PRINSIP PRINSIP KURIKULUM

dokumen-dokumen yang mirip
PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Landasan dan Prinsip PengembanganKurikulum

LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum

Landasan, Prinsip, dan Evaluasi Kurikulum

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RANGKUMAN MATERI PEDAGOGIK UKG

PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman*

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu mata pelajaran sains yang diberikan pada jenjang pendidikan

EDISI : 4 PENGEMBANGAN SILABUS. Modul : Pengembangan Silabus Soal-soal Pengembangan Silabus

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP

TINJAUAN PUSTAKA. sendiri. Belajar dapat diukur dengan melihat perubahan prilaku atau pola pikir

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

antara ketiganya. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek, kecuali

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

2015 PENGEMBANGAN PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI GURU D ALAM MENYUSUN PROGRAM PEMBELAJARAN IND IVIDUAL DI SLB AD ITYA GRAHITA KOTA BAND UNG

Komponen dan Prinsip Pengembangan Kurikulum

Manajemen Kurikulum Drs. Toto Ruhimat, M.Pd. Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. upaya membangun interaksi bermakna antara guru dengan peserta didik lewat

KARAKTERISTIK MODUL PEMBELAJARAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik kelas rendah di Sekolah Dasar merupakan rentang usia yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deana Zefania, 2013

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembenahan di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Hal ini juga dilakukan

I. PENDAHULUAN. salah satu tujuan pembangunan di bidang pendidikan. antara lain: guru, siswa, sarana prasarana, strategi pembelajaran dan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN

KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran Ilmu

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. merespon perubahan perubahan yang terkait secara cepat, tepat

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

KUIS PERSIAPAN MENGHADAPI UPM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dan pembelajaran adalah dua konsep yang berbeda, namun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama melaksanakan

PERENCANAAN PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL DALAM MODUL DISERTAI MULTIMEDIA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pengembangan Silabus dan R P P. oleh : Susiwi S

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara mencari

RENCANA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu anak mempunyai hak

CONTOH SOAL PEDAGOGIK Proses Penilaian (Assesmen) Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban yang tersedia..

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan

WAWASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Langsung dalam menanamkan disiplin. santri di Pondok Pesantren Ma dinul ulum Campurdarat dan

Internal (program) Eksternal (luar program) Luas (Program Pendidikan) Terbatas (Program belajar-mengajar)

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar adalah kreativitas dalam menata serta. menghubungkan pengalaman dan pengetahuan sehingga membentuk satu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan atau Kurikulum Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir ini sekaligus bab penutup peneliti akan mengemukakan tiga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masa masa berikutnya. Sedangkan pendidikan pada usia dini akan bermanfaat

PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS INQUIRY DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS MAHASISWA

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

BAB V. Simpulan yang peneliti paparkan mengacu kepada pertanyaan penelitian yang. telah dirumuskan pada bab I. Penjabaran oprasionalnya adalah:

PENGEMBANGAN SILABUS

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan

Transkripsi:

PRINSIP PRINSIP KURIKULUM KELOMPOK 4 ARYANTI (0806906) NENI TRIANA (0505058) ROFVINI S. (0800680) ROSSE S. H. (0806913)

PENGERTIAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM MACAM-MACAM SUMBER PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TIPE-TIPE PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM MACAM-MACAM PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM PADA INKLUSI

PENGERTIAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM GRAMATIKAL prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian prinsip menunjuk pada suatu hal yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan, serta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang serupa prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada suatu pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum proses pengembangan kurikulum akan berjalan secara efektif dan efisien, dan para pengembang kurikulum juga akan bisa bekerja secara mantap, terarah dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan

MACAM-MACAM SUMBER PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM DATA EMPIRIS pengalaman yang terdokumentasi dan terbukti efektif DATA EKSPERIMEN temuantemuan hasil penelitian CERITA/LEGENDA YANG HIDUP DI MASYARAKAT adat kebiasaan yang hidup di masyarakat juga terbukti efektif untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan yang kompleks AKAL SEHAT data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat digunakan setelah melalui proses pertimbangan dan penilaian akal sehat terlebih dahulu

TIPE-TIPE PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM tingkat ketepatan dan ketetapan prinsip yang digunakan WHOLE TRUTH PARTIAL TRUTH HYPOTHESIS anggapan kebenaran utuh atau menyeluruh FAKTA konsep dan prinsip yang diperoleh serta telah diuji dalam penelitian yang ketat dan berulang sehingga bisa dibuat generalisasi dan bisa diberlakukan di tempat yang berbeda anggapan kebenaran parsial suatu fakta, konsep dan prinsip yang sudah terbukti efektif dalam banyak kasus tetapi sifatnya masih belum bisa digeneralisasikan anggapan kebenaran yang masih memerlukan pembuktian prinsip ini muncul dari hasil deliberasi, judgement dan pemikiran akal sehat.

MACAM-MACAM PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM PRINSIP UMUM PRINSIP KHUSUS biasanya digunakan hampir dalam setiap pengembangan kurikulum dimanapun prinsip umum ini merujuk pada prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum sebagai totalitas dari gabungan komponen-komponen yang membangunnya prinsip yang hanya berlaku di tempat tertentu dan situasi tertentu Prinsip ini juga merujuk pada prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan komponen-komponen kurikulum secara tersendiri

PRINSIP UMUM PRINSIP RELEVANSI PRINSIP FLEKSIBILITAS PRINSIP KONTINUITAS RELEVANSI EKSTERNAL RELEVANSI INTERNAL SUKMADINATA PRINSIP PRAKTIS ATAU EFISIENSI PRINSIP EFEKTIVITAS

PRINSIP RELEVANSI PRINSIP KESESUAIAN RELEVANSI EKSTERNAL kurikulum harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, baik kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang ada pada masa kini maupun kebutuhan yang diprediksi pada masa yang akan datang para pengembang kurikulum memiliki pengetahuan dan wawasan tentang kehidupan masyarakat pada masa kini dan masa datang RELEVANSI INTERNAL kesesuaian antar komponen kurikulum itu sendiri yaitu adanya koherensi dan konsistensi antar komponennya para pengembang kurikulum harus memahami betul tentang jenis dan hakikat dari tujuan kurikulum, isi kurikulum, metode pembelajaran, dan sistem evaluasi

SISWA pengembang kurikulum atau sekolah harus mampu menyediakan berbagai program pilihan bagi siswa sesuai dengan minat, bakat, kemampuan dan kebutuhannya suatu kurikulum harus lentur (tidak kaku), terutama dalam hal pelaksanaannya GURU guru perlu diberikan kebebasan dalam menjabarkan tujuan-tujuan, memilih materi pelajaran yang sesuai, memilih strategi dan metode yang dikembangkan dalam suatu kegiatan pembelajaran, dan membuat kriteria yang objektif dan rasional dalam melakukan dan memberikan penilaian kepada siswa Fleksibitas sebagai salah satu prinsip pengembangan kurikulum dimaksudkan adanya ruang gerak yang memberikan sedikit kelonggaran dalam melakukan atau mengambil suatu keputusan tentang suatu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana kurikulum di lapangan

kurikulum dikembangkan secara berkesinambungan, yang meliputi sinambung antarkelas maupun sinambung antarjenjang pendidikan dapat dilakukan dengan cara menyusun scope (ruang lingkup) dan sequence (urutan atau sistematika) setiap mata pelajaran pada jenis dan jenjang program pendidikan dapat dan mudah diterapkan di lapangan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu Efisien (murah) yaitu merujuk pada pengertian bahwa kurikulum harus dikembangkan secara efisien, tidak boros dan sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki. Prinsip ini menunjukkan pada suatu pengertian bahwa kurikulum selalu berorientasi pada tujuan tertentu yang ingin dicapai

PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN ISI PENDIDIKAN PRINSIP KHUSUS PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN PROSES PEMBELAJARAN PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN EVALUASI

PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek (khusus) SUMBER 1. Ketentuan dan kebijakan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam dokumen-dokumen lembaga negara mengenai tujuan dan strategi pembangunan termasuk didalamnya pendidikan 2. Survei mengenai persepsi orang tua dan masyarakat lainnya tentang kebutuhan mereka yang diperoleh melalui angket atau wawancara dengan mereka 3. Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, dihimpun melalui angket, wawancara, observasi, dan dari berbagai media massa 4. Survei tentang manpower (sumber daya manusia/tenaga kerja) 5. Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama 6. Penelitian

PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN ISI PENDIDIKAN 1. Perlu penjabaran tujuan pendidikan, kurikulum dan pembelajaran ke dalam perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. Makin umum suatu perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar 2. Isi bahan pelajaran harus meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan 3. Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis. Ketiga ranah belajar, yaitu kognitif, sekap dan keterampilan, diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar. Untuk hal tersebut diperlukan buku pedoman guru yang memberikan penjelasan tentang organisasi bahan dan alat pembelajaran secara lebih mendetail

PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN PROSES PEMBELAJARAN 1. Apakah strategi/metode/teknik yang akan digunakan dalam proses pembelajaran cocok untuk mengajarkan bahan pelajaran? 2. Apakah strategi/metode/teknik tersebut menunjukkan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa? 3. Apakah strategi/metode/teknik tersebut dapat memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat? 4. Apakah strategi/metode/teknik tersebut dapat menunjukkan berbagai kegiatan siswa untuk mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor? 5. Apakah strategi/metode/teknik tersebut berorientasi kepada siswa, atau berorientasi kepada guru, atau keduanya? 6. Apakah strategi/metode/teknik tersebut dapat mendorong berkembangnya kemampuan baru? 7. Apakah strategi/metode/teknik tersebut dapat menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan sumber belajar yang ada di rumah dan masyarakat? 8. Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang menekankan learning by doing di samping learning by seeing and knowing.

PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN 1. Media atau alat bantu apa yang diperlukan dalam proses pembelajaran? Apakah semuanya sudah tersedia? Bila alat tersebut tidak ada, apakah ada penggantinya? 2. Kalau ada yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan bagaimana membuatnya, siapa yang membuat, pembiayaannya, serta waktu pembuatannya? 3. Bagaimana pengorganisasian media dan alat bantu pembelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket belajar atau ada bentuk lain? 4. Bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran? 5. Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multimedia.

PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN EVALUASI PERENCANAAN EVALUASI PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN HASIL EVALUASI LAPORAN DAN PEMANFAATAN HASIL EVALUASI Bagaimanakah karakteristik kelas, usia, tingkat kemampuan kelompok yang akan dinilai? Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan evaluasi? Teknik evaluasi apa yang akan digunakan? Tes, nontes atau keduanya? Jika teknik tes, berapa banyak butir soal yang perlu disusun? Apakah tes tersebut diadministrasikan oleh guru atau murid? Rumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Uraikan ke dalam bentuk tingkah laku murid yang dapat diamati dan diukur. Hubungkan dengan bahan pelajaran. Tuliskan butir-butir soal atau tugas. Norma penilaian apa yang akan digunakan dalam pengelolaan hasil tes? Apakah akan digunakan rumus atau formula guessing? Bagaimana mengubah skor mentah ke dalam skor masak? Skor standar apa yang akan digunakan? Untuk apakah hasil tes digunakan? Bagaimana menyusun laporan hasil evaluasi? Laporan hasil evaluasi ditujukan kepada siapa saja?

10 PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM MENURUT OLIVIA 1. Perubahan kurikulum adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dan bahkan diperlukan. 2. Kurikulum merupakan produk dari masa yang bersangkutan. 3. Perubahan kurikulum masa lalu sering terdapat secara bersamaan bahkan tumpang tindih dengan perubahan kurikulum yang terjadi masa kini. 4. Perubahan kurikulum akan terjadi dan berhasil sebagai akibat (dan jika ada) perubahan pada orang-orang atau masyarakat. 5. Pengembangan kurikulum adalah kegiatan kerjasama kelompok. 6. Pengembangan kurikulum pada dasarnya adalah proses menentukan pilihan dari sekian alternative yang ada. 7. Pengembangan kurikulum adalah kegiatan yang tidak akan pernah berakhir. 8. Pengembangan kurikulum akan berhasil jika dilakukan secara komprehensif, bukan aktivitas bagian per bagian yang terpisah. 9. Pengembangan kurikulum akan lebih efektif jika dilakukan dengan proses yang sistematis. 10. Pengembangan kurikulum dilakukan berangkat dari kurikulum yang ada.

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM MENURUT Lampiran Permendiknas No. 22 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Peserta Didik dan Lingkungannya Beragam dan Terpadu Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan Menyeluruh dan Berkesinambungan Belajar Sepanjang Hayat Seimbang Antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN INKLUSI LINGKUP PENGEMBANGAN KURIKULUM PENGEMBANG KURIKULUM PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

LINGKUP PENGEMBANGAN KURIKULUM Kurikulum pendidikan inklusi menggunakan kurikulum sekolah reguler (kurikulum nasional) yang dimodifikasi (diimprovisasi) sesuai dengan tahap perkembangan anak berkebutuhan khusus, dengan mempertimbangkan karakteristik (ciri-ciri) dan tingkat kecerdasannya. Modifikasi kurikulum dilakukan terhadap alokasi waktu, isi/materi kurikulum, proses belajar-mengajar, sarana prasarana, lingkungan belajar, dan pengelolaan kelas. PENGEMBANG KURIKULUM Tim Pengembang Kurikulum yang terdiri atas guruguru yang mengajar di kelas inklusi bekerja sama dengan berbagai pihak yang terkait, terutama guru pembimbing khusus (guru Pendidikan Luar Biasa) yang sudah berpengalaman mengajar di Sekolah Luar Biasa, dan ahli Pendidikan Luar Biasa (Orthopaedagog), yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Dasar Inklusi (Kepala SD Inklusi) dan sudah dikoordinir oleh Dinas Pendidikan

PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KURIKULUM MODIFIKASI ALOKASI WAKTU MODIFIKASI ISI MATERI MODIFIKASI PROSES BELAJAR MENGAJAR inteligensi di atas normal (anak berbakat) = 4 jam inteligensi relatif normal = 8 jam inteligensi di bawah normal (anak lamban belajar) = 10 jam, atau lebih, dan anak tunagrahita menjadi 18 jam, atau lebih inteligensi di atas normal = digemukkan (diperluas dan diperdalam) dan/atau ditambah materi baru inteligensi relatif normal = dipertahankan, atau tingkat kesulitannya diturunkan sedikit inteligensi di bawah normal (anak lamban belajar/tunagrahita) = dikurangi atau diturunkan tingkat kesulitannya seperlunya, atau bahkan dihilangkan bagian tertentu Mengembangkan proses berfikir tingkat tinggi (anak berbakat) Menggunakan pendekatan student centerred, yang menenkankan perbedaan individual setiap anak Lebih terbuka (divergent) Memberikan kesempatan mobilitas tinggi Menerapkan pendekatan pembelajaran kompetitif seimbang dengan pendekatan pembelajaran kooperatif Disesuaikan dengan berbagai tipe belajar siswa