III. METODE PENELITIAN. 1. Memastikan adanya gambar-gambar komponen yang benar. 2. Mempelajari dan memisahkan gambar utuh menjadi gambar komponen.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN REAKTOR GASIFIKASI

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

Lampiran 1: Mesin dan Peralatan

Bab 3 Perancangan dan Pembuatan Reaktor Gasifikasi

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh output dari suatu operasi dengan sistem yang sesuai pada ukuran

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

PENGARUH PENAMBAHAN SALURAN UDARA PEMANAS DENGAN PIPA SPIRAL PADA TUNGKU BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROSES PENGECORAN LOGAM

60 menit tahun. Air Bersih Untuk Semua. Subjek. Hasil Belajar. Persiapan

BAB I PENDAHULUAN. manual yaitu menggunakan alat yang berasal dari kulit pelepah lontar atau kelapa

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

M T. 1 liter air, Kebutuhan bahan bakar. 3 liter air, Kebutuhan bahan bakar

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

BAB III METODE PERANCANGAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya demikian juga perkembangannya, bukan hanya untuk kebutuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir dibawah ini;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

Sistem Pengeringan Dorset untuk biomassa dan limbah unggas

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Tahap Persiapan dengan melakukan observasi : pengenalan kondisi pada sistem

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

PT Jogja Rekayasa Engineering Jl. Menur No. 150 RT 05/57 Maguwoharjo, Sleman, DIY Telp COMPANY. Profile

MODIFIKASI ALAT SEBAR BENIH TEMBAKAU JENIS SCATTERPLOT TOOL PILLEN (STP) DI PTPN X JEMBER

PEMILIHAN BAHAN BAKAR DALAM PEMBUATAN DAPUR CRUCIBLE UNTUK PELEBURAN ALUMINIUM BERKAPASITAS 50KG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BATU BARA

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Para konsumen yang kami hormati, terima kasih telah memilih Mesin Pemeras Minyak kami.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Bagian Utama Boiler

BAB I PENDAHULUAN. daya beli masyarakat pedesaan masih terbatas, dan pada penggunaan suatu unit

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PENGARUH PENAMBAHAN SALURAN UDARA PEMANAS DENGAN PIPA LURUS PADA TUNGKU BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN

BAB III PERALATAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI. Modular fixture ini meaipkan alat bantu yang digunakan untuk memegang benda

RESUME TIME STUDY CUTTING PROCESS

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pemilihan panjang serat rami di Laboratorium Material Teknik Jurusan

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

BAB XX DEFORMASI PADA KONSTRUKSI LAS

BAB I PENDAHULUAN. Energi alternatif yang dapat diperbarui salah satunya adalah. pengolahan sampah organik. Di Indonesia sering sekali kita jumpai

I. PENDAHULUAN. Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia yang terjadi

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

Bab 3 Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Casing Pompa Sentrifugal

PENGERINGAN BUBUK TEH DENGAN MENGGUNAKAN FLUID BED DRYER (FBD) (Aplikasi PTP.N.IV Bah butong Simalungun)

Start. Persiapan Bahan. Pengamplasan. Pengelasan. Pengujian. Analisa. Kesimpulan. Stop

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Alat Pengolah Sampah Tanpa Bahan Bakar

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER BERSIRIP

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan bambu laminasi untuk rangka sepeda. 3. Perlakuan serat (alkali &bleaching)

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin 2 langkah 135 cc dengan data sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

KEMIRI SUNAN. (Aleurites trisperma BLANCO) Kemiri sunan (Aleurites trisperma Blanco) atau kemiri China atau jarak Bandung (Sumedang)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB II METODE PERANCANGAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB III METODE PENELITIAN

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

(Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan. 1. Tipe Jembatan. a) Jembatan Pelat Beton Berongga. b) Jembatan Pelat. c) Jembatan Girder

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI

PENGERINGAN LADA PADA MESIN PENGERING DENGAN VARIASI PUTARAN MOTOR. Jl.Merdeka no. 04 Pangkalpinang *

1 Universitas Indonesia

Bab III CUT Pilot Plant

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN START

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pertemuan ke-14. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

III.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kopi Tulen Lampung Barat untuk

PERANCANGAN TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA (TPS) LIMBAH B3 (STUDI KASUS : BENGKEL MAINTENANCE PT. VARIA USAHA)

KELAYAKAN PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU PADA INDUSTRI KECIL DI DUSUN CURAH REJO DESA CANGKRING KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER

BAB III KEGIATAN PENGUJIAN DAN PERAWATAN

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Untuk memulai perencanaan proses tungku pengering kotoran hewan ternak ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu: 1. Memastikan adanya gambar-gambar komponen yang benar. 2. Mempelajari dan memisahkan gambar utuh menjadi gambar komponen. 3. Mengidentifikasi, mendaftar, dan menyusun operasi yang diperlukan untuk setiap komponen. Output dari langkah ini berupa: lembar prosedur yang diurutkan. 4. Menentukan waktu, peralatan, dan perkakas untuk proses-proses yang diurutkan. Output dari langkah ini berupa: sketsa tempat kerja dan peta kerja. B. Gambaran lengkap tungku Langkah pertama dalam penyiapan rencana proses adalah memastikan adanya gambar-gambar yang benar, karena gambar mewakili ide awal dan rencana-rencana untuk produksi. Rencana proses produksi dimulai dari desain produk berupa gambar, dibawah ini adalah gambaran 2D ( 2 dimensi) lengkap tungku pengering kotoran hewan ternak.

Gambar 3.1 Gambaran lengkap tungku pengering kotoran hewan ternak 69

70 Gambar-gambar yang telah diberi ukuran harus berisi informasi penting seperti berikut: 1. Lengkap dan grafis jelas 2. Nama komponen 3. Nomor gambar 4. Nama pembuat 5. Tanggal dibuat 6. Skala gambar 7. Satuan 8. Sudut pandang yang mewakili semua dimensi yang diperlukan 9. Toleransi dengan nilai wajar untuk masing-masing dimensi, dan 10. Judul yang jelas dan label harus mudah dibaca. C. Memisahkan gambar produk utuh menjadi komponen Gambar-gambar harus dipelajari dengan hati-hati seperti cara seseorang membaca manual, untuk memahami semua detail yang terkandung di dalamnya. Hal ini penting untuk memisahkan gambar utuh menjadi beberapa bagian komponen. Setiap komponen harus memiliki label yang jelas sehingga dapat diidentifikasi. Tungku pengering kotoran hewan ternak ini dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut:

71 1. Cones Cones di sini berfungsi untuk menyatukan api yang terdapat dalam ruang pembakaran dan dikeluarkan melalui satu lubang pengeluaran sehingga dapat menghasilkan lidah api dengan bantuan blower tiup, dan sebagai celah inti pengeluaran lidah api, di mana api yang terdapat pada ruang pembakaran akan naik ke atas dan terkumpul menjadi satu pada bagian cones ini. Adapun gambar 2 Dimensi dari cones tersebut dibawah ini. Gambar 3.2 Cones Tampak Atas

72 Gambar 3.3 Cones Tampak Depan Gambar 3.4 Cones Tampak Samping 2. Ruang Pembakaran Ruangan pembakaran berfungsi menampung bahan bakar dan inti awal pembakaran. Pada ruang pembakaran, bahan bakar yang masuk seperti cangkang sawit atau cangkang dari kulit kemiri disulut dengan api hingga menghasilkan bara api yang cukup untuk proses pembakaran awal. Proses penyulutan api dapat menggunakan bantuan minyak tanah, oli atau bahan

73 yang mudah terbakar lainnya, guananya untuk menghasilkan bara api dengan cepat. Adapun gambar 2 Dimensi dari ruang pembakaran tersebut dibawah ini. Gambar 3.5 Ruang Pembakaran Tampak Atas Gambar 3.6 Ruang Pembakaran Tampak Depan

74 Gambar 3.7 Ruang Pembakaran Tampak Samping 3. Body Pelapis Ruang Pembakaran Body pelapis ruang pembakaran di sini berfungsi sebagai pelapis dari ruang pembakaran agar panas dalam ruang pembakaran tidak keluar dan temperatur panas tetap stabil. Body pelapis ruang pembakaran juga berfungsi menahan api agar tetap berada dalam ruang pembakaran dan sebagai ruang pendorong lidah api. Adapun gambar 2 Dimensi dari body pelapis ruang pembakaran tersebut dibawah ini.

75 Gambar 3.8 Body Pelapis Ruang Pembakaran Tampak Atas Gambar 3.9 Body Pelapis Ruang Pembakaran Tampak Depan

76 Gambar 3.10 Body Pelapis Ruang Pembakaran Tampak Samping 4. Ruang Pembuangan Ruang pembuangan berfungsi sebagai tempat penampung abu sisa hasil pembakaran. Bahan bakar dari ruang pembakaran yang telah menjadi abu secara otomatis akan jatuh dalam ruang pembuangan ini melalui celah-celah saringan antara ruang pembakaran dan ruang pembuangan. Adapun gambar 2 Dimensi dari ruang pembuangan tersebut dibawah ini.

77 Gambar 3.11 Ruang Pembuangan Tampak Atas Gambar 3.12 Ruang Pembuangan Tampak Depan Gambar 3.13 Ruang Pembuangan Tampak Samping

78 D. Tahapan tahapan proses produksi tungku Tahapan-tahapan proses produksi tungku seperti pembuatan Cones, Ruangan pembakaran, Body pelapis ruang pembakaran, dan Ruang pembuangan. Uraian tahapan proses produksi adalah sebagai berikut : Pembuatan pola (patern) Pemotongan bahan (Cutting) Pembentukan komponen Pengelasan komponen Perakitan komponen Pengujian Perbaikan Finishing Pengiriman Gambar 3.14 Bagan perencanaan proses produksi tungku

79 E. Diagram alir penelitian Mulai Studi Literatur Identifikasi model tungku Mengambar 2D setiap komponen tungku Mendaftar dan mengidentifikasi komponen-komponen tungku Membuat perencanaan proses produksi tungku Menghitung waktu pembuatan 1 unit tungku Membuat estimasi biaya produksi tungku Sesuai Tidak Ya Hasil dan pembahasan Kesimpulan Selesai Gambar 3.15 Diagran alir penelitian