HEMODIALYSIS PADA ANAK. Tatik Dwi Wahyuni, SKep Ns RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN PENYEBAB GAGAL GINJAL ANTARA USIA TUA DAN MUDA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Disease: Improving Global Outcomes Quality (KDIGO) dan the Kidney Disease

MUTU(QUALITY) ADALAH KESESUAIAN DENGAN STANDAR(CONFORMANCE TO REQUIREMENTS) (CROSBY) MUTU ADALAH GAMBARAN DARI PRODUK YANG MEMENUHI KEBUTUHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau End Stage Renal Desease (ESRD) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ginjal merupakan organ yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan air

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I dalam Neliya, 2012). Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya semakin meningkat setiap tahun di negara-negara berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah

BAB I PENDAHULUAN. multipel. Semua upaya mencegah gagal ginjal amat penting. Dengan demikian,

I. PENDAHULUAN. urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Brunner dan Suddarth, 2002)

Gagal Ginjal Kronis. 1. Apa itu Gagal Ginjal Kronis?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mampu

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan salah satu masalah kesehatan

KARYA TULIS AKHIR PROFIL PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD JOMBANG PERIODE JANUARI DESEMBER Oleh: Galih Mega Putra

BAB I PENDAHULUAN. dengan angka kejadian yang masih cukup tinggi. Di Amerika Serikat, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversibel,

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Hemodialisis (HD) Adalah pengobatan dengan alat yaitu Dialyzer, tujuan

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang bersifat progresif dan irreversibel yang menyebabkan ginjal kehilangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penurunan atau kegagalan fungsi ginjal berupa penurunan fungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi secara akut dan kronis. Dikatakan akut apabila penyakit berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2

BAB I PENDAHULUAN. Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kerusakan ginjal yang menyebabkan ginjal tidak dapat membuang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dan progresif, kadang sampai bertahun-tahun, dengan pasien sering tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

7 th Report Of Indonesian Renal Registry 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan suatu keadaan klinis

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang

KATA PENGANTAR. Lamongan, Penyusun

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

Terapi Pengganti Ginjal. Ledy Martha Aridiana, S.Kep. Ns. M.Kes

BAB III METODE PENELITIAN. dalam waktu yang bersamaan (Sastroasmoro, 2008). Penelitian ini dilakukan di Unit Hemodialisis RSUD Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan jumlah. penderita gagal ginjal pada tahun 2013 telah meningkat 50% dari tahun

CAIRAN DIALISAT PERITONEAL EXTRANEAL Dengan Icodextrin 7,5% Hanya untuk pemberian intraperitoneal

transplantasi adalah pasien dan hanya ada 920 pasien yang menerima transplantasi (NHSBT, 2014). Hemodialisis merupakan metode perawatan umum

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan umumnya bersifat irreversibel, ditandai dengan kadar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. keluhan maupun gejala klinis kecuali sudah terjun pada stadium terminal (gagal

ILUSTRASI PELAYANAN HEMODIALISIS DENGAN FASILITAS JKN AFIATIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (penting untuk mengatur kalsium) serta eritropoitein menimbulkan keadaan yang

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ginjal memiliki fungsi untuk mengeluarkan bahan dan sisa-sisa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah pasien gagal ginjal kronis setiap tahun semakin meningkat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Banyak penyebab dari disfungsi ginjal progresif yang berlanjut pada tahap

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga

BAB 1 PENDAHULUAN. ginjal yang bersifat irreversible, dimana kemampuan tubuh gagal untuk

BAB I PENDAHULUAN. angka ini meningkat menjadi 219 pasien dan tahun 2013 menjadi 418 pasien. Bila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penderita gagal ginjal kronik menurut estimasi World Health Organization

BAB I.PENDAHULUAN. dengan penurunan glomerular filtrate rate (GFR) serta peningkatan kadar

PERATURAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 812/MENKES/PER/VII/2010 TENT ANG

GAGAL GINJAL Zakiah,S.Ked. Kepaniteraan Klinik Interna Program Studi Pendidikan Dokter FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. melalui membran semipermeabel atau yang disebut dengan dialyzer (Thomas,

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan angka morbiditas secara global sebesar 4,5 %, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan irreversibel akibat berbagai penyakit yang merusak nefron

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. volume, komposisi dan distribusi cairan tubuh, sebagian besar dijalankan oleh Ginjal


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK. Oleh: Yuyun Rindiastuti Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kronik atau disebut chronic kidney disease(ckd). Chronic kidney disease

BAB I PENDAHULUAN. yaitu penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan berakhir dengan kematian.

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk

Proses Peritoneal dialisis dan CAPD. Dahlia Lara Sikumalay Putri Ramadhani Tria Wulandari

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalaminya. Akan tetapi usia tidak selalu menjadi faktor penentu dalam perolehan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang. adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006).

8 th Report Of Indonesian Renal Registry 2015

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

SIMPOSIUM DIALISIS 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB I PENDAHULUAN. serius di dunia yang insidensinya meningkat setiap tahun. Walaupun penyakit

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya komplikasi yang lebih berbahaya. diakibatkan oleh sepsis > jiwa pertahun. Hal ini tentu menjadi

I. PENDAHULUAN. pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Suwitra, 2009).

Transkripsi:

HEMODIALYSIS PADA ANAK Tatik Dwi Wahyuni, SKep Ns RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Pendahuluan Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan masalah kesehatan dengan insidensi yang terus meningkat saat ini 1-3 anak per 1 juta penduduk pertahun terkena gagal ginjal terminal Terapi yang diberikan akan memperpanjang hidup, tapi tidak menyembuhkan. Pasien akan selalu tergantung pada terapi pengganti

Penyebab gagal ginjal Anak usia <5 tahun penyebab yang paling sering adalah kelainan kongenital (hipoplasia ginjal,atau uropati obstruktif, atau displasia) Usia >5 tahun penyebab penyakit terbanyak adalah genetik (ginjal polikistik), penyakit karena infeksi (glomerulonefritis)

Faktor Resiko Riwayat keluarga: penyakit polikistik ginjal Riwayat gagal ginjal akut Hipoplasia atau displasia ginjal Penyakit saluran kemih terutama obstruksi Riwayat menderita sindrom nefrotik Hipertensi Riwayat lupus eritematosus sistemik.

Penatalaksanaan Merawat anak dengan ESRD membutuhkan sebuah tim yang terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, psikolog, guru sekolah, terapis bermain, dan pekerja sosial. Tim ini adalah "keluarga kedua atau tim dukungan" yang harus multidisiplin untuk merangsang kehidupan keluarga secara normal. ¾ anak yang mengalami GGK mendapat terapi hemodialisis, tetapi transplantasi ginjal merupakan terapi terbaik

Lanjutan. Study di Eropa (The European Pediatric Dialysis), anak >5 th lebih memilih CAPD dengan alasan: 1. Usia (30%) 2. Pilihan orang tua (27%) 3. Jarak tempat tinggal ke rumah sakit (14%) 4. Pilihan pasien (11%) 5. Kondisi sosial (7%) 6. Tidak ada pilihan lain (6%) Memilih HD atau CAPD, harus dipertimbangkan kemungkinan dampaknya

Perbandingan Peritoneal Dialisis dan Hemodialisis Peritoneal dialisis Hemodialisis Secara teknik, lebih mudah dikerjakan Menghindari pemindahan cairan, elektrolit dan metabolit lain secara mendadak Tidak perlu pembatasan cairan dan diet secara ketat Membutuhkan tanggung jawab yang lebih dari orangtua/pengasuh Mengurangi terjadinya komplikasi anemia, mengontrol hipertensi lebih baik Membosankan karena menjadi rutinitas harian (4 kali Excange/hari) Secara teknik sulit karena diperlukan akses vaskuler Pemindahan metabolit dapat dilalui molekul yang lebih kecil Membutuhkan pengaturan restriksi cairan secara ketat Hanya tersedia di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan Dapat dilakukan 3x/minggu dengan lama hemodialisis 3-5 jam tergantung dengan kondisi

Lanjutan. Pada pasien anak-anak, hemdialisis secara klinis tidak menguntungkan, karena teknisnya sulit, dan kehadirannya di sekolah tidak kondusif Akses vaskular masih menjadi hambatan utama untuk HD, terutama pada pasien bayi.

AKSES VASKULER Akses vaskular merupakan bagian yang penting dalam sistem hemodialisis Akses vaskular dibedakan menjadi akses sementara (temporary access) dan akses tetap (permanent access). Pemilihan akses vascular tergantung pada kedaruratan melakukan dialisis, waktu yang tersedia untuk mempersiapkan akses vaskuler, serta keadaan pembuluh darah pasien.

Lanjutan. Pada anak dengan BB <20 kg, kateter double lumen menjadi pilihan akses yang tepat Pada anak dengan BB >20 Kg, digunakan akses fistula arteriovenosa Akses kateter femoralis digunakan hanya untuk "penyelamatan dan sementara" jika perawatan intensif dibutuhkan Di Amerika Serikat, pasien sering menggunakan central kateter untuk akses vaskular

Di Eropa fistula arteriovenosa adalah vaskular akses yang paling umum untuk hemodialisis jangka panjang K Doqi, pemakaian fistula vaskular akses lebih disukai untuk hemodialisis jangka panjang Aaliran darah extracorporeal rate (QB) dari 150-200 ml / menit / m² atau 5-7 ml / menit / kg QB ditentukan dengan menggunakan BB (BB dalam kg): (BW + 10) x 2,5 = QB (ml / menit).

Kateter duoble lumen menjadi pilihan bagi anakanak dan telah dilaporkan memiliki tingkat kelangsungan bertahan baik (berfungsi) mencapai 60 sampai 85% Ukuran jarum 17 in untuk inisiasi dialisis anak-anak, dan fistula ukuran jarum 16 atau 14 terutama pada remaja

DIALIZER Biokompatibilitas tinggi Permeabilitas (KUF) Priming volume, Flow rate dan surface area sesuai dengan anak-anak dan dengan urea clearence antara 3-5 ml/kg/mnt Reuse membran dialyzer tidak dilakukan untuk anakanak. Di India, Dializer digunakan untuk 4 (empat ) kali sesi HD, dgn ketentuan dialyzer 75 100% dari luas permukaan tubuh anak

DIALISAT Bikarbonat Kalsium karbonat 1,5 mmol / L Glukosa sesuai konsentrasi fisiologis Kalium 2-2.5 mmol / L Konsentrasi natrium 138-144 mmol / l.

BLOOD LINE Blood line: bayi, remaja Priming volume (extracorporeal), biasanya tidak kurang 10% dari total blood volume Biokompatible Free etilena oksida

ANTICOAGULANTIA Heparin 20 sampai 30 IU / kg / jam Heparin berat molekul rendah 1 mg / kg sebagai bolus di awal sesi dialisis Jika hematokrit lebih dari 35%, risiko pembekuan meningkat Antikoagulan sitrat Regional kadang-kadang digunakan terutama dalam kasus kebutuhan dialisis akut.

Berat Badan Kering Berat kering pasien didefinisikan sebagai berat pada saat selesai sesi dialisis reguler Estimasi yang salah BB kering akan menyebabkan overload cairan atau dehidrasi kronis Estimasi berat kering sangat sulit pada anak-anak: a.kecenderungan hipotensi selama sesi dialisis adalah multi faktor (ultrafiltrasi, kapasitas mengisi plasma) b.komposisi tubuh:pertumbuhan yang cepat pengobatan hormon pertumbuhan anabolik), anak yang sakit infeksi atau asupan makanan menurun (katabolik)

Pencapaian berat kering dikaitkan dengan penurunan hematokrit 10% volume darah selama sesi 3 jam Pemantauan hematokrit (atau volume darah) dan ultrafiltrasi harus menghindari kelebihan cairan dan hipotensi sehingga pendekatan berat kering pasien lebih tepat.

PRESCRIPTION INITIATION HEMODIALISIS Sesi pertama HD tidak lebih dari 2-3 jam, tetapi standar waktu lama sesi HD selalu 4 jam Semua anak akan dilakukan hemodialisis menggunakan mesin dengan cairan bikarbonat Blood pump rata-rata 6-7 ml/kg/mnt, atau 150-200 ml/mnt tetapi juga tergantung pada kelancaran kateter dan ukuran pasien Target ultrafiltrasi tidak melebihi 0,2 ml/kg/mnt, untuk pasien akut selalu di monitor hypovolemik dan hypotensi Sodium di profiling Antikoagulansianya 50-100 iu/kg per sesi HD termasuk initial bolus

DOSIS DIALISIS Kt/V yang optimal dibutuhkan adalah 1,2 1,4 Kt/v dan PCR sebagai parameter untuk menentukan kebutuhan terapi dialisis pasien (dosis dialisis ure) Kombinasi peningkatan dosis dialisis dan gizi yang cukup dapat mempengaruhi pertumbuhan yang normal pada anak-anak dengan therapy hemodialisis jangka panjang.

PERAN ORANG TUA SAAT ANAK DILAKUKAN TERAPI HEMODIALISIS Persiapan psikologis anak dan keluarga diperlukan untuk mengurangi stress dan kecemasan Dukungan keluarga/orang tua sangat mempengaruhi kondisi/ kualitas hidup pasien Beberapa peran orang tua saat anaknya menjalani hemodialisis:

Membacakan buku cerita kesukaan anak-anak Bermain music favoritnya Katakan pada anak anda tentang terapi dan aspek lain dirinya atau tentang sakitnya Jaga beberapa aktivitas favorit yang dilakukan selama terapi hemodialisis Beri beberapa film favoritnya atau video game untuk anak anda bermain selama dialisis

GANGGUAN PERTUMBUHAN Penyebab Efek Peran Orang Tua/Keluarga Ketika gagal ginjal, tubuh tidak merespon baik hormon pertumbuhan injeksi hormon pertumbuhan Anak tidak tumbuh cepat seperti anak yg lain dan sisa waktu mungkin pertumbuhan berhenti Beri hormon pertumbuhan sesuai resep dokter Peran Tim Kesehatan Resepkan hormon pertumbuhan, obat harus diberikan/siinjeksikan setiap hari Phoepat yg tinggi dalam darah menyebabkan gangguan pertumbuhan Ketidakseimbangan hormone hormon pada partikel PTH Pastikan anak diberi obat utk mencegah phospat dalam darah tidak naik Dokter memberi resep phospat binder Setiap bulan tes darah untuk memonitor level phospat danpth

Berdasarkan data epidemiologi, prognosis penderita CKD buruk sejalan dengan fungsi ginjal yang terus menurun Penyebab kematian utama pada CKD adalah penyakit diovaskular Renal replacement therapy dapat meningkatkan angka harapan hidup Transplantasi ginjal memerlukan dana yang mahal Hemodialisis kronik menjadi pilihan yang menjanjikan.

Kesimpulan Kejadian gagal ginjal kronik (GGK ) pada anakanak terus meningkat ¾ anak yang mengalami GGK mendapat therapi hemodialisis Penyediaan akses vaskular yang memadai tetap menjadi hambatan utama untuk HD sukses Pemililan Dalizer berdasarkan priming volume, Flow rate dan surface area

Estimasi BB kering yang tepat sangat sulit pada anak-anak Dukungan keluarga/orang tua sangat mempengaruhi kondisi/ kualitas hidup pasien Ketika gagal ginjal, anak tidak tumbuh cepat seperti anak yg lain Renal replacement therapy dapat meningkatkan angka harapan hidup pasien