BAB I PENDAHULUAN. imaginasi, pengamatan, dan perenungannya dalam bentuk karya sastra. Karya-karya

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

2014 ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK TERHADAP NILAI-NILAI EKSISTENSIALISME DALAM NASKAH TEATER HUIS CLOS KARYA JEAN-PAUL SARTRE

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya, hidup manusia tidak bisa lepas dari bersastra. Kata sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang di antaranya adalah novel.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah bagi siswa. intelektual, emosional maupun budi pekerti.

I. PENDAHULUAN. penelitian dari penelitian mengenai citra perempuan dalam novel Bidadari-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (sastrawan), dan pembaca karya sastra. Oleh karena itu, karya sastra memiliki

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah hasil cipta manusia berdasarkan imajinasi. keindahan, maupun sebuah kritikan dan lain sebagainya.

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Keadaan tersebut mengakibatkan adanya kontak bahasa sehingga. pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 ANALISIS KOMPARATIF UNSUR NATURALISME DALAM ROMAN UNE VIE KARYA GUY DE MAUPASSANT DAN LA MORT D OLIVIER BECAILLE KARYA ÉMILE ZOLA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan. mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terjadinya ketidakadilan gender kiranya dapat dipicu oleh masih kuatnya

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain (Chaer dan Agustina, 1995: 14). Melalui bahasa dapat terungkap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilihat pada penyajian sampul-sampul buku karya sastra yang hampir selalu menjadikan sketsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya yang berasal dari imajinasi pengarang, imajinasi

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi yang tinggi, yang terbukti dari karya-karyanya yang menarik dan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tak akan pernah lepas dari pengaruh realitas kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai masyarakat sosial dituntut untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. 1. hasil ciptaan yang bukan saduran, salinan atau terjemahan. 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan topik pembicaraan yang terus dikupas di media masa

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu ungkapan diri pribadi manusia yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak pernah terlepas dari realitas sosial (Pradopo, 2009:114).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra termasuk salah satu dari bentuk seni yang bermedium bahasa, baik lisan maupun tulisan. Melalui bahasa, pengarang dapat mengungkapkan imaginasi, pengamatan, dan perenungannya dalam bentuk karya sastra. Karya-karya sastra yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik pada saat karya sastra tersebut diciptakan. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa sastra merupakan cermin dari kehidupan seseorang dan masyarakat tertentu. Seorang penulis sastra adalah anggota masyarakat yang mempunyai ide, gagasan, pendapat dan pandangan tentang kehidupan pada tiap zamannya. Kehadiran sastra asing dari berbagai negara dalam bentuk asli, terjemahan, saduran, maupun kritik sastra di Indonesia dapat menggugah semangat untuk membaca, memahami dan mengapresiasikannya. Selain menambah khazanah kasusastraan Indonesia, karya sastra asing mempunyai peran penting untuk membuka wawasan, pemikiran, dan pandangan pembaca. Tokoh budayawan dan politikus Sutan Syahrir (via Soemardjo, 1985: 25) menganjurkan pentingnya membaca dan mempelajari karya-karya sastra asing untuk memajukan kebudayaan sendiri. Meski tidak bisa dipungkiri bahwa membaca karya sastra untuk mengambil makna bukanlah perkara yang mudah. Di dalam karya sastra terdapat beragam permasalahan secara tersurat dan tersirat, seperti susahnya memahami isi cerita dan pesan yang terkandung 1

2 di dalamnya. Maka, penelitian sastra memiliki peranan untuk membantu pembaca atau penikmat sastra dalam memahami isi cerita dan pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam karya sastra tersebut. Dari sekian banyak karya sastra, novel merupakan bentuk yang paling banyak digemari oleh masyarakat. Selain lebih mudah dinikmati dan dipahami, novel mempunyai daya komunikasi yang luas pada masyarakat (Sumardjo, 1985: 11). Oleh karena itu, novel merupakan jenis karya sastra yang paling populer, paling banyak diterbitkan dan diedarkan. Penelitian ini mengkaji novel berjudul Moi Nojoud, 10 Ans, Divorcée karya Nojoud Ali dan Dephine Minoui. Sebuah novel karya pertama Nojoud Ali yang mengisahkan perjalanan hidupnya sampai menjadi pusat perhatian dunia. Novel ini diterbitkan oleh Michel Lafon pada tahun 2009 dengan ketebalan 218 halaman. Dalam artikelnya yang berjudul Divorced before Puberty 1, Kristof (2010) mengungkapkan bahwa novel Moi Nojoud, 10 Ans, Divorcée ini sempat menjadi karya fenomenal yang pernah menduduki peringkat no.1 best seller selama lima minggu di Prancis. Selain itu, novel ini telah diterjemahkan dalam 18 bahasa, termasuk bahasa Arab karena pentingnya kisah tersebut untuk disebarkan di seluruh dunia. Nojoud Ali adalah anak perempuan berkebangsaan Yaman yang dianggap sebagai pahlawan masa kini karena telah memperjuangkan hak-hak perempuan. Pada 1 http://www.nytimes.com/2010/03/04/opinion/04kristof.

3 10 November 2008, ia pun mendapat penghargaan women of the year oleh majalah Glamour bersama senator Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri Condoleeza Rice, Nicole Kidman, dan lain-lain. Nojoud dijadikan simbol sebagai pahlawan masa kini dan simbol internasional bagi hak-hak perempuan (Minoui, 2009: 203). Ia menceritakan kisah hidupnya kepada Delphine Minoui yang kemudian secara bersama-sama menyusunnya dalam sebuah novel. Delphine Minoui adalah seorang jurnalis Prancis pada majalah Le Figaro. Ia wanita keturunan Iran dan Prancis yang lahir pada tahun 1974. Ia bertugas meliput berita di wilayah Timur Tengah dan berkantor di Iran. Ia telah menulis beberapa novel nonfiksi mengenai kehidupan di Timur Tengah antara lain adalah Jeunesse d Iran: Le voix du changement, Les Pintades à Téhéran: Chroniques de la vie des Iraniennes, dan Les Pintades à Téhéran : Chroniques de la vie des Iraniennes, leurs adresses, leurs bons plans. Ia mendapatkan prix Albert Londres atas penulisan tentang kehidupan di Irak dan Iran tersebut. Novel Moi Nojoud, 10 Ans, Divorcée ini menceritakan tentang pengalaman nyata tokoh utama saat berumur sekitar 10 tahun. Ia adalah salah satu korban dari tradisi pernikahan anak-anak yang sudah menjadi suatu hal biasa di pedesaan Yaman. Keinginannya untuk bersekolah dan perlakuan kasar dari suami maupun ibu mertuanya membuatnya bertekad untuk meninggalkan rumah dengan cara apa pun. Setelah berhari-hari menangis, ia mendapat izin dari suaminya untuk menjenguk orang tuanya. Kesempatan tersebut dimanfaatkan Noujoud untuk mencari cara agar

4 tidak kembali lagi ke rumah suaminya. Malang, tidak ada satupun keluarga Nojoud yang bisa membantunya, ia pun mendapat saran dari istri kedua ayahnya untuk pergi ke pengadilan secara diam-diam. Setelah berhasil menemui hakim, ia mengutarakan keinginannya untuk bercerai. Persidangan pun berlangsung dan gugatan perceraiannya dikabulkan oleh hakim dengan bantuan seorang pengacara wanita yang juga pembela hak-hak perempuan. Nojoud pun dapat bersekolah kembali untuk meraih cita-citanya. Kasus perceraian Nojoud tersebut telah menginspirasi anak-anak yang mengalami nasib yang sama dan mengubah batas usia minimal pernikahan di Yaman. Novel yang berlatar penceritaan tahun 2008 ini aktual sampai saat ini, karena permasalahan yang disampaikan adalah tentang keberanian untuk bebas dari sebuah tradisi yang sudah tidak relevan bagi kehidupan saat ini serta menindas suatu pihak, terutama anak-anak perempuan. Dapat dikatakan novel ini menceritakan kehidupan pengarang yang luar biasa dalam masyarakatnya yang sangat terikat dengan tradisinya. Dalam novel diceritakan tentang kejelekan suatu kelompok masyarakat, kemesuman, kebobrokan moral, kekerasan fisik dan non fisik yang diakibatkan oleh tradisi dan keadaan sosial pada masyarakat pedesaan Yaman. Berdasarkan pada keistimewaan yang terdapat dalam novel Moi Nojoud, 10 Ans, Divorcée dan pandangan dunia pengarang, penulis tertarik untuk meneliti novel tersebut. Penelitian ini menggunakan kajian analisis strukturalisme genetik karena persoalan yang diangkat oleh penulis adalah hubungan antara pengarang dan hasil

5 karyanya serta cerminan realitas yang diangkat dalam novel tersebut. Struktural genetik merupakan pengembangan dari aliran struktural yang tidak hanya menguraikan unsur intrinsik saja, tetapi juga unsur ekstrinsik yang berkaitan dengan latar belakang pengarang, pandangan pengarang, dan keadaan sosial pada masyarakat yang membentuk kesatuan makna. Berdasarkan dunia yang digambarkan pengarang melalui problematik, novel Moi Nojoud, 10 Ans, Divorcée merupakan sebuah struktur global yang bermakna. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka muncul berbagai identifikasi masalah sebagai berikut : 1. bagaimanakah deskripsi unsur-unsur intrinsik dalam novel Moi Nojoud, dix ans, divorcée karya Nojoud Ali bersama Delphine Minoui? 2. bagaimana keterkaitan antarunsur intrinsik dalam novel Moi Nojoud, dix ans, divorcée karya Nojoud Ali bersama Delphine Minoui? 3. bagaimanakah latar belakang sosial, ekonomi, budaya, dan politik yang terdapat dalam novel Moi Nojoud, dix ans et divorcée karya Nojoud Ali bersama Delphine Minoui? 4. bagaimanakah kondisi sosial budaya pada saat novel Moi Nojoud, dix ans, divorcée tersebut ditulis?

6 5. apakah kondisi sosial budaya dalam novel Moi Nojoud, dix ans, divorcée karya Nojoud Ali bersama Delphine Minoui telah mewakili kondisi nyata pada saat itu? 6. apakah latar belakang penulis mempengaruhi hasil karyanya? 7. bagaimanakah pandangan dunia pengarang terhadap kondisi sosial budaya masyarakat yang mendasari terciptanya novel Moi Nojoud, dix ans et divorcée karya Nojoud Ali bersama Delphine Minoui? C. Batasan Masalah Mengingat masalah-masalah yang muncul sangat kompleks, maka diperlukan pembatasan masalah yang akan dibahas. Selain itu, pembatasan masalah dilakukan agar pembahasan lebih fokus. Maka, pendekatan dengan menggunakan analisis strukturalisme genetik dalam karya sastra ini dibatasi pada: 1. unsur-unsur intrinsik dalam novel Moi Noujood, dix ans et divorcée karya Noujood Ali bersama Delphine Minoui. 2. keterkaitan antarunsur intrinsik dalam novel Moi Nojoud, dix ans, divorcée karya Nojoud Ali bersama Delphine Minoui. 3. latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik masyarakat Yaman yang diangkat dalam Novel Moi Nojoud, 10 Ans, et Divorcée karya Nojoud Ali bersama Delphine Minoui. 4. pandangan dunia pengarang yang mendasari terciptanya novel Moi Nojoud, dix ans et divorcée karya Nojoud Ali bersama Delphine Minoui.

7 D. Rumusan Masalah Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi dan dibatasi di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1. bagaimana wujud unsur-unsur instrinsik dalam novel Moi Noujood, 10 Ans, Divorcée karya Noujood Ali dan Delphine Minoui? 2. bagaimana keterkaitan antarunsur intrinsik dalam novel Moi Nojoud, 10 Ans, Divorcée karya Nojoud Ali dan Delphine Minoui? 3. bagaimana latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik masyarakat pedesaan Yaman yang diangkat dalam Novel Moi Nojoud, 10 Ans, Divorcée karya Nojoud Ali dan Delphine Minoui? 4. bagaimana pandangan dunia pengarang yang mendasari terciptanya novel Moi Nojoud, 10 Ans, Divorcée karya Nojoud Ali dan Delphine Minoui? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik dalam novel Moi Nojoud, 10 Ans, Divorcée karya Nojoud Ali dan Delphine Minoui. 2. mendeskripsikan keterkaitan antarunsur intrinsik dalam novel Moi Nojoud, 10 Ans, Divorcée karya Nojoud Ali dan Delphine Minoui.

8 3. mendeskripsikan latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik masyarakat pedesaan Yaman yang diangkat dalam Novel Moi Nojoud, 10 Ans, Divorcée karya Nojoud Ali dan Delphine Minoui. 4. mendeskripsikan pandangan dunia pengarang yang mendasari terciptanya novel Moi Nojoud, 10 Ans, Divorcée karya Nojoud Ali dan Delphine Minoui. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis adalah sebagai berikut: 1. Teoretis Hasil penelitian yang difokuskan pada kajian analisis strukturalisme genetik ini, diharapkan pembaca akan dapat lebih memahami unsur struktural karya sastra dalam novel Moi Nojoud, 10 Ans, Divorcée dan keterkaitan unsur-unsur tersebut secara mendalam. Selain itu, pembaca juga dapat mengetahui pula latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat pedesaan Yaman, serta pandangan dunia pengarang yang mendasari penciptaan novel tersebut. Dengan demikian, pembaca akan lebih dapat isi cerita dan makna, pandangam, ide, atau gagasan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.

9 2. Praktis Secara praktis, penelitian ini memiliki manfaat bagi : a. Peneliti dan pembaca Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasanah pengetahuan tentang kasusastraan Prancis kontemporer (masa kini), sehingga diharapkan dapat menjadi daya tarik untuk lebih mengapresiasikannya. b. Mahasiswa Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penelitian sejenis lainnya. c. Dosen Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai materi ajar untuk perkuliahan pegkajian sastra Prancis.