PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TOMT (TRAINING OF MASTER TRAINERS) AGRIBISNIS PADI BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS AGRIBISNIS JAMUR BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN. DIKLAT TEKNIS AGRIBISNIS TANAMAN BUAH MANGGIS dan GAP/SOP BUAH (MANGGIS) BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS AGRISBISNIS CABAI MERAH BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS AGRISBISNIS BAWANG MERAH

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS BUDIDAYA KRISAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERTANIAN APARATUR DAN NON APARATUR BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Lembang, Juni 2012 Kepala, Ir. Muchransyah Achmad.M.Si NIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan

PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei a.n Kepala Badan, Dr. Ir. Edi Abdurachman, MS, MSc

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS ANTISIPASI DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM GLOBAL BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian. Tahun 2013

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG

DAFTAR ISI. PENGANTAR... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup.. 2

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT METODOLOGI PENYULUHAN PERTANIAN BAGI PENYULUH PERTANIAN SWADAYA BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

RENCANA KINERJA TAHUNAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

RENCANA KERJA TAHUNAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN : BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Penyuluhan Pertanian. Tahun 2013

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 KETERANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 91/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 49/Permentan/OT.140/10/2009 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN,

: Daftar simak Persiapan Diklat Prajabatan Ket Penanggung

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN HUBUNGAN KEMITRAAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi seperti saat ini, harus dipersiapkan sumber daya manusia

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan

Rencana Kinerja Tahunan 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Copyright :

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/Permentan/OT.140/2/ / 07/2003 TENTANG

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN (LAKU)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/Permentan/OT.140/10/2014 TENTANG

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN HONORARIUM DAN BIAYA OPERASIONAL PENYULUH (BOP) BAGI TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU (THL-TB) PENYULUH PERTANIAN

PENGESAHAN. Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Kasi Penyelenggaraan Diklat. Wakil Manajemen Mutu DAFTAR DISTRIBUSI. Jabatan

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

LAPORAN AKHIR ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: ANTISIPATIF DAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL. Oleh :

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lingkup program/kegiatan KKP untuk meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga berbasis sumberdaya lokal

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

A. Tujuan dan Manfaat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAKIP BBPP LEMBANG TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

a. bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional khususnya pembentukan Tim Penilai Arsiparis perlu di lakukan oleh tenagatenaga

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015

KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG NOMOR : 132/Kpts./HM.130/J.3.7/04/2014

BUPATI PAKPAK BHARAT

PENILAIAN PESERTA DIKLAT

Transkripsi:

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TOMT (TRAINING OF MASTER TRAINERS) AGRIBISNIS PADI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementerian Pertanian telah menetapkan arah dan kebijaksanaan pembangunan pertanian Tahun 2010 2014 dengan Visi yaitu Terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya saing, ekspor dan kesejahteraan petani. Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Pertanian menetapkan 4 (empat) Program Sukses Pembangunan Pertanian 2010 2014, yaitu (1) 1

pencapaian swasembada pangan dengan sasaran utama komoditas kedele, gula/tebu dan daging sapi serta swasembada berkelanjutan dengan sasaran utama komoditas padi dan jagung; (2) peningkatan diversifikasi pangan dengan sasaran utama penurunan konsumsi beras 1,5% per tahun dan peningkatan skor Pola Pangan Harapan.; (3) peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor dengan sasaran utama pemilihan komoditas penghela untuk industri pedesaan dan produk olahan serta peningkatan surplus neraca perdagangan; dan (4) peningkatan kesejahteraan petani dengan sasaran utama pencapaian ratarata laju peningkatan pendapatan per kapita sebesar 11,10% per tahun. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam upaya pencapaian empat sukses di atas, khususnya dalam pencapaian swasembada 2

komoditas kedele dan pelestarian swasembada berkelanjutan untuk komoditas padi dan jagung, antara lain: masih terbatasnya tingkat penguasaan teknologi oleh petani ditengah persaingan pasar yang semakin ketat dan terjadinya perubahan iklim secara global. Selain itu kurang intensifnya pendampingan dalam pemberdayaan kelembagaan dan usahatani serta kurangnya pembinaan teknis di lapangan. Guna mengantisipasi tantangan seperti yang disebutkan di atas, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian telah menetapkan 4 (empat) program aksi, salah satu diantaranya adalah pemantapan sistem pelatihan pertanian yang berfokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi teknis bagi aparatur/penyuluh pertanian. Peningkatan kapasitas melalui pelatihan pertanian 3

dilaksanakan secara berjenjang yaitu mulai dari pelaksanaan TOMT atau Pelatihan Teknis Agribisnis bagi (PPU Agribisnis), TOT atau Pelatihan Teknis Agribisnis bagi Pelatih (PP Agribisnis), dan Diklat Teknis Agribisnis atau Pelatihan Agribisnis bagi Penyuluh dan Petugas Pertanian (PPP Agribisnis). Pelaksanaan TOMT juga merupakan wujud dari 10 (sepuluh) Misi Pertanian 2010 2014, 2 (dua) diantaranya terkait secara langsung dengan kualitas pengembangan sumberdaya manusia pertanian yaitu (1) menjadikan petani yang kreatif, inovatif dan mandiri, serta mampu memanfaatkan IPTEK dan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk pertanian berdaya saing tinggi ; dan (2) meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah dan 4

profesional. Untuk itu Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang menyelenggarakan Pelatihan TOT Padi pada Tahun Anggaran 2012. B. Tujuan, Sasaran dan Keluaran 1. Tujuan Tujuan Petunjuk Teknis Pelaksanaan TOMT Agribisnis Padi adalah untuk memberikan acuan bagi penyelenggara pelatihan. 2. Sasaran Sasaran Petunjuk Teknis Pelaksanaan TOMT Agribisnis Padi adalah Bidang Penyelenggaraan Pelatihan pada Balai/Balai Besar Pelatihan. 5

3. Keluaran Keluaran Petunjuk Teknis ini adalah terselenggaranya Pelatihan TOMT Agribisnis Padi yang berkualitas untuk peningkatan kapasitas kompetensi teknis widyaiswara pertanian. C. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS; 3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian; 4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 15/Permentan/ OT.140/2/2007, tentang 6

Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja BBPP Lembang ; 5. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014; 6. Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 7 Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis; 7. Surat Keputusan kepala Badan SDM Pertanian Nomor: 20/Kpts/OT.130/3/2010, Tanggal 3 Maret 2010 tentang Pembagian Wilayah Unit Kerja UPT Pelatihan BPSDMP; 8. Surat Pengesahan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang Tahun Anggaran 2012 Nomor : 0427/018-10.2.01/12/2011 tanggal 9 Desember 2011. 7

D. Pengertian Dalam petunjuk pelaksanaan pelatihan TOMT agribinis ini, yang dimaksud dengan: 1. Pelatihan adalah diklat yang diselenggarakan dalam proses belajarmengajar untuk meningkatkan kemampuan PNS; 2. Widyaiswara adalah PNS yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar dan/atau melatih PNS pada lembaga diklat pemerintah; 3. Agribisnis adalah rangkaian usaha pertanian yang terdiri dari empat subsistem pertanian yaitu a) sub-sistem hulu, yaitu kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi (input) pertanian; b) sub-sistem pertanian primer, yaitu kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana produksi yang 8

dihasilkan sub-sistem hulu; c) sub-sistem agribinis hilir, yaitu yang mengolah dan memasarkan komoditas pertanian; dan d) sub-sistem penunjang, yaitu kegiatan yang menyediakan jasa penunjang antara lain: permodalan, teknologi, dan lain-lain; 4. Materi Pelatihan adalah bahan ajar yang akan disampaikan widyaiswara/narasumber kepada peserta diklat dalam bentuk modul dan naskah yang berkaitan dengan tujuan pelatihan. 5. Mata Pelatihan adalah kumpulan dari materi-materi pelatihan yang berasal dari satu rumpun kompetensi kerja; 6. Kurikulum Pelatihan adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan pelatihan tertentu; 7. Monitoring adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk memastikan ketepatan 9

pendayagunaan sumberdaya pelatihan serta pelaksanaan kegiatan pelatihan pertanian sesuai dengan jadwal kerja dan hasil yang akan dicapai (target) serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan bila terjadi penyimpangan dalam proses pelaksanaan pelatihan yang sedang berjalan; 8. Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk menilai efisiensi, efektivitas dan dampak dari suatu kegiatan pelatihan pertanian sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Evaluasi dilakukan secara sistematik dan objektif dengan menggunakan instrumen dan alat ukur yang tepat dan jelas untuk menilai, merumuskan perbaikan dalam rangka pengembangan program pelatihan, baik sebelum, sedang, dan sesudah pelatihan pertanian berlangsung; 9. Evaluasi Pasca Pelatihan adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk 10

mengetahui tingkat manfaat pelatihan dan perubahan kinerja purnawidya dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya; 10. Praktik Lapangan adalah kegiatan nyata di lapangan yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan tentang teknonologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi dan kelestarian lingkungan yang diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan pelatihan; 11. TOMT yang selanjutnya disebut Pelatihan bagi (PPU) adalah pelatihan yang ditujukan kepada calon pelatih yang akan melatih pada Pelatihan bagi Pelatih (TOT). 11

BAB II PELAKSANAAN PELATIHAN A. Penyelenggara Pelatihan Pelatihan Teknis Agribisnis bagi Pelatih Utama (PPU Agribisnis) Padi diselenggarakan di BBPP Lembang Jawa Barat. B. Jangka Waktu Pelaksanaan PPU Agribisnis Padi dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari, atau 112 Jam Pelatihan @ 45 menit. 12

13

BAB III MATERI DAN METODE PELATIHAN A. Materi Pelatihan No. I. Secara garis besar materi PPU Agribisnis terdiri dari Teknis Agribisnis Padi dan Rancang bangun proses pembelajaran, dengan rincian: Mata Latihan KELOMPOK DASAR 1.1 Kebijakan Pembangunan 2 Pertanian 1.2 Program Peningkatan Produksi Padi Sawah, Padi Irigasi, Padi Gogo dan Padi Rawa 2 II. KELOMPOK INTI (104) 2.1 Kajian Kebutuhan dan Peluang 2 (KKP) sesuai permasalahan komoditas padi yang akan dikembangkan 2.2 Teknologi Budidaya 18 a. Pengenalan Agroekosistem b. Deskripsi Varietas Unggul Padi T 14 JP ( 4 )

c. Penanaman Padi d. Penggunaan air dengan sistem basah kering (AWD / Alternate Wet and Dry) e. Pupuk dan Pemupukan f. Identifikasi dan pengendalian opt utama padi 2.3 Panen dan Pasca Panen 4 2.4 Menekan Kehilangan Hasil 2 2.5 Analisa Usaha Tani 2 2.6 Pemasaran Hasil 4 III KELOMPOK PENUNJANG (4) 3.1 Komitmen Berlatih 0 3.2 Rencana Implementasi dan 0 Evaluasi Akhir JUMLAH 32 TOTAL 112 B. Metoda Pelatihan 15

No 1. Proses pembelajaran PPU Agribisnis difokuskan pada metode magang dengan pendekatan Alami, Kemukakan, Olah, Simpulkan, Aplikasikan (AKOSA) yang dikemas melalui tahapan proses pembelajaran sebagai berikut: Tahapan Proses Pembelajaran Registrasi dan pembukaan 2. Pembekalan kaidah agribisnis padi 3. a. Analisis Kemampuan Diri oleh peserta b. Pre-test oleh fasilitator 4. Kontrak belajar 5. Magang sesuai kontrak belajar 6. Diskusi dan pendalaman hasil magang 7. Menyusun Draft Kurikulum Hari 1 2 3-8 9-11 12-13 14 16

8. Menyusun Bahan Serahan 9. Pemaparan draft kurikulum dan bahan serahan 10. Rencana Implementasi dan penutupan 17

BAB IV FASILITATOR DAN PESERTA PELATIHAN A. Fasilitator 1. Asal Fasilitator PPU Agribisnis terdiri dari widyaiswara BBPP Lembang, peneliti Balai Besar Penelitian Padi Sukamandi, BPTP dan narasumber lainnya; 2. Penetapan fasilitator didasarkan pada: a. Pengalaman dan penguasaan materi yang bersangkutan; b. Kemampuan menyusun dan menggunakan bahan ajar; c. Penguasaan metodologi yang relevan dengan materi yang akan dilatihkan; d. Kemampuan menilai hasil berlatih peserta; B. Peserta 1. Asal 18

Peserta berasal dari 4 Propinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Maluku. 2. Persyaratan: a. Widyaiswara yang bertugas di instansi daerah sentra pengembangan P2BN tingkat propinsi; b. Mengampu komoditas padi/jagung/kedelai; c. Diutamakan mempunyai latar belakang pendidikan agronomi; d. Bersedia mengikuti seluruh proses pembelajaran; e. Mampu dan bersedia menjadi pelatih pada TOT Agribisnis. 19

20

BAB VI PELAKSANAAN, PEMBINAAN DAN PEMBIAYAAN A. Pelaksanaan Untuk menjamin kualitas pelatihan, maka penyelenggara melakukan persiapan pelatihan yang meliputi: 1. Panduan Penyelenggaraan (dilengkapi dengan pola, RPD/GBPP/SAP); 2. Penetapan pengelola pelatihan, fasilitator dan peserta; 3. Penyusunan bahan ajar; 4. Penetapan jadwal pelatihan; 5. Penetapan metoda pelatihan; 6. Penetapan sistem evaluasi; 7. Penyiapan blanko STTPP. B. Pembinaan 21

Pembinaan terhadap penyelenggaraan pelatihan PPU Agribisnis padi secara fungsional dilakukan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, c.q Pusat Pelatihan Pertanian. Pembinaan dilakukan sebelum dan selama pelaksanaan pelatihan. C. Pembiayaan Biaya pelatihan dibebankan pada anggaran DIPA Tahun 2012 Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. 22

. BAB VII MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN A. Monitoring Kegiatan monitoring dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian secara periodik dari persiapan sampai dengan berakhirnya pelaksanaan pelatihan PPU. B. Evaluasi Evaluasi pelatihan PPU Agribisnis padi terdiri dari evaluasi peserta, fasilitator dan penyelenggaraan, dikoordinasikan oleh Bidang Program dan Evaluasi. 1. Evaluasi peserta Evaluasi peserta sebagaimana Format 1 terdiri dari Daily Mood, Penguasaan Materi serta Sikap dan Perilaku. A.Daily Mood 23

Evaluasi Daily Mood dilaksanakan setiap hari, dimana setiap peserta wajib memasukan satu koin kedalam kotak daily mood yang telah disediakan sesuai dengan suasana hati sebelum proses pembelajaran (Gembira/Biasa/Sedih). B.Penguasaan Materi Aspek pengetahuan dan keterampilan peserta mempunyai bobot 60% terdiri dari: 1. Pemahaman teoritis; 2. Unjuk kerja; 3. Daya analisa dan sintesa; 4. Pemecahan masalah; 5. Pengambilan keputusan; 6. Bahan serahan/hand out (pembuktian). Pada evaluasi penguasaan materi, peserta akan memperoleh lembar pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran (kurikulum) Diklat. 24

Evaluasi ini dilaksanakan sebelum dan sesudah materi pembelajaran disampaikan, yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi setiap peserta sebelum dan sesudah mengikuti Diklat. C. Sikap dan Perilaku Penilaian aspek sikap dan perilaku tidak terlepas dari penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan peserta mempunyai bobot 40% yang terdiri dari komponen: 1) Disiplin; 2) Motivasi; 3) Kepemimpinan; 4) Kerjasama; 5) Prakarsa. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi sejauhmana peserta dapat mengaplikasikan materi pembelajaran yang telah disampaikan 25

baik secara klasikal maupun praktek lapangan. Dalam pelaksanaannya, fasilitator akan memberikan nilai secara objektif terhadap setiap peserta sesuai skala yang telah ditentukan dan tercantum pada lembar evaluasi. 2. Evaluasi Fasilitator Evaluasi fasilitator sebagaimana Format 2 dilakukan oleh peserta pelatihan untuk mengetahui kemampuan fasilitator dalam menyampaikan materi pelatihan dan sikap fasilitator yang bersangkutan. Peserta wajib memberikan penilaian secara objektif sesuai skala yang ditentukan terhadap 15 aspek penilaian yang tersedia dalam lembar evaluasi yang disediakan. Aspek yang dievaluasi adalah: 1. Penguasaan Materi; 2. Sistematika Penyajian; 3. Kemampuan Menyajikan; 26

4. Ketepatan waktu dan kehadiran; 5. Penggunaan Metode Belajar dan 6. Penggunaan Bahasa; 7. Nada dan Suara; Sarana Pelatihan; 8. Cara Menjawab Pertanyaan Peserta; 9. Gaya/Sikap dan Perilaku; 10. Pemberian Motivasi kepada Peserta; 11. Kualiatas Bahan Pelatihan; 12. Kerapihan Berpakaian; 13. Disiplin Kehadiran; 14. Kerjasama antar Widyaiswara. Hasil penilaian disampaikan kepada setiap fasilitator sebagai masukan bagi yang bersangkutan untuk peningkatan kualitas masing-masing fasilitator. 3. Evaluasi Penyelenggaraan Evaluasi penyelenggaraan sebagaimana Format 3 dilakukan oleh peserta pelatihan dan dilaksanakan pada akhir pelatihan 27

dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas penyelenggaraan pelatihan. Aspek yang dinilai adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan panitia; 2. Pelayanan pengajaran; 3. Kesiapan dan kelancaran praktik lapangan; 4. Sarana dan prasarana; 5. Akomodasi dan konsumsi. C. Pelaporan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang selaku penyelenggara wajib mengirimkan laporan pelaksanaan pelatihan kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian c.q. Pusat Pelatihan Pertanian selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah pelatihan berakhir. 28

BAB VIII SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Peserta PPU Agribisnis Padi yang telah mengikuti seluruh kegiatan belajar mengajar dengan baik, dan dinyatakan lulus berhak diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP). A. Mekanisme Satu minggu sebelum pelatihan berakhir, penyelenggara menyampaikan rekapitulasi biodata kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian c.q. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian untuk memperoleh STTPP. B. Penandatanganan Penandatanganan STTPP PPU Agribisnis Padi, ditandatangani oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian a.n Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber 29

Daya Manusia Pertanian selaku penanggung jawab program dan oleh Kepala BBPP Lembang selaku penanggungjawab pelatihan. 30

BAB IX PENUTUP 1. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan PPU Agribisnis Padi merupakan acuan dalam pelaksanaan pelatihan. 2. Panduan Pelatihan PPU Agribisnis Padi disusun oleh Bidang Penyelenggara Pelatihan. 3. Petunjuk Teknis Pelaksanaan ini berlaku sejak ditetapkan. Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang Dr. Ir. Muchransyah A, M.Si. NIP. 19580410 1985 1 001 31

Format 1a. EVALUASI TERHADAP ASPEK PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN No. 1. 2. 3 4. UNSUR YANG DIEVALUASI Pemahaman Teoritis Kemampuan menjelaskan Unjuk Kerja Kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai standar Daya Analisa dan Sintesa Kemampuan mengidentifikasi, mengkritisi dan mengurai masalah Pemecahan Masalah Kemampuan memberikan alternatif pemecahan masalah, saran membangun SKALA EVALUASI A B C D 5. Pengambilan Keputusan 32

Kecepatan dan ketepatan mengambil tindakan Nilai Rata rata : Catatan / Saran : Terima Kasih...,... Skala Penilaian : A = >81 = Sangat baik B = 71-80 = Baik C = 61-70 = Cukup D = 51-60 = Kurang E = <51 = Sangat Kurang Format 1b. No. UNSUR YANG DIEVALUASI EVALUASI TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU PESERTA SKALA EVALUASI A B C D 1. Disiplin: Kehadiran, ketepatan waktu, kebersihan dalam 33

bekerja, kerapihan penggunaan alat, dll 2. Motivasi: Keaktifan, semangat, kemauan dan ketekunan, dll 3 Kepemimpina n: Ketegasan, keberanian, konsistensi, komitmen, proaktif,dll 4. Kerjasama: Menghargai pendapat orang lain, suka menolong, toleransi, dll 5. Prakarsa: Ide, inisiatif, dll Nilai Rata rata : 34

Catatan / Saran : Terima Kasih...,... Skala Penilaian : A = >81 = Sangat baik B = 71-80 = Baik C = 61-70 = Cukup D = 51-60 = Kurang E = <51 = Sangat Kurang Format 2 : EVALUASI TERHADAP WIDYAISWARA/FASILITATOR dan angka pada kolom yang terse NAMA FASILITATOR : MATA PELATIHAN : HARI/TANGGAL/WAKTU : PENTUNJUK PENGISIAN : Mohon diisi dengan memberikan No. U R A I A N A B 1. Penguasaan Materi 35

2. Sistematika Penyajian 3. Kemampuan Menyajikan 4. Ketepatan waktu dan kehadiran 5. Penggunaan Metode Belajar dan Sarana Pelatihan 6. Penggunaan Bahasa 7. Nada dan Suara 8. Cara Menjawab Pertanyaan Peserta 9. Gaya/Sikap dan Perilaku 10. Pemberian Motivasi kepada Peserta 11. Kualiatas Bahan Pelatihan 12. Kerapihan Berpakaian 13. Disiplin Kehadiran 14. Kerjasama antar Widyaiswara Nilai Rata rata : Catatan / Saran : Terima Kasih...,... Skala Penilaian : A = >81 = Sangat baik B = 71-80 = Baik 36

C = 61-70 = Cukup D = 51-60 = Kurang E = <51 = Sangat Kurang FORMAT 3. EVALUASI PENYELENGGARAAN PELATIHAN No. 1. 2. UNSUR YANG DIEVALUASI Pelayanan panitia; Pelayanan pengajaran; SKALA EVALUASI A B C D 3 4. Kesiapan dan kelancaran praktik lapangan; Sarana dan prasarana; 5. Akomodasi 6. Konsumsi Nilai Rata rata : Catatan / Saran : Terima Kasih 37

...,... Skala Penilaian : A = >81 = Sangat baik B = 71-80 = Baik C = 61-70 = Cukup D = 51-60 = Kurang E = <51 = Sangat Kurang 38

39

40