BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masih tingginya angka kematian akibat kanker. Lebih detail, jenis kanker serviks

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Indonesia penyakit kanker menduduki urutan ke-3 penyebab kematian sesudah

Analisis Hayati UJI TOKSISITAS. Oleh : Dr. Harmita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang menempati peringkat tertinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit penyebab kematian utama di dunia setelah penyakit jantung (Baratawidjaya & Rengganis,

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia, tumbuhan telah digunakan sebagai bahan pangan, sandang maupun obat

BAB I PENDAHULUAN. Angka penderita kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

UJI TOKSISITAS TERHADAP FRAKSI-FRAKSI DARI EKSTRAK DIKLORMETANA BUAH BUNI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan bermacam jenis spesies

BAB I PENDAHULUAN. hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang mengatur metabolisme. dalam tubuh menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. tanaman obat tradisional. Sellaginella adalah tumbuhan yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal dan tak terkontrol. Sel-sel tersebut terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. senyawa bioaktif yang tidak ditemukan dalam produk alami terrestrial (Jimeno,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kanker diseluruh dunia diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2030 dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

PENDAHULUAN. Melihat besarnya potensi pengembangan perikanan budidaya serta. didukung peluang pasar internasional yang baik maka perikanan budidaya di

Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur perbaikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) sehingga

TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT UMBI KETELA GENDRUWO

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan memilki garis pantai sepanjang lebih kurang km dengan wilayah laut

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB I PENDAHULUAN I.1

Prosiding Farmasi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor tujuh di Indonesia dengan persentase 5,7 persen dari keseluruhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap tahun didiagnosa sekitar kasus kanker payudara baru dan

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati (mega-biodiversity) yang dimiliki perairan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kongenital. Diperkirakan ada kasus baru pada setiap

hayati ini dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan di kalangan masyarakat. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) TERHADAP LARVA Artemia salina Leach DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing.dari sekian banyaknya tanaman tersebut, tidak sedikit yang dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

POTENSI SITOTOKSIK EKSTRAK AIR DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pertiga bagian wilayahnya berupa lautan sehingga memiliki sumber daya alam

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

BAB I PENDAHULUAN. dengan Per Mortality Rate (PMR) 13 %. Di negara-negara maju seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Reactive Oxygen Species (ROS) adalah hasil dari metabolisme aerobik

BAB I PENDAHULUAN. disikapi dengan baik. Perubahan gaya hidup, terutama di perkotaan telah

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012, 32,6 juta orang hidup dengan kanker di

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. disembuhkan, bahkan tidak jarang menyebabkan kematian (Saputra, dkk.,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. semua orang menginginkan hal yang serba instan, termasuk makanan yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk. dalam kelompok penyakit tidak menular (Non-communicable

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian kedua di negara-negara barat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

1 DAN FAKULTAS. Oleh: Astri Ariyani M SKRIPSI Jurusan Biologii. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. keganasan yang berasal dari sel epitel yang melapisi daerah nasofaring (bagian. atas tenggorok di belakang hidung) (KPKN, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler degeneratif kronis. Hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker ditetapkan sebagai penyebab utama kematian di dunia dengan angka yang mencapai 7,6 juta atau (sekitar 13% dari semua kematian setiap tahunnya) pada tahun 2008 dan 70% dari kematian akibat kanker terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Diperkirakan angka kematian akibat kanker akan meningkat secara signifikan selama tahun-tahun mendatang (WHO, 2011). Data Riset Kesehatan Dasar 2007 menyebutkan, prevalensi tumor adalah 4,3 per 1000 penduduk di Indonesia. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, Hipertensi, Cidera Perinatal dan DM. Salah satu faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2% (Riskesdas, 2007). Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Kanker merugikan tubuh ketika sel-sel rusak membelah tak terkendali untuk membentuk gumpalan atau massa jaringan yang disebut tumor. Tumor dapat tumbuh dan mengganggu pencernaan dan sistem peredaran darah, dan dapat melepaskan hormon yang mengubah fungsi tubuh. Tumor yang tinggal di satu tempat dan menunjukkan pertumbuhan yang terbatas umumnya dianggap jinak. Tumor dianggap lebih berbahaya dan ganas jika sel kanker berhasil menyebar ke seluruh tubuh dengan menggunakan darah atau sistem getah bening dan menghancurkan jaringan sehat dalam proses yang disebut invasi. Ketika tumor berhasil menyebar ke bagian lain dari tubuh dan tumbuh, menyerang dan menghancurkan jaringan sehat lainnya atau biasa disebut metastasis maka akan mengakibatkan kondisi serius yang sangat sulit untuk diobati (Fajar, 2010). Kanker dapat menyerang semua lapisan masyarakat tanpa mengenal status sosial, umur, dan jenis kelamin. Anak-anak, remaja, dan orang dewasa tak luput 1

dari serangan kanker, begitu pula dengan pria maupun wanita dapat terserang penyakit yang paling banyak ditakuti ini (Mardiana, 2007). Sampai saat ini, penyebab kanker belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor resiko pemicu pada beberapa jenis kanker seperti faktor genetis (keturunan) dan faktor lingkungan. Karsinogen (carcinogene) adalah bahan yang dapat memicu terjadinya kanker atau keganasan. Pada umumnya karsinogen dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu bahan kimia, radiasi, dan virus (Sudiana, 2008). Keberhasilan pengobatan sangat dipengaruhi oleh jenis kanker, stadium kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk sembuh. Secara umum tujuan pengobatan kanker adalah untuk menyembuhkan (kuratif), yakni membebaskan penderita dari kanker untuk selamanya. Penyembuhan ini hanya berhasil jika kanker yang diderita masih stadium dini, kanker yang penyebarannya belum meluas, dan ukurannya masih kecil. Tujuan yang kedua yaitu meringankan (paliatif), yakni merupakan tindakan aktif guna meringankan beban penderita kanker, terutama yang tidak mungkin bisa disembuhkan lagi. Tujuannya untuk memperbaiki kualitas hidup, mengatasi terjadinya komplikasi, dan mengurangi atau menghilangkan keluhan penderita, misalnya rasa nyeri (Mangan, 2009). Pembedahan, terapi, dan kemoterapi merupakan bentuk-bentuk pengobatan kanker yang umum. Imunoterapi merupakan bentuk terapi yang baru dan kini memiliki peranan terbatas dalam terapi kanker. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan dalam memilih bentuk pengobatan. Keadaan umum pasien, dan adanya penyakit penyerta lain perlu dipertimbangkan (Schreiber, 2010). Terkait pengobatan untuk penyakit kanker diantaranya yaitu termasuk reseksi secara bedah, terapi radiasi, dan kemoterapi. Terapi radiasi dan kemoterapi ditambahkan dalam usaha memperbaiki angka kesembuhan secara keseluruhan. Pengobatan yang menggabungkan pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi akan meningkatkan angka kesembuhan secara bermakna dibandingkan dengan apa yang dapat dicapai dengan bentuk terapi tunggal pada berbagai jenis kanker (Schreiber, 2010). Ditengah semakin meningkatnya biaya pengobatan medis, ada tawaran pengobatan tradisional warisan leluhur yang dikenal dengan pengobatan herbal. Gaya hidup kembali ke alam (back to nature) yang menjadi tren saat ini 2

membawa masyarakat kembali memanfaatkan bahan alam, termasuk pengobatan dengan tumbuhan berkhasiat obat (herbal) (Wijayakusuma, 2008). Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan kanker adalah lengkeng (Euphoria longana Lamk) yang termasuk dalam famili sapindaceae (Sugiarso dkk, 1997). Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Wang yaitu pada ekstrak kulit buah lengkeng terbukti mengandung sejumlah besar senyawa polifenol, tanin dan flavonoid, flavonoid utama dalam kulit buah lengkeng meliputi flavonol dan anthocyanin. Tujuan dari penelitian Wang ini adalah untuk mengkonfirmasi aktivitas antikanker ekstrak kulit buah lengkeng terhadap karsinoma hepatoseluler lini sel manusia diuji secara in vitro untuk sitotoksisitas dan penghambatan pembentukan koloni sel kanker. Temuan yang diperoleh yaitu ekstrak kulit buah lengkeng menunjukkan aktivitas antikanker yang potensial terhadap karsinoma hepatoseluler in vitro dan in vivo melalui induksi apoptosis dan penghambatan proliferasi sel kanker (Wang dkk, 2006). Berdasarkan penelitian Wang inilah dilakukan studi pendekatan bagian lain dari tanaman lengkeng yaitu daunnya, yang kemungkinan juga memiliki kandungan senyawa yang sama dengan kulit buahnya yang menunjukan aktivitas sebagai antikanker (Wang dkk, 2006). Keampuhan pengobatan herbal banyak dibuktikan melalui berbagai pengalaman. Berbagai macam penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan melalui pengobatan alopati (kedokteran), ternyata masih bisa diatasi dengan pengobatan herbal, salah satunya yaitu kanker. Uji klinis obat bahan alam perlu dikembangkan di Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati sangat besar untuk memperoleh fitofarmaka, yaitu obat herbal yang lengkap teruji secara klinis (Utami, 2008). Brine Shrimp Lethality Test (BST) merupakan salah satu metode uji toksisitas yang banyak digunakan dalam penelusuran senyawa bioaktif yang bersifat toksik dari bahan alam. Metode ini dapat digunakan sebagai bioassay guided fractionation dari bahan alam karena mudah, cepat, murah, dan cukup reprodusibel. Beberapa senyawa bioaktif yang telah berhasil diisolasi dan aktivitasnya dimonitor dengan BST menunjukan adanya korelasi terhadap suatu uji spesifik antikanker (Harmita dkk, 2008). Berdasarkan hal tersebut maka 3

penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi aktivitas antikanker melalui uji toksisitas ekstrak n-heksana dan metanol daun lengkeng (Euphoria longana Lamk) terhadap larva udang Artemia salina Leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Prosedur Brine Shrimp Lethality Test (BST) dengan menentukan nilai LC 50 dari aktivitas komponen aktif tanaman terhadap larva Artemia salina Leach. Toksisitasnya ditentukan dengan melihat harga LC 50 yang dihitung berdasarkan analisis probit. Suatu ekstrak dikatakan aktif sebagai antikanker berdasarkan metode BST jika harga LC 50 < 1000 µg/ml (Harmita dkk, 2008). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: Apakah ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun lengkeng (Euphoria longana Lamk) mempunyai aktivitas sebagai antikanker menurut metode Brine Shrimp Lethality Test (BST)? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui apakah ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun lengkeng (Euphoria longana Lamk.) mempunyai aktivitas antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). 2. Tujuan khusus Mengukur persentase kematian larva Artemia salina Leach setelah pemberian ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun lengkeng (Euphoria salina Lamk.). Menentukan nilai LC 50 larva Artemia salina Leach) setelah pemberian ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun lengkeng (Euphoria longana Lamk). 4

1.4 Hipotesis Penelitian Ekstrak daun lengkeng (Euphoria longana Lamk) mempunyai aktivitas antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). 1.5 Manfaat Penelitian 1) Diharapkan ekstrak daun lengkeng dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pengobatan kanker. 2) Memberikan informasi tentang senyawa yang terkandung didalam daun lengkeng yang mempunyai aktivitas sebagai antikanker. 3) Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dibidang produk bahan alam dari tumbuhan. 5