A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dasar Hukum. Penyusunan Hubungan Antar Dokumen Sistematika Penulisan Maksud dan Tujuan 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI)

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB I PENDAHULUAN

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana diatur dalam. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pengganti Undang-

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TANGGAL 6 JUNI LATAR BELAKANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

R K P D TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI KAPUAS HULU, PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS

Transkripsi:

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mengingat bahwa hakekat Pembangunan Nasional meliputi pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, maka fungsi pembangunan daerah adalah sebagai bagian integral dari pembangunan Nasional secara utuh dan terpadu. Oleh karena itu, maka hubungan yang serasi dan selaras antara Pembangunan Sektoral dengan Pembangunan senantiasa dipelihara, dikembangkan, ditingkatkan dan dimantapkan atas dasar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan adalah pencerminan aspirasi rakyat dengan mengembangkan kehidupan masyarakat maju yang mandiri untuk peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara terus menerus dan merata. Selanjutnya, dalam rangka mendorong terciptanya pertumbuhan dan pengembangan potensi daerah serta menimbang dan mengingat perlunya penyusunan program pembangunan yang lebih fokus, terarah dan bertahap sebagaimana yang diamanatkan dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan, UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009, maka sebagai penjabaran dan pengejawantahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP-D) yang telah dibuat sebelumnya, pemerintah daerah Kapuas Hulu selanjutnya menyusun agenda perencanaan pembangunan kedua (setelah RPJP) yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2005-2010. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2005-2010 yang akan disusun tersebut mencakup aspek pembangunan disegala bidang baik sebagai daerah otonomi maupun sebagai bagian dari wilayah Propinsi Kalimantan Barat, yang akan dilaksanakan di daerah Kapuas Hulu dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. Secara lebih spesifik, penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ini dimaksudkan untuk menyediakan sebuah dokumen perencanaan komperehensif 5 (lima) tahunan, yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat (Renstra SKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat (Renja SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKPD) sesuai dengan UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara serta UU No.25 dan UU No.32 Tahun 2004 seperti yang telah disebut sebelumnya. Sebagai dokumen perencanaan lima tahunan, RPJM ini adalah bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP ), yang berkedudukan sebagai dokumen perencanaan induk dengan wawasan waktu 20 (dua puluh) tahunan. A.1. PENGERTIAN DASAR Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kapuas Hulu adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah yang merupakan dokumen perencanaan selanjutnya setelah RPJP yang memuat indikasi program pembangunan dan kegiatan daerah dalam skala prioritas (perencanaan managerial yang bersifat komperehensif) serta menyajikan potret permasalahan pembangunan daerah setempat yang mengandung daftar program dan kegiatan dalam rangka memecahkan masalah tersebut secara berencana dan bertahap dengan menggunakan lintas sumber biaya (perencanaan yang bersifat taktis dan strategis), yang selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Kabupaten Kapuas Hulu. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2005-2010 merupakan kelanjutan dan penjabaran kerangka kebijakan pembangunan seperti yang tertuang dalam RPJP Kapuas Hulu Tahun 2005-2025 yang berlingkup daerah serta mengandung konsensus dan komitmen 1

bersama masyarakat daerah mengenai pencapaian Visi, Misi dan Arah Kebijakan Pembangunan yang telah ditetapkan. A.2. KEDUDUKAN DAN FUNGSI Kedudukan RPJM Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebagai kerangka acuan pengelolaan pembangunan daerah lima tahunan yang merupakan penjabaran kehendak seluruh lapisan masyarakat di daerah yang berpedoman pada RPJP Kabupaten Kapuas Hulu / Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2005-2025 serta dengan tetap memperhatikan arahan RPJM Nasional/Propinsi Tahun 2005-2010 yang disesuaikan dengan kondisi, potensi dan aspirasi masyarakat yang tumbuh dan berkembang di daerah. Secara garis besar, RPJM Kabupaten Kapuas Hulu memiliki kedudukan dan fungsi sebagai: (1) Pengejawantahan RPJP Kabupaten Kapuas Hulu secara operasional; dan (2) Sebagai rujukan dalam penyusunan dokumen-dokumen perencanaan selanjutnya, seperti Renstra SKPD, Renja SKPD dan Rencana Tahunan RKPD Kabupaten Kapuas Hulu; serta (3) Sebagai alat bantu yang terukur bagi rujukan penilaian kinerja Bupati / Kepala pada setiap akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan dengan menggunakan 5 (lima) tolok ukur, yakni masukan (input), keluaran (output), hasil (outcomes), manfaat (benefit) dan dampak (impact). B. MAKSUD DAN TUJUAN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2005-2010 disusun dengan maksud menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah dan DPRD dalam menyusun Renstra SKPD, Renja SKPD dan RKPD sekaligus merupakan acuan penentuan pilihan-pilihan program kegiatan tahunan daerah yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan secara berjenjang. Oleh karena itu, isi dan substansinya mencakup indikasi rencana program dan kegiatan secara lintas sumber pembiayaan, baik APBN maupun APBD Propinsi dan Kabupaten/Kota. Sementara, sesuai kedudukan dan fungsinya seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, dokumen RPJM Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2005-2010 ini bertujuan untuk menjabarkan / menguraikan lebih lanjut dan mewujudkan visi, misi dan tujuan pembangunan daerah serta rincian program dan kegiatan sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJP Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2005-2025. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka RPJM Kabupaten Kapuas Hulu disusun dengan maksud sebagai berikut: 1. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan DPRD dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai dari APBD setempat dan sumber pembiayaan APBN. 2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap satuan kerja perangkat daerah. 3. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang dalam konstelasi regional dan nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah. 4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah dan DPRD dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur. 5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah dan DPRD untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program, serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan 2

C. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN RPJM Dalam penyusunan RPJM Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2005-2010 ini, yang berlandaskan atas dasar hukum Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, sejumlah peraturan digunakan sebagai rujukan, yakni : 1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan 2. Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Tingkat II di Kalimantan Barat 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286). 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400). 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara. 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437). 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438). 9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Otonom. 10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan. 11. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124). 12. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009. 13. Surat Edaran Mendagri Nomor 050/2020/SJ Tanggal 11 Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP dan RPJM. 14. Peraturan Propinsi Kalimantan Barat Nomor 10 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2006-2008. 15. Surat Keputusan Bupati Kapuas Hulu Nomor 144 Tahun 2003 tentang Kabupaten Kapuas Hulu sebagai Kabupaten Konservasi. D. HUBUNGAN RPJM DAERAH DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN), RPJM yang merupakan dokumen produk Pemerintah dalam penyusunannya berpedoman pada RPJP dan tetap memperhatikan kerangka dasar perencanaan pembangunan RPJM Nasional/Propinsi yang disusun oleh Pemerintah Pusat/Propinsi. Adapun penyusunan RPJM Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2005-2010, selain mengacu pada RPJP Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2005-2025, juga mengacu dan berpedoman pada RPJP dan RPJM Propinsi Kalimantan Barat. 3

RPJM Kabupaten Kapuas Hulu sebagai dokumen perencanaan operasional berwawasan 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, arah kebijakan, strategi dan indikasi rencana program, disusun dengan maksud menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah dan DPRD dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan. Seperti yang dideskripsikan dalam Gambar 1, dijelaskan keterkaitan antara RPJM dengan rangkaian dokumen perencanaan lainnya, mulai dari RPJP Nasional, RPJM Nasional, RPJP, Renstra SKPD, Renja SKPD, RKPD dan APBD. Selain itu, secara skematis digambarkan pula perujukan RPJM yang berpedoman pada RPJP dan RPJM Nasional yang selanjutnya dijadikan pedoman dasar dalam penyusunan Renja dan Restra SKPD serta RKPD. E. POLA PIKIR DAN PROSES PENYUSUNAN Pelaksanaan teknis penyusunan RPJM berpedoman pada Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050 / 2020 / SJ Tanggal 11 Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP dan RPJM. Dalam menyusun RPJM ini, acuan utama yang digunakan adalah rumusan Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Program Indikatif Kepala /Wakil Kepala terplih, yang telah disampaikan kepada masyarakat pemilih dan dalam Sidang Paripurna DPRD pada tahapan kampanye pemilihan pasangan Calon Kepala /Wakil Kepala secara langsung. Disamping itu, penyusunan RPJM ini juga mengacu pada RPJP Nasional/Propinsi/Kabupaten, RPJM Nasional/Propinsi serta berbagai kebijakan dan prioritas program Pemerintah maupun Pemerintah Propinsi. Tujuan merujuk semua dokumen perencanaan dimaksudkan adalah untuk menjamin terciptanya sinergi kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal antar tingkat pemerintahan yang berbeda. Selain itu, RPJM ini juga disusun dengan memperhatikan statistik regional dan lokal, terutama data tentang PDRB dan (1) statistik berbagai fungsi pemerintahan dibidang ekonomi, seperti lapangan pekerjaan utama dan tingkat pendapatan rata-rata masyarakat, keberadaan potensi sektor unggulan daerah yang dapat dikembangkan dalam rangka memacu laju produksi lokal dan penciptaan lapangan kerja baru, keberadaan sektor informal dan kandungan potensi sumberdaya daerah; (2) statistik fungsi-fungsi pemerintahan dibidang sosial budaya, seperti kondisi tingkat kesehatan rata-rata masyarakat dan indeks pembangunan manusia, angka kemiskinan, tingkat pengangguran, angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni pendidikan dasar dan menengah; (3) statistik bidang pemerintahan umum, seperti pelayanan umum pemerintahan kepada masyarakat; dan (4) statistik bidang fisik prasarana, seperti pola-pola penataan ruang dan kawasan andalan, kantong-kantong kemiskinan dan kawasan tertinggal, kondisi ekologi dan lingkungan hidup daerah; serta (5) kapasitas fiskal dan keuangan daerah. Selanjutnya, karena berfungsi sebagai dokumen publik yang merangkum daftar rencana kegiatan lima tahunan dibidang pelayanan umum pemerintahan, maka proses penyusunan RPJM ini juga dilakukan melalui serangkaian forum musyawarah perencanaan partisipatif, dengan melibatkan seluruh unsur pelaku pembangunan setempat. Karena pertimbangan itu, walaupun RPJM ini bermula dari Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Indikatif Program pasangan KDh/Wakil KDh terpilih, namun matriks rencana program dan kegiatan lima tahunan yang diuraikan di dalam dokumen ini adalah hasil kesepakatan seluruh unsur pelaku pembangunan daerah ini, dengan tetap memperhatikan kebijakan dan program strategis nasional maupun propinsi. Sementara itu, untuk memudahkan pemahaman terhadap substansi dasar dari RPJM ini, serta arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka mewujudkan visi dan misi hingga penetapan RPJM dalam sebuah Peraturan, maka disusun pola pikir sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 2. 4

F. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk dapat menggambarkan dan menguraikan secara sistematis arah kebijakan pembangunan dan wujud masa depan (jangka waktu lima tahun) yang diinginkan dan diperjuangkan, maka materi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2005-2010 disusun dalam sistematika sebagai berikut: BAB I. BAB II. BAB III. BAB IV. BAB V. BAB VI. BAB VII. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Landasan Hukum D. Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya E. Pola Pikir dan Proses Penyusunan F. Sistematika Penulisan GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH A. Kondisi Geografis B. Perekonomian C. Sosial Budaya D. Fisik Prasarana E. Pemerintahan Umum VISI DAN MISI A. Visi B. Misi BAB VIII. PENUTUP STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH A. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan B. Kebijakan Pengelolaan Belanja C. Kebijakan Umum Anggaran dan Keuangan ARAH KEBIJAKAN UMUM A. Menciptakan Sistem Pemerintahan yang Adil dan Demokratis B. Mewujudkan Kesejahteraan Hidup Masyarakat C. Mengembangkan Potensi serta Meningkatkan Kapasitas yang Mandiri dan Berkelanjutan PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. Bidang Pelayanan Umum Pemerintahan B. Bidang Pelayanan Sosial Budaya C. Bidang Pelayanan Ekonomi A. Transisi B. Kaidah Pelaksanaan 5

Gambar : 1 BAGAN KETERKAITAN DOKUMEN PERENCANAAN NASIONAL DAN DAERAH RPJP Nasional Renstra KL RPJM Nasional Dijabarkan Renja KL RKP Diacu RKA-KL RAPBN Rincian APBN APBN Pemerintah Pusat Diacu Diperhatikan Diserasikan Melalui Musreenbang RPJP RPJM Renstra SKPD Dijabarkan RKP Renja SKPD Diacu RAPBD RKA SKPD APBD Rincian APBD Pemerintah UU SPPN UU KN 6

Gambar: : 2 POLA PIKIR DAN PROSES PENYUSUNAN RPJ M KABUPATEN KAPUAS HULU Visi, Misi dan Program KDh Analisis Keuangan Prediksi Kondisi Umum Dae rah - Geografi, - Perekonomian, - Sosial Budaya, - Prasarana dan Sarana, - Pemerintahan Umum, dll dijabarkan Rancangan Renstra SKPD - - - Rancangan Awal RPJM-D Strategi Pembangunan Arah Kebjakan Umum Arah Kebijakan Keuangan diacu - Visi, Misi dan Tujuan - Strategi dan Kebjakan - Program, Indikasi Kegiatan dan Pendanaan : * Rancangan Kerangka Regulasi * Rancangan Kerangka Pendanaan Lokasi Kegiatan Rencana Tata Ruang Rancangan RPJM-D - Visi, Misi dan Program KDh - Arah, Kebijakan Keuangan - Strategi Pembangunan & Kebijakan Umum - Program Indikasi Kegiatan dan Pendanaan: * Rancangan Kerangka Regulasi * Rancangan Kerangka Pendanaan Musrenbang Jangka Menengah Penetapan Perda tentang RPJMD Peraturan tentang RPJMD Rancangan Akhir RPJM-D - Visi, Misi dan Program KDh - Arah, Kebijakan Keuangan - Stra tegi Pembangunan & Kebijakan Umum - Program Indikasi Kegiatan dan Pendanaan: * Rancangan Kerangka Regulasi * Rancangan Kerangka Pendanaan - Program - Transisi - Kaidah - Pelaksanaan Rumusan Hasil Kesepakatan & Komitmen Stakeholder 7