Hubungan Pengetahuan, Sikap, Praktik Ibu dengan Karies Gigi Murid Usia 5 Tahun di Pondok Labu Tahun 2013

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Faktor Manajemen Pelaksanaan UKGS Dan Peran Orangtua Terhadap Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

BAB VI PEMBAHASAN. dasar. Upaya-upaya yang dilakukan meliputi upaya promotif yaitu dengan. memberikan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DI SDI DARUL MU MININ KOTA BANJARMASIN TAHUN 2017 ABSTRAK

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies gigi merupakan masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut

GAMBARAN TINGGINYA ANGKA KARIES GIGI PADA SD BINAAN PELAYANAN ASUHAN DI WILAYAH KOTA PONTIANAK

PENGARUH MENYIKAT GIGI SEBELUM TIDUR MALAM HARI TERHADAP KARIES PADA ANAK SD NEGERI 15 JATI TANAH TINGGI ABSTRAK

PENGETAHUAN GURU PENJASKES DAN PERANANNYA DALAM PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Karies Molar Satu Permanen pada Murid Umur 6-12 Tahun SDN 26 Lamteumen Timur Kota Banda Aceh

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Gigi pada siswa SDN 174 Muara Fajar Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi estetik yang menunjang kecantikan. Menjaga kebersihan gigi dan

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN PEMERIKSAAN DAN STATUS KESEHATAN GIGI ANAK TERHADAP PERILAKU IBU MEMERIKSAKAN KESEHATAN GIGI ANAK DI KOTA BUKITTINGGI

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa sekolah. Anak

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

RELATIONSHIP BETWEEN DENTAL CARE AND CARIOGENIC FOODS WITH CHILDREN DENTAL CARIES INCIDENCE IN JURAN ELEMENTRY SCHOOL

MINUM SUSU DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN TANPA GULA DENGAN JUMLAH KARIES ANAK USIA 3-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. akibat gangguan sangat penting pada masa kanak-kanak karena karies gigi,

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

PENGARUH PROMOSI MENYIKAT GIGI TERHADAP SKOR PLAK DI SEKOLAH DASAR KANDANGAN II, SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

: Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATFAL DESA LEBAKSIU LOR

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIFITAS STRATEGI UPSTREAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT GIGI MELALUI KONSELING PADA SISWA/I KELAS I SDN 12 PONTIANAK KOTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kementerian Kesehatan Tahun 2010 prevalensi karies di Indonesia mencapai 60

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI ANAK TK PEMBINA MOJOSONGO SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik yang bertujuan untuk

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t.

HUBUNGAN KONSUMSI JENIS MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SDN KRANDON KUDUS

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PREVALENSI KARIES GIGI DI TK ISLAM AR RAHMAN JLN. MEDAN TG. MORAWA KECAMATAN TANJUNG MORAWA TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM MENDIDIK ANAK MENGGOSOK GIGI

BAB I PENDAHULUAN. 2015). Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak dikeluhkan oleh

Determinan Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Di Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Anneke A. Tahulending 1), Christy Velia Kosegeran 2) 1)3) Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R. W. Mongisidi Malalayang

PENELITIAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM KEBERHASILAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT. Desi Andriyani *

ABSTRAK. Kata kunci: molar, karies, menyikat gigi, makanan kariogenik. viii

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KARIES GIGI PADA ANAK SD KELAS V - VI DI KELURAHAN PEGUYANGAN KANGIN TAHUN 2015

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

Vol. X Nomor 2 April Jurnal Medika Respati ISSN :

FACTORS RELATED TO THE EVENT STATUS CARIES DENTAL STUDENTS OF SD CLASS IV AND V IN THE DISTRICT LUENG BATA CITY BANDA ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya. 2 Karies yang terjadi pada anak-anak di antara usia 0-71 bulan lebih dikenal

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU ORANG TUA TENTANG PEMBERIAN SUSU BOTOL DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA PRASEKOLAH

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. orangtua sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada. (Notoatmodjo, 2003). Kesehatan gigi dan mulut pada anak apabila

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TOMY ADI NUGROHO J

ABSTRAK. knowledge, role of teacher, shcool dental hygiene

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. baik. Penelitian yang di lakukan Nugroho bahwa dari 27,1% responden yang

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sistemik. Faktor penyebab dari penyakit gigi dan mulut dipengaruhi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Situasi

e-issn Volume 02, Nomor 02, Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. cenderung meningkat sebagai akibat meningkatnya konsumsi gula seperti sukrosa.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor penting dalam perkembangan normal anak. 1 Penyakit gigi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya yaitu pertumbuhan gigi. Menurut Soebroto

HUBUNGAN ANTARA UPAYA IBU DALAM MENCEGAH KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI TK AL-IHSAN KECAMATAN BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan kerusakan bahan organik yang dapat menyebabkan rasa ngilu sampai

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DAN POLA JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA MURID SD NEGERI 157 PALEMBANG. Abstrak

DESTRI MAYA RANI NIM A020

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

PERAN GURU DALAM KEBERHASILAN PROGRAM UKGS

Daniel 1, Murniati Manik 2. Pengetahuan Wanita tentang ASI Eksklusif

Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan body mass index pada anak-anak usia bulan di TK Negeri Pembina Denpasar

ABSTRAK. Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan karies, indeks karies gigi sulung

Transkripsi:

Hubungan Pengetahuan, Sikap, Praktik Ibu dengan Karies Gigi Murid Usia 5 Tahun di Pondok Labu Tahun 2013 Siti Nurbayani, Pudentiana Reno Enggarwati Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes KemenKes Jakarta I Email : roro_okechoi@yahoo.com Abstrak Karies gigi adalah penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor. Faktor utama adalah interaksi antara host (gigi dan saliva), mikroorganisme (plak), substrat (karbohidrat) dan waktu. Faktor predisposisi lain yang turut berkontribusi diantaranya adalah pengetahuan, sikap dan praktik yang berhubungan pemeliharaan kesehatan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan karies gigi susu pada murid PAUD usia 5 tahun di kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 122 murid dan ibunya. Data variabel pengetahuan, sikap dan praktik dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Variabel status karies gigi susu dikumpulkan dengan melakukan pemeriksaan gigi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 68,5% murid telah mengalami karies pada gigi susunya, 83,9% ibu memiliki pengetahuan yang baik, 54% ibu memiliki sikap yang baik serta 69,4% ibu memiliki praktik yang baik dalam memelihara kesehatan gigi anaknya, namun dari uji statistik diperoleh tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan, sikap dan praktik ibu dalam memelihara kesehatan gigi anak dengan karies gigi susu anak. Disarankan agar ibu lebih memperhatikan lagi kesehatan gigi anaknya sejak gigi mulai tumbuh selain itu perlu diadakan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) disetiap PAUD dengan mengikut sertakan guru dan orang tua sebagai mitra dalam pelaksanaan UKGS di setiap sekolah. Kata kunci : Karies gigi, pengetahuan, sikap, praktik, ibu Abstract Dental caries is a kind of disease caused by many factors. The primary factors is interaction between host (tooth and saliva), microorganism (plaque), substrate (carbohydrate) and time. Other factors with contribute to the dental caries are knowledge, attitude and practice about tooth healthy maintenance.this research objective is to find out the relationship between mother s knowledge, attitude and practice about tooth healthy maintenance with dental caries status of 5 years old PAUD students at Pondok Labu South Jakarta. The design of research used cross sectional, with 122 random samples of 5 years old PAUD students and their mothers. Data of mother s knowledge, attitude and practice about tooth healthy maintenance are collected through interview by questionnaire. Data of dental caries status collected by doing tooth examination using the dental examiner equipments and noted in the examination form of dental caries status. The result of the research shown 68,5% students having caries. 83,9% mothers having good knowledge, 54% having good attitude and 69,4% having good practice in tooth healthy maintenance of their children. There were no significant relationship between mother s knowledge, attitude and practice about tooth healthy maintenance with dental caries status of their children. The researcher suggest to mother to maintenance their children s tooth healthy since their teeth erupt and need to develop UKGS activities at each PAUD with participate of the teachers and parents to became miter in realization of UKGS at schools. Keywords : dental caries, knowledge, attitude, practice, mother. Pendahuluan Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan. Kesehatan gigi merupakan salah satu komponen kesehatan secara menyeluruh dan tidak dapat diabaikan karena ikut mempengaruhi tumbuh kembang anak yang sempurna dalam mewujudkan manusia sehat, cerdas dan produktif serta mempunyai daya juang yang tinggi 5. Salah satu masalah dalam kesehatan gigi adalah karies gigi. Karies gigi adalah penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor. Faktor utama adalah interaksi antara host (gigi dan saliva), mikroorganisme (plak), substrat (karbohidrat) dan waktu 10. Selain faktor-faktor yang ada di dalam mulut yang langsung berhubungan dengan karies terdapat 60

Siti Nurbayani dkk,hubungan Pengetahuan, Sikap 61 juga faktor-faktor yang tidak langsung berhubungan yang disebut faktor risiko luar yaitu antara lain pengetahuan, sikap dan praktik yang berhubungan dengan kesehatan gigi 12. Karies gigi merupakan penyakit gigi yang paling banyak ditemukan, meliputi semua usia dan lapisan masyarakat yang jika tidak diketahui sejak dini dan dibiarkan berlanjut dapat menjadi lebih parah. Karies gigi susu pada anak bisa berdampak serius. Anak menjadi sulit makan dan lebih suka minum susu atau makanan lunak. Hal tersebut membuat anak berisiko kekurangan asupan gizi seimbang yang dibutuhkan pada masa pertumbuhan 4. Prevalensi karies gigi susu pada anak balita cukup tinggi. Pada tahun 2011, angka kejadian karies anak usia 3-5 tahun di Jakarta sebesar 81,2% 4.Tingginya prevalensi karies gigi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya konsumsi gula, pengetahuan, sikap dan perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut penduduk di negara berkembang adalah sikap dan perilaku 2. Perilaku penting, karena tanpa dapat merubah perilaku individu terhadap kesehatan gigi dan mulutnya, niscaya segala upaya untuk melakukan perawatan gigi tidak akan berhasil. Menurut WHO 11, faktor risiko perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut antara lain adalah praktik pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut 9. Anak pra sekolah masih sangat tergantung pada pemeliharaan dan bantuan orang dewasa. Pengaruh paling kuat pada masa tersebut adalah dari ibunya, dimana peran ibu sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Demikian juga keadaan kesehatan gigi dan mulut anak pra sekolah masih sangat ditentukan oleh pengetahuan, sikap dan perilaku ibunya 12. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengkaji hubungan antara pengetahuan, sikap serta praktik ibu dalam karies gigi anak. Adapun pertanyaan pada penelitian ini adalah Bagaimana hubungan karies gigi anak pada murid PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) usia 5 tahun di kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan Tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi hubungan antara karies gigi anak pada murid PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) usia 5 tahun di kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan Tahun 2013. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan disain potong lintang (cross-sectional) yang dimaksudkan untuk melihat hubungan antara variabel bebas (pengetahuan, sikap dan praktik ibu) dan variabel terikat (Status karies gigi anak). Populasi dalam penelitian ini seluruh murid PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) usia 5 tahun dan ibunya di kelurahan Pondok Labu Cilandak Jakarta Selatan. Jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus besar sampel uji hipotesis beda dua proporsi 1 sebanyak 122 murid dan ibunya. Metode pemilihan sampel menggunakan metode simple random sampling. Petugas pengumpul data dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan cara pemeriksaan karies gigi anak yang dicatat pada kartu pemeriksaan dan kuesioner untuk ibunya. Hasil 1.Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti yaitu variabel dependen (status karies gigi susu anak) dan variabel independen (pengetahuan, sikap dan praktek ibu dalam memelihara kesehatan gigi anak). Gambaran karakteristik masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

62 Jurnal Health Quality Vol. 5 No. 1 November 2014, Hal. 1-66 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Variabel Jumlah Persentase Status Karies Gigi Anak - Tidak Karies - Karies Pengetahuan Ibu - Baik - Kurang Sikap Ibu - Baik - Kurang Praktik Ibu - Baik - Kurang 39 85 104 20 67 57 86 38 31,5 68,5 83,9 16,1 54 46 69,4 30,6 Tabel 1 menunjukkan sebagian besar responden anak (68,5%) telah mengalami karies pada gigi susunya dan hanya 31,5% anak saja yang tidak mengalami karies pada gigi susunya (bebas karies). Sebagian besar responden ibu (83,9%) memiliki pengetahuan yang baik, 54% memiliki sikap yang baik dan 69,4% memiliki praktik yang baik dalam memelihara kesehatan gigi anak. Tabel 2. 2. Analisa Bivariat Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Ibu dengan Status Karies Gigi Susu Pada Murid PAUD usia 5 tahun di Kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan Tahun 2013 Pengetahuan Ibu Status Karies Gigi Susu Total OR Tidak Karies (95% CI) Karies n % N % N % P Value Baik Kurang Baik 35 4 33,7 20,0 69 16 66,3 80,0 104 20 2,029 (0,631-6,529) 0,346 Jumlah 39 31,5 85 68,5 124 Tabel 2 menunjukkan hasil analisis hubungan antara pengetahuan ibu dengan status karies gigi susu anak diketahui bahwa ada 35 (33,7%) ibu dengan pengetahuan baik mempunyai anak yang tidak karies pada gigi susunya, sedangkan diantara ibu dengan pengetahuan kurang baik ada 4 (20%) ibu yang mempunyai anak yang tidak karies pada gigi susunya. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,346, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi status karies gigi susu antara ibu yang mempunyai pengetahuan baik dan ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurang baik (tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan status karies gigi susu anak).

Siti Nurbayani dkk,hubungan Pengetahuan, Sikap 63 Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Sikap Ibu dengan Status Karies Gigi Susu Pada Murid PAUD usia 5 tahun di Kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan Tahun 2013 Sikap Ibu Status Karies Gigi Susu Total OR Tidak Karies Karies (95% CI) N % N % N % P Value Baik Kurang Baik 26 13 38,8 22,8 41 44 61,2 77,2 67 57 2,146 (0,974-4,730) 0,086 Jumlah 39 31,5 85 68,5 124 Tabel 3 menunjukkan hasil analisis hubungan antara sikap ibu dengan status karies gigi susu anak dimana diketahui bahwa ada 26 (38,8%) ibu dengan sikap baik mempunyai anak yang tidak karies pada gigi susunya, sedangkan diantara ibu dengan sikap kurang baik ada 13 (22,8%) ibu yang mempunyai anak yang tidak karies pada gigi susunya. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,086, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi status karies gigi susu antara ibu yang mempunyai sikap baik dan ibu yang mempunyai sikap yang kurang baik (tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan status karies gigi susu anak). Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Praktik Ibu dengan Status Karies Gigi Susu Pada Murid PAUD usia 5 tahun di Kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan Tahun 2013 Praktek Ibu Status Karies Gigi Susu Total OR Tidak Karies Karies (95% CI) N % N % N % P Value Baik Kurang Baik 25 14 29,1 36,8 61 24 70,9 63,2 86 38 0,703 (0,314-1,574) 0,516 Jumlah 39 31,5 85 68,5 124 Tabel 4 menunjukkan hasil analisis hubungan antara praktek ibu dengan status karies gigi susu anak dimana diketahui bahwa ada 25 (29,1%) ibu dengan praktik baik mempunyai anak yang tidak karies pada gigi susunya, sedangkan diantara ibu dengan praktik kurang baik ada 14 (36,8%) ibu yang mempunyai anak yang tidak karies pada gigi susunya. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,516, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi status karies gigi susu antara ibu yang mempunyai praktik baik dan ibu yang mempunyai praktik yang kurang baik (tidak ada hubungan yang signifikan antara praktik ibu dengan status karies gigi susu anak). Pembahasan Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara karies gigi anak usia 5 tahun di PAUD kelurahan Pondok Labu Cilandak Jakarta Selatan tahun 2013. Hasil penelitian yang melibatkan 122 responden anak dan ibunya

64 Jurnal Health Quality Vol. 5 No. 1 November 2014, Hal. 1-66 menggambarkan bahwa sebagian besar anak (68,5%) telah mengalami karies pada gigi susunya dan hanya 31,5% yang bebas karies. Hasil ini menunjukkan bahwa keadaan bebas karies pada murid usia 5 tahun di PAUD kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan masih jauh dari target yang telah ditentukan oleh WHO dan target nasional Indonesia sehat tahun 2010, dimana angka bebas karies pada anak usia 5 tahun ditargetkan sebesar 90%. Namun hasil ini lebih baik dari angka kejadian karies di Jakarta tahun 2011, dimana diketahui angka kejadian karies sebesar 81,2%. Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu komponen kesehatan secara menyeluruh dan tidak dapat diabaikan karena kesehatan gigi dan mulut ikut mempengaruhi tumbuh kembang anak yang sempurna bertujuan untuk mewujudkan manusia sehat, cerdas dan produktif serta mempunyai daya juang yang tinggi. Diperlukan upaya dan kerjasama yang lebih komprehensif dan profesional lagi dari berbagai pihak yang terkait, baik Sudin Kesehatan Jakarta Selatan, Puskesmas Pondok Labu, pihak sekolah maupun orang tua dalam upaya menekan angka karies di masa mendatang. Fungsi pelayanan asuhan kesehatan gigi terutama promotif dan preventif kepada murid-murid PAUD melalui Usaha Kesehatan Gigi Sekolah supaya lebih ditingkatkan lagi untuk menekan terjadinya karies sejak anak duduk di bangku pra sekolah. Pelaksanaan upaya promotif dan preventif melalui penyuluhan kesehatan gigi dan mulut secara kontinyu kepada murid dan orangtuanya, khususnya ibu, perlu lebih ditingkatkan lagi, karena anak prasekolah masih sangat tergantung pada pemeliharaan dan bantuan orang dewasa dan pengaruh paling kuat dalam masa tersebut adalah dari ibunya. Pada penelitian ini, hasil yang diperoleh menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dalam memelihara kesehatan gigi anak dengan status karies gigi susu pada murid PAUD usia 5 tahun di kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan, dimana diperoleh nilai p = 0,346. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan 8. Mengenai hasil hubungan yang tidak bermakna ini terjadi karena pengetahuan kesehatan gigi ibu tidak berhubungan secara langsung dengan status karies gigi anaknya. Seorang ibu yang berpengetahuan tinggi saja belum cukup untuk mempengaruhi status karies gigi pada anaknya menjadi tidak karies, apabila pengetahuan tersebut belum diterapkan dalam praktik sehari-hari. Namun pengetahuan ibu yang benar tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut anak merupakan salah satu faktor predisposisi dalam upaya pencegahan karies pada murid-murid PAUD di kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan, sehingga pengetahuan ibu tentang pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut anak sejak dini perlu ditingkatkan lagi secara berkesinambungan melalui upaya-upaya promotif. Hasil analisis hubungan antara sikap ibu dalam memelihara kesehatan gigi anak dengan status karies gigi susu pada murid PAUD usia 5 tahun di kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan diperoleh nilai p = 0,086, sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan status karies gigi susu anak. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi suatu perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa ibu-ibu murid PAUD usia 5 tahun di wilayah kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan sebagian besar telah memiliki sikap yang baik terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anaknya. Mengenai hasil hubungan yang tidak bermakna ini menurut peneliti karena sikap ibu tidak berhubungan secara langsung dengan status karies gigi anaknya. Seorang ibu yang mempunyai sikap yang baik saja belum cukup untuk mempengaruhi status karies gigi pada anaknya menjadi tidak karies, apabila sikap tersebut belum diterapkan dalam praktek nyata sehari-hari. Namun sikap ibu yang baik tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut anak merupakan salah satu faktor predisposisi yang penting dalam upaya pencegahan karies pada murid-murid PAUD di kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan.

Siti Nurbayani dkk,hubungan Pengetahuan, Sikap 65 Untuk mewujudkan sikap ibu tentang pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut anak sejak dini menjadi suatu perbuatan yang nyata, diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain berupa fasilitas dan dukungan dari pihak-pihak terkait 8. Hasil analisis hubungan antara praktik ibu dalam memelihara kesehatan gigi dengan status karies gigi susu anak diperoleh nilai p = 0,516, maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara praktik ibu dengan status karies gigi susu anak. Karies merupakan penyakit yang dapat dicegah. Dasar-dasar pencegahan karies adalah modifikasi satu atau lebih dari tiga faktor utama penyebab karies yaitu : plak, substrat karbohidrat yang sesuai dan kerentanan gigi. Secara teori ada tiga cara dalam mencegah karies yaitu, pertama menghilangkan substrat karbohidrat dengan mengurangi frekuensi konsumsi gula dan membatasinya pada saat makan saja, kedua dengan meningkatkan ketahanan gigi dengan memaparkannya dengan fluor secara tepat, dan ketiga dengan Kesimpulan Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (68,5%) murid telah mengalami karies pada giginya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa memelihara kesehatan gigi anaknya sudah cukup baik, namun tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan, sikap dan praktik ibu dalam memelihara kesehatan gigi anak dengan status karies gigi anak. Saran Hubungan pengetahuan, sikap dan praktik ibu dengan karies gigi pada anak tidak terbukti secara signifikan, namun tetap disarankan agar orang tua terutama ibu lebih memperhatikan lagi kesehatan gigi anaknya sejak gigi mulai tumbuh, mengajarkan dan memberi contoh kepada anak untuk biasa membersihkan giginya, menghindarkan anak dari mengkonsumsi gula di luar jam makan serta rajin memeriksakan gigi ke dokter gigi. Selain itu perlu juga diadakan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dengan mengikut sertakan guru dan orang tua. menghilangkan plak bakteri 7. Pencegahan karies gigi dapat dilakukan dengan memutus tiga faktor utama penyebab karies yaitu host, agent dan substrat untuk saling bertemu dan berinteraksi. Pencegahan karies yang dapat dilakukan oleh individu antara lain: pengaturan diet karbohidrat, melakukan plak kontrol dengan menyikat gigi secara berkesinambungan dan dengan cara yang benar, kemudian penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor 14,13. Pada penelitian ini faktor praktek pencegahan karies yang diteliti hanya faktor praktek membersihkan gigi saja, sedangkan faktor praktek pengaturan diet karbohidrat tidak ikut diteliti. Hal ini menunjukkan bahwa hanya dengan membersihkan gigi saja belum cukup signifikan untuk mencegah terjadinya karies gigi. Faktor lain yang juga berperan dalam mencegah terjadinya karies gigi yaitu pengaturan diet karbohidrat pada anak sejak giginya mulai tumbuh perlu mendapatkan perhatian. Daftar Pustaka 1. Ariawan, I, 1998, Besar dan Metode Sampel Pada Penelitian Kesehatan. Jurusan Biostatistik dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. 2. Bahar, A, 2000, `Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Lansia di Desa Lengkong Gudang dan Serpong serta Saran Penanggulangannya Melalui Peran Kader Kesehatan Desa`. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 7 (Edisi khusus), pp 311-317. 3. Darwita, dkk, 2004, Prevalensi Karies Gigi pada Balita Usia 3-5 Tahun dan Faktor yang mempengaruhinya (Penelitian di desa Sawah Kecamatan ciputat dan Kelurahan Cilandak Timur Kecamatan Pasar Minggu 2003). Artikel Kedokteran gigi Universitas Indonesia. Medika No. 4,pp230-234. 4., 2012, Tinggi,Kasus karies pada Anak Balita, Kompas Cetak 5. Depkes RI, 2004, Pedoman Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM). Cetakan Ketiga. Jakarta. 6. Hastono, S P, 2006, Basic Data Analysis for Health Research. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. 7. Kidd, E A M, and Bechal, S J, 1992, Dasar-dasar Karies, Penyakit dan Penanggulangannya. Alih Bahasa Narlan Sumawinata & Safrida Faruk. Penerbit EGC. Jakarta. 8. Notoatmodjo, 2005, Promosi kesehatan, Teori dan Aplikasi. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. 9. Petersen, P E, 2005, `Sociobehavioral Risk Factor in Dental Caries-International Perspectives`. Community Dent. Epidemiol, 2005, 33, pp 274-9.

66 Jurnal Health Quality Vol. 5 No. 1 November 2014, Hal. 1-66 Dari :http://www.who.int/entity/oral_health/media/orh_s ocio_beh_risks_cdoe2005.pdf. 10. Reich,E, Lussi, A & Newbrun,E, 1999,`Caries-risk Assesment. International Dental Journal. 49, pp 15-26. Dari : http://www.fdiworldental.org/assets/commission/95 _4.pdf 11. Sidharta. W, 2000, `Program Pemeliharaan Dalam menanggulangi Karies`. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2000, 7 (Edisi Khusus), pp 402-406. 12. Suwelo, 1997, Peranan Pelayanan Kesehatan gigi Anak dalam menyongsong Peningkatan Kualitas Sumber Daya manusia Indonesia di Masa Mendatang. Jakarta. 13. Sutadi, H, 2000, `Pencegahan Dalam Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Cakupan dan Pelaksaannya`. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2000, 7 (Edisi Khusus), pp 137-145. 14. Tarigan, R, 1995, Karies Gigi. Penerbit Hipokrates. Jakarta

Siti Nurbayani dkk,hubungan Pengetahuan, Sikap 67