6. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah; 7. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah; 8. Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat TAPD adalah tim yang dibentuk dengan keputusan kepala daerah dan dipimpin oleh sekretaris daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan kepala daerah dalam rangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah, PPKD dan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan; 10. Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun; 11. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD; 12. Rencana Kerja dan Anggaran PPKD yang selanjutnya disingkat RKA- PPKD adalah rencana kerja dan anggaran badan/dinas/kantor/bagian keuangan selaku Bendahara Umum Daerah; 13. Dokumen Pelaksanaan Anggaran PPKD yang selanjutnya disingkat DPA- PPKD merupakan dokumen pelaksanaan anggaran badan/dinas/kantor/bagian keuangan selaku Bendahara Umum Daerah; 14. Pemerintah Daerah Lainnya adalah Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota selain Pemerintah Kabupaten Natuna; 15. Belanja Subsidi adalah belanja bantuan biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak; BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pertanggungjawaban dan pelaporan belanja subsidi yang bersumber dari APBD Kabupaten Natuna.
BAB III BELANJA SUBSIDI Pasal 3 (1) Pemerintah daerah dapat memberikan belanja subsidi kepada perusahaan/lembaga tertentu yang bertujuan agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak. (2) Perusahaan/lembaga tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah perusahaan/lembaga yang menghasilkan produk atau jasa pelayanan umum masyarakat. Pasal 4 Perusahaan/lembaga penerima belanja subsidi sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (2) harus terlebih dahulu dilakukan audit sesuai dengan ketentuan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. BAB IV TATA CARA PENGANGGARAN Pasal 5 (1) Bupati menunjuk SKPD terkait yaitu Sekretariat Daerah Kabupaten Natuna cq Bagian Ekonomi untuk melakukan evaluasi usulan; (2) Sekretariat Daerah Kabupaten Natuna cq Bagian Ekonomi dalam melakukan evaluasi terlebih dahulu meminta pertimbangan SKPD teknis sesuai dengan fungsinya; (3) Belanja subsidi diusulkan secara tertulis oleh SKPD terkait kepada Bupati melalui TAPD. (4) TAPD memberi pertimbangan atas usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai dengan prioritas dan kemampuan keuangan daerah. Pasal 6 Usulan SKPD terkait dan pertimbangan TAPD dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) dan ayat ( 4) menjadi dasar pencantuman alokasi anggaran belanja subsidi dalam rancangan KUA dan PPAS. Pasal 7 (1) Belanja subsidi dianggarkan dalam RKA-PPKD. (2) RKA-PPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar penganggaran belanja subsidi dalam APBD sesuai peraturan perundang-undangan.
Pasal 8 (1) Belanja subsidi dianggarkan dalam kelompok belanja tidak langsung, jenis belanja subsidi, obyek dan rincian obyek berkenaan pada PPKD. (2) Rincian obyek belanja subsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicantumkan besaran belanja subsidi. BAB V TATA CARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN Pasal 9 Pelaksanaan anggaran belanja subsidi berupa uang didasarkan pada DPA- PPKD. Pasal 10 (1) Penerima belanja subsidi dan teknis penggunaannya diatur lebih lanjut dengan keputusan Bupati. (2) Perusahaan/lembaga penerima subsidi mengajukan surat permohonan permintaan pencairan belanja subsidi kepada Bupati melalui Kepala SKPD terkait. (3) Pencairan belanja subsidi dilakukan oleh PPKD berdasarkan surat/nota permintaan penerbitan SPP dan SPM dari SKPD terkait. (1) Surat/nota permintaan penerbitan SPP dan SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilampiri : a. Keputusan kepala daerah tentang penerima dan teknis penggunaan belanja subsidi; b. nomor rekening bank penerima subsidi; c. pakta integritas dari penerima subsidi yang menyatakan bahwa belanja subsidi yang diterima akan digunakan sesuai dengan usulan dan dituangkan dalam bentuk Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM); d. kuitansi tanda terima; (2) Format surat/nota permintaan penerbitan SPP dan SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum pada peraturan ini. Pasal 11 (1) Pencairan belanja subsidi dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS) melalui transfer uang dari rekening pengeluaran daerah ke rekening penerima subsidi. (2) Penyaluran dana belanja subsidi kepada penerima sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilengkapi dengan kwitansi bukti penerimaan uang dan surat pernyataan tanggung jawab belanja.
BAB VI TATA CARA PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN Pasal 12 (1) Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, penerima belanja subsidi berupa uang wajib menyampaikan laporan penggunaan dana belanja subsidi kepada Bupati melalui Kepala SKPKD. (2) Penerima belanja subsidi wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang dilengkapi bukti pengeluaran yang sah kepada Kepala SKPD terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1). (3) Penerima belanja subsidi bertanggungjawab secara formil dan materiil atas penggunaan dana belanja subsidi yang diterimanya. (4) Penerima belanja subsidi merupakan obyek pemeriksaan, sehingga bukti-bukti pengeluaran terkait dengan pelaksanaan kegiatan disimpan oleh penerima belanja subsidi yang bersangkutan. (5) Apabila penggunaan belanja subsidi terdapat sisa pada akhir tahun, maka penerima belanja subsidi harus melakukan penyetoran ke kas daerah. (6) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud ayat (1) disampaikan paling lambat tanggal 2 bulan setelah tahun anggaran berakhir. Pasal 13 Pertanggungjawaban pemerintah daerah atas pemberian belanja subsidi meliputi : a. usulan dari penerima belanja subsidi; b. Keputusan Bupati tentang penerima dan teknis penggunaan belanja subsidi; c. bukti SP2D, bukti transfer uang dan kwitansi bukti penerimaan uang atas pemberian belanja subsidi. d. pakta integritas dari penerima subsidi yang menyatakan bahwa belanja subsidi yang diterima akan digunakan sesuai dengan usulan dan dituangkan dalam bentuk Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM. BAB VII MONITORING DAN EVALUASI Pasal 14 (1) SKPD terkait sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1), melakukan monitoring dan evaluasi pemberian dana belanja subsidi yang bersumberkan dari APBD Kabupaten Natuna. (2) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud ayat (1) disampaikan kepada Bupati dengan tembusan kepala Inspektorat Kabupaten Natuna.
CONTOH FORMAT REKOMENDASI PENGANGGARAN DARI SKPD <nama kota, tanggal, bulan, tahun> Nomor : Kepada : Lampiran: Yth. Bupati Natuna Perihal : Rekomendasi/usulan cq. TAPD Kabupaten Natuna belanja subsidi di R a n a i Bersama ini kami sampaikan rekomendasi/usulan belanja subsidi.. untuk tahun anggaran 20xx kepada Bupati melalui TAPD untuk dijadikan pertimbangan pencantuman alokasi anggaran dalam rancangan KUA dan PPAS (daftar rekap terlampir) dan dilengkapi dengan persyaratan yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Demikian rekomendasi ini kami sampaikan, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Kepala SKPD/Kepala Bagian*, Nama NIP. *) disesuaikan dengan peruntukan
CONTOH FORMAT REKAPITULASI USULAN BELANJA SUBSIDI NO NAMA PENERIMA URAIAN ALAMAT PENERIMA JUMLAH ANGGARAN 1 2 3 4 5 1 2 3 4 KEPALA SKPD/KEPALA BAGIAN,.
CONTOH FORMAT SURAT/NOTA PERMINTAAN PENERBITAN SPP DAN SPM Nomor :,... 20xx Sifat : Kepada Yth. Lampiran : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Perihal : Permintaan Penerbitan SPP dan SPM Belanja Subsidi. di- Bersama ini kami sampaikan permintaan penerbitan SPP dan SPM Belanja Subsidi sejumlah Rp... (... rupiah) yang diperuntukkan kepada.. yang disertai dengan lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat/nota permintaan ini sebagai berikut: 1. Nomor Rekening Bank Penerima belanja subsidi; 2. Fakta integritas dari penerima belanja subsidi yang menyatakan bahwa belanja subsidi yang diterima akan digunakan sesuai dengan usulan yang dituangkan dalam STPJM; 3. Surat Keputusan Bupati Natuna tentang penerima dan teknis penggunaan belanja subsidi; 4. Kwitansi tanda terima; 5.... Lampiran sebagaimana tersebut diatas telah diteliti dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Demikian untuk maklum. Kepala SKPD.
PENELITIAN KELENGKAPAN DOKUMEN PERMOHONAN BELANJA SUBSIDI Pemohon :......... Nama :......... Alamat :......... No. Telp./Hp. :........ Tanggal :......... Belanja Subisi kepada : 1. Perusahaan 2. Lembaga Persyaratan (*) : 1. Surat Permohonan Tandatangan yang berwenang Cap Rincian rencana penggunaan dana Maksud dan tujuan penggunaa n (Perusahaan/Lembaga) Jumlah belanja subsidi yang dimohonkan (Perusahaan/Lembaga) Identitas lengkap pemohon (Perusahaan/Lembaga) 2. Proposal Latar belakang Maksud dan tujuan Hasil yang diharapkan Lokasi pelaksanaan Program kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan Data umum Perusahaan/Lembaga Alamat lengkap Daftar personalia pelaksana dan Perusahaan/Lembaga Rencana anggaran biaya Nomor rekening bank yang masih berlaku Nomor NPWP lembaga (bagi yang diwajibkan) Penutup 3. Salinan/fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) yang masih berlaku atas nama penerima subsidi 4. Salinan/fotocopy rekening bank yang masih aktif atas nama pemohon penerima subsidi 5. Surat keterangan domisili penerima belanja subsidi dari desa/kelurahan setempat diketahui oleh Camat 6. Salinan/fotocopy NPWP Perusahaan/Lembaga 7. Hasil audit Perusahaan/Lembaga penerima belanja subsidi sesuai dengan ketentuan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan n egara 8. Pertimbangan SKPD teknis tentang belanja subsidi yang diusulkan
10. Persyaratan lain yang ditentukan oleh SKPD terkait. (*) D ise su aik an deng an s yar a t - s yar at m as in g -m as in g pener im a be lan ja subs id i..,.20xx (tempat), (tgl/bulan) (tahun) Tim Verifikasi SKPD : 1. Nama/Ketua :... NIP. 2. Nama/Sekretaris :... NIP. 3. Nama/Anggota :... NIP. 4. Nama/Anggota :... NIP.
CONTOH FORMAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM) lambang (Nama Perusahaan/Lembaga) SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM) Sehubungan dengan pengajuan proposal permintaan Belanja Subsidi yang kami ajukan, yang disetujui sebesar Rp,- Terbilang : Rupiah, akan kami/saya*) gunakan sesuai dengan proposal yang kami ajukan, dan dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa : 1. Bertanggungjawab Mutlak terhadap penggunaan Belanja Subsidi sebesar tersebut diatas; 2. Jumlah uang tersebut diatas tidak akan dipergunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang tidak sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku; 3. Bersedia memenuhi kewajiban berdasarkan Peraturan Bupati Natuna Nomor Tahun 20xx tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan Belanja Subsidi sesuai dengan Pasal 12 ayat (1), (2), (3), (4), (5) dan (6); 4. Laporan penggunaan dana merupakan bukti fisik yang menjadi tanggung jawab mutlak kami/saya*) selaku penerima belanja subsidi; 6. Bersedia dan koorporatif terhadap auditor/pemeriksa yang akan melakukan pemeriksaan atas keabsahan Laporan pelaksanaan kegiatan yang kami/saya*) sampaikan dengan menunjukan bukti fisik atas penggunaan dana belanja subsidi. Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk melengkapi persyaratan pencairan permintaan belanja subsidi, dan sewaktu-waktu bersedia dilakukan pemeriksaan oleh pihak yang berwenang atas belanja subsidi yang kami terima sebesar tersebut diatas sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku. <nama kota, tanggal, bulan, tahun> Yang Menerima *) disesuaikan dengan peruntukan Nama : <Nama Lengkap/cap> Jabatan : Alamat :