BAB V PEMBAHASAN. yang lain agar lebih menarik. Sebagaimana menurut Hamzah guru merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk. Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi guru PAI dalam menumbuhkan minat belajar siswa di SMA

BAB V PEMBAHASAN. dan mengkombinasikan sesuatu menjadi lebih menarik. Proses pembelajaran sangat

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran. untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs

BAB II KAJIAN TEORI. sehingga siswa senang mendapatkannya, menjadikan pelajaran itu mudah. diharapkan mampu dalam beberapa hal diantaraya :

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Berdasarkan Temuan Terkait Fokus Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1995, hlm Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruz Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 15.

BAB I PENDAHULUAN. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 4. 2

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kecakapannya dalam memilih dan menggunakan model

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. terkumpul kemudian diolah dengan han hasil penelitan analisis uji

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB VI PENUTUP. dalam kategori cukup baik dengan nilai rata-rata dan perolehan

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Demikian juga piranti pendidikan yang semakin canggih, oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. akan menghasilkan pencapaian tujuan yang baik pula.

BAB V PEMBAHASAN. guru fiqih dalam proses belajar mengajar. Materi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. 168.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Belajar, 2009), hlm Rosdakarya, 2011), hlm

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 13. hlm Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta, Cet ke-1, 2002,

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING

I. PENDAHULUAN. pendidikan dapat membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Melalui

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR, AKTIVITAS DAN SIKAP PADA MATERI GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI, MELALUI METODE DISKUSI, OBSERVASI, DAN EKSPERIMEN

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran college ball terhadap

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Tentang Keterampilan Dasar Mengajar Guru, Motivasi Belajar

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. guru agar belajar lebih terarah dalam mencapai tujuan belajar. Guru memiliki

C. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

dikembangkan dan diperhatikan. Marti dalam Sundayana (2013) mengungkapkan bahwa kebanyakan siswa masih merasa kesulitan dalam mempelajari matematika,

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah konsep Pembelajaran Berbasis Kecedasan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2009, hlm. 108.

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana,

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini disajikan uraian bahasan sesuai dengan hasil penelitian,

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BIOLOGI DAN RUANG LINGKUP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

BAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan beberapa temuan, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN BELAJAR UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 5 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 2 No. 2 Mei 2018

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB V PENUTUP. yang bersertifikat pendidik di Kabupaten Kulon Progo dilihat dari segi. kesimpulan yang lebih rinci sebagi berikut:

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Islam Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2005.

STRATEGI PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN. Wildan Nafi i Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Madiun

BAB IV HASIL PENELITIAN. berlangsung dalam kegiatan sehari-hari tanpa mengganggu aktivitas subjek.

PERAN METODE DISKUSI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ranah kognitif yaitu tentang penyampaian teori, bagaimana agar siswa itu

BAB I PENDAHULUAN. guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan di segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA METODE PEMBELAJARAN. SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs NURUL HUDA BANYUPUTIH BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 34 2

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan akademik dan ketrampilan berpikir, aspek psikomotorik dan

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

106 BAB V PEMBAHASAN 1. Kreatifitas Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Fiqih di MAN Kunir Wonodadi Blitar Dalam meningkatkan kreatifitas guru Fiqih, dengan jalan mengembangkan kemampuan untuk mengekspresikan dan mewujudkan potensi daya berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan unik/kemampuan mengkombinasikan sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lain agar lebih menarik. Sebagaimana menurut Hamzah guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan. 1 Proses pembelajaran sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam memahami materi pelajaran, terbukti pada saat pembelajaran guru menggunakan metode mengajar yang bervariasi, media pembelajaran yang telah dikombinasikan menjadi sesuatu yang lebih menarik, dan pengelolaan kelas yang efektif sehingga peserta didik memperhatikan pada saat pembelajaran berlangsung. Seperti yang akan dijelaskan di bawah ini kreatifitas guru dalam meningkatkan motivasi belajar Fiqih di MAN Kunir Wonodadi Blitar adalah sebagai berikut: 1 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 15. 106

107 a. Proses Guru dalam Mengembangkan Metode Belajar Mengajar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Fiqih di MAN Kunir Wonodadi Blitar Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan interaksi dan komunikasi dengan peserta didik pada saat berlangsungnya suatu pengajaran. Mengajar merupakan upaya guru dalam menciptakan situasi belajar, maka yang harus dipegang oleh seorang guru adalah bagaimana menciptakan suasana belajar yang bervariasi, karena penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi memungkinkan materi pelajaran dapat lebih mudah diserap oleh siswa. Seperti pemahaman yang disampaikan oleh Bapak Soin bahwa metode mengajar itu adalah cara yang dilakukan seorang guru untuk menyampaikan materinya, dengan guru menggunakan metode mengajar yang bervariasi materi pembelajaran akan mudah dipahami oleh anak didik. Martinis Yamin juga mendefinisikan metode pembelajaran adalah cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. 2 Metode yang dipilih oleh pendidik tidak boleh bertentangan dengan tujuan pembelajaran. Metode harus mendukung kemana kegiatan interaksi edukatif berproses guna mencapai tujuan. Tujuan pokok pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan anak secara individu agar bisa 2 Martinis Yamin, Profesionalisme Guru dalam Implementasi KTSP, (Jakarta; Gaung Persada Press, 2008), hal. 138

108 menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapinya. 3 Dengan demikian, metode memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran, karena keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat tergantung pada cara guru dalam menggunakan metode pembelajaran. Berhubungan dengan hal tersebut, Bapak Mashudi mengungkapkan seorang guru harus dapat memahami metode pembelajaran yang akan dipilih sebelum diterapkan di lapangan karena sebuah metode yang digunakan oleh guru nantinya akan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa terutama dalam pelajaran fiqh ini juga harus diselingi dengan metode yang menarik agar siswa tidak bosan. Proses pembelajaran yang baik hendaknya menggunakan metode secara bervariasi atau bergantian satu sama lain sesuai dengan situasi dan kondisi, karena setiap metode pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Bapak Mashudi mengatakan bahwa saat menyampaikan materi di kelas menurut saya banyak cara supaya paham seperti dalam pelajaran agama metode ceramah itu jelas di pakai, tanya jawab, praktik juga pernah seperti pada bab pengurusan jenazah. Tugas kelompok dan memberikan tugas-tugas untuk didiskusikan. Selain itu, juga dipertajam oleh Buchari Alma bahwa membuat variasi adalah hal yang sangat penting dalam perilaku ketrampilan mengajar. 4 Dalam kegiatan pembelajaran, sebagaimana yang peneliti amati saat melakukan observasi yaitu ketika pelajaran Fiqih berlangsung metode yang 3 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM : Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, (Semarang; Rasail Media Group, 2008), hal. 17 4 Buchari Alma, dkk. Guru Profesional: Menguasai Metode dan Terampil Mengajar, (Bandung; Alfabeta, 2009), Hal. 42.

109 digunakan Bapak Mashudi saat mengajar sangatlah bervariasi yaitu sebelum melanjutkan pelajaran berikutnya beliau melakukan tanya jawab pada awal pelajaran tentang materi yang sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, hal ini dimaksudkan agar siswa memperhatikan guru dan juga siswa pasti akan mempelajari materi-materi yang sudah pernah diajarkan. Kemudian memasuki pada materi selanjutnya guru menjelaskan sedikit materinya dengan metode ceramah dan dilanjutkan siswa berkelompok dan diskusi sesuai kelompoknya masing-masing. Jadi guru hendaknya bisa memilih diantara ragam metode yang tepat untuk menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman. Berikut akan disebutkan metode-metode pembelajaran yang sampai saat ini masih banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Metode-metode pembelajaran menurut Ismail ada 16 yaitu: Metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode eksperimen, metode demonstrasi, metode pemberian tugas dan resitasi, metode sosio drama, metode drill (latihan), metode kerja kelompok, metode proyek, metode problem solving, metode sistem regu, metode karya wisata, metode resource person (manusia sumber), metode survai masyarakat, dan metode simulsi. 5 Kreatifitas guru Fiqih di MAN Kunir Wonodadi Blitar dalam mengembangkan sebuah metode pembelajaran sebagaimana observasi yang peneliti lakukan dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa guru Fiqih di MAN Kunir Wonodadi Blitar sudah menunjukkan kreatifitas yang baik, hal ini terbukti oleh hasil pengamatan yang peneliti lakukan bahwa di antara variasi metode yang telah diaplikasikan dalam proses belajar mengajar. 5 Ismail SM, Strategi Pembelajaran... Hal. 19.

110 Diantara variasi metode tersebut adalah metode ceramah, tanya jawab, penugasan, demonstasi, kelompok, dan metode uswatun hasanah. Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan efesiensi pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan dengan sedikit ceramah dan metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih menekankan pada interaksi pesera didik. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. 6 Metode merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam proses belajar mengajar metode yang diperlukan seorang guru secara bervariasi, seorang guru tidak dapat melaksanakan tugasnya bila tidak memiliki kemampuan untuk memilih dan menguasai metode dengan baik. Dalam proses interaksi belajar mengajar guru tidak harus terpaku satu metode, tetapi harus menggunakan metode yang bervariasi agar proses pengajaran tidak membosankan. Tetapi menarik perhatian anak didik. Berbagai macam metode yang ada, seperti ceramah, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, dan metode praktek dapat dikembangkan dan divariasikan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Oleh karena itu, dalam memilih dan menggunakan suatu metode pembelajaran, guru mempertimbangkan faktorfaktor yang mempengaruhi penggunaannya. Faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar adalah tujuan yang berbagai jenis dan 107 6 E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2007), hal.

111 fungsinya, anak didik dengan berbagai tingkatan, situasi, fasilitas, dan pribadi guru. Guru sebaiknya memperhatikan faktor-faktor di atas dengan tidak mengabaikan situasi pengajaran yang sedang berlangsung. Hal ini berarti kepada guru dituntut untuk menguasai berbagai metode serta mengetahui kelebihan dan kekurangan metode tersebut. Kelemahan suatu metode dapat ditutupi dengan metode yang lainnya, sehingga penggunaan suatu metode dapat dikombinasikan dengan metode lain agar tujuan pembelajaran tercapai dan siswa tidak merasa jenuh untuk belajar. b. Pemilihan Media Pembelajaran Fiqih untuk Meningkatkan Motivasi Belajar di MAN Kunir Wonodadi Blitar Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran sebagai penyempurna proses belajar mengajar. Tidak ada satu pun yang menganggap remeh arti penting sebuah media pembelajaran. Media menurut semua guru merupakan faktor pendukung yang krusial guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Seperti pendapat yang disampaikan oleh Ibu Umi dengan bantuan media pembelajaran akan membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan dapat memperbarui semangat atau motivasi siswa ketika pelajaran sedang berlangsung, apalagi seorang guru tersebut mampu memilih media yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Pendapat guru tersebut sesuai dengan yang dijelaskan oleh Rossi dan Breidle yang dikutip oleh Wina Sanjaya, mengemukakan bahwa

112 Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, telivisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran. 7 Mengenai macam dan bentuk media pembelajaran, peneliti medapat informasi sekaligus mengetahui proses pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas, guru Fiqih di MAN Kunir Wonodadi Blitar telah menggunakan media, diantaranya LCD Proyektor, gambar, kartu, tape, film, dan TV. Semua media yang ada tersebut digunakan oleh guru untuk membantu menjelaskan materi dan juga untuk memperdalam pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan di dalam kelas. Proses belajar tersebut sejalan dengan konsep yang disampaikan oleh Wina Sanjaya, bahwa sarana-sarana yang dapat dijadikan media pembelajaran itu meliputi: 1) media visual, yang dapat berupa poster, lukisan, foto, karikatur dan sebagainya, yang fungsinya untuk mendukung pembelajaran secara visual. 2) media auditif, adalah sarana atau media yang digunakan melalui pendengaran, misalnya lagu dari kaset, CD, atau cerita kaset yang sifatnya hanya didengarkan. 3) media audio-visual, adalah sarana atau media yang utuh untuk mengelaborasikan bentuk-bentuk visual dengan audio. 8 Tidak dapat dipungkiri bahwa media pembelajaran itu macamnya banyak sekali. Setidaknya guru Fiqih di MAN Kunir Wonodadi Blitar telah mengaplikasikan media baik media visual, audio, maupun audio-fisual. 7 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta; Prenada Media Group, 2010), hal. 163. 8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta; Prenada Media Group, 2010), hal. 163.

113 Berhubungan dengan hal tersebut pak Soin juga menjelaskan bahwa macam-macam media pembelajaran yang dapat digunakan guru pada saat mengajar itu sangatlah banyak, selain menggunakan media buku juga menggunakan laptop, LCD proyektor, dan biasanya mencari vidio tentang bab haji dan kemudian saya memutarkan filmnya, jadi akan lebih enak dan jelas untuk menerangkan materinya, menggunakan media anatomi tubuh manusia digunakan untuk praktek shalat jenazah, dengan begitu siswa juga akan lebih mudah untuk memahami materi tersebut. Guru harus memiliki pemahaman yang memadai terkait media pembelajaran baik cara menggunakan dan cara menciptakan media pembelajaran secara kreatif. Di samping itu guru harus mampu memilih media yang sesuai dengan isi materi dan juga harus mampu menyesuaikan penggunaan media dengan situasi dan kondisi sekolah terkait. Baik media visual, audio, maupun audio-visual. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Mashudi bahwa cara memilih media apa yang cocok ketika akan digunakan pada saat pelajaran berlangsung yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu melihat materi apa yang akan disampaikan pada anak-anak kemudian baru menentukan sebaiknya media apa yang kira-kira cocok dan siswa akan merasa senang dalam mengikuti pelajaran saya. Karena jika media tersebut tidak sesuai dengan materi yang diajarkan maka tujuan pembelajaran pasti tidak akan tercapai, jika pun tercapai pasti tidak bisa maksimal.

114 Hal di atas sesuai dengan konsep yang telah dijelaskan oleh Wina Sanjaya yaitu untuk memilih media, guru perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a) Kesesuaian media dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. b) Kesesuaian media dengan strategi pembelajaran yang dipilih. c) Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi pembelajaran memiliki kekhasan dan kekompleksan. Jadi sebelum memilih media, guru harus mengetahui materi pembelajaran yang akan diajarkan, sehingga media yang dipilih akan menunjang proses pembelajaran. 9 Jadi sebagai seorang guru yang kreatif, hendaknya dalam proses pembelajarannya menggunakan berbagai variasi agar siswa tidak merasa bosan dan pelajaran yang disampaikan bisa langsung diterima atau dipahami oleh siswa, sehingga akan menjadikan proses pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Keterampilan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek, yaitu pertama variasi dalam gaya mengajar. Kedua, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran. Dan ketiga, variasi antara guru dengan siswa. 10 Jadi seorang guru yang kreatif harus mengadakan variasi penggunaan media agar pembelajaran yang disampaikan dapat menarik perhatian siswa dan siswa menjadi lebih semangat dalam mengikuti pelajaran. 9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi... hal 173 10 Sunaryo, Strategi Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial, (Malang; IKIP Malang, 1989), hal. 43

115 c. Cara yang di Lakukan Guru Fiqih dalam mengelola Kelas untuk Meningkatkan Motivasi Belajar di MAN Kunir Wonodadi Blitar Sekolah merupakan tempat belajar bagi siswa, dan sebagian besar tugas guru yang terjadi dikelas adalah membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal, kondisi tersebut dapat dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan lingkungan belajarnya serta mengendalikanya dalam situasi belajar yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran sesuai yang diharapkan. Seperti yang dikatan oleh Bapak Hamim bahwa pengelolaan kelas yang baik itu relatif, yang intinya sebenarnya bagaiamana caranya anak itu dapat belajar dengan nyaman dengan tenang sehingga anak itu secara langsung atau tidak langsung dapat menguasai ilmu yang disampaikan itu dan dampaknya dengan ilmu itu anak bisa berubah membawa kepribadian yang didalamnya termasuk karakter anak tersebut menjadi lebih baik. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Sulistiyorini bahwa pengelolaan kelas merupakan ketrampilan yang harus dimiliki guru dalam kegiatan pengajaran di kelas, karena pengelolaan kelas adalah kegiatan dimana guru merencanakan suatu kegiatan, memutuskan, memahami, mendiagnosis, dan bertindak menuju perbaikan kelas yang optimal, sehingga siswa dapat belajar dengan maksimal dan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif. 11 11 Sulistiyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya; Elkaf, 2006), hal. 65.

116 Pengelolaan kelas di bidang fisik merupakan sesuatu yang harus diusahakan guru untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan baik dan nyaman. Seperti yang telah dikatakan oleh Ibu Umi yang intinya mengatakan guru harus terus mengembangkan kopetensi dan keprofesionalannya dalam pengelolaan kelas dibidang fisik, terlebih guru yang materi pelajarannya memerlukan banyak pertimbangan, baik memilih maupun menggunakan metode dan media pembelajaran. Hal ini sesuai dengan konsep yang disampaikan oleh Sulistiyorini bahwa pengeloaan kelas yang bersifat fisik ini berkaitan dengan ketatalaksanaan atau pengaturan kelas yang merupakan ruangan yang dibatasi oleh dinding tempat siswa berkumpul bersama mempelajari segala yang diberikan oleh pengajar, dengan harapan proses belajar mengajar bisa brlangsung secara efektif dan efisien. Pengelolaan kelas yang bersifat fisik ini meliputi pengadaan dan penganturan ventilasi, tempat duduk siswa, alat-alat pelajaran dan lain-lain sebagai inventaris kelas. 12 Kebersihan dan kerapian kelas akan memberi kesan yang mendalam, sehingga dapat meningkatkan rasa nyaman dan memunculkan gairah motivasi belajar mengajar. Pengaturan posisi tempat duduk dapat dilakukan dengan menyesuaikan strategi pembelajaran serta metode yang digunakan. Tempat duduk untuk belajar secara individual diharapkan agar siswa dapat belajar secara mandiri, sedangkan pada tempat duduk untuk belajar secara kelompok diatur agar siswa dapat dengan leluasa bekerjasama dengan siswa 12 Sulistiyorini, Manajemen Pendidikan Islam... hal. 67

117 lain. Pemberian kesempatan para siswa untuk mengatur posisi tempat duduk dan ruang belajar akan dapat memacu semangat belajar siswa. Oleh karena itu, guru juga harus memberi keleluasaan bagi siswa untuk menentukan formasi duduk dalam belajar.