Alat Uji Baterai 12V, 60AH Secara Elektronis

dokumen-dokumen yang mirip
Alat Pengukur Tegangan Pengisian dan Pengosongan untuk Baterai Isi Ulang

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Inverter adalah alat yang banyak digunakan dalam aplikasi elektronis. Alat ini

ISSN Cetak ISSN Online Analisis Perilaku Superkapasitor Susunan Sebagai Pengganti Baterai

PERANCANGAN BATTERY CHARGE CONTROL UNIT (BCCU) UNTUK APLIKASI SOLAR HOME SYSTEM (SHS)

Monitoring Kinerja Baterai Berbasis Timbal untuk Sistem Photovoltaic

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB II TINJAUAN UMUM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM CATU DAYA OTOMATIS MENGGUNAKAN SOLAR CELL PADA ROBOT BERODA PENGIKUT GARIS

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANGAN Gambar Rancangan Prototype Design Body Team CIMAHI

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. monitoring daya listrik terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Rangkaian Iot Untuk Monitoring Daya Listrik

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

ABSTRAK. kontrol pada gardu induk 150 kv UPT Semarang. lainnya seperti panel-pane

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

PENYEDIA DAYA CADANGAN MENGGUNAKAN INVERTER

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Saklar Energi Pemulih Magnetik untuk Soft Starting Motor Induksi Tipe Sangkar Tupai

SIMULASI DAN PEMBUATAN RANGKAIAN SISTEM KONTROL PENGISIAN BATERAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

Prototipe Sistem Monitoring Penggunaan Daya Motor Listrik 3 Fasa Berbasis Java Programing

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP

TUGAS AKHIR PENDINGIN CPU OTOMATIS BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER)

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

PENGUKURAN ACCELEROMETER ADXL105 UNTUK APLIKASI ALARM PENCURI

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

RANCANG BANGUN BATTERY CHARGE CONTROLLER DUAL SUMBER SUPLAI BEBAN DENGAN PLTS DAN PLN BERBASIS MIKROKONTROLER

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BEBAN ELEKTRONIK UNTUK PENGUJIAN REGULASI CATU DAYA. oleh Mamo Monica Ratu Udju NIM :

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN PENGENDALI MOTOR STEPPER UNTUK DETEKSI JUMLAH OBYEK PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN KOMPUTER

ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR

PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGONTROLAN INTENSITAS PENERANGAN LAMPU PIJAR MENGGUNAKAN PENGATURAN FASA SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

Pengisi Baterai 12 Volt dan 6 Volt Dengan Tampilan LCD. Bebasis Mikrokontroler ATmega8. Alfian Romadhan. Dosen pembimbing : Dr.

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

PENGISI BATERAI OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

POT IKLAN BERTENAGA SURYA

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

ALAT UJI MCB OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

SWITCHER (ROUTER) VIDEO/ AUDIO 4x2

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

PENGATURAN KESEIMBANGAN PENGISIAN DAN PENGOSONGAN BATERAI ASAM TIMBAL

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November2014

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Petunjuk Pengunaan. IPMGEO Induced Polarization & Manual Geolisrik Resistivity Meter

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

Jurnal Teknik Elektro Vol. 2, No. 1, Maret 2002: 22-26

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

LAMPU EMERGENCY MENGGUNAKAN APLIKASI SOLAR CELL

RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

Dan untuk pemrograman alat membutuhkan pendukung antara lain :

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) 1300 VA

Transkripsi:

Alat Uji Baterai 12V, 60AH Secara Elektronis Hanny H Tumbelaka, Johannes Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra e-mail: tumbeh@petra.ac.id Abstrak Penelitian ini membahas penggunaan rangkaian elektronika untuk alat uji baterai sebagai pengganti alat uji manual yang biasa dipakai di Gardu Induk. Alat ini terdiri dari Rangkaian Pengatur Arus Konstan untuk menghasilkan arus yang sesuai dengan kapasitas baterai dan relatif tidak berubah sehingga mampu digunakan sebagai alat uji baterai berdasarkan metoda pengisian dan pengosongan dengan arus konstan. Pengambilan data dilakukan secara langsung menggunakan perangkat PC agar lebih tepat dan cermat. Dari hasil pengujian terhadap baterai 12 V, 60 AH menunjukkan bahwa alat ini bekerja dengan baik dan dapat menggantikan alat uji yang manual. Kata kunci : alat uji, baterai, arus konstan Abstract This research discusses the implementation of electronic circuits for battery testing to replace the manual tester that is usually used in Switchyard. The equipment consists of constant-current controlled circuit to produce relatively constant current according to battery capacity so that it is able to be used as a battery tester based on a charge-and-discharge method with constant current. PC based data acquisition is used in order to have data that are more accurate. Experimental results in testing 12 V, 60 AH battery demonstrates the ability of the equipment to replace the manual one as a battery tester. Keywords: testing equipment, battery, constant current Pendahuluan Selama ini pengujian baterai sebagai sumber listrik DC di Gardu Induk maupun Pusat Pembangkit Tenaga Listrik dilakukan dengan pengaturan secara manual yaitu menggunakan tahanan variabel. Cara ini mempunyai kelemahan yaitu bergantung pada ketahanan fisik dan mental petugas yang melakukan pengujian, karena pengujian ini dilakukan berjam-jam selama kurang lebih tiga hari. Bila hal ini dilakukan secara otomatis dengan rangkaian elektronika, maka penguji tidak perlu membuang waktu yang sangat lama untuk melakukan pekerjaan yang membosankan. Juga hasil pengujian akan mempunyai ketelitian yang cukup tinggi. Catatan : Diskusi untuk makalah ini diterima sebelum tanggal 1 Mei 2001. Diskusi yang layak muat akan diterbitkan pada Jurnal Teknik Elektro volume 1 nomor 2 September 2001 Uji Kapasitas Baterai [1] 1. Metoda Pengisian Metoda Arus Konstan: menjaga arus pengisian tetap konstan selama pengisian berlangsung. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pengisian bergantung pada besar arus pengisian. Baterai telah terisi penuh bila tegangan baterai sudah konstan. Untuk uji baterai di Gardu Induk, besarnya arus konstan adalah 0,1 kapasitas baterai. Metoda ini digunakan dalam alat uji yang dibuat. Metoda Tegangan Konstan: menjaga tegangan pada terminal baterai tetap konstan selama pengisian berlangsung. Kombinasi Arus Konstan dan Tegangan Konstan. Biasanya pemilihan salah satu metoda pengisian tergantung dari kondisi kerjanya: 9

Jurnal Teknik Elektro Vol. 1, No.1, Maret 2001: 9-13 Waktu pengisian Perbedaan tegangan (antara tegangan tertinggi pada akhir pengisian dan tegangan terendah pada akhir pengosongan) Beban yang tidak terputus. 2. Metoda Pengosongan Pengosongan baterai (discharge) dilakukan dengan menggunakan tahanan dan arus dijaga agar tetap konstan pada suatu nilai tertentu. Untuk uji baterai di Gardu Induk, besarnya arus pengosongan sebesar 0,2 kapasitas baterai. Sistem Alat Uji Baterai secara Elektronis Sistem alat uji baterai dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini yang diperuntukkan untuk baterai 12 V, 60 AH. Bagian pengujian terdiri dari Rangkaian Pengatur Arus Konstan. Rangkaian ini dapat dipisahkan menjadi rangkaian pengisian (charge) dan pengosongan (discharge). Bagian utamanya terdiri dari tahanan (R) beban, Op-Amp, Power Mosfet yang dapat menghasilkan arus konstan. Bagian pengukuran dan pengambilan data terdiri dari rangkaian detektor tegangan, arus, sensor suhu (LM335), ADC0808, dan rangkaian PPI 8255 yang dihubungkan ke PC dan ditunjang dengan perangkat lunak yang menggunakan bahasa pemrograman Turbo Pascal. Semua besaran suhu, tegangan dan arus dikonversikan ke besaran tegangan 0 5 volt DC, kemudian dikonversikan lagi ke data digital 8 bit. Dengan demikian diharapkan tiap langkah proses dapat diamati dengan cepat dan cermat. Rangkaian Pengatur Arus Konstan Rangkaian ini sebenarnya terdiri dari 2 bagian yang digabung dengan selector switch yaitu rangkaian pengisian (charge) dan rangkaian pengosongan (discharge). Prinsip utama rangkaian ini terletak pada kerja Op-Amp LM 741 dan Power Mosfet IRFP 150. Op-Amp dalam rangkaian ini digunakan sebagai pembanding yang membandingkan tegangan R beban saat pengujian dan tegangan referensi. Output Op- Amp ini berupa tegangan +V dan V yang DC SUPLAI 1 2 LINEAR CURRENT MODE CONTROLLER I KONSTAN 2 1 Dum my Load Arus, Tegangan, Temperatur Baterai 12 V DC 60 AH RELAY & TIMER Waktu D A T A & DISPLAY I, V, 0 C, T Gambar 1. Blok Diagram Sistem yang Dirancang 10

Gambar 2. Rangkaian Elektronik Penguji Baterai digunakan sebagai input Mosfet. Jika Gate transistor mendapat tegangan +V, maka arus mengalir dari Drain ke Source. Jika Gate mendapat V, maka tidak ada arus yang mengalir dalam transistor. Demikian seterusnya sehingga arus yang mengalir dari Drain ke Source dapat dikendalikan relatif konstan. Rangkaian Pengatur Arus Konstan dapat dilihat pada Gambar 2. Pengaturan S1 hingga S4 menentukan apakah alat uji bekerja sebagai rangkaian pengisian atau pengosongan (Tabel 1) Tabel 1. Posisi Saklar Posisi Saklar Pengosongan Pengisian S1 4 12 8 12 S2 1 9 5 9 S3 3 11 7 11 S4 2 10 6 10 a. Rangkaian Pengosongan Pada saat pengosongan, baterai dikosongkan dengan cara diberi R beban sebesar 0,25 ohm, 50 watt. Arus pengosongan sebesar 0,2 kapasitas baterai. Untuk baterai 60 AH, maka arus pengosongan sebesar 12 ampere. Dengan demikian daya yang terbuang pada beban sebesar 36 watt. Lamanya waktu pengujian diatur dengan timer dan dilengkapi dengan tombol start/stop. Tegangan referensi Op-Amp pada saat pengosongan diatur sebesar 3 volt yang diambil dari nilai perkalian antara arus pengosongan dan R beban. b. Rangkaian Pengisian Pada prinsipnya cara kerja rangkaian pengisian sama dengan rangkaian pengosongan. Arus pengisian sebesar 0,1 kapasitas baterai yaitu 6 ampere. Tegangan referensi Op-Amp diatur sebesar 1,5 volt. Karena rangkaian pengisian hanya melewatkan arus setengah kali arus pengosongan, maka seluruh kapasitas komponen yang digunakan untuk pengosongan memenuhi besaran nominal arus untuk pengisian. Pengujian Alat dan Analisa Pengujian dilakukan terhadap baterai merk INCOE, tegangan 12 V, daya 60 AH. Pengujian dilakukan dengan melakukan pengosongan kemudian pengisian baterai. Hasil pengujian 11

Jurnal Teknik Elektro Vol. 1, No.1, Maret 2001: 9-13 pengosongan dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 3. Sedang hasil pengujian pengisian dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 4. Tabel 2. Proses Pengosongan Baterai Jam Arus V Temp Temp Tot AH Bat. Bat Rm 6:01 12.00 12.11 30.01 29.78 0.05 6:30 12.00 11.89 30.12 29.78 6.01 7:00 12.08 11.79 30.12 29.83 12.11 7:30 12.00 11.75 30.24 29.83 18.22 8:00 12.00 11.68 30.33 29.89 24.23 8:30 12.00 11.64 30.41 29.89 30.18 9:00 12.08 11.56 30.41 29.89 16.18 9:30 12.00 11.23 30.53 30.03 42.37 10:00 11.96 10.89 30.62 30.03 48.17 Arus/Tegangan Batera 13.00 12.50 12.00 11.50 11.00 10.50 10.00 P r o s e s P e n g o s o n g a n B a t e r a i 6:00 7:12 8:24 9:36 W a k t u ARUS V BATT. Gambar 3. Proses Pengosongan Baterai Dari pengujian pengosongan terlihat besarnya arus yang terjadi relatif konstan sebesar 12 ampere (0,2 kapasitas baterai). Proses pengujiannya berlangsung dengan benar, dan ini terlihat dari tegangan sel baterai mengalami penurunan saat dibebani terus. Hal ini sudah sesuai dengan karakteristik baterai bahwa sirkulasi elektrolit tidak bisa terus bereaksi secara kimia. Dari pengujian pengisian terlihat besarnya arus yang terjadi relatif konstan sebesar 6 ampere (0,1 kapasitas batersi). Proses pengujian berlangsung benar. Terlihat bahwa ini sesuai dengan karakteristik baterai yaitu tegangan sel baterai naik pada waktu pengisian yang disebabkan proses elektrolisa. Pengisian akan berhenti bila tegangan baterai telah mencapai konstan. Tabel 3. Proses Pengisian Baterai Jam Arus V Bat. V Rect Temp Bat Temp Rm Tot AH 11:31 6.00 12.01 18.02 30.01 30.01 0.02 12:00 6.00 12.34 18.02 30.01 30.01 2.98 12:30 6.00 12.69 18.02 30.12 30.01 5.99 13:00 6.00 13.11 18.02 30.12 30.20 8.96 13:30 6.00 13.53 18.02 30.24 30.20 11.98 14:00 5.92 13.75 18.02 30.33 30.20 14.94 14:30 5.94 13.99 18.02 30.41 30.20 17.89 15:00 5.92 14.12 18.02 30.41 30.20 17.92 15:30 6.00 14.32 18.02 30.53 30.02 23.93 16:00 6.00 14.44 18.02 30.62 29.98 26.93 16:30 6.00 14.61 18.02 30.79 29.98 29.92 17:00 5.92 14.71 18.02 30.79 29.75 32.94 17:30 6.00 14.75 18.02 30.79 29.55 35.89 18:00 6.00 14.81 18.02 30.86 29.32 38.89 18:30 6.08 14.89 18.02 30.93 29.32 41.96 19:00 6.00 14.94 18.02 31.11 29.31 44.96 19:30 6.00 14.97 18.02 31.22 29.14 47.94 20:00 6.08 15.01 18.02 31.36 29.06 50.89 20:30 6.08 15.01 18.02 31.36 28.89 53.99 Semua data diatas (Tabel 2 dan 3) dapat terlihat di layar monitor PC secara real time karena data suhu, tegangan dan arus dapat diperoleh langsung dari detektor dan dikirim ke PC melalui ADC0808 dan PPI 8255. Watt efisiensi Dari semua data diatas, dapat juga dilakukan pengamatan tambahan terhadap efisiensi baterai yaitu AH efisiensi dan Watt efisiensi dengan rumus sebagai berikut: AH efisiensi = = Tegangan Pengosonga Tegangan Pengisian n ( rata rata ( rata rata ) AH AH Pengosongan ( total) x 100 % AH Pengisian ( total) efisiensi ) x Dari layar monitor PC terlihat bahwa untuk baterai yang diuji, AH efisiensi sebesar 89,22% dan Watt efisiensi sebesar 73,47%. 12

Arus/Tegangan Baterai 20.00 16.00 12.00 8.00 4.00 0.00 P r o s e s P e n g I s I a n B a t e r a i 11:30 13:54 16:18 18:42 W a k t u Gambar 4. Proses Pengisian Baterai Kesimpulan ARUS V BATT Alat uji baterai ini ternyata mampu menghasilkan arus konstan melalui rangkaian pengatur arus konstan. Alat ini sudah bekerja sesuai dengan prosedur/metoda standart yang dilakukan di Gardu Induk yaitu melakukan pengisian dan pengosongan baterai dengan arus yang konstan. Dengan bantuan PC, maka proses pengujian dan pengambilan data dapat berlangsung secara otomatis. Dengan demikian sangat membantu operator/penguji dan berusaha menghindari kesalahan yang disebabkan oleh manusia. Daftar Pustaka [1]. Arief, Fauzie. Diktat Baterai untuk Kursus O & M Gardu Induk. PLN Pembangkitan Jawa Barat dan Jakarta Raya, 1985. [2]. Link, Wofgang, Margunadi. Pengukuran, Pengendalian dan Pengaturan dengan PC. Elex Media Komputindo, Jakarta, 1993 [3]. Z. Salameh, M. Casacca and W. Lynch, Linear Current Mode Controller for Battery Test Applications, IEEE Trans. on Energy Conversion. Vol.8, March 1993. 13