini perlu dikemukakan untuk menghindari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun. Rentang usia

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat dengan pesat dalam 4 dekade

BAB 1 PENDAHULUAN. menggembirakan. Berbagai masalah gizi seperti gizi kurang dan gizi buruk,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. intelektualnya dan keterampilan serta mulai mempunyai kegiatan fisik yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang sejak. pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. merupakan salah satu tempat potensial untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. tergantung orang tua. Pengalaman-pengalaman baru di sekolah. dimasa yang akan datang (Budianto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB 1 : PENDAHULUAN. nasional, karena masalah kesehatan menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan manusia. (1)

BAB I PENDAHULUAN. kurang dalam hal pemberian makanan yang baik (Akhsan, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebabkan anak balita ini rawan gizi dan rawan kesehatan antara lain : sehingga perhatian ibu sudah berkurang.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang baik. Menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi karena harus bersaing dengan negara-negara lain dalam

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola*

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan penanggulangnya harus melibatkan berbagai sektor terkait.

PENDAHULUAN. Setiap manusia mengalami siklus kehidupan mulai dari dalam. kandungan (janin), berkembang menjadi bayi, tumbuh menjadi anak,

BAB 1 PENDAHULUAN. penyediaan dan penggunaan gizi untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. balita yang cerdas. Anak balita salah satu golongan umur yang rawan. masa yang kritis, karena pada saat itu merupakan masa emas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun makanan yang memenuhi persyaratan gizi dibandingkan orang lain yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tujuan pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Titik berat tujuan pembangunan Bangsa Indonesia dalam pembangunan jangka

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di Indonesia merupakan pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat baik dari segi sosial, politik, ekonomi, budaya maupun pertahanan keamanan. Setiap tahapan pembangunan yang dilaksanakan memiliki tujuan tujuan tertentu yang ditujukan untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Pembangunan di bidang pangan dan perbaikan gizi terkait erat dengan peningkatan sumber daya manusia, karena seseorang yang terpenuhi kebutuhan pangan dengan gizi yang seimbang akan lebih mampu berperan aktif dalam pembangunan. Pembangunan di masa sekarang dan yang akan datang akan menghadapi berbagai masalah diantaranya masalah gizi. Salah satu faktor yang menyebabkan keadaan ini terjadi adalah bertambahnya jumlah penduduk yang cenderung meningkat terus dan berbagai faktor yang berkaitan mencakup aspek aspek ekonomi, sosial dan budaya. Dewasa ini di Indonesia masih terdapat masalah kekurangan gizi di masyarakat. Masalah gizi utama di Indonesia meliputi Kurang Energi Protein (KEP), kurang vitamin A, kurang yodium (gondok edemik) dan kurang zat besi (Pedoman Gerakan Sayang Ibu,1998:3). Kekurangan gizi menurut pendapat Suhardjo (1989:8) dapat disebabkan karena berbagai faktor, yaitu ; 1. Konsumsi pangan kurang, baik jumlah maupun mutunya. 2. Kekurangan salah satu atau lebih zat gizi yang menimbulkan beberapa penyakit defisiensi antara lain : marasmus, pellagra, polio dan anemia gizi 3. Menderita sakit, faktor keturunan atau karena lingkungan yang menyebabkan gangguan penyerapan zat gizi. 1

2 Pemahaman gizi bagi ibu hamil perlu lebih diperhatikan mengingat fungsinya selain untuk ibu hamil juga untuk bayi yang dikandungnya. Ibu hamil perlu gizi yang bermutu, tidak berlebihan, tidak kekurangan. Ibu hamil tidak hanya mengikuti selera makan sendiri, karena bila hanya mengikuti selera ibu hamil belum tentu sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan tubuh ibu hamil dan bayi. Ibu hamil membutuhkan gizi seimbang, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (2000 : 3), yaitu : Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keseimbangan antara zat gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan serta perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan. Ibu hamil perlu mengkonsumsi makanan sehari hari yang beraneka ragam, agar kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain, sehingga diperoleh asupan zat gizi yang seimbang. Upaya perbaikan gizi ibu hamil dari peran serta masyarakat yaitu, kegiatan yang dapat dilakukan oleh dan untuk masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan gizi ibu hamil dalam bentuk penyuluhan gizi. Penyuluhan gizi sebagai upaya untuk meningkatkan sadar gizi ibu hamil, dilaksanakan baik oleh intansi pemerintah maupun swasta. Salah satu tujuan penyuluhan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah yaitu peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil melalui program Gerakan Sayang Ibu. Peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil merupakan indikator untuk mengetahui baik tidaknya konsumsi pangan dan untuk memantau perkembangan ibu dan bayi yang dikandung. Penyuluhan gizi yang telah dapat dilaksanakan yaitu di Desa Lebakjaya, tentang pentingnya makanan bergizi, khususnya dalam menyelenggarakan makanan 2

3 sehari hari. Ibu hamil kurang memperhatikan gizi dan jumlah kecukupan gizi, karena itu pemerintah bekerja sama dengan aparat kesehatan dan kader setempat dalam mengatasi hal tersebut yaitu dengan memberikan penyuluhan mengenai penyelenggaraan makanan yang mengandung zat zat gizi yang baik bagi ibu hamil, yang disampaikan oleh kader posyandu secara intensif. Keberhasilan penyuluhan gizi dapat dilihat dari manfaat yang dirasakan oleh ibu hamil. Penulis sebagai mahasiswi Pendidikan Tata boga Jurusan PKK yang telah mendalami mata kuliah pendidikan nutrisi dan ilmu gizi merasa tertarik untuk mengetahui keberhasilan penyuluhan dengan meneliti tentang manfaat penyuluhan gizi ibu hamil. B. Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Permasalahan yang akan diteliti oleh penulis adalah bagaimana manfaat penyuluhan gizi ibu hamil sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil pada program GSI yang dilaksanakan di Desa Lebakjaya Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut? batasi pada : Dari luasnya gambaran masalah di atas, maka dalam penelitian ini penulis a. Manfaat penyuluhan gizi sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil pada program gerakan sayang ibu berkaitan dengan aspek pengetahuan ibu mengenai bahan makanan yang termasuk karbohidrat, protein, vitamin, penyimpanan ikan dan seafood, penyimpanan telur, susu dan keju, menyimpan sayuran, seimbang bagi ibu hamil, penyajian makanan ibu hamil, akibat 3

4 kekurangan gizi ibu hamil, faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil, zat gizi yang harus dikonsumsi, pengolahan sayuran, menyusun menu, memilih jenis hidangan. b. Manfaat penyuluhan gizi sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil pada program gerakan sayang ibu yang meliputi aspek sikap dalam merawat kehamilan agar tetap sehat, mencukupi kebutuhan gizi ibu dan bayi, mengkonsumsi makanan, mengkonsumsi makanan untuk menguragi rasa mual, menambah wawasan tentang penyediaan makanan, memelihara kesehatan, menerima penyuluhan tentang gizi, mengkonsumsi makanan bergizi. c. Manfaat penyuluhan gizi sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil pada program gerakan sayang ibu mengenai aspek psikomotor ibu dalam persiapan pengolahan, proses mengolah bahan makanan, menyajikan menu makan pagi, memvariasikan ragam pengolahan, upaya menghindari agar bayi tidak terlampau besar, memvariasikan pengolahan bahan makanan yang terdapat dipekarangan rumah. 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana manfaat penyuluhan gizi yang diperoleh selama penyuluhan sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi, yang dirumuskan dalam judul penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Pada Program Gerakan Sayang Ibu. 4

5 3. Definisi Oprasional Definisi oprasional perlu dikemukakan untuk menghindari kesalah pahaman antara penulis dengan pembaca mengenai yang dikemukakan dalam penelitian, yang di awali dengan menjelaskan istilah yang digunakan khususnya dalam judul penelitian ini, yaitu : Manfaat Penyuluhan Gizi Ibu Hamil Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Gizi ibu Hamil Pada Program gerakan sayang Ibu. Definisi oprasional itu adalah sebagai berikut : a. Manfaat Penyuluhan Gizi Ibu Hamil 1) Manfaat menurut. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2002 ; 626) adalah Guna atau faedah. 2) Penyuluhan Gizi Ibu hamil menurut Buku Pedoman Gerakan Sayang Ibu (1998:13) adalah suatu upaya pemerintah bekerja sama dengan aparat kesehatan dan kader dalam meningkatkan pengetahuan gizi ibu hamil sehingga ada perubahan kondisi kesehatan pada diri sendiri. Pengertian Manfaat Penyuluhan gizi ibu hamil dalam penelitian ini mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Program Gerakan Sayang Ibu adalah guna atau faedah yang diperoleh ibu hamil setelah memperoleh penyuluhan dari aparat kesehatan dan kader dalam peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil. b. Upaya Peningkatan Pengetahuan Gizi 1) Upaya sama dengan usaha menurut Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 997) adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, fikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud. 5

6 2) Peningkatan Pengetahuan Gizi menurut Soekirman (1999: 66) adalah cara yang dilakukan untuk meningkatkan segala hal yang dipahami dan dialami yang membentuk suatu informasi tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan dan proses dimana organisme menggunakan makanan untuk pemeliharaan kehidupan, pertumbuhan, dan bekerjanya anggota dan jaringan tubuh secara normal dan untuk produksi tenaga. Upaya peningkatan pengetahuan gizi dalam penelitian ini mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dan pendapat Soekirman adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan dalam proses peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil, yang membentuk suatu informasi tentang makanan untuk pemeliharaan kehidupan, pertumbuhan, dan bekerjanya anggota dan jaringan tubuh secara normal dan untuk produksi tenaga. c. Program Gerakan Sayang Ibu Menurut Pedoman Pencatatan dan Pelaporan Gerakan Sayang Ibu (1999 : 7) adalah kegiatan yang dilakukan oleh aparat kesehatan dan kader dalam upaya peningkatan kesejahteraan ibu hamil. Pengertian Manfaat Penyuluhan Gizi sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil dari penyuluhan gizi yang dilakukan oleh aparat kesehatan dan kader. 6

7 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data manfaat hasil penyuluhan gizi sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil pada program gerakan sayang ibu. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penyuluhan ini adalah untuk memperoleh data secara spesifik tentang : a) Manfaat penyuluhan gizi sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil pada program gerakan sayang ibu berkaitan dengan sumber bahan makanan yang meliputi aspek pengetahuan ibu mengenai bahan makanan yang termasuk karbohidrat, protein, vitamin, penyimpanan ikan dan seafood, penyimpanan telur, susu dan keju, menyimpan sayuran, seimbang bagi ibu hamil, penyajian makanan ibu hamil, akibat kekurangan gizi ibu hamil, faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil, zat gizi yang harus dikonsumsi, pengolahan sayuran, menyusun menu, memilih jenis hidangan. b) Manfaat penyuluhan gizi sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil pada program gerakan sayang ibu berkaitan dengan merawat kehamilan agar tetap sehat, mencukupi kebutuhan gizi ibu dan bayi, mengkonsumsi makanan, mengkonsumsi makanan untuk menguragi rasa mual, menambah wawasan tentang penyediaan makanan, memelihara kesehatan, menerima penyuluhan tentang gizi, mengkonsumsi makanan bergizi 7

8 c) Manfaat penyuluhan gizi sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil pada program gerakan sayang ibu berkaitan dengan fungsi gizi bagi ibu hamil mengenai aspek psikomotor ibu dalam persiapan pengolahan, proses mengolah bahan makanan, menyajikan menu makan pagi, memvariasikan ragam pengolahan, upaya menghindari agar bayi tidak terlampau besar, memvariasikan pengolahan bahan makanan yang terdapat dipekarangan rumah. 3. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi berbagai pihak dan dapat dijadikan bahan masukan, diantaranya bagi : a) Kader Posyandu, yaitu sebagai bahan evaluasi setelah memberikan penyuluhan pemberian gizi ibu hamil tentang pentingnya mengkonsumsi dan menyelenggarakan makanan yang mengandung zat zat gizi yang baik bagi ibu hamil. b) Ibu hamil, dalam peningkatan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat zat gizi dan menyelenggarakan makanan yang baik dan sehat bagi ibu hamil. c) Mahasiswa jurusan PKK khususnya mahasiswa program studi spesialisasi Pendidikan Tata Boga, dalam mendalami mengenai masalah gizi yang dihadapi oleh ibu hamil serta upaya upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut. 8

9 D. Asumsi Asumsi merupakan anggapan dasar merupakan titik tolak pemikiran yang kebenarannya dapat diterima dan dipertanggung jawabkan serta dapat memperkuat kedudukan permasalahan yang penulis teliti, sesuai dengan pendapat Surakhmad dan Arikunto (2002 ; 58) bahwa ; Postulat atau anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Pendapat di atas dijadikan acuan di dalam merumuskan asumsi dalam penelitian ini, sehingga asumsi tersebut diuraikan sebagai berikut ; 1. Penyuluhan gizi sebagai upaya untuk meningkatkan sadar gizi ibu hamil dilaksanakan baik oleh intansi pemerintah maupun swasta, salah satu tujuan penyuluhan yang dilaksanakan oleh intansi pemerintah yaitu peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil melalui program gerakan sayang ibu. Penyuluhan gizi yang baik pada masyarakat sebagai upaya terpadu antara pemerintah dan masyarakat tentang makanan yang dikonsumsi. Asumsi ini ditunjang oleh pendapat Pranadji (1992 : 2) yaitu : Penyuluhan gizi merupakan serangkaian kegiatan penyampaian pesan gizi untuk tujuan menanamkan dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku hidup sehat pada masyarakat institusi kesehatan. 2. Hasil penyuluhan gizi ibu hamil sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil dapat bermanfaat apabila ibu hamil dapat mentransfer ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya dalam penyuluhan gizi, sehingga dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari hari.. penyuluhan gizi merupakan proses belajar yang terencana dan terarah dengan tujuan untuk merubah kebiasaan pola makan yang merugikan kesehatan ibu hamil. Asumsi ini ditopang oleh pendapat 9

10 Supariasa (2001 : 36), yaitu :. Hasil kegiatan penyuluhan gizi harus dapat diaplikaskan pada kehidupan sehari hari dibandingankan sebelum mendapat penyuluhan gizi. 3. Pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang pengetahuan gizi yang diperoleh peserta penyuluhan dapat bermanfaat bagi peserta penyuluhan sebagai upaya peningkatan peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil sehingga kondisi gizi ibu yang optimal sangat penting dalam menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas. Asumsi ini ditunjang oleh pendapat Syarif (1997), yaitu : Sumberdaya manusia yang berkualitas sebagai salah satu modal dasar pembangunan karena dimensinya yang begitu kompleks salah satu yang paling mendasar adalah faktor gizi masyarakat yang tercermin oleh keadaan individu. E. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian yang dirancang sebagai acuan di dalam melakukan penelitian, dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana manfaat penyuluhan gizi sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi berkaitan dengan aspek pengetahuan sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil pada program gerakan sayang ibu berkaitan dengan aspek pengetahuan ibu mengenai sumber bahan makanan protein, karbohidrat, vitamin, penyimpanan ikan dan seafood, penyimpanan telur, susu dan keju, menyimpan sayuran, seimbang bagi ibu hamil, penyajian makanan ibu hamil, akibat kekurangan gizi ibu hamil, faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil, zat gizi yang harus dikonsumsi, pengolahan sayuran, menyusun menu, memilih jenis hidangan 10

11 2. Bagaimana manfaat penyuluhan gizi sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil pada program gerakan sayang ibu yang meliputi aspek sikap merawat kehamilan agar tetap sehat, mencukupi kebutuhan gizi ibu dan bayi, mengkonsumsi makanan, mengkonsumsi makanan untuk menguragi rasa mual, menambah wawasan tentang penyediaan makanan, memelihara kesehatan, menerima penyuluhan tentang gizi, mengkonsumsi makanan bergizi. 3. Bagaimana manfaat penyuluhan gizi sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi sebagai upaya peningkatan pengetahuan gizi ibu hamil pada program gerakan sayang ibu mengenai aspek psikomotor ibu dalam persiapan pengolahan, proses mengolah bahan makanan, menyajikan menu makan pagi, memvariasikan ragam pengolahan, upaya menghindari agar bayi tidak terlampau besar, memvariasikan pengolahan bahan makanan yang terdapat dipekarangan rumah. F. Metode Penelitian 1. Populasi Sesuai dengan judul yang diteliti, maka penulis menentukan populasi yang akan diambil yaitu ibu hamil yang ada di Desa Lebakjaya Kecamatan. Karangpawitan Kabupaten. Garut. 2. Sampel Adapun sampel yang akan diambil peneliti dalam penelitian menggunakan sampel total yang jumlahnya 30 orang. 11

12 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Penggunaan metode deskriptif diperlukan untuk menggambarkan data yang ada pada masa sekarang, seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998:40). Ciri-ciri metode deskriptif: a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah yang aktual. b. Data yang dikumpulkan mula mula disusun, dijelaskan dan dianalisa (karena itu metode ini sering disebut metode analitik). G. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih untuk pelaksanaan penelitian ini adalah Desa Lebakjaya Kecamatan. Karangpawitan Kabupaten. Garut. Desa Lebakjaya merupakan Desa yang penduduknya paling padat terdiri dari 17 Rw. 12