Peran Perpustakaan. Dalam Membina Kemampuan dan Minat Baca

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Minat Membaca Siswa Melalui Perpustakaan

Manfaat perpustakaan sekolah menurut Bafdal (2009 : 5). adalah sebagai berikut:

Perpustakaan Perguruan Tinggi Berperan dalam Pengembangan Minat Baca Oleh: Drs. Habib, M.M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. Dari ke empat aspek berbahasa tersebut yang

BAB II POKOK BAHASAN 1. PENGERTIAN

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pertama, terdapat kecenderungan semakin tinggi motivasi belajar, aktivitas belajar

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Pembinaan Minat Baca Bagi Siswa Sekolah Dasar Makalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan SD Purwoasri II Singosari Malang, 07 Juli 2007

PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

MENULIS SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN BUDAYA BACA DAN PROFESIONALISME PUSTAKAWAN Haryani Pustakawan UPT Perpustakaan Undip

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal di sekolah memegang peranan yang sangat besar dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Sosialisasi Implementasi Gerakan Literasi Sekolah

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENTINGNYA PEMBINAAN KEGIATAN MEMBACA SEBAGAI IMPLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UCI SUGIARTI ABSTRAK

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

Peranan User Education Dalam Memahami. Karakteristik dan Kebutuhan Pemustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeyen Yeni Aminah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1. Alasan pemilihan lokasi magang

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Strategi Bimbingan Langsung Pada Siswa Kelas 1 SD Inpres 2 Lambunu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi. Bahasa Indonesia berperan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak bangsa untuk taat kepada hukum (Azizy, 2003: 3).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa guna mencapai hasil

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki tujuan nasional yang tertuang dalam Undang-undang

Bahasa Jepang merupakan alat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan. Berkomunikasi dalam bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah

MERARIK; ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KESETARAAN PAKET C PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

BAB I P E N D A H U L U A N. produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

sebagai wahana sumber daya manusia, perlu dikembangkan iklim belajarmengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

RENDAHNYA MINAT BACA SISWA MASA KINI

Transkripsi:

Peran Perpustakaan Dalam Membina Kemampuan dan Minat Baca Abstrak : Kemampuan membaca merupakan pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya serta tingkat kecepatan membaca yang dimiliki. Sedang minat baca adalah hasrat seseorang terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata melalui membaca bacaan yang diminatinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan dalam membaca antara lain : Tingkat inteligensi, Kemampuan berbahasa; Sikap, minat, emosi; Keadaan membaca; Kebiasaan membaca; pengetahuan tentang cara membaca; Latar belakang sosial ekonomi dan budaya Pengetahuan. Sedangkan factor-faktor yang mempengaruhi minat baca, yaitu : Faktor internal; Faktor eksternal; Faktor sosiologis; dan Faktor psikologis. Pembinaan minat baca di perpustakaan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: menyedikan perpustakaan yang representatif, baik gedung maupun ruangan dan perabotan yang memadai; Koleksi yang terus berkembang dan bervariasi; tenaga pengelola perpustakaan yang professional; tersedianya dana secara rutin; pelayanan perpustakaan yang prima beroreintasi pada kepuasan pengguna; mengadakan promosi perputakaan dan pameran buku; dan menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain untuk meningkatkan pelayanan Pendahuluan Membaca merupakan suatu aktivitas yang sangat jamak dilakukan oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun, serta tujuan melakukan aktivitas membaca pun sangat bervariatif, walaupun bisa dikatakan secara sederhana bahwa tujuan umum membaca adalah untuk memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya di samping juga untuk mencari hiburan semata. Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukanlah kegiatan memandangi lambang-lambang tertulis semata-mata. Bermacam-macam kemampuan dikerahkan oleh seorang pembaca agar dia mampu memahami materi yang dibacanya. Membaca merupakan interaksi antara pembaca dan penulis. Interaksi tersebut tidak langsung, namun bersifat komunikatif. Komunikasi antara pembaca dan penulis akan semakin baik jika pembaca mempunyai kemampuan yang lebih baik. Kemajuan Teguh Yudi Cahyono. Pustakawan UPT Perpustakaan UM Page 1

peradaban suatu bangsa tidak terlepas dari proses belajar yang berkesinambungan. Proses belajar tersebut didasari oleh minat baca yang tinggi dan kemampuan dalam memahami ilmu pengetahuan dan informasi. Kajian Pustaka Hodgson (Tarigan, 1994 : 7) mengatakan bahwa membaca adalah merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan satu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka kesan yang tersurat dan tersirat akan tertangkap atau dipahami dan proses membaca ini tidak akan terlaksana dengan baik. Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses berpikir yang termasuk didalamnya menceritakan, menafsirkan arti dan lambanglambang tertulis dengan melibatkan penglihatan gerak mata, pembicara batin, dan ingatan. Sedangkan minat baca adalah merupakan hasrat seseorang atau siswa terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang diminatinya. Minat baca bersifat pribadi dan merupakan produk belajar (Sudarman, 1997 : 44). Ada beberapa jenis minat baca bisa melalui : 1. Minat baca spontan, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan inisiatif pribadi, tanpa pengaruh dari pihak lain atau pihak luar. 2. Minat baca terpola yaitu kegiatan membaca yang dilakukan masyarakat sebaga hasil atau akibat pengaruh langsung dan disengaja melakukan serangkaian tindakan dan program yang terpola terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah. Teguh Yudi Cahyono. Pustakawan UPT Perpustakaan UM Page 2

Tradisi membaca dan menulis memang belum dapat diharapkan dari masyarakat (Sugono, 1995 : 5). Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca. Umumnya kemampuan membaca dimaksud, ditujukan oleh pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat kecepatan yang dimiliki. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seperti pembawaan, kebiasaan dan ekspresi diri. 1) Faktor internal Faktor internal meliputi intelegensi, usia, jenis kelamin, kemampuan membaca, sikap, serta kebutuhan psikologis. Intelegensi merupakan kemampuan keseluruhan atau global individu untuk bertindak sesuai dengan tujuan, berpikir logis atau rasional, dan berbuat secara efektif terhadap keadaan. Sementara faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga, tentangga maupun lingkungan. Faktor eksternal ini mempengaruhi adanya motivasi, kemauan, dan kecenderungan untuk selalu membaca. 2) Faktor eksternal Faktor eksternal meliputi belum tersedianya bahan bacaan yang sesuai, status sosial, ekonomi, kelompok etnis, pengaruh teman sebaya, orang tua, guru, televisi, serta film. Belum tersedianya bahan bacaan yang sesuai, maksudnya masih memilih-milih bahan bacaan, padahal, sebetulnya untuk dapat meningkatkan minat membaca, tidak harus membaca buku yang sangat kita senangi, karena dengan cara membaca bahan bacaan apapun, secara tidak langsung kita sedang melatih diri agar terbiasa untuk membaca, sehingga kita akan senang membaca, karena membaca adalah untuk mendapat informasi, dan informasi itu dapat diperoleh dari berbagai macam bahan bacaan. Teguh Yudi Cahyono. Pustakawan UPT Perpustakaan UM Page 3

Dalam rangka menumbuhkan minat membaca sebagai suatu kebiasaan, maka proses terbentuknya kebiasaan membaca memakan waktu yang cukup lama, karena proses terbentuknya minat baca seseorang selain dipengaruhi oleh faktor-faktor yang telah disebutkan diatas, juga secara khusus dipengaruhi oleh sosio-psikologis. Informasi yang mendukung dalam belajar adalah berupa bahan-bahan yang tertulis yang mengharuskan kegiatan membaca sehingga apa yang dibutuhkan dapat tercapai. Sebagai sarana membaca, perpustakaan merupakan sumber informasi dan pengetahuan yang mengantar pemustaka ke dunia yang lebih luas, sebagai media yang dapat menghubungkan segala peristiwa pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Keberadaan perpustakaan sangat diperlukan karena perpustakaan dapat memberikan segala kebutuhan akan minat, khususnya minat dalam membaca koleksi-koleksi perpustakaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan dalam membaca antara lain : 1. Tingkat inteligensi, Kapasitas intelegensi merupakan salah satu faktor dalam memprediksi prestasi belajar. Namun selain kapasitas intelegensi, prestasi belajar juga ditentukan oleh beberapa faktor lainnya di antaranya oleh proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan trasnformasi pengetahuan dari guru kepada murid dalam institusi pendidikan formal melalui kemampuan menyimak dan kemampuan membaca. 2. Kemampuan berbahasa Empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, menulis memiliki hubungan yang sangat erat meskipun masing masing memiliki ciri tertentu. Karena ada hubungan yang sangat erat ini, pembelajaran dalam satu jenis keterampilan sering meningkatkan keterampilan yang lain. Misalnya pembelajaran membaca, di samping meningkatkan keterampilan membaca dapat juga meningkatkan keterampilan menulis. Teguh Yudi Cahyono. Pustakawan UPT Perpustakaan UM Page 4

3. Sikap, minat, emosi Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami bacaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi minat baca maka semakin tinggi pula kemampuan memahami bacaannya, begitu juga sebaliknya. 4. Keadaan membaca Membentuk kebiasaan membaca yang efisien memakan waktu yang relatif lama. Selain waktu, faktor keinginan dan kemauan serta motivasi perlu ada. Tetapi keinginan dan kemauan harus diperkuat oleh motivasi. Selain itu faktor lingkungan juga berperan. Jika lingkungan tidak mendorong, dan bahkan menghambat, maka kebiasaan sukar, atau bahkan tidak akan terbentuk. 5. Kebiasaan membaca Apabila suatu kegiatan atau sikap, baik yang bersifat fisik maupun mental, telah mendarah daging pada diri seseorang, maka dikatakan bahwa kegiatan atau sikap itu telah menjadi kebiasaan. Terbentuknya suatu kebiasaan tidak dapat terjadi dalam waktu singkat, tetapi pembentukan itu adalah proses perkembangan yang memakan waktu relatif lama. Tentunya ini memerlukan ketekunan dan latihan yang berkesinambungan untuk melatih kebiasaan membaca agar kemampuan membaca, khususnya membaca pemahaman dapat dicapai. Kemampuan membaca ialah kecepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. 6. Pengetahuan tentang cara membaca Berdasarkan tujuan atau maksudnya, membaca dibagi menjadi beberapa jenis antara lain membaca intensif, membaca teknik, membaca cepat, membaca kritis, dan membaca indah. Kelima jenis membaca tersebut dijelaskan pada penjabaran berikut ini. a. Membaca Pemahaman memerlukan kecermatan dan ketajaman berpikir. Membaca intensif merupakan kunci memperoleh ilmu pengetahuan. Teguh Yudi Cahyono. Pustakawan UPT Perpustakaan UM Page 5

b. Membaca Teknik Membaca teknik adalah salah satu jenis membaca yang menitikberatkan pada pelafalan kata-kata baku, melagukan kalimat dengan benar, pemenggalan kelompok kata dan kalimat dengan tepat, menyesuaikan nada, irama, dan tekanan, kelancaran dan kewajaran membaca serta jauh dari ketersendatan, kesalahan ucap atau cacat baca lain. c. Membaca Cepat Membaca jenis ini dilakukan jika pembaca ingin memperoleh gagasan pokok wacana dalam waktu relatif singkat, tetapi juga mendapat hasil bacaan yang banyak. d. Membaca Kritis Membaca kritis adalah salah satu jenis membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta dalam bacaan, kemudian menganalisisnya. e. Membaca Indah Pada hakikatnya membaca indah merupakan usaha menghidupkan dan untuk mengomunikasikan suatu bahan bacaan yang mempunyai nilai sastra dengan mengutamakan segi keindahan dalam penyampaiannya. 7. Latar belakang sosial ekonomi dan budaya Pengetahuan Faktor lingkungan dapat berupa latar belakang seseorang di rumah dan faktor sosial ekonomi. Latar belakang seseorang di rumah dapat berupa sikap yang diberikan orangtua, kondisi keharmonisan keluarga, dukungan orang tua terhadap minat belajar, dan luasnya pengalaman di rumah juga mendukung kemajuan membaca anak. Jika dilihat dari sudut pandang sosial ekonomi, semakin tinggi status ekonomi semakin tinggi kemampuan membacanya. Anak yang berasal dari keluarga yang banyak memberikan kesempatan membaca dalam lingkungan yang penuh bahan bacaan akan memiliki kemampuan membaca yang tinggi. Teguh Yudi Cahyono. Pustakawan UPT Perpustakaan UM Page 6

Pembiasaan Membaca Bagi Masyarakat Membaca merupakan proses penyerapan informasi yang berpengaruh positif terhadap kreativitas seseorang. Membaca juga merupakan kegiatan yang positif. Sesuatu yang baik harus diiringi dengan niat yang baik dan motivasi yang kuat. Jika kita telah memiliki niat baik maka akan muncul motivasi dalam diri kita. Untuk itu kita perlu membangun motivasi dalam diri kita sendiri. Motivasi untuk membaca dimulai dari satu atau dua halaman sampai menjadi dua puluh halaman. Motivasi akan mendorong kita melakukan sesuatu dengan senang tanpa paksaan. Setelah mendapatkan motivasi, selanjutnya yang kita lakukan adalah memasang target. Dalam satu hari kita telah membaca berapa buku? Selama satu minggu target kita membaca berapa buku? Target akan menambah motivasi untuk selalu maju. Dengan target inilah sedikit demi sedikit akan menjadi suatu kebiasaan. Setelah memiliki kebiasaan kita tidak akan merasa kesulitan ketika membaca buku setebal kamus sekalipun. Perubahan Main Set Tentang Membaca Main set masyarakat Indonesia cenderung memilih sesuatu yang visual daripada tulisan. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak info dan wawasan baru yang diserap. Banyak orang pintar dan cerdas disebabkan dari rajin membaca. Membaca dapat membuat pikiran seseorang menjadi lebih dewasa. Dewasa yang berarti memandang permasalahan sebagai tantangan untuk maju dan menjadi lebih baik ke depannya. Dengan membaca membuat pemikiran semakin matang dan tidak memandang permasalahan dari satu sisi tetapi dari berbagai sudut pandang. Hal inilah menjadikan seseorang arif dan bijaksana dalam menyikapi kehidupan. Orang yang gemar membaca memiliki segudang wawasan yang enak uintuk dijadikan bahan pembicaraan. Selain itu mereka juga dapat membantu kita menyelesaikan masalah karena dengan membaca mereka belajar mengenal puluhan bahkan ribuan karakter yang berbeda dan memiliki solusi terbaik. Teguh Yudi Cahyono. Pustakawan UPT Perpustakaan UM Page 7

Upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah melalui gemar membaca melalui pengembangan dan pemberdayaan perpustakaan sebagai sumber informasi yang berupa karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam. Kegiatan pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca, sehingga semakin disadari bahwa masyarakat gemar membaca (reading society) merupakan persyaratan dalam mewujudkan masyarakat gemar belajar (learning society) yang merupakan salah satu cirri masyarakat maju dan berperadaban Peranan perpustakaan dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat. Minat baca merupakan suatu kendala utama bagi kita khususnya pemerintah dalam menunjang berhasilnya program pendidikan nasional yang mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebenarnya pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat untuk lebih meningkatkan minat baca, tinggal masalahnya hanya terletak pada waktu saja. Pemerintah banyak mendukung dengan mencangankan adanya Hari Kunjung Perpustakaan, Bulan Gemar Membaca, Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca, Hari Buku Nasional dsb. Tinggal bagaimana kita menyikapi hari-hari tersebut dengan mengadakan berbagai kegiatan, seperti megnadakan berbagai event lomba Minat Baca ; antara lain Lomba Story telling, Lomba sinopsis, Lomba Karya Ilmiah, Lomba Cerdsa Tangkas dan lain-lain. Minat baca akan pernah terwujud dengan ketersediaan sarana baca. Pembenahan perpustakaan meliputi perbaikan kualitas koleksi. Kualitas koleksi perpustakaan baik dari segi kuantitas maupun kemuktahiran perlu terus ditingkatkan. Layanan perpustakaan juga perlu dilengkapi sehingga meningkatkan rasa nyaman pengguna perpustakaan ketika mengakses perpustakaan serta SDM perpustakaan. Peningkatan kualitas SDM diperlukan agar perpustakaan dikelola oleh individu yang profesional dibidangnya sehingga mampu berkreatifitas dalam pengembangan perpustakaan dan pembinaan minat baca masyarakat. Teguh Yudi Cahyono. Pustakawan UPT Perpustakaan UM Page 8

Pembinaan Minat Baca Adalah untuk menciptakan masyarakat membaca (reading Sociaty), menuju masyarakat belajar (learning society) dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sebagai subyek pembangunan nasional menuju masyarakat yang madani, dengan sasaran sebagai berikut : a. Menumbuhkan kebiasan membaca pada seseorang, sehingga menimbulkan rasa ingin membaca setiap saat. b. Mewujudkan suatu sistem penumbuhan dan Pengembangan nilai ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. c. Mengembangkan masyarakat baca (reading society) lewat peiayanan masyarakat. d. Meningkatkan pembinaan minat baca merupakan salah satu tujuan perpustakaan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Salah satu tujuan perpustakaan adalah untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat, untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat dapat dilakukan melalui pembinaan minat baca. Jadi perpustakaan merupakan ujung tombak dalam pembinaan minat baca. Peranan Perpustakaan dalam Pembinaan Minat Baca Diperlukan apresiasi terhadap para pengunjung setia perpustakaan untuk memotivasi pemustaka lain agar lebih sering mengunjungi perpustakaan. Apresiasi itu dapat dituangkan melalui pemberian hadiah menarik ataupun pemberian penghargaan tertulis dari pihak pengelola untuk pengunjung terbaiknya. Bazar dan Pameran, untuk menciptakan perpustakaan yang inovatif, penyelenggaraan bazar atau pameran buku di perpustakaan tentu akan sangat menarik. Banyak kreasi yang bisa dituangkan para Teguh Yudi Cahyono. Pustakawan UPT Perpustakaan UM Page 9

anggota perpustakaan untuk mengisi kegiatan tersebut misalnya bazar dengan konsep kompetisi atau perlombaan atau Pameran yang tidak hanya menampilkan buku tetapi bisa juga berupa fotografi dan yang lainnya. Pembinaan minat baca diperpustakaan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: a. Menyedikan Perpustakaan yang representatif, baik gedung maupun ruangan dan perabotan yang memadai b. Koleksi yang terus berkembang dan bervariasi c. Tenaga pengelola perpustakaan yang profesional d. Tersedianya dana secara rutin e. Pelayanan perpustakaan yang prima beroreintasi pada kepuasan pengguna. f. Mengadakan promosi perpustakaan dan pameran buku g. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lainuntuk meningkatkan pelayanan Ada indikator bahwa tingkat kemajuan suatu bangsa itu dapat diukur dari berapa banyak waktu sehari-hari yang digunakan warganya untuk membaca. Semakin banyak waktu yang digunakan untuk membaca, artinya menurut kebutuhan pribadi bukan dipaksa maka semakin tinggi tingkat budaya bangsa tersebut. Masyarakat yang mampu membawa perubahan adalah masyarakat yang memiliki minat baca terbesar sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikan. Dengan membaca, kita bisa melihat perkembangan dunia di sekeliling kita, mendapatkan ilmu lebih, ataupun mendapatkan sebuah pengetahuan yang sebelumnya kita tidak tahu sama sekali. Teguh Yudi Cahyono. Pustakawan UPT Perpustakaan UM Page 10

Penutup Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca yaitu faktor internal dan faktor eksternal Proses terbentuknya kebiasaan membaca memakan waktu yang cukup lama, karena proses terbentuknya minat menjadi sebuah kebiasaan memang membutuhkan waktu yang lama. Untuk memupuk, membina dan membimbing minat baca, maka peranan pendidik baik guru, orang tua, dan juga pustakawan sangat menentukan. Salah satu tujuan perpustakaan adalah untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat dan untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat dapat dilakukan melalui pembinaan minat baca. Pembinaan minat baca diperpustakaan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: menyedikan perpustakaan yang representatif, koleksi yang berkembang dan bervariasi, tenaga pengelola perpustakaan yang profesional, tersedianya dana secara rutin, layanan perpustakaan yang prima, mengadakan promosi perpustakaan dan bekerjasama dengan perpustakaan. Teguh Yudi Cahyono. Pustakawan UPT Perpustakaan UM Page 11

Daftar Pustaka 1. Diana Risa. Pengertian Membaca dan faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Siswa. http://diana-risa.blogspot.com/2012_08_01_archive.html 2. Lestari. Pengaruh Minat Baca Terhadap Kemampuan Menulis Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Ummah.http://gudangreferensiskripsi.blogspot.com/2010/04/pengaruh-minat-bacaterhadap-kemampuan.html 3. Ibrahim. 2002. Peningkatan Minat Baca. Jakarta : Erlangga. 4. Basuki, Sulistyo.1992. Pengantar Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Gramedia 5. Nurhadi, Imam.1988. Pembinaan Minat, Kebiasaan dan Budaya Baca. Jakarta: Perpustakkan Nasional RI 6. Soedarso, 1988. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Balai Pustaka 7. Mahendrda. Hubungan Antara Keempat Keterampilan Berbahasa http://mahendra261291.wordpress.com/2011/11/22/hubungan-antara-keempatketerampilan-berbahasa/ 8. Nur Fitriana. Hubungan antara minat baca dan kemampuan memahami Bacaan Universitas Negeri Yogyakarta. 2012 9. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Pedoman Pembinaan Minat Baca. www.pnri.go.id/ifiledownload 10. Sugianto, M Arif. 2013. Meningkatkan Layanan Perpustakaan Untuk Menciptakan Minat Baca Masyarakat. http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=385 11. Podungge, Mariaty. 2013. Peradaban Bangsaku, Maju Atau Tak Pernah Maju? http://www.pemustaka.com/peradaban-bangsaku-maju-atau-tak-pernah-maju.html Teguh Yudi Cahyono. Pustakawan UPT Perpustakaan UM Page 12

12. Hasyim, Mustofa W. 2005. Everything Well, Menciptakan Keluarga Sukses. http://www.pemustaka.com/peradaban-bangsaku-maju-atau-tak-pernah-maju.html Teguh Yudi Cahyono. Pustakawan UPT Perpustakaan UM Page 13