PEMANFAATAN SATELIT MTSAT-1R UNTUK PENGOLAHAN CITRA AWAN DENGAN PENDEKATAN METODE GAUSS JORDAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGABURAN GAMBAR

JURNAL ANALISIS PERBANDINGAN METODE HISTOGRAM EQUALIZATION DENGAN METODE MEDIAN FILTER UNTUK REDUKSI NOISE

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafika komputer merupakan salah satu topik dalam bidang informatika.

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

PENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PERANCANGAN APLIKASI IDENTIFIKASI JENIS AWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PIKSEL-FUZZY

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DETEKSI TEPI MENGGUNAKAN OPERATOR ISOTROPIK DENGAN PENGOLAHAN AWAL MENGGUNAKAN PENGATURAN INTENSITAS

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

PERANGKAT LUNAK PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MODEL RGB DAN IHS DENGAN OPERASI PENINGKATAN KONTRAS

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

OPTIMASI WEBCAM SEBAGAI MEDIA INPUT BAGI PENGISIAN FIELD BER-TIPE IMAGE

BAB 1 PENDAHULUAN. beragam produk seperti tampilan suara, video, citra ditawarkan oleh perusahaan untuk

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

IDENTIFIKASI KEASLIAN MATA UANG RUPIAH MELALUI INVISIBLE INK BERBASIS FOURIER TRANSFORM MENGGUNAKAN NEURAL LEARNING VECTOR QUANTIZATION

APLIKASI PENAJAMAN CITRA GRAYSCALE MENGGUNAKAN METODE GAUSS

RESTORASI CITRA BLUR DENGAN ALGORITMA JARINGAN SARAF TIRUAN HOPFIELD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pertemuan 2 Representasi Citra

RESTORASI CITRA KABUR MENGGUNAKAN ALGORITMA LUCY-RICHARDSON

3.2.1 Flowchart Secara Umum

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI ADAPTIVE MEDIAN FILTER SEBAGAI REDUKSI NOISE PADA CITRA DIGITAL

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...

Pengolahan Citra Digital

Perbaikan Kualitas Citra Menggunakan Metode Contrast Stretching (Improvement of image quality using a method Contrast Stretching)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : PENGOLAHAN CITRA / 8 KODE MK / SKS / SIFAT : AK / 2 SKS / MK LOKAL

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemampatan citra dengan menggunakan metode pemampatan kuantisasi SKRIPSI. Oleh : Sumitomo Fajar Nugroho M

Model Citra (bag. 2)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas citra merupakan sebuah langkah awal dalam proses

APLIKASI PENGENALAN BENDERA NEGARA MENGGUNAKAN HISTOGRAM CITRA

TEKNIK PENGKERANGKAAN CITRA DIGITAL MEMPERGUNAKAN ALGORITMA STENTIFORD PADA INPUT CITRA DOKUMEN TEKS JAWA

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

PERANCANGAN APLIKASI MENENTUKAN EFEK RESOLUSI BERDASARKAN JUMLAH PIXEL PADA CITRA MENGGUNAKAN METODE RETINEX

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERBASIS CHAIN CODE

II. LANDASAN TEORI I. PENDAHULUAN

REKAYASA SISTEM PENGAMANAN RUANG BERBASIS VIDEO

Konsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II CITRA DIGITAL

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

Operasi Titik Kartika Firdausy

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa gambar, audio (bunyi, suara, musik), dan video. Keempat macam data atau

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK FILTERING ADAPTIVE NOISE REMOVAL PADA GAMBAR BERNOISE

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI METODE HISTOGRAM EQUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS CITRA DIGITAL

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dilanjutkan dengan rancangan cetak biru untuk program yang akan dibangun.

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : akan digunakan untuk melakukan pengolahan citra.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN METODE PREWIT DAN ROBERTS UNTUK KEAKURATAN MENDETEKSI TEPI PADA SEBUAH GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN VB.6

BAB III PERANCANGAN SISTEM

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR LUAS DAUN BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Yuli Haryanto

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

BINARISASI CITRA MENGGUNAKAN PENCOCOKAN PIKSEL

I. PENDAHULUAN. Contoh untuk proses segmentasi citra yang digunakan adalah klasterisasi (clustering).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

ANALISIS UNJUK KERJA MEDIAN FILTER PADA CITRA DIGITAL UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA PERBAIKAN KUALITAS IMAGE CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HARMONIC MEAN FILTER

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK

PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom, MM, DSER.

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PEMANFAATAN SATELIT MTSAT-1R UNTUK PENGOLAHAN CITRA AWAN DENGAN PENDEKATAN METODE GAUSS JORDAN Iqbal 1, Mohamad Riva N 1 1 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Attahiriyah Jl. Melayu Kecil III No. 15, Tebet, Jakarta iqbal@yahoo.com Abstrak Satelit yang pertama kali dibuat dan diluncurkan manusia adalah Sputnik. Pada tahun 1966, USA (United State of America)pertama kali meluncurkan satelit Geostasioner dan kemudian diketahui bahwa observasi satelit geostasioner ini efektif untuk memonitor fenomena meteorologi. Keuntungan observasi dengan satelit meteorologi (selanjutnya disingkat: satelit) antara lain adalah kemampuannya dalam mengamati seluruh bumi secara seragam dengan kerapatan spasial yang baik, sehingga sangat efektif untuk memonitor fenomena atmosfer yang berlangsung singkat seperti pergerakan awan. Ketika citra ditangkap oleh kamera, sering kali tidak dapat langsung digunakan sebagaimana diinginkan karena kwalitasnya belum memenuhi standar untuk kebutuhan pengolahan. Misalnya saja citra disertai oleh variasi intensitas yang kurang seragam akibat pencahayaan yang tidak merata, atau belakangnya melalui operasi binerisasi karena terlalu banyak noise (gangguan atau distorsi dalam citra), dan lain sebagainya. Sehingga semua ini memerlukan pengolahan dari sebuah system visual yang bertujuan meningkatkan kwalitas citra. Pengembangan perangkat lunak dimaksudkan dapat digunakan untuk memodifikasi kecemerlangan citra,dengan menggunakan modfikasi histogram dan pendekatan gauss-jordan kita dapat mengatasi noise (gangguan) yang ada pada citra. Tahap implementasi dalam pembuatan perangkat lunak ini merupakan tahap pelaksanaan program. Pada kesempatan ini penulis menggunakan alat bantu pemrograman Visual Pascal atau Delphi Versi 7.0. Dari pengujian sistem diperoleh hasil bahwa sistem dapat beroperasi sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini ditunjukkan bahwa perangkat lunak yang digunakan untuk modifikasi kecemerlangan citra bila hasil citra akan di kembalikan ke citra asal kembali seperti semula. Kata kunci: satelit, meteorologi, citra awan Pendahuluan Fenomena meteorologi di atmosfer selalu dinamis terkadang sulit diamati secara visual, hal ini membuat manusia berpikir untuk menemukan alat yang dapat membantu pengamatan atmosfer dari luar angkasa. Dengan kemajuan Tehnologi, manusia berhasil membuat satelit pertama kali yang diberi nama Sputnik dan diluncurkan. Pada tahun 1966, USA ( United State of America ) pertama kali meluncurkan satelit Geostasioner dan kemudian diketahui bahwa observasi satelit geostasioner ini efektif untuk memonitor fenomena meteorologi. Keuntungan observasi dengan satelit meteorologi (selanjutnya disingkat: satelit) antara lain adalah kemampuannya dalam mengamati seluruh bumi secara seragam dengan kerapatan spasial yang baik, sehingga sangat efektif untuk memonitor fenomena atmosfer yang berlangsung singkat seperti pergerakan awan, arah pergerakan badai tropis dan daerah tekanan rendah (lows). Selain itu juga dapat digunakan untuk memonitor perubahan iklim berdasarkan data series seluruh dunia dalam kurun waktu panjang. Sehingga harus dipahami bahwa jenis awan yang diidentifikasi oleh satelit secara mendasar berbeda dengan bentuk awan yang diidentifikasi oleh pengamatan permukaan. Kita hanya menggunakan nama tipe/jenis awan yang serupa dengan asal atau susunan/struktur bentuk-bentuk awan yang ditentukan dengan pengamatan permukaan. Selanjutnya kita menyebut klasifikasi awan dengan satelit sebagai jenis awan yang dibedakan dengan identifikasi awan dengan pengamatan Jurnal Ilmu Komputer Volume 9 Nomor 2, September 2013 92

visual di permukaan yang disebut bentuk awan,sehingga untuk mengidentifikasi awan hasil citra satelit diperlukan pengolahan citra. Citra adalah gambardua dimensi yang dihasilkan dari gambar analog dua dimensi yang kontinu menjadi gambar diskrit melalui proses sampling. Sedangkan Sampling adalah proses untuk menentukan warna pada piksel tertentu pada citra dari sebuah gambar yang kontinyu. Pengolahan citra ambang merupakan pengolahan warna RGB (Red Green Blue)di komputer pada posisi tertentu dengan merata warna RGB (Red Green Blue)pada proses sampling. Dalam pengolahan citra warna dipresentasikan dengan nilai hexadesimal dari 0x00000000 sampai 0x00ffffff sehingga didalam komputer terdapat 2 24 kombinasi warna. Adakalanya dalam proses sampling, warna yang didapat kurang memenuhi tingkatan warna. Contohnya apabila dalam citra hanya terdapat 16 tingkatan warna abu-abu, maka nilai rata-rata yang didapat dari proses sampling harus diasosiasikan ke 16 tingkatan tersebut. Proses mengasosiasikan warna rata-rata dengan tingkatan warna tertentu disebut dengan kuantisasi dan juga bila gambar atau piksel yang mengganggu kualitas citra hal ini dapat disebabkan oleh gangguan fisis(optik) pada alat akuisisi maupun secara disengaja akibat proses pengolahan yang tidak sesuai. Contohnya adalah bintik hitam atau putih yang muncul secara acak yang tidak diinginkan di dalam citra. bintik acak ini disebut dengan derau (kekaburan), karena proses pengambilan citra tersebut sudah melalui beberapa tahap yang berbeda sehingga didapati adanya derau (kekaburan), hal ini mempersulit dalam mengidentifikasi awan hasil pengamatan satelit. Analisis Pengolahan Citra satelit yang sedang berjalan Gambar 1 gambar diagram analisis pengolahan citra satelit yang sedang berjalan Analisis Pengolahan citra satelit yang sedang berjalan yang di gambarkan pada diagram 1. diatas : 1. Pengamatan citra Satelit MTSAT 1R dilakukan setiap jam, 2. Penyimpanan datapengamatan citra satelit di Pusat Data Satelit Meteorologi, di japan, Jurnal Ilmu Komputer Volume 9 Nomor 2, September 2013 93

3. Pengambilan data citra satelit oleh anggota WMO (world Meteorological Organization), 4. Pengolahan data pengamatan citra satelit, 5. Penyebaran data citra satelit ke stasiun melalui GTS (global telecomunication service) 6. Penerimaan data pengamatan citra satelit dalam format Jpeg, di stasiun meteorologi di daerah. Dari diagram diatas dapat di analisa pengolahan citra satelit yang sedang berjalan dan sampai ke stasiun meteorologi di daerah masih bersifat umum. Kebutuhan Sistem Analisa Kebutuhan Pada tahapan ini akan melakukan menganalisa kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan untuk dipunyai oleh perangkat lunak yang akan di kembangkan. Pada perangkat lunak modifikasi kecemerlngan citra ini diharapkan mempunyai kemampuan dapat memodifikasi citra sesuai yang diinginkan dalam hal ini adalah tingkat kecemerlangannya. Berdasarkan kebutuhan di atas, maka dibuat menu-menu. Menu modifikasi kecemerlangan tersebut berisi button-button, spinedit dan checkbox. Pada menu modifikasi tersebut di rancang bahwa pengguna dapat mengklik button untuk mengambil citra dari file dan spinedit dengan checkbox digunakan untuk dan memodifikasi citra. Spesifikasi Kebutuhan Berdasarkan analisa kebutuhan tersebut, maka kebutuhan pengembangan perangkat lunak modifikasi kecemerlangan citra ini dapat dispesifikasikan sebagai berikut: 1. Kejadian klik button adalah menandakan bahwa akan mengambil citra dan menampilkan histogram yang akan dimodifikasi 2. Kejadian klik edit dari spinedit menandakan bahwa akan melakukan editing warna Red (R), Green (G) dan Blue (B) secara satu-persatu dan memodifikasi histogram sehingga mendapatkan citra yang sesuai dengan keinginkan pengguna. 3. Kejadian klik pada checkbox dan spinedit menandakan bahwa akan melakukan editing pada warna (R), Green (G) dan Blue (B) secara seragam dan modifikasi histogram secara seragam pula. 4. Kejadian klik kanan pada citra menandakan akan menyimpan citra kedalam folder yang diinginkan. Setelah kebutuhan modifikasi kecemerlangan citra dari perangkat lunak ditentukan, selanjutnya menentukan struktur dari perangkat lunak tersebut. Struktur ini menggambarkan alur dari pengoperasian perangkat lunak. Gambar 2. adalah Gambar diagram alir perangkat lunak modifikasi kecemerlangan citra. Gambar 2 Gambar Diagram Hipo modifikasi kecemerlangan citra. Jurnal Ilmu Komputer Volume 9 Nomor 2, September 2013 94

Alur pengoperasian perangkat lunak modifikasi kecemerlangan citra ini adalah: setelah program siap dioperasikan, pengguna memilih button ambil citra yang akan dimodifikasi, bila citra akan diedit selanjutnya pengguna mengklik spinedit C(R), C(G) dan C(B) untuk mengedit warna citra satu-persatu tetapi bila mengklik checkboxmaka akan mengedit warna citra secara seragam. Setelah menentukan struktur dari perangkat lunak pada tahap spesifikasi kebutuhan ini juga harus menyiapkan menu system dari perangkat lunak tersebut. Perancangan menu system ini merupakan perancangan komponen-komponen interface. Adapun system menu yang berbentuk struktur menu panel ini terdiri dari button Ambil citra, spinedit C(R), spindit C(G), spinedit C(B), checkbox Seragam dan image simpan. Kelemahan Sistem yang sedang berjalan Kelemahan sistem yang sedang berjalan adalah Citra satelit yang diterima stasiun meteorologi melalui GTS ( global telecomunication service) didaerah masih bersifat umum, karena merupakan data hasil pengolahan data citra satelit dari pusat pengumpulan data satelit yang disebarluaskan ke stasiun meteorlogi di daerah. Usulan Pemecahan Masalah Gambar 3 Gambar Diagram Kelemahan Sistem Yang Sedang Berjalan Gambar 4 Gambar Diagram Usulan Pemecahan Masalah Jurnal Ilmu Komputer Volume 9 Nomor 2, September 2013 95

Usulan pemecahan masalah pada sistem yang sedang berjalan seperti yang telah digambarkan pada diagram 4. adalah : 1. Data citra satelit pada GTS (Global telekomunication Service)stasiun meteorologi di daearah, 2. Pengolahan data citra satelit meteorologi yang masih dalam format. Jpeg menjadi format.bmp, 3. Data disimpan di Folder dalam format Bmp, 4. Pengolahan data citra satelit dengan menggunakan pendekatan metode gauss-jordan, 5. Hasil pengolahan citra satelit meteorologi kemudian di simpan untuk sebagai arsip, 6. cetak hasil pengolahan citra untuk dipergunakan pengguna. Rancangan Modifikasi Histogram Dan Filter Gaussian Telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya pengembangan perangkat lunak dimaksudkan dapat digunakan untuk memodifikasi kecemerlangan citra, dengan urutan-urutan kerja seperti terlihat pada gambar 5. Gambar 5 Flowchart Urutan Kerja Rancangan Perangkat Lunak Pada bagian perangkat lunak ini akan diuraikan langkah - langkah dalam mengembangkan sebuah perangkat lunak modifikasi kecemerlangan citra yang terdiri dari empat bagian yaitu Kebutuhan Sistem, Desain, Implementasi dan Pseudo-Code, Pseudo-code disini adalah urutan-urutan dalam prosedur atau fungsi yang ada dalam pembuatan perangkat lunak modifikasi kecemerlangan citra. Jurnal Ilmu Komputer Volume 9 Nomor 2, September 2013 96

Hal ini dapat dilihat pada contoh format citra format citra warna dan histogramnya dibawah ini : Gambar 6 (a) Adalah Gambar Citra Warna Gambar 7 (b) Adalah Histogramnya. Berikut adalah contoh gambar hasil modifikasi histogram dari gambar 8 : Gambar 8 (a) Adalah Gambar Hasil Modifikasi Citra Warna Pada Gambar 6.(a) Jurnal Ilmu Komputer Volume 9 Nomor 2, September 2013 97

Gambar 9 (b) Adalah Modifikasi Histogramnya pada Gambar 7. (b) Rancangan Perangkat Lunak Struktur Program Gambar 10 Struktur program modifikasi kecemerlangan citra. Keterangan gambar 10. : 1. Membuka softwere perangkat lunak 2. Pemilihan menu Ambil Citra akan mengambil citra dan sekaligus menampilkan histogramnya. 3. Pemilihan menu Edit C(R), C(G), C(B) dan Seragam akan memodifikasi citra. 4. Pemilihan menu klik kanan citra akan mengakibatkan menyimpan citra. Jurnal Ilmu Komputer Volume 9 Nomor 2, September 2013 98

Model Form Utama Pemanfaatan Satelit Mitsat-1R untuk Pengolahan Citra Awan dengan Pendekatan Metode Gauss Jordan Model Form Citra Gambar 11 Gambar Desain Form Utama Gambar 12 Gambar Desain Form Citra Menu Pemilihan Operasi Kecemerlangan Sebelum Ambil Citra Gambar 13 Gambar Menu Pemilihan Operasi Kecemerlangan Sebelum Ambil Citra Jurnal Ilmu Komputer Volume 9 Nomor 2, September 2013 99

Menu Pemilihan Operasi Kecemerlangan Sesudah Ambil Citra Gambar 14 Gambar Operasi Kecemerlangan Sesudah Ambil Citra Menu Pemilihan Operasi Kecemerlangan Sesudah Modifikasi Citra Gambar 15 Gambar menu operasi modifikasi kecemerlangan setelah melakukan pemodifikasian Kesimpulan Dari hasil pembahasan pemodifikasian kecemerlangan citra dengan menggunakan modifikasi citra dan filter gaussian didapat kesimpulan bahwa: Dengan modifikasi histogram maka dapat digunakan untuk pemodifikasian kecemerlangan citra dan mengatasi kuantitas dan derau (kekaburan). Dengan filter gaussian sebagai filter kecemerlangan citra didapat sebaran intensitas cahaya yang merata, sehingga memudahkan dalam mengidentifikasikan awan. Jurnal Ilmu Komputer Volume 9 Nomor 2, September 2013 100

Daftar Pustaka Basuki, Achmad;F. Palandi,Jozua; Fatchurrochman, Pengolahan Citra Digital Menggunakan Visual Basic, Graha Ilmu, 2005 Nalwan, Agustinus Pengolahan Gambar Secara Digital, Elex Media Komputindo, 1997 Achmad, Balza ; Firdausy,Kartika; Teknik Pengolahan Citra Digital Menggunakan Delphi, Ardi Publishing, 2005 Mulyanto, Edy, Catatan Kuliah Pengolahan Citra, Teknik Informatika Udinus, 2007 Pitas,Ioannis, Digital Image Processing Algorithms, Prentice-Hall International, 1993 HM,Jogiyanto, Analisis dan Disain sistem informasi edisi ke 2 cetakan pertama, 1999 Munir, Rinaldi, Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik, Informatika Bandung, 2004 Adriyanto,Riris, Bidang Pengelolaan Citra Inderaja Pusat Meteorologi Publik, Modul Diklat Teknis Meteorologi Publik Interpretasi Citra Satelit, 2011 C. Gonzalez, Rafael;E. Woods, Richard, Digital Image Processing, Addison- Wesley Publishing, 2002 Jurnal Ilmu Komputer Volume 9 Nomor 2, September 2013 101