MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA - 1097 -

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS STANDAR PELAYANAN PENANGANAN PERSURATAN DI LINGKUNGAN ISTANA CIPANAS

E. Standar Pelayanan di Lingkungan Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan

Standar Pelayanan Analisis Dan Penyusunan Pendapat Hukum Atas Permasalahan Hukum Berkaitan Dengan Pengaduan Masyarakat

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA B. Standar Pelayanan di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Biro Peraturan Perundang-Undangan Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat

Standar Pelayanan Penyediaan Jamuan Rapat Bagi Seluruh Unit Kerja di Lingkungan Sekretariat Negara

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

a. Standar Pelayanan Permintaan Alat Tulis Kantor di Lingkungan Satuan Kerja Sekretariat Negara

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA c. Standar Pelayanan Pemantauan Kegiatan Lembaga Negara dan Lembaga Non Struktural

Standar Pelayanan Perizinan Penggunaan Gedung Serbaguna, Ruang Rapat, dan Wisma Sekretariat Negara

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Standar Pelayanan Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Laporan Triwulanan)

B. Biro Peraturan Perundang-Undangan Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Standar Pelayanan Analisis dan Penyelesaian Rancangan Peraturan Pemerintah di Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA Biro Organisasi, Tata Laksana, dan Akuntabilitas Kinerja

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Standar Pelayanan Penyusunan Standar Biaya Khusus di Lingkungan Bagian Anggaran 007 (Sekretariat Negara)

Standar Pelayanan Pengamatan Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah di Bidang Produksi

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Biro Perdagangan dan Kerjasama Internasional

Standar Pelayanan Penyusunan Sistem dan Prosedur Kerja di Lingkungan Sekretariat Negara

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Standar Pelayanan Peminjaman Arsip di Lingkungan Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN PEMINJAMAN ARSIP DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT NEGARA

Standar Pelayanan Penyusunan Permohonan Anggaran Biaya Tambahan (ABT)

Standar Pelayanan Analisis dan Penyelesaian Rancangan Peraturan Pemerintah di Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Standar Pelayanan Penyusunan Standar Harga Satuan Barang/Jasa di Lingkungan Bagian Anggaran 007 (Sekretariat Negara)

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

- 1 - I. Standar Pelayanan di Lingkungan Rumah Tangga Kepresidenan

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT PRESIDEN

Standar Pelayanan Pemantauan Kegiatan Organisasi Kemasyarakatan STANDAR PELAYANAN PEMANTAUAN KEGIATAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN

Biro Pendidikan, Kebudayaan, dan Olah Raga

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR PELAYANAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN ISTANA KEPRESIDENAN YOGYAKARTA NOMOR 22/SP/SETPRES/D-1/I-YOG/10/2012

b. Standar Pelayanan Penyiapan dan Perawatan Kendaraan Dinas di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN STANDAR PELAYANAN PENGELOLAAN ARSIP DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

STANDAR PELAYANAN PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS PADA SATUAN KERJA ISTANA TAMPAKSIRING BALI NOMOR 15/SP/RTK/D-1/I-TS/08/2009

STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI PENGANGKATAN DALAM DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA TAMPAKSIRING

- 1 - SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA TAMPAKSIRING

c. Standar Pelayanan Penyiapan Acara Kunjungan Kerja Wakil Presiden dan/atau Istri/Suami Wakil Presiden ke Luar Negeri

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Biro Pertahanan Negara, Keamanan, dan Ketertiban

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA g. Standar Pelayanan Perawatan Bahan Pustaka STANDAR PELAYANAN PERAWATAN BAHAN PUSTAKA

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PENUGASAN TENAGA ASING DALAM KERANGKA KERJA SAMA TEKNIK LUAR NEGERI

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA STANDAR PELAYANAN PEMANTAUAN DAN ANALISIS BERITA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT PRESIDEN

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS

STANDAR PELAYANAN PEMBAYARAN HONORARIUM PADA SATUAN KERJA ISTANA TAMPAKSIRING BALI NOMOR 01/SP/RTK/D-1/I-TS/08/2009 BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Standar Pelayanan Penyusunan Konsep Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Sekretariat Negara Bagian Anggaran

Standar Pelayanan Pembayaran Honorarium dan Tunjangan Kerja pada Satuan Kerja Komisi Ombudsman Nasional

- 1 - SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS

Standar Pelayanan Pengusulan dan Evaluasi Organisasi di lingkungan Sekretariat Negara

Standar Pelayanan Pengkoordinasian Penyusunan Acara dan Pelaksanaan Keprotokolan Menteri Sekretaris Negara

b. Standar Pelayanan Pemantauan dan Analisis Berita di Lingkungan Rumah Tangga Kepresidenan

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA BOGOR

Standar Pelayanan Pembayaran Tagihan Pihak Ketiga pada Bagian Anggaran dan Bagian Anggaran

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB II FORMAT SOP. Susunan SOP terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut.

Standar Pelayanan Koordinasi Penyusunan Dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Bagian Anggaran 007 (Sekretariat Negara)

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA TAMPAKSIRING

Standar Pelayanan Penyimpanan Arsip Inaktif di Lingkungan Sekretariat Negara

Standar Pelayanan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Sekretariat Negara

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.03/2014 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.03/2014 TENTANG

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

STANDAR PELAYANAN PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/SP/SETNEG/KOP/12/2009

Standar Pelayanan Pembangunan/Pengembangan Aplikasi Otomasi Perkantoran Skala Kecil di Lingkungan Sekretariat Negara

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara

STANDAR PELAYANAN PENYIAPAN PENGGUNAAN DAN PERAWATAN KENDARAAN DI LINGKUNGAN ISTANA YOGYAKARTA. NOMOR 07/SP/RTK/D-1/I-Yog/10/2009

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Standar Pelayanan Pembayaran Honorarium pada Satuan Kerja Sekretariat Negara

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN NOMOR SE-39/PJ/2014 TENTANG

Standar Pelayanan Pembayaran Uang Persediaan oleh Pemegang Uang Muka di Lingkungan Satuan Kerja Sekretariat Negara

a. Standar Pelayanan Peliputan Kegiatan Presiden dan/atau Istri/Suami Presiden, Tamu Negara, serta Kegiatan Penting Lainnya

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 161/PMK.03/2014 TENTANG

STANDAR PELAYANAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AUDITED UNIT AKUNTANSI PENGGUNA ANGGARAN (UAPA) SEKRETARIAT NEGARA BAGIAN ANGGARAN 007 DAN 069

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS

Standar Pelayanan Penyusunan dan Pengkoordinasian Rencana Kerja (Renja) Bagian Anggaran 007 (Sekretariat Negara)

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

STANDAR PELAYANAN PENYELENGGARAAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN DI LINGKUNGAN ISTANA TAMPAKSIRING BALI NOMOR 05/SP/RTK/D-1/I-TS/08/2009

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT PRESIDEN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

PENATAUSAHAAN SURAT KETERANGAN BEBAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAI{ PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA BOGOR

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA TAMPAKSIRING

Transkripsi:

- 1097 - c. Standar Pelayanan Penanganan Administrasi Pemberian Fasilitas Kerja Sama Teknik Bidang Perpajakan kepada Mitra Kerja Sama Asing STANDAR PELAYANAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERIAN FASILITAS KERJA SAMA TEKNIK BIDANG PERPAJAKAN KEPADA MITRA KERJA SAMA ASING BAGIAN KESATU PENDAHULUAN A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undanga Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah 2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 25/KMK.01/1998 tentang Pemberian Restitusi/Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai dan/atau Pajak Penjualan Atas Barang Mewah kepada Perwakilan Negara Asing/Badan Internasional serta Pejabat/Tenaga Ahlinya 3. Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 8 Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Standar Pelayanan Sekretariat Negara Republik Indonesia 4. Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 15 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penanganan Administrasi Penugasan Tenaga Asing Dalam Kerangka Kerja Sama Teknik Luar Negeri 5. Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 16 Tahun 2008 tentang Pelimpahan Kewenangan Penandatanganan Surat Persetujuan Pemerintah atas Penugasan Tenaga Asing dalam Kerangka Kerja Sama Teknik Luar Negeri 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.03/2008 tentang Organisasiorganisasi Internasional dan Pejabat Perwakilan Organisasi Internasional yang tidak termasuk sebagai Subjek Pajak Penghasilan, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/PMK.03/2010 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Keuangan Nomor

- 1098 - Nomor 215/PMK.03/2008 tentang Organisasi-organisasi Internasional dan Pejabat Perwakilan Organisasi Internasional yang tidak termasuk sebagai Subjek Pajak Penghasilan 7. Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 2 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Negara 8. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Departemen Keuangan Nomor S-2678/PJ.55/1993 tentang Tata Cara Pemberian Restitusi/Pembebasan Pajak PertambahanNilai dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah kepada Perwakilan Negara Asing/Badan Internasional serta Pejabat/ Tenaga Ahlinya B. Latar Belakang Dalam rangka mendukung kelancaran kerja sama teknik luar negeri yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kementerian Sekretariat Negara, diperlukan penanganan administrasi pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan kepada mitra kerja sama asing. Agar penanganan administrasi pemberian fasilitas perpajakan tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar, efektif, dan efisien, maka diperlukan standar pelayanan. C. Maksud dan Tujuan Maksud penetapan Standar Pelayanan Penanganan Administrasi Pemberian Fasilitas Kerja Sama Teknik Bidang Perpajakan kepada Mitra Kerja Sama Asing adalah untuk memberikan acuan bagi pelaksana pelayanan dan sebagai informasi bagi pengguna pelayanan mengenai penanganan administrasi pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan. Tujuannya adalah untuk memperkuat sistem dan meningkatkan kinerja Biro KTLN dalam menangani administrasi pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan kepada mitra kerja sama asing, sehingga kelancaran pelaksanan program kerja sama teknik dapat diwujudkan. D. Ruang Lingkup 1. Unit pelayanan yang melaksanakan penanganan administrasi pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan kepada mitra kerja sama asing adalah Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri (KTLN). 2. Pelaksana

- 1099-2. Pelaksana pelayanan adalah Kepala Bagian Perjalanan dan Dukungan Kerja sama Teknik (PDKT), Kepala Subbagian Fasilitas Kerja sama Teknik (FKT), Analis KTLN bidang perpajakan, Kepala Subbagian Pengolah Data dan Dukunga Administrasi (PDDA) beserta staf. 3. Penanggung jawab pelayanan adalah Kepala Biro KTLN. 4. Sasaran yang hendak dicapai adalah terwujudnya acuan baku dalam penanganan administrasi pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan kepada mitra kerja sama asing, sehingga penanganannya dapat dilaksanakan dengan lancar, efektif, dan efisien. 5. Pengguna pelayanan adalah mitra kerja sama asing beserta tenaga asingnya, Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing, Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, dan instansi pelaksana. 6. Keluaran (output) pelayanan adalah surat rekomendasi pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan terkait pembebasan/restitusi PPN dan PPnBM barang dan jasa, dari Biro KTLN kepada Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing, Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan (KPP BADORA). 7. Kemanfaatan (outcome) pelayanan adalah terwujudnya kelancaran pelaksanan program kerja sama teknik. 8. Definisi peristilahan a. Kerja sama teknik luar negeri adalah bantuan-bantuan yang berupa hibah/sumbangan dari luar negeri dalam kerangka kerja sama di bidang teknik, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan ekonomi, tidak termasuk di dalamnya kredit-kredit dan penanaman modal asing. b. Pemohon adalah mitra kerja sama asing. c. Mitra kerja sama asing adalah perwakilan negara lain, perwakilan organisasi internasional di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa, organisasi multilateral, organisasi regional, dan organisasi/lembaga asing lainnya, yang memberikan bantuan teknik kepada pemerintah Indonesia. d. Instansi pelaksana adalah kementerian/lembaga yang melaksanakan program/kegiatan berdasarkan perjanjian kerja sama teknik yang telah disetujui oleh Pemerintah Indonesia. e. Tenaga asing adalah orang yang bukan warga negara Indonesia dan ditugaskan oleh mitra kerja sama asing, yang meliputi pejabat atau staf asing, tenaga ahli, konsultan, tenaga sukarela, pengajar/akademisi, misi dan tenaga magang. f. Fasilitas

- 1100 - f. Fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan adalah fasilitas Restitusi/Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) atas pengadaan barang/jasa kepada mitra kerja sama asing baik untuk keperluan kantor, tenaga asingnya maupun proyek kerja sama teknik luar negerinya. g. Proyek kerja sama teknik luar negeri adalah kegiatan-kegiatan dalam rangka kerja sama teknik yang pengaturannya dituangkan dalam dokumen perjanjian kerja sama teknik antara lain seperti Memorandum of Understanding, Arrangement, Record of Discussion, dan Minute of Meeting. 9. Standar kompetensi pelaksana: a. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan dan ketentuan mengenai pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan b. Memiliki kemampuan analisis c. Mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris secara lisan dan tulisan d. Mampu mengoperasikan komputer program Microsoft Office BAGIAN

- 1101 - BAGIAN KEDUA KERANGKA PROSEDUR DAN STANDAR PELAYANAN A. Kerangka Prosedur Penerimaan surat di loket (5 menit) Pengagendaan surat (5 menit) Penelitian berkas surat (20 menit) Analisis permohonan fasilitas perpajakan (1 hari) Penyiapan konsep memorandum (30 menit) Pemeriksaan dan penandatanganan memorandum (15 menit) Koordinasi dengan Bagian KST proyek terkait Penyiapan konsep surat rekomendasi (1 jam) Pemeriksaan konsep surat rekomendasi (10 menit) Persetujuan (10 menit) Tidak Penyiapan konsep surat jawaban (30 menit) Ya Penandatanganan surat jawaban (10 menit) Pengagendaan dan penyampaian surat keluar (3 jam) Input data dan pengarsipan (30 menit) B. Prosedur

B. Prosedur Pelayanan MENTERI SEKRETARIS NEGARA - 1102-1. Penerimaan surat permohonan di loket (5 menit) a. Staf Subbagian PDDA menerima surat permohonan dari pemohon yang disampaikan melalui loket. b. Staf Subbagian PDDA melampirkan lembar disposisi dan lembar pengantar surat. 2. Staf Subbagian PDDA mengisi lembar pengantar surat serta mengagendakan dalam buku agenda, meliputi informasi tentang tanggal surat diterima, asal surat, tujuan surat, nomor surat, tanggal surat, dan kode berdasarkan substansi (5 menit). 3. Penelitian berkas surat a. Kepala Subbagian PDDA mempelajari dan meneliti berkas surat masuk dan menuliskan isi ringkas surat dan menyampaikan kepada Kepala Bagian PDKT (5 menit). b. Kepala Bagian PDKT mempelajari dan meneliti berkas permohonan fasilitas perpajakan dan memberi arahan kepada Kepala Subbagian FKT (10 menit). c. Kepala Subbagian FKT mempelajari dan meneliti berkas permohonan fasilitas perpajakan dan selanjutnya menugaskan Analis KTLN bidang perpajakan untuk menindaklanjuti disposisi Kepala Bagian PDKT (5 menit). 4. Analis KTLN bidang perpajakan mempelajari disposisi Kepala Subbagian FKT, meneliti berkas permohonan fasilitas perpajakan berikut kelengkapan dokumennya (1 hari), yang meliputi: - faktur pajak; - Invoice; - Dokumen kontrak antara mitra kerja sama asing dengan perusahaan penyedia barang/jasa; - Untuk barang/jasa keperluan tenaga asing, dilengkapi dengan Surat Persetujuan Pemerintah atas penugasan yang bersangkutan yang masih berlaku; - Untuk barang/jasa keperluan proyek kerja sama teknik, dilengkapi surat rekomendasi dari Instansi Pelaksana. Dalam hal permohonan fasilitas perpajakan adalah untuk keperluan proyek kerja sama teknik (KST), maka: a. Kepala Subbagian FKT beserta Analis KTLN bidang perpajakan menyiapkan konsep memorandum intern permintaan tanggapan (30 menit); b. Kepala

- 1103 - b. Kepala Bagian PDKT memeriksa dan menandatangani memorandum untuk disampaikan kepada Kepala Bagian KST proyek terkait (15 menit); c. Kepala Bagian PDKT melakukan koordinasi dengan Bagian KST proyek terkait guna meminta tanggapan tentang fasilitas perpajakan untuk proyek terkait, dan setelah menerima tanggapan memberikan arahan kepada Kepala Subbagian FKT, yang selanjutnya meneruskan kepada Analis KTLN bidang perpajakan untuk menindaklanjuti hasil koordinasi. 5. Penyiapan konsep surat rekomendasi pemberian fasilitas perpajakan (1 jam) a. Analis KTLN bidang perpajakan menyiapkan konsep surat rekomendasi pemberian fasilitas perpajakan yang ditujukan kepada KPP BADORA. b. Kepala Subbagian FKT memeriksa konsep surat rekomendasi. 6. Kepala Bagian PDKT memeriksa konsep surat rekomendasi (10 menit). 7. Kepala Biro KTLN memeriksa dan menandatangani surat rekomendasi atas nama Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (10 menit). Dalam hal Kepala Biro KTLN tidak memberikan persetujuan, maka akan disiapkan konsep surat jawaban kepada pemohon, dengan kegiatan: a. Analis KTLN bidang perpajakanmenyusun konsep surat jawaban untuk diperiksa oleh Kepala Subbagian FKT dan Kepala Bagian PDKT (30 menit). b. Kepala Biro KTLN memeriksa dan menandatangani surat jawaban (10 menit). 8. Staf Subbagian PDDA mengagendakan dan menyampaikan surat rekomendasi kepada KPP BADORA atau surat jawaban kepada pemohon (3 jam), dengan rincian kegiatan sebagai berikut: a. memberikan nomor dan mengagenda surat; b. menggandakan surat dan membubuhkan cap; c. menyiapkan amplop, memberikan nomor pada amplop sesuai dengan nomor surat, menuliskan alamat tujuan, dan membubuhkan cap amplop; d. menyampaikan surat rekomendasi untuk pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan ke KPP BADORA atau menyampaikan surat jawaban kepada pemohon. 9. Analis KTLN bidang perpajakan meng-input data dan mengarsipkan dokumen persetujuan pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan atau surat jawaban (30 menit). C. Persyaratan

- 1104 - C. Persyaratan 1. Persyaratan administratif/teknis yang harus dipenuhi oleh pelaksana pelayanan: a. Adanya surat permohonan beserta berkas kelengkapan pembebasan/ restitusi PPN dan/atau PPnBM dari mitra kerja sama asing b. Memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang masing-masing 2. Persyaratan administratif/teknis bagi pengguna pelayanan: a. Pengguna pelayanan berkepentingan langsung dengan surat rekomendasi pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Sekretariat Negara. b. Pemohon mengajukan surat permohonan fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan kepada Biro KTLN secara langsung di loket penerimaan surat paling lambat tanggal 15 Desember untuk transaksi selama tahun berjalan, dan paling lambat tanggal 15 Januari tahun berikutnya untuk transaksi antara tanggal 15 30 Desember. c. Fasilitas perpajakan hanya dapat diberikan kepada mitra kerja sama asing yang telah terdaftar dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.03/2008 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan PMK No. 142/PMK.03/2010. d. Fasilitas perpajakan yang diberikan kepada tenaga asing hanya untuk tenaga asing mitra kerja sama asing yang penugasannya di Indonesia telah mendapatkan surat persetujuan penugasan yang dikeluarkan oleh Kementerian Sekretariat Negara. D. Sarana dan Prasarana Pelayanan Alat tulis kantor, komputer/notebook, printer, internet, mesin fotokopi, telepon, faksimile, tempat penyimpanan berkas, kendaraan roda dua, dan kendaraan roda empat E. Biaya Pelayanan Tidak ada F. Tempat Pelayanan Pelayanan penanganan administrasi pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan kepada mitra kerja sama asing diselenggarakan di Biro KTLN. G. Peringatan

- 1105 - G. Peringatan 1. Kesalahan dalam meneliti dan mengolah dokumen terkait dengan persetujuan pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan dapat menimbulkan kerugian negara dari sisi keuangan. 2. Kesalahan dalam meneliti dan mengolah dokumen terkait dengan fasilitas yang diberikan kepada TETO (Taipei Economic and Trade Office) dapat menimbulkan kerugian negara dari sisi politik terkait dengan kebijakan luar negeri One China Policy. H. Jadwal Pelayanan Pelayanan penanganan administrasi pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan kepada mitra kerja sama asing diselenggarakan selama hari dan jam kerja kedinasan, dan apabila diperlukan dapat dilaksanakan di luar hari dan jam kerja. I. Penanganan/Tindak Lanjut Pengaduan/Keluhan/Masukan 1. Pengaduan/keluhan/masukan dari pengguna pelayanan yang berkaitan dengan pelayanan penanganan administrasi pemberian fasilitas kerja sama teknik bidang perpajakan kepada mitra kerja sama asing disampaikan kepada Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri. 2. Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri dapat mendelegasikan wewenang kepada Kepala Bagian PDKT untuk menindaklanjuti pengaduan/keluhan/masukan. 3. Kepala Bagian PDKT beserta staf menindaklanjuti pengaduan/keluhan/ masukan. d. Standar