Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

dokumen-dokumen yang mirip
Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Sutta Cula- Malunkyovada: Petunjuk Singkat Kepada Malunkya (Cula- Malunkyovada Sutta: The Shorter Instructions to Malunkya) [Majjhima Nikaya 63]

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

AN 7.63 Sutta Nagara: Benteng (Nagara Sutta: The Fortress)

Sutta Cula- hatthipadopama: Perumpamaan Singkat Jejak Gajah (Cula- hatthipadopama Sutta: The Shorter Elephant Footprint Simile) [Majjhima Nikaya 27]

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136

SUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG]

62 Pandangan Salah (6)

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa

Gatha Dasar Jalan Tengah (Mulamadhyamakakarika) The Fundamental Wisdom of the Middle Way oleh Arya Nagarjuna. Pengantar

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Sutta Maha-Saccaka: Ajaran Kepada Saccaka (Maha-Saccaka Sutta: The Longer Discourse to Saccaka) Majjhima Nikaya 36

Sutta Nalakalapiyo: Ikatan Rumput (Nalakalapiyo Sutta: Sheaves of Reeds) [SN 12.67]

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

Dhammacakka Pavattana Sutta!

62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta

D. ucapan benar E. usaha benar

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017

DHAMMAPADA DHAMMAPADA

Agama Buddha dan Kehidupan Sosial (Konsep dasar pola pikir Buddhis berdasarkan Sutta)

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Dhammavihārī Buddhist Studies. DHAMMAVIHARI. Pāramī (3) Penolakan

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

Amatilah citta kita. Jika kita benar-benar percaya

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Pengembara yang Tersesat

Dharmayatra tempat suci Buddha

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

DUNIA YANG BERANEKA WARNA

Janji YESUS KRISTUS. 2. Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan TUHAN dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Sutta Malunkyaputta : Kepada Malunkyaputta (Malunkyaputta Sutta: To Malunkyaputta) [SN 35.95]

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

THE FIVE ILLUSIONISTS LIMA PENGHALUSINASI

PANDANGAN BENAR : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya

Bersinar Dalam Masyarakat Saudara

HARI MINGGU BIASA VI

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Dhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Elisa, Manusia Mujizat

Message of the Buddha PESAN SANG BUDDHA. Bhikkhu Dhammavuddho Maha Thera. Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa PENDAHULUAN

Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

Dan Ia mengucapkan dan mengajar banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: Adalah seorang penabur keluar untuk menabur benihnya.

Elisa, Manusia Mujizat

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? 16. Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!

Elisa, Manusia Mujizat

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan

KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI

Dāna. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin. Sunday, October 6, 13

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih

HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI

BAB IV TINJAUAN KARYA. berarti telah ada penghargaan terhadap hasil kreatifitas.

Hanya Allah yang Layak

Mengampuni dan Menerima Diri Sendiri 1

DEWAN PENGURUS DAERAH PEMUDA THERAVADA INDONESIA SUMATERA UTARA

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Mengenai mayat Musa ini iblis sempat berdebat dengan malaikat Tuhan yang bernama Mikhael (Yudas 1 : 9).

Dalam bahasa Sanskerta ajaran ini disebut Arya Vajra Chedaka Nama Prajna Paramita Mahayana Sutra.

KEHIDUPAN TIDAK PASTI, NAMUN KEMATIAN ITU PASTI (LIFE IS UNCERTAIN, DEAD IS CERTAIN) Oleh: Ven. Dr. K. Sri Dhammananda

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1

Pikirlah tentang Allah Bila. Saudara Berdoa

Sampul & Tata Letak: Jimmy Halim, Leonard Halim Tim Dana: Laura Perdana. Diterbitkan Oleh:

Pertanyaan Alkitab (24-26)

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Elisa, Manusia Mujizat

oleh Tog-me Zong-po (Thogs.med bzang.po, )

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

terlampau banyak dan entah mengapa aku bisa menjawab nya, sesuai kehendaknya, itu pun jika mereka ingin mendengarnya. Kadang aku bertemu dengan

APOCRYPHA DARI ALKITAB KING JAMES DOA AZARYA & lagu Yahudi tiga. Doa Azarya dan nyanyian Yahudi tiga

Andalah Yang Bertanggung Jawab (You Are Responsible!) Oleh: K. Sri Dhammananda

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA

MEDITASI KESADARAN ASHIN TEJANIYA TUNTUNAN UNTUK BERLATIH PUSAT MEDITASI SHWE OO MIN DHAMMA SUKHA TAWYA MARET 2010

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Sutta Kosambi: di Kosambi (Mengetahui Paticca-samuppada) (Kosambi Sutta: At Kosambi (On Knowing Dependent Co-arising)) [SN 12.68]

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

Surat Petrus yang kedua

Bab I: Pengetahuan-buku. Bagian i hingga v Gagasan-gagasan dan maknanya. Topik I. PENGETAHUAN Catatan Pendahuluan

PELAYANAN ANAK. GPdI HALELUYA CIMAHI. Jalan Kolonel Masturi 67 Telepon: (022) No: 02/ V/ RH/ Pelnap/ 2008

Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman)

Parābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan

Aṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Transkripsi:

1 Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75] Magandiya, seandainya ada seorang penderita kusta yang dipenuhi luka- luka dan infeksi, dimakan oleh cacing, menggaruk kudis luka yang mengganga dengan kukunya, membakar tubuhnya di atas bara api. Teman- teman, sahabat dan sanak saudaranya akan membawanya ke dokter. Dokter akan memberikan obat untuknya dan berkat obat tersebut, dia sembuh dari penyakitnya: dia menjadi sehat dan bahagia, bebas, menjadi tuan bagi dirinya sendiri, bisa pergi ke mana pun sekehendak hatinya. Kemudian seandainya dua orang yang kuat menangkapnya dan menyeretnya ke lubang bara api. Bagaimana menurutmu? Apakah dia akan memberontak? Ya, Guru Gotama. Mengapa demikian? Karena ketika disentuh, api itu menyakitkan, sangat panas dan membakar. Lalu bagaimana menurutmu, Magandiya? Apakah hanya sekarang atau dari dulu api itu menyakitkan, sangat panas dan membakar ketika disentuh? Guru Gotama, baik sekarang maupun dari dulu, api itu menyakitkan, sangat panas dan membakar ketika disentuh. Karena orang itu menderita kusta serta dipenuhi luka- luka dan infeksi, dimakan oleh cacing, menggaruk kudis luka yang mengganga dengan kukunya, indranya mengalami gangguan, maka dia memiliki pemahaman keliru bahwa itu adalah sensasi menyenangkan meskipun api itu sebenarnya menyakitkan ketika disentuh. Begitu pula Magandiya, kesenangan indrawi di masa lalu adalah menyakitkan, sangat panas dan membakar; kesenangan indrawi di masa mendatang adalah menyakitkan, sangat panas dan membakar; kesenangan indrawi di masa sekarang adalah menyakitkan, sangat panas dan membakar; namun jika para makhluk tidak bebas dari keterikatan pada kesenangan indrawi dirongrong oleh kesenangan indrawi, terbakar oleh demam indrawi indra- indra mereka terganggu, itulah sebabnya mereka memiliki pemahaman keliru bahwa kesenangan indrawi adalah sensasi yang menyenangkan. Lalu seandainya ada seorang penderita kusta yang dipenuhi luka- luka dan infeksi, dimakan oleh cacing, menggaruk kudis luka yang mengganga dengan kukunya, membakar tubuhnya di atas bara api. Semakin dia membakar tubuhnya di atas bara api, lukanya semakin menjijikkan, semakin berbau dan semakin membusuk, namun dia merasakan sedikit kesenangan dan kepuasan karena rasa gatal dari luka- lukanya. Begitu pula, para makhluk yang tidak bebas dari keterikatan terhadap kesenangan indrawi dirongrong oleh dambaan indrawi, terbakar oleh demam indrawi hanyut dalam kesenangan indrawi, semakin hanyut dalam kesenangan indrawi, semakin mereka mendambakan kesenangan indrawi dan semakin terbakar oleh demam indrawi, namun mereka merasakan sedikit kesenangan dan kepuasan dari kelima indra.

2 Lalu bagaimana menurutmu, Magandiya? Pernahkah engkau melihat atau mendengar seorang raja atau perdana menteri yang menikmati, memiliki, berlimpah dengan lima kesenangan indrawi, tidak meninggalkan dambaan akan keinginan indrawi, tidak menghilangkan demam indrawi adalah orang yang sudah berada atau akan berada atau sedang berada dalam keadaan yang bebas dari rasa tak berkecukupan (tanha), dimana pikirannya dalam ketenangan? Tidak, Guru Gotama. Baik sekali, Magandiya. Saya juga tak pernah melihat atau mendengar seorang raja atau perdana menteri yang menikmati, memiliki, berlimpah dengan lima kesenangan indrawi, tidak meninggalkan dambaan akan keinginan indrawi, tidak menghilangkan demam indrawi adalah orang yang sudah berada atau akan berada atau sedang berada dalam keadaan yang bebas dari rasa tak berkecukupan (tanha), dimana pikirannya dalam ketenangan. Namun Brahmana atau Samana mana pun yang sudah berada atau akan berada atau sedang berada dalam keadaan yang bebas dari rasa tak berkecukupan (tanha), dimana pikirannya dalam ketenangan, itu semua terwujud dengan merealisasi sebagaimana adanya sumber dan hilangnya, daya tarik, bahaya dan terbebasnya dari kesenangan indrawi, setelah meninggalkan kesenangan indrawi dan menghilangkan demam indrawi. Kemudian, saat itu Bhagavan menyatakan, Bebas dari penyakit adalah keberuntungan utama Nibbana adalah kedamaian tertinggi. Delapan Jalan Ariya adalah jalan tertinggi di antara semua jalan Untuk merealisasi keadaan Tanpa Kematian, Yang dapat diandalkan. Ketika hal ini diutarakan, pertapa Magandiya berkata kepada Bhagavan, Mengagumkan, Guru Gotama. Betapa menakjubkan hal ini juga dinyatakan dengan baik oleh Guru Gotama: Bebas dari penyakit adalah keberuntungan utama. Nibbana adalah kedamaian tertinggi. Kami juga pernah mendengar hal ini dari para pertapa silsilah guru kami yang terdahulu. Bebas dari penyakit adalah keberuntungan utama. Nibbana adalah kedamaian tertinggi. Ini sesuai dengan itu. Namun Magandiya, mengenai apa yang telah engkau dengar dari para pertapa silsilah guru kalian terdahulu Bebas dari penyakit adalah keberuntungan utama. Nibbana adalah kedamaian tertinggi bebas dari penyakit seperti apa yang dimaksud, Nibbana apa yang dimaksud? Ketika ini dikatakan, pertapa Magandiya mengusap anggota tubuhnya sendiri dengan tangannya dan berkata, Guru Gotama, inilah yang dimaksud dengan bebas dari penyakit. Inilah Nibbana itu. Karena sekarang saya telah bebas dari penyakit, merasa bahagia dan tiada apa pun yang menjangkiti saya.

3 Magandiya, seandainya ada seorang yang buta sejak lahir yang tak dapat melihat objek berwarna hitam... putih... biru... kuning... merah atau merah jambu; tak dapat melihat tempat- tempat yang rata atau tidak merata, bintang- bintang, matahari atau bulan. Dia mendengar dari seorang yang memiliki penglihatan yang baik, berkata Orang yang baik, betapa menakjubkannya kain putih ini indah, tanpa noda dan bersih. Orang buta itu akan pergi mencari sesuatu yang berwarna putih. Lalu seseorang yang lain akan membodohinya dengan memberikan kain gombal yang kotor dan bernoda minyak: Orang yang baik, betapa menakjubkannya kain putih ini indah, tanpa noda dan bersih. Orang buta itu akan mengambilnya dan mengenakannya. Setelah mengenakannya, dia berpuas hati dan mengutarakan rasa puasnya, Orang yang baik, betapa menakjubkannya kain putih ini indah, tanpa noda dan bersih. Sekarang bagaimana pendapatmu, Magandiya? Ketika orang yang buta sejak lahir itu mengambil kain gombal yang kotor dan bernoda minyak serta mengenakannya dan setelah mengenakannya, dia berpuas hati dan mengutarakan rasa puasnya, Orang yang baik, betapa menakjubkannya kain putih ini indah, tanpa noda dan bersih : apakah dia melakukan demikian karena dia tahu dan melihatnya sendiri atau karena dia percaya pada orang yang memiliki penglihatan yang baik? Guru Gotama, tentu saja dia sendiri tidak tahu dan tidak melihatnya, tetapi karena dia percaya pada orang yang memiliki penglihatan yang baik. Begitu pula, Magandiya, para pertapa dari tradisi lain adalah bagaikan orang buta dan tak dapat melihat. Tanpa mengetahui bebas dari penyakit, tanpa mengalami Nibbana, mereka tetap mengutarakan gatha ini: Bebas dari penyakit adalah keberuntungan utama Nibbana adalah kedamaian tertinggi. Sebelumnya gatha ini telah diutarakan oleh para Arahat, Samma Sambuddha: Bebas dari penyakit adalah keberuntungan utama Nibbana adalah kedamaian tertinggi. Delapan Jalan Ariya adalah jalan tertinggi di antara semua jalan Untuk merealisasi keadaan Tanpa Kematian, Yang dapat diandalkan. Lalu lama- kelamaan gatha ini dikumandangkan oleh orang- orang biasa. Magandiya, tubuh ini adalah penyakit, kanker, panah, menyakitkan, menjangkiti. Namun sehubungan dengan tubuh yang merupakan penyakit, kanker, panah, menyakitkan dan menjangkiti ini, engkau katakan: Guru Gotama, inilah yang dimaksud dengan bebas dari penyakit. Inilah Nibbana itu karena engkau tak memiliki pandangan Ariya dimana dengan itu engkau akan akan tahu bebas dari penyakit dan mengalami Nibbana. Guru Gotama, saya yakin Engkau dapat mengajarkan saya Dhamma sedemikian rupa sehingga saya tahu bebas dari penyakit, sehingga saya dapat mengalami Nibbana. Magandiya, seandainya ada seorang yang buta sejak lahir yang tak dapat melihat objek berwarna hitam... putih... biru... kuning... merah matahari atau bulan. Teman- teman,

4 sahabat dan sanak saudaranya akan membawanya ke dokter. Dokter akan membuatkan resep obat untuknya, dan meskipun mengonsumsi obat tersebut, dia tetap tak bisa melihat maupun bertambah jelas penglihatannya. Bagaimana menurutmu, Magandiya? Apakah dokter tersebut hanya menuai kelelahan dan kekecewaan? Ya, Guru Gotama Begitu pula Magandiya, seandainya saya mengajarimu Dhamma Inilah yang dimaksud dengan bebas dari penyakit, inilah Nibbana itu dan engkau sendiri tidak tahu bebas dari penyakit maupun mengalami Nibbana, itu akan melelahkan saya; itu akan menyulitkan saya. Guru Gotama, saya yakin Engkau dapat mengajarkan saya Dhamma sedemikian rupa sehingga saya tahu bebas dari penyakit, sehingga saya dapat mengalami Nibbana. Magandiya, seandainya ada seorang yang buta sejak lahir yang tak dapat melihat objek berwarna hitam... putih... biru... kuning... merah matahari atau bulan. Lalu seandainya seseorang mengambil kain gombal yang kotor dan bernoda minyak dan membodohinya, dengan berkata: Orang yang baik, ini adalah kain putih indah, tanpa noda dan bersih. Orang buta tersebut lalu mengambil dan mengenakannya. Lalu teman- teman, sahabat dan sanak saudaranya akan membawanya ke dokter. Dokter akan memberikan resep obat untuknya: membersihkan dari atas dan bawah, mengoleskan obat salep, kontra salep, dan pengobatan melalui hidung. Berkat obat tersebut penglihatannya pulih dan menjadi jelas. Kemudian bersamaan dengan kepulihan penglihatannya, dia tak lagi terikat pada kain gombal yang kotor dan bernoda minyak tersebut. Dan dia akan menganggap orang yang membodohinya sebagai musuh dan bukan sahabat sama sekali, dan berpikir orang itu pantas dibunuh. Ya ampun, betapa lamanya saya telah dibodohi, ditipu dan dikelabui oleh orang tersebut dan kain gombal yang kotor dan bernoda minyak itu! Orang yang baik, ini adalah kain putih indah, tanpa noda dan bersih. Begitu pula Magandiya, jika saya mengajarkanmu Dhamma Inilah yang dimaksud dengan bebas dari penyakit; inilah Nibbana itu dan engkau sendiri tahu bebas dari penyakit dan mengalami Nibbana, dan bersamaan dengan pulihnya penglihatanmu, engkau akan meninggalkan keterikatan dan kenikmatan sehubungan dengan kelima khandha cengkeraman. Dan akan muncul pemikiran dalam dirimu, Ya ampun, betapa lamanya saya telah dibodohi, ditipu dan dikelabui oleh pikiran ini! Karena dalam cengkeraman, yang saya cengkeram hanyalah wujud hanyalah sensasi... hanyalah persepsi... hanyalah sankhara... hanyalah kesadaran. Dengan adanya cengkeraman, muncullah bhava... kelahiran... penuaan dan kematian... kesedihan, ratapan, penderitaan, dukkha dan keputusasaan. Dan inilah sumber dari seluruh kumpulan dukkha ini. Guru Gotama, saya yakin Engkau dapat mengajari saya Dhamma sedemikian rupa sehingga saya akan sembuh dari kebutaan saya.

5 Jika demikian, Magandiya, bergaullah dengan orang- orang yang berintegritas. Ketika engkau bergaul dengan orang- orang yang berintegritas, engkau akan mendengar Dhamma sejati. Ketika mendengar Dhamma sejati, engkau akan mempraktikkan Dhamma sesuai dengan Dhamma. Ketika engkau mempraktikkan Dhamma sesuai dengan Dhamma, engkau akan tahu dan melihat sendiri: Ini adalah penyakit, kanker, panah. Dan inilah ketika penyakit, kanker dan panah berakhir tanpa sisa. Dengan berakhirnya cengkeraman, berakhirlah bhava. Dengan berakhirnya bhava, berakhirlah kelahiran. Dengan berakhirnya kelahiran, berakhirlah penuaan dan kematian, kesedihan, ratapan, penderitaan, dukkha dan keputusasaan. Demikianlah berakhirnya semua kumpulan penderitaan dan dukkha. Ketika ini diutarakan, pertapa Magandiya berkata, Luar biasa, Guru Gotama! Luar biasa! Seperti halnya membetulkan sesuatu yang posisinya terbalik, menyingkap apa yang tersembunyi, menunjukkan jalan kepada mereka yang tersesat, atau membawa lampu dalam kegelapan sehingga mereka yang memiliki mata dapat melihat wujud, begitu pula Guru Gotama melalui banyak penalaran telah membuat Dhamma menjadi jelas. Saya mengandalkan Guru Gotama, Dhamma dan Sangha para bhikkhu. Biarkanlah saya ber- pabbajja di hadapan Guru Gotama, biarkanlah saya memasuki Sangha. Magandiya, siapa pun yang sebelumnya mengikuti tradisi lain dan ingin ber- pabbajja serta memasuki Dhamma dan Vinaya ini, terlebih dahulu harus menjalani masa percobaan selama empat bulan. Di akhir bulan keempat, jika para bhikkhu merasa dirinya cocok, mereka akan memberinya pabbajja dan menahbiskannya sebagai bhikkhu. Namun saya tahu ada perbedaan antar individu dalam hal ini. Guru Gotama, jika siapa pun yang sebelumnya mengikuti tradisi lain dan ingin ber- pabbajja serta memasuki Dhamma dan Vinaya ini, terlebih dahulu harus menjalani masa percobaan selama empat bulan, dan di akhir bulan keempat jika para bhikkhu merasa dirinya cocok, mereka akan memberinya pabbajja dan menahbiskannya sebagai bhikkhu; maka saya akan menjalankan masa percobaan selama empat tahun. Di akhir tahun keempat, jika para bhikkhu merasa saya cocok, mereka akan memberi saya pabbajja dan menahbiskan saya sebagai bhikkhu. Kemudian pertapa Magandiya menerima pabbajja dan ditahbiskan di hadapan Bhagavan. Dan tak lama setelah ditahbiskan dia tinggal sendiri, hidup dalam penyendirian, waspada, ulet dan bertekad bulat dalam waktu yang tidak lama dia mencapai dan bersemayam dalam tujuan tertinggi dari kehidupan suci yang merupakan tujuan Kulaputta ber- pabbajja meninggalkan kehidupan perumah tangga menjadi samana, dia mengetahui dan merealisasi sendiri di sini dan sekarang. Dia tahu: Kelahiran telah berakhir, kehidupan suci telah terpenuhi, apa yang perlu dilakukan sudah dilakukan. Tiada lagi bhava. Dengan demikian Bhikkhu Magandiya menjadi salah satu Arahat. *** Sumber: "Magandiya Sutta: To Magandiya" (MN 75), translated from the Pali by Thanissaro Bhikkhu. Access to Insight, 12 February 2012, http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.075x.than.html.

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia oleh tim Potowa Center. Desember 2012. 6