MAKNA SESUNGGUHNYA DI BALIK SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
KETUHANAN YANG MAHA ESA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

HUBUNGAN PANCASILA DAN AGAMA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

MAKALAH MAKNA KETUHANAN YANG MAHA ESA BAGI MASYARAKAT INDONESIA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

PANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR

MAKALAH PANCASILA PANCASILA DI ERA GLOBALISASI

MAKALAH KONSEP AGAMA DALAM PANCASILA

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

PANCASILA & KEBEBASAN BERAGAMA STMIK AMIKOM Yogyakarta

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA

MAKNA PANCASILA SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BERNEGARA

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

Runtuhnya Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pancasila. Dosen Pengampu DR. Abidarin Rosyidi, Mma.

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Makalah Pendidikan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, maka menimbulkan pandangan hidup yang berbeda pula. Pandangan

tercantum Meskipun yaitu : Indonesia Limaa berikut: Rakyat. Dia Pancasila yang dasar Sekarang S Setelah Rumusan

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

Kontroversi Agama dan Pancasila

PENGAMALAN PANCASILA DALAM MASYARAKAT

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

Nilai-Nilai Pancasila

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA MENGATASI KONFLIK IDEOLOGI-IDEOLOGI NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

PANCASILA DAN HAM. Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

18. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

ANALISA MODEL PEMBELAJARAN DAN PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DIKALANGAN MAHASISWA

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNANETRA

PANCASILA & ISLAM. Di susun oleh : Dyah Ayu Wredhiningsih / A D3 Manajemen Informatika. Nama Dosen : Kalis Purwanto, Drs., MM.

Tugas Akhir. STMIK AMIKOM Yogyakarta Taufik Rizky Afrizal. Kelompok I. S1 Sistem Informasi. Drs. Muhammad Idris P, MM

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

NINGGAR DIAN PRASTIKA KELOMPOK S1 TI. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

Pancasila dan Implementasinya

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Pancasila Terpandang Secara Yuridis

PANCASILA. Sebagai Ideologi Negara. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNAGRAHITA

HUBUNGAN GOTONG ROYONG DENGAN EKSISTENSI PANCASILA

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

SILA I KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEBUDAYAAN DAN GELORA YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

Habib Rizieq: "Indonesia bukan Negara Demokrasi"

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

PENDIDIKAN PANCASILA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA. Modul ke: 03TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DALAM KEHIDUPAN BERKELUARGA

Transkripsi:

MAKNA SESUNGGUHNYA DI BALIK SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA Nama : Annisa Yogiswarih NIM : 11.11.5423 Kelompok : E Program Studi : S1 Jurusan : Teknik Informatika Nama Dosen : DR. Abidarin Rosyidi, MMa STMIK AMIKOM YOGYAKARTA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012

MAKNA SESUNGGUHNYA DI BALIK SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA Nama : Annisa Yogiswarih NIM : 11.11.5423 Kelompok : E Program Studi : S1 Jurusan : Teknik Informatika Nama Dosen : DR. Abidarin Rosyidi, MMa STMIK AMIKOM YOGYAKARTA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012-1-

Makna Sesungguhnya di balik Sila Ketuhanan Yang Maha Esa 1. Latar Belakang Masalah Pancasila telah diletakkan dalam perspektif sekuler, namun lepas dari perspektif Islam. Padahal, sejak kelahirannya, Pancasila merupakan bagian dari Pembukaan UUD 1945, sangat kental dengan nuansa Islam worldview. Contoh dari tafsir sekuler Pancasila, misalnya, dilakukan oleh konsep Ali Moertopo, ketua kehormatan CSIS yang besar pengaruhnya dalam penataan kebijakan politik dan ideology di masa awal Orde Baru. Ali Moertopo pernah merumuskan Pancasila sebagai ideology Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tentang Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, misalnya, Ali Moertopo merumuskan, bahwa di antara makna sila pertama Pancasila adalah hak untuk pindah agama. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai konsep yang netral agama dan tidak condong pada satu agama. Tetapi, sebagian kalangan ada juga yang memahami, bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa juga menjamin orang untuk tidak beragama. Atribut Yang Maha Esa bagi sila Ketuhanan adalah sebagai pengganti dari tujuh kata atau delapan perkataan yang dicoret dalam Piagam Jakarta yaitu Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya., disamping juga melambangkan ajaran tauhid (monoteisme). -2-

Dengan demikian, tafsir Ketuhanan Yang Maha Esa yang tepat adalah bermakna Tauhid. Itu artinya, di Indonesia haram hukumnya disebarkan paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Tauhid. Tauhid maknanya, men-satukan Allah. Bahkan kata Allah juga muncul di alinia ketiga Pembukaan UUD 1945: Atas berkat rahmat Allah. Bukankah satu-satunya agama di Indonesia yang nama Tuhannya Allah hanyalah Islam? Bagi kaum Kristen, kata Allah bukanlah nama Tuhan, tetapi hanya sebutan untuk Tuhan di Indonesia. Karena itu, kaum Kristen di Barat tidak menyebut Tuhan mereka dengan nama Allah. -3-

2. Rumusan Masalah Bagaimana cara menyikapi pnyimpangan penafsiran Ketuhana pada Pancasila? 3. Pendekatan Historis Dasar pemikiran Bung Karno dalam mencetuskan istilah Pancasila sebagai Dasar Negara adalah mengadopsi istilah praktek-praktek moral orang Jawa kuno yang di dasarkan pada ajaran Buddhisme. Dalam ajaran Buddhisme terdapat praktek-praktek moral yang disebut dengan Panca Sila (bahasa Sanskerta / Pali) yang berarti lima (5) kemoralan yaitu : bertekad menghindari pembunuhan makhluk hidup, bertekad menghindari berkata dusta, bertekad menghindari perbuatan mencuri, bertekad menghindari perbuatan berzinah, dan bertekad untuk tidak minum minuman yang dapat menimbulkan ketagihan dan menghilangkan kesadaran. Sila pertama dari Pancasila Dasar Negara NKRI adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Kalimat pada sila pertama ini tidak lain menggunakan istilah dalam bahasa Sanskerta ataupun bahasa Pali. Banyak di antara kita yang salah paham mengartikan makna dari sila pertama ini. Baik dari sekolah dasar sampai sekolah menengah umum kita diajarkan bahwa arti dari Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Tuhan Yang Satu, atau Tuhan Yang jumlahnya satu. Jika kita membahasnya dalam sudut pandang bahasa Sanskerta ataupun Pali, Ketuhanan Yang Maha Esa bukanlah bermakna Tuhan Yang Satu. Lalu apa makna sebenarnya? Mari kita bahas satu persatu kata dari kalimat dari sila pertama ini. Ketuhanan berasal dari kata tuhan yang diberi imbuhan berupa awalan kedan akhiran an. Penggunaan awalan ke- dan akhiran an pada suatu kata dapat merubah makna dari kata itu dan membentuk makna baru. -4-

Penambahan awalan ke dan akhiran an dapat memberiperubahan makna menjadi antara lain : mengalami hal., sifat sifat. Contoh kalimat : ia sedang kepanasan. Kata panas diberi imbuhan ke- dan an maka menjadi kata kepanasan yang bermakna mengalami hal yang panas. Begitu juga dengan kata ketuhanan yang berasal dari kata tuhan yang diberi imbuhan ke- dan an yang bermakna sifat-sifat tuhan. Dengan kata lain Ketuhanan berarti sifat-sifat tuhan atau sifat-sifat yang berhubungan dengan tuhan. Kata maha berasal dari bahasa Sanskerta / Pali yang bisa berarti mulia atau besar (bukan dalam pengertian bentuk). Kata maha bukan berarti sangat. Jadi adalah salah jika penggunaan kata maha dipersandingkan dengan kata seperti besar menjadi maha besar yang berarti sangat besar. Kata esa juga berasal dari bahasa Sanskerta / Pali. Kata esa bukan berarti satu atau tunggal dalam jumlah. Kata esa berasal dari kata etad yang lebih mengacu pada pengertian keberadaan yang mutlak atau mengacu pada kata ini (this Inggris). Sedangkan kata satu dalam pengertian jumlah dalam bahasa Sanksertamaupun bahasa Pali adalah kata eka. Jika yang dimaksud dalam sila pertama adalah jumlah Tuhan yang satu, maka kata yang seharusnya digunakan adalah eka, bukan kata esa. Dari penjelasan yang telah disampaikan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa arti dari Ketuhanan Yang Maha Esa bukanlah berarti Tuhan Yang Hanya Satu, bukan mengacu pada suatu individual yang kita sebut Tuhan yang jumlahnya satu. Tetapi sesungguhnya, Ketuhanan Yang Maha Esa berarti Sifat-sifat Luhur / Mulia Tuhan yang mutlak harus ada. Jadi yang ditekankan pada sila pertama dari Pancasila ini adalah sifat-sifat luhur / mulia, bukan Tuhannya. Dan apakah sifat-sifat luhur / mulia (sifat-sifat Tuhan) itu? -5-

Sifat-sifat luhur / mulia itu antara lain : cinta kasih, kasih sayang, jujur, rela berkorban, rendah hati, memaafkan, dan sebagainya. Setelah kita mengetahui hal ini kita dapat melihat bahwa sila pertama dari Pancasila NKRI ternyata begitu dalam dan bermakna luas, tidak membahas apakah Tuhan itu satu atau banyak seperti anggapan kita selama ini, tetapi sesungguhnya sila pertama ini membahas sifat-sifat luhur / mulia yang harus dimiliki oleh segenap bangsa Indonesia. Sila pertama dari Pancasila NKRI ini tidak bersifat arogan dan penuh paksaan bahwa rakyat Indonesia harus beragama yang percaya pada satu Tuhan saja, tetapi membuka diri bagi agama lain yang dianggap percaya pada banyak Tuhan, atau pun sistem kepercayaan lainya, karena yang ditekankan dalam sila pertama Pancasila NKRI ini adalah sifat-sifat luhur / mulia. Dan diharapkan Negara di masa yang akan datang dapat membuka diri bagi keberadaan agama yang juga mengajarkan nilai-nilai luhur dan mulia apa pun jenis kepercayaannya. Hal-hal yang bersifat esensial begini saja Indonesia masih salah kaprah, gimana mau sejahtera, tak mengherankan betapa akutnya penyakit moral dan psikis Indonesia kita tercinta ini akhir-akhir ini. Dikit-dikit bawa nama agama, dikit-dikit main dalil, hanya dipakai legalitas semu, pencitraan semata. -6-

4. Pembahasan Cara menyikapi penyimpangan penafsiran Ketuhanan pada Pancasila adalah dengan menyadari jika keadaan beragama di Indonesia adalah sangat pluralisme yaitu terdiri dari berbagai macam suku, adat, budaya dan tentunya agama. Yaitu dengan: Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing -7-

5. Simpulan Saling menghormati kebebasan beragama adalah yang utama, karena kebebasan beragama merupakan Hak Asasi Manusia bagi setiap individu di negara manapun. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain sangat penting, karena dalam Al Quran pun Allah telah berfirman Agamamu Agamamu dan Agamaku adalah Agamaku. Sungguh sangat disesalkan terjadinya penyimpangan penafsiran Pancasila yang pernah dilakukan dengan proyek indoktrinisasi melalui Program P-4. Pancasila bukan hanya dijadikan sebagai dasar negara. Tetapi, lebih dari itu, Pancasila dijadikan landasan moral yang dijadikan sebagai wilayah agama. Penempatan Pancasila semacam ini sudah berlebihan. Saran Pancasila merupakan ideologi yang sangat tepat digunakan di Indonesia. Walaupun pada kenyataannta NOL besar. Seharusnya setiap warga negara bisa memahami dan mengamalkan apa yang tertera dalam butir-butir pancasila. Memang sulit untuk menjalankannya, karena Indonesia meupakan negara yang memiliki keanekaragaman..pasti banyak perbedaan yang muncul yang mengakibatkan adanya tindakan-tindakan yang dapat mengancam persatuan dan keutuhan bangsa. Belum lagi adanya bahaya yang berasal dari luar negeri akibat adanya globlalisasi. Dan menurut saya bukan sistemnya yang diperbaharui. Tapi cara berpikir dan moral dari yang menjalankan sistem tersebut. Mudah-mudahan saja setiap orang memiliki kesadaran untuk membangun Indonesia yang makmur, aman, dan sejahtera Amien Abadilah Pancasilaku -8-

6. Referensi Sumber dari internet: http://forum.wgaul.com/archive/thread/t-22759-makna-sesungguhnya- Di-Balik-Sila-Ketuhanan-Yang-Maha-Esa.html -9-