BIOLOGI SEL RETIKULUM ENDOPLASMA DAN APARATUS GOLGI MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Biologi Sel yang Dibina oleh Dr. Umie Lestari, M.Si Oleh: Zeni Qurotu A yuni NIM 109341417213 Offering B UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Oktober 2010
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sel merupakan unit struktural dan fungsional penyusun makhluk hidup. Semua makhluk hidup tersusun atas sel. Banyak teori yang mengemukakan mengenai perkembangan dan penemuan sel. Teori pertama muncul pada abad ke 17 oleh Robert Hooke yang sedang mengamati ruangan-ruangan kecil pada sayatan gabus. Selanjutnya pada tahun 1674 Leeuwenhock menemukan sel-sel tungal yang bebas. Dua abad kemudian banyak muncul penelitian yang dilakukan oleh ahli botani dan ahli zoologi pada jaringan hewan dan tumbuhan yang semakin menguatkan penemuan Hooke, dan menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas sel. Pada tahun 1831, Brown menemukan inti dan menamakan isi sel sebagai protoplasma. Teori selanjutnya semakin berkembang pesat setelah penemuan Virchow pada thaun 1855 yang menyatakan bahwa semua sel berasal dari sel yang telah ada sebelumnya. Pada akhir abad ke 19 diketahui bahwa pada pembentukan gamet terjadi pembelahan reduksi, sehingga jumlah kromosom pada satu macam spesies selalu konstan dari generasi ke generasi selanjutnya (Istanti, 1999). Sel dibedakan menjadi dua tipe berdasarkan ada dan tidaknya membran yang melapisi inti, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik terdapat pada organisme uniseluler seperti pada bakteri dan ganggang biru. Sedangkan sel eukariotik terdapat pada hewan, manusia, dan jamur baik multiseluler maupun uniseluler. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem endomembran (Saefudin,2008). Sel eukariotik secara struktural memiliki membran, cairan sel (sitoplasma), dan organel-organel sel. Sitoplasama merupakan zat yang terdapat di antara inti sel dan membran plasma. Partikel-partikel yang terdapat sitoplasma mempunyai fungsi dalam metabolisme yang disebut organel. Organel dibungkus oleh membran intrasel yang terdapat di sitoplasma. Organel-organel yang ditemukan dalam sel eukariotik terdiri atas retikulum endoplasma, kompleks golgi, ribosom, mitokondria, kloroplas, lisosom, dan badan mikro yang merupakan kelompok organel yang dikelilingi oleh membran. Organel tersebut memiliki fungsi yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya untuk kepentingan sel itu sendiri walaupun memiliki struktur dan fungsi masing-masing yang berbeda. Selain itu pada sel juga ditemukan adnya sitoskelet yang berperan sebagai rangka sel yang juga berperan penting bagi sel (Saefudin,2008). Organel-organel dalam sitoplasma memiliki fungsi sendiri dan saling berkaitan dengan organel yang lainnya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai struktur dan fungsi dari Retikulum endoplasma dan Aparatus golgi beserta hubungan diantara kedua organel tersebut dalam aktivitasnya di dalam sel yang tergabung dalam sistem endomembran. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana struktur dan fungsi retikulum endoplasma? 2. Bagaimana struktur dan fungsi aparatus golgi? 3. Bagaimana proses segregasi protein dan hubungan antara Retikulum endoplasma dan aparatus golgi. C. Tujuan 1. Untuk mengetahui struktur dan fungsi retikulum endoplasma. 2. Untuk mengetahui struktur dan fungsi aparatus golgi. 3. Untuk mengetahui segregasi protein dan hubungan antara Retikulum endoplasma dan Aparatus golgi.
BAB II PEMBAHASAN Sel eukariotik memiliki organisasi yang rumit. Di dalam sel itu terdapat suatu sistem endomembran dan yang membungkus organela. Salah satu komponen sistem endomembran adalah retikulum endoplasma dan aparatus golgi. Sistem endomembran merupakan kerja sama antara organel-organel dalam proses sintesis, penyimpanan dan transpor berbagai makromolekul (Saefudin,2008). A. Struktur dan Fungsi Retikulum Endoplasma Retikulum endoplasma membran-membran yang berlipat-lipat dan dibatasi oleh ruang-ruang yang disebut lumen. Pertukaran molekul antara sitosol dengan retikulum endoplasma dipermudah dengan adanya satu membran yang terletak diantara lumen RE dengan sitosol. Membran retikulum endoplasma tersusun dari lipoprotein (Istanti, 1999). Berdasarkan stuktur dan fungsi, retikulum endoplasma dibedakan menjadi retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus. Pada setiap sel terdapat dua macam RE tersebut, namun memiliki perbandingan yang berbedabeda targantung dengan fungsi sel itu sendiri. Struktur membran RE seperti membran sel, merupakan mosaik cair. Namun ada perbedaan antara membran sel dengan membran RE yang terletak pada perbandingan protein lipida pada membran RE lebih tinggi, dan kandungan kolesterol yang lebih rendah (Astuti, 2010). Retikulum endoplasma kasar Retikulum endoplasma halus Gambar Retikulum endoplasma (Saefudin,2008).
1. Retikulum endoplasma kasar REK banyak dijumpai dalam sel yang dikhususkan untuk sekresi protein untuk dibawa ke luar sel. Lumen pada RE kasar berupa rongga yang bermembran tunggal. Pada permukaan sitoplasma membran RE terdapat ribosom yang menempel sehingga dinamakan retikulum endoplasma kasar. Struktur RE kasar terdiri atas tubulus dan tumpukan sisterna yang pipih. Ruangan yang terdapat pada RE kasar sangat sempit dikarenakan kedua membrannya hampir berhimpitan. Ruangan ini akan berkembang jika sel-sel aktif saat mensintesa protein. Pada membran RE kasar ditemukan adanya dua macam molekul glikoprotein transmembran yang tidak ditemukan di RE halus yang berperan dalam perantara perlekatan ribosom dengan membran retikulum endoplasma (Junqueira, 1997). Fungsi utama retikulum endoplasma kasar adalah untuk sintesis protein membran dan protein sekretori. Fungsi lain adalah glikosilasi awal dari glikoprotein dengan oligosakarida (Istanti, 1999). RIBOSOM M RANTAI GULA Protein skretori di dalam vesikula penyangkut GLIKOPROTEIN POLIPEPTIDA RE KASAR Gambar Sintesis dan pengepakan protein sekretori oleh RE kasar (Campbell,1994) 2. Retikulum Endoplasma Halus Struktur retikulum endoplasma berupa pembuluh halus yang membentuk anyaman, dan menempati sebagian besar sitoplasma. RE halus berbeda dengan RE kasar karena terlihat licin dan tidak bergranula. Pada RE halus sisterna lebih tubular dan tampak seperti saluran-saluran yang saling berhubungan dengan