SALMUN BENU PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR



dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANAK AGUNG GEDE ANOM NIM:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, baik oleh

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh (Tim Pengampu) Cerika Rismayanthi, M.Or. Ahmad Nasrulloh, M.Or. Fatkhurahman Arjuna, M.Or.

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

BAB II KAJIAN TEORITIS. kemampuan melakukan aktifitas olahraga. Menurut Tangkudung yang dikutip

BOLAVOLI MINI SEBAGAI USAHA MASYARAKAT BOLAVOLI UNTUK MENGENALKAN (MEMASYARAKATKAN) PERMAINAN BOLAVOLI KEPADA ANAK-ANAK

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

BOLAVOLI MINI. OLEH : DRS. SB PRANATAHADI, M.Kes.

SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN INTERVAL

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa.

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sangat digemari oleh masyarakat mulai anak sampai orang dewasa, karena

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

ABSTRAK PELATIHAN SHOOTING

pinggang atau anggota badan yang diseberangkan melalui atas net. Dalam secara efektif. Teknik tersebut meliputi service, passing, dan yang terpenting

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

PELATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, pada tahun 1893 di Jerman bola voli dikenal dengan nama faust

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 75 79, Agustus 2016

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

BAB I PENDAHULUAN. pada cabang olahraga yang diikuti (Halim, 2004). Olahraga dapat dilakukan

PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL MEGALA- GALA TERHADAP KEMAMPUAN KELINCAHAN MAHASISWA PUTRA FPOK SEMESTER VI KELAS A TAHUN 2015

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

BAB III METODE PENELITIAN

KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Latihan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

METODE MELATIH FISIK SEPAKBOLA. Subagyo Irianto

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan masing-masing kelompok 1 dengan pelatihan berjalan dengan

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR TULUNGAGUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, setelah sepak bola.( Http//guruolahragaku.blogspot.com.materi

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN KESEHATAN

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Bahkan antara satu bidang pengetahuan dengan bidang

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

PELATIHAN PERMAINAN GAME TIPE A LEBIH MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEBUGARAN FISIK DIBANDINGKAN PERMAINAN GAME TIPE B PEMAIN FUTSAL IKIP PGRI BALI

Transkripsi:

TESIS LATIHAN SEPULUH REPETISI EMPAT SET DAN LIMA REPETISI DELAPAN SET SAMA BAIK MENINGKATKAN KETEPATAN DAN KECEPATAN JUMP SERVIS BOLA VOLI SISWA PUTERA KELAS 10 SMA NEGERI 1 KUPANG TENGAH SALMUN BENU PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 1

TESIS LATIHAN SEPULUH REPETISI EMPAT SET DAN LIMA REPETISI DELAPAN SET SAMA BAIK MENINGKATKAN KETEPATAN DAN KECEPATAN JUMP SERVIS BOLA VOLI SISWA PUTERA KELAS 10 SMA NEGERI 1 KUPANG TENGAH SALMUN BENU NIP. 1190361024 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI FISIOLOGI OLAHRAGA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 2

LATIHAN SEPULUH REPETISI EMPAT SET DAN LIMA REPETISI DELAPAN SET SAMA BAIK MENINGKATKAN KETEPATAN DAN KECEPATAN JUMP SERVIS BOLA VOLI SISWA PUTERA KELAS 10 SMA NEGERI 1 KUPANG TENGAH Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Fisiologi Olahraga Program Pascasarjana Universitas Udayana SALMUN BENU NIM : 1190361024 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI FISIOLOGI OLAHRAGA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 3

LEMBAR PENGESAHAN Tesis Ini Telah Disetujui Pada Tanggal, 01 Juli 2013 Pembimbing I Pembimbing II Prof.Dr.dr. N.Adiputra, M.OH, PFK Drs. Lukas Maria Boleng, M.Kes NIP. 19471211 197602 1 001 NIP. 19590730 198403 1 002 Mengetahui Ketua Program Fisiologi Olahraga Program Pascasarjana Universitas Udayana, Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. J. Alek Pangkahila, M.Sc, Sp.And Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP. 19440201 196409 1001 NIP. 19590215 198510 2 001 4

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS Tesis Ini Telah Diujui dan Dinilai Oleh Panitia Penguji pada Program Pascasarjana Universitas Udayana Pada Tanggal : 01 Juli 2013. Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No : 033/UN.14.4./DT/2013 Tanggal : Senin, 17 Juni 2013 Penitia Penguji Usulan Penelitian Tesis adalah : Ketua : Prof.Dr.dr. N.Adiputra, M.OH, PFK Anggota : 1. Drs. Lukas Maria Boleng, M.Kes 2. Prof. dr. N. T. Suryadhi, MPH,Ph.D 3. Drs.Oktovianus Fufu, M.Pd 4. Dr. dr. Bagus Satriyasa, M.Repro 5

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Salmun Benu NIM : 1190361024 Program Studi : Fisiologi Olahraga Judul Tesis : Latihan Sepuluh Repetisi Empat Set Dan Lima Repetisi Delapan Set Sama Baik Meningkatkan Ketepatan Dan Kecepatan Jump Servis Bola Voli Siswa Putera Kelas 10 SMA Negeri 1 Kupang Tengah Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah ini bebas plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Denpasar, 07 Juni 2013 Yang membuat pernyataan Materai ( Salmun Benu ) 6

UCAPAN TERIMA KASIH Dengan segala kerendahan hati, kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga atas berkat dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas laporan penelitian guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi Magister Fisilogi Olahraga Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bali. Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menghaturkan rasa terima kasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Rektor Universitas Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada Penulis untuk mengikuti pendidikan Program Studi Magister Fisiologi Olahraga di Universitas Udayana. 2. Samuel Haning, S.H, M.H selaku Rektor Universitas PGRI NTT atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti pendidikan Program Studi Magister Fisiologi Olahraga di Universitas Udayana. 3. Prof. Dr. dr. J. Alex Pangkahila, M.Sc, Sp.And sebagai Ketua Program Studi Magister Fisiologi Olahraga atas bimbingan selama mengikuti perkuliahan pendidikan Program Studi Magister Fisiologi Olahraga di Universitas Udayana. 4. Prof.Dr.dr. N.Adiputra, M.OH, PFK selaku pembimbing dan penguji I dalam ujian tesis ini. 5. Drs. Lukas Maria Boleng, M.Kes selaku pembimbing dan penguji II dalam ujian tesis ini. 6. Prof. dr. N. T. Suryadhi, MPH, Ph.D selaku penguji III dalam ujian tesis. 7

7. Drs. Oktovianus Fufu, M.Pd selaku ketua program studi PJKR Universitas PGRI dan penguji IV dalam ujian proposal penelitian tesis yang selalu mendukung dan memberi dorongan motivasi untuk menyelesaikan proses pendidikan Program Studi Magister Fisiologi Olahraga di Universitas Udayana. 8. Dr. dr. Bagus Komang Satriyasa, M.Repro, selaku penguji V dalam ujian tesis ini. 9. Seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan motivasi dan Doanya dalam menjalani pendidikan Program Studi Magister Fisiologi Olahraga di Universitas Udayana. 10. Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu mendukung dan memberikan dorongan motivasi dalam menjalani proses pendidikan Program Studi Magister Fisiologi Olahraga di Universitas Udayana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal penelitian ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik, koreksi dan masukan dari semua pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaannya. Dan tak ada kata yang lebih indah selain ucapan terima kasih, yang penulis sebutkan di atas kiranya Tuhan Yang Maha Esa sebagai maha penolong dan segala berkat atas semua budi baik yang kita lakukan. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kepentingan dan pengembangan ilmu pengetahuan di masa datang. 8

Kupang, Juli 2013 Penulis Salmun Benu 9

ABSTRAK LATIHAN SEPULUH REPETISI EMPAT SET DAN LIMA REPETISI DELAPAN SET SAMA BAIK MENINGKATKAN KETEPATAN DAN KECEPATAN JUMP SERVIS BOLA VOLI SISWA PUTERA KELAS 10 SMA NEGERI 1 KUPANG TENGAH Bola voli merupakan permainan beregu dengan durasi yang panjang, intensitas tinggi serta membutuhkan teknik, taktik dan strategi yang tinggi. Dalam permainan bola voli diperlukan penguasaan teknik dasar antara lain meloncat dan servis. Dalam penelitian ini dicoba dengan repetisi dan set yang berbeda. Pertama pelatihan dengan sepuluh repetisi empat set dan pelatihan yang kedua dengan lima repetisi delapan set. Pelatihan dilakukan di lapangan bola voli SMA Negeri 1 Kupang Tengah Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur mulai pukul 15.00 sampai pukul 17.30 WITA. Lama pelatihan 8 minggu dengan frekuensi tiga kali seminggu. Sampel yang berjumlah 16 orang diambil secara acak sederhana dari siswa SMA Negeri 1 Kupang Tengah Kabupaten Kupang kelas 10 yang memenuhi syarat penelitian. Rancangan penelitian ini bersifat experimental randomized pre and post test control group design. Jumlah sampel masing-masing kelompok 8 orang, kemudian masingmasing kelompok diberikan pelatihan yang berbeda yaitu kelompok -1 diberikan pelatihan jump service sepuluh repetisi empat set dan kelompok -2 diberikan pelatihan jump service lima repetisi delapan set. Data berupa kecepatan dan ketepatan jump service bola voli diambil sebelum dan sesudah perlakuan. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan deskriptif statistik, uji normalitas dengan shafiro wilk, uji homogenitas dengan uji Levenee;s Test. Dan batas kemaknaan yang dipakai adalah 0,05 (p>0,05). Data penelitian dianalisis secara Deskriptif untuk menganalisis varian umur, tinggi badan, berat badan, suhu kering dan kelembaban relatif udara. Uji normalitas dengan Shapiro Wilk Test. Kelompok sepuluh repetisi empat set meingkatkan kecepatan sebesar 0,41 detik dan ketepatan 0,83. Sedangkan kelompok lima repetisi delapan set terjadi peningkatan kecepatan sebesar 0,13 detik dan ketepatan 0,31. Uji Homogenitas antar kelompok dengan Levene s Test for Equality of Variances. Data prestest pada kelompok sepuluh repetisi empat set adalah kecepatan 1,79 detik dengan nilai p = 0,138 dan perolehan skor 2,66 dengan nilai p = 0,484 sedangkan setelah perlakuan terjadi peningkatan pada kecepatan 1,38 detik dengan nilai p = 0,072, peningkatan skor 3,49 dengan nilai p = 0,844. Kemudian rata-rata data sebelum perlakuan yang diperoleh dari kelompok latihan servis lima repetisi delapan set adalah kecepatan 1,71 detik dengan nilai p = 0,068 dan skor 2,65 dengan nilai p = 0,601 sedangkan setelah perlakuan terjadi peningkatan pada kecepatan 1,58 detik dengan nilai p = 0,555 dan skor 2,96 dengan nilai p = 0,158. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan 10 repetisi 4 set dan 5 repetisi 8 set sama baik dalam meningkatkan kecepatan dan ketepatan jump servis bola voli. Untuk itu di harapkan para pelatih, guru olahraga yang melatih cabang olahraga bola voli untuk menerapkan kedua metode latihan tersebut. Kata Kunci : Latihan memukul bola, sasaran, set, repetisi, kecepatan, ketepatan, servis, lompat. 10

ABSTRACT EXERCISE FOUR SETS OF TEN REPETITIONS IS BETTER THAN EIGHT SETS OF FIVE REPETITIONS IN IMPROVING THE ACCURACY AND SPEED OF A VOLLEY BALL JUMP SERVICE FIRST CLAS MEN STUDY OF SMA NEGERI CENTRAL KUPANG Volley ball as a form team game with a long time, the high intensities need technique, tactics and the high strategy. Playing volley ball needs a based technique like jumping and service. This research the different set and tries repetitions. First training use four set ten repetitions and secondly training using eight set five repetitions. To do this training is use the volley ball field of Negeri 1 Kupang Tengah Senior High School in Kupang Regency East of Nusa Tenggara start from three o clock until a half past six. Long training is eight week with three time frequency in a week. Twelve students were simple random sample from Class 10 the designof the studi Negeri 1 Kupang Tengah Senior High School in Kupang Regency that requisite fulfill. Experiment randomized pre and post test control group number of each sample six students, and then each group giving different training such as group one, four set ten repetitions in jumps service training and group two, eight set five repetitions in jump service training. To get the data can using statistic descriptive, with try normality s Shapiro Wilk, homogenates levenee s test. And the meaning limit is using 0,05 (p>0,05). Analyze data research in descriptive using kind year, high body, weight body, dry temperature and relative air humidity. With normality to tries Shapiro wilk test. Group four set ten repetitions raising 0,41 second big speed and 0,83 accuracy. While eight set five repetitions group raising 0,13 second speed and 0.31 accuracy. Try homogenates in group with levene s test for Equality of variances. Pre test data in group four set ten repetitions is 1,79 second speed with value p=0,138 and get score 2,66 with value p=0,484 and after do training the raising happened in 1,38 second speed with value p=0,072, raising score 3,49 with value p=0,844. And then the average data before do to get from training group service eight set five repetitions is 1,71 second speed with value p=0,068 and 2,68 score with value p=0,601 after do training the raising happened in 1,58 second speed with value p=0,555 and 2,96 score with value p=0,158. The result show that using training method in four set ten repetitions more raising speed and accuracy in volley ball jump service more than using training method in eight set five repetitions (p>0,05). Give it is recommend to rais the speed and accuracy in volley ball jump service and sport man to using four set ten repetitions is training method. Keyword : Batting practice ball, target, set, repetisi, speed, accuracy, service, jump. 11

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR... i HALAMAN SAMPUL DALAM... ii PERSYARATAN GELAR... iii LEMBARAN PENGESAHAN... iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI... v SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... vi UCAPAN TERIMA KASIH... vii ABSTRAK... ix ABSTRACT... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR SINGKATAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang... 1 1.2 Rumusan masalah... 4 1.3 Tujuan penelitian... 5 1.4 Manfaat Penelitian... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Bola voli... 7 2.2. Teknik BolaVoli... 7 2.2.1. Servis... 8 2.2.2 Jump Servis...... 9 2.3. Kecepatan Memukul... 11 2.4. Kecepatan Reaksi... 12 2.5. Keseimbangan... 12 2.6. Koordinasi... 13 2.7. Ketepatan... 13 2.8. Daya Ledak... 13 2.9. Kekuatan...... 14 2.10. Daya Tahan... 14 2.11. Kelentukan... 16 2.12. Kelincahan... 17 2.13. Pelatihan... 18 2.13.1. Prinsip-Prinsip Pelatihan... 19 2.13.2. Pelatihan Fisik... 20 2.13.3. Prinsip Pelatihan Fisik... 21 12

2.13.4. Pelatihan Beban... 25 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Berpikir... 30 3.2. Konsep... 31 3.3. Hipotesis... 32 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu... 33 4.1.1. Tempat Penelitian... 33 4.1.2. Waktu Penelitian... 33 4.2. Rancangan Penelitian... 33 4.3. Populasi dan Sampel... 34 4.4. Variabel Penelitian... 37 4.5. Defenisi Operasional Varibel... 37 4.6. Kelembaban Relatif... 41 4.7. Alat Ukuran... 41 4.8. Teliti Analisis Data... 42 4.9. Alur Pelitian... 43 BAB V. HASIL PENELITIAN 5.1. Data Karakteristik Subyek Penelitian... 44 5.2. Data Lingkungan Penelitian... 45 5.3. Data Hasil Perlakuan Latihan 10 Repetisi 4 Set dan 5 Repetisi 8 Set Dalam Meningkatkan Ketepatan dan Kecepatan Jump Servis Bola Voli... 45 5.3.1. Uji Deskripsi... 46 5.3.2. Uji Normalitas... 47 5.3.3. Uji Homogenitas... 47 5.3.4. Uji Beda Rerata Peningkatan Kecepatan dan Ketepatan Jump Servis Bola Voli Kelompok Latihan 10 Repetisi 4 Set dan 5 Repetisi 8 Set... 48 5.3.5. Uji Perbedaan Efek Peningkatan Kecepatan dan Ketepatan Jump Servis Bola Voli Kedua Kelompok... 49 BAB VI. PEMBAHASAN 6.1. Karakteristik Subyek Penelitian... 52 6.2. Karakteristik Lingkungan Penelitian... 52 6.3. Hasil Uji Deskripsi Pada Kedua Kelompok Perlakuan... 52 6.4. Hasil Uji Normalitas Pada Kedua Kelompok Perlakuan... 53 6.5. Uji Homogenitas Pada Kedua Kelompok Perlakuan... 54 6.6. Uji Beda Rerata Peningkatan Kecepatan dan Ketepatan Sebelum dan Sesudah Pelatihan... 54 13

6.7. Perbedaan Efek Peningkatan Kecepatan dan Ketepatan Jump Servis Antar Kelompok Sebelum dan Sesudah Perlakuan... 55 6.8. Kelemahan Penelitian... 56 BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan... 58 7.2. Saran... 58 DAFTAR PUSTAKA... 59 LAMPIRAN 14

DAFTAR TABEL Tabel Keterangan Hal 5.1 Data Karakteristik Subyek Penelitian Pada Dua Kelompok Pelatihan 5.2 Data Karakteristik Lingkungan Penelitian Di SMA Negeri 1 Kupang Tengah Kabupaten Kupang NTT 5.3 Data Uji Deskriptif Perlakuan Latihan Servis 10 Repetisi 4 Set dan 5 Repetisi 8 Set Dalam Meningkatkan Ketepatan Dan Kecepatan Jump Servis Bola Voli 5.4 Data Uji Normalitas Perlakuan Kelompok Latihan Servis 10 Repetisi 4 Set Dan Latihan Servis 5 Repetisi 8 Set Sebelum dan Sesudah Perlakuan 5.5 Data Test Of Homogeneity Of Variance Pada Kelompok Latihan Servis 10 Repetisi 4 Set Dan 5 Repetisi 8 Set 5.6 Tabel Uji Beda Rerata Peningkatan Kecepatan Dan Ketepatan Jump Servis Bola Voli Kedua Kelompok 5.7 Hasil Uji Perbedaan Efek Peningkatan Kecepatan Dan Ketepatan Jump Servis Bola Voli Kelompok Latihan Servis 10 Repetisi 4 Set Dan 5 Repetisi 8 Set 5.8 Peningkatan Kecepatan dan Ketepatan Jump Servis Dengan Menggunakan Latihan 10 Repetisi 4 Set dan 8 Repetisi 5 Set 5.9 Independent Samples Test pada Latihan Servis 10 Repetisi 4 Set Dan Latihan Servis 5 Repetisi 8 Set Dalam Meningkatkan Ketepatan Dan Kecepatan Jump Servis Bola Voli 44 45 46 47 48 49 50 54 56 15

DAFTAR GAMBAR Gambar Keterangan Hal 4.1 Bagan Rancangan Penelitian 33 4.2 Lapangan Untuk Tes Servis 39 16

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Data subjek penelitian kelompok 10 repetisi 4 set dan 5 repetisi 8 set 2 Data sebelum dan sesudah pelatihan kelompok 10 repetisi 4 set 3 Data sebelum dan sesudah pelatihan kelompok 5 repetisi 8 set 4 Data lingkungan penelitian 5 Data descriptive statistics subjek penelitian kelompok 10 repetisi 4 set dan 5 repetisi 8 set dan lingkungan penelitian. 6 Data descriptive statistics dua kelompok perlakuan dan tes normalitas kedua kelompok 7 Data tes homogenitas dua kelompok perlakuan 8 Data paired samples statistics dan paired samples correlations 9 Data paired samples test dua kelompok dan group statistics 10 Independent samples test 11 Program latihan 12 Foto penelitian 13 Surat persetujuan ikut serta dalam penelitian 14 Surat ijin dan selesai penelitian 15 Surat tera alat 17

DAFTAR SINGKATAN ATP Adenosin tripospat yaitu bentuk energi kimia yang dapat digunakan segera untuk berkontraksi otot yang ada dalam seluruh sel otot SAID Spesific Adaptation Imposed Demand yaitu prinsip dalam pelatihan fisik bahwa hendaknya program pelatihan bersifat khusus sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai P Populasi penelitian R Randomisasi AR Alokasi random S Sampel O1 Tes sebelum perlakuan kelompok pertama O2 Tes setelah perlakuan kelompok pertama O3 Tes sebelum perlakuan kelompok kedua O4 Tes setelah perlakuan kelompok kedua P1 Kelompok perlakuan jump servis 10 repetisi 4 set P2 Kelompok perlakuan jump servis 5 repetisi 8 set n Besar sampel α 0,05 β 0,1 µ Rata-rata sebelum perlakuan µ Asumsi rata-rata setelah perlakuan f (α,β) Nilai yang ada pada tabel = 10,5 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Olahraga merupakan peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak bisa diabaikan. Pendidikan olahraga merupakan barometer untuk mendorong pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis. Ketrampilan anak, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai nilai (mental, sikap, emosional, sosial dan spiritual) serta membiasakan pola hidup sehat yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Olahraga menjadi faforit di kalangan masyarakat baik di desa-desa maupun perkotaan yang bisa dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa, seperti pada olahraga bola voli (Bompa, 1990) Dalam permainan olahraga bola voli terlihat bermacam-macam gerak seperti servis, passing, smash, block dan lain-lain yang sering kita jumpai pada permainan bola voli. Di samping itu, juga ada variasi-variasi gerak dalam permainan bola voli, terlihat juga suatu gerak bola melengkung parabola, gerak bola lurus dan gerak tipuan jika suatu gerak bola yang cepat dengan arah yang sulit untuk diduga. Seluruh gerak bola tersebut merupakan suatu hasil dari aktivitas tubuh yang sudah dibina dan dilatih, sehingga gerakan-gerakan reflex menjadi suatu kebiasaan dalam permainan olahraga khususnya bola voli (Nurhasan, 1992). 19

Bicara tentang pelatihan memukul ke arah sasaran dengan jump servis harus dapat dipecahkan dalam suatu kerja tubuh yang berkoordinasi dengan lengkap. Permainan antara lawan yang berimbang dapat berlangsung antara 1-2 jam. Selama permainan senantiasa diminta oleh para pemain untuk mengeluarkan tenaga lompatan, tenaga pukulan servis, dan kecepatan reaksi. Dari suatu sikap pertahanan, sering harus cepat menjatuhkan diri, bersiap mengambil bola yang menukik untuk mencegah bola menyentuh lantai di dalam lapangan sendiri (Suharno, 1993). Unsur-unsur gerak olahraga juga baik dalam cabang atletik maupun permainan akan meningkatkan kecepatan. Kecepatan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerak bebas terhadap suatu sasaran. Kekuatan dapat diperoleh melalui pelatihan-pelatihan dengan menggunakan repetisi dan pembebanan (Sajoto, 1990). Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (Harsono, 1996). Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan peningkatkan lari dari tempat ke tempat lain dan dalam waktu yang sesingkat mungkin (Bomba, 1990). Kelincahan otot melukiskan kecepatan maksimal yang dapat dihasilkan oleh otot, kemampuan otot yang dinilai umumnya adalah otot otot tangan, tangkai otot perut, otot dada dan otot punggung. Kekuatan otot lengan dan tangan penting untuk memegang, mendorong, mengangkat, menarik dan sebagainya. Kekuatan otot tungkai diperlukan untuk menjaga 20

berat tubuh sewaktu melompat, jalan, lari, menyepak dan sebagainya. Otot otot lain merupakan tumpuan agar tubuh tegak dan lunak, sehingga lengan dan tungkai dapat berfungsi dengan baik, di samping otot otot itu sendiri dapat berfungsi untuk dapat membantu gerakan. (Kosasih, 1995). Bentuk pelatihan yang memungkinkan untuk meningkatkan kecepatan memukul banyak macam seperti tarik badan, dorong badan dan lain lain. Ada pendapat yang menyatakan bahwa dalam mengembangkan proses kecepatan memukul, ada yang cenderung mempergunakan repetisi dan set sebagai pedoman dalam penambahan pelatihan. Kecepatan akan meningkatkan bila pelatihan memakai 5 10 repetisi untuk empat sampai sepuluh set dengan beban maksimum (Sajoto, 1990). Berdasarkan pengamatan dan pengalaman, masalah servis dipandang sebagai hal yang sederhana, padahal servis merupakan titik awal yang akan menentukan tindakan selanjutnya. Di samping itu, pelatihan yang khusus untuk meningkatkan kemampuan servis masih banyak yang belum tepat guna dan tepat sasaran, pelatihan pelatihan itu banyak yang masih berdasarkan pengalaman pribadi sehingga bentuk pelatihannya begitu begitu saja. Servis merupakan bentuk serangan pada permulaan permainan. Dari hasil hasil pengamatan, sasaran perkenaan bola pada servis masih terdapat perbedaan, sehingga mengarah pada ayunan lengan untuk mendapatkan hasil servis atas yang baik. Servis yang baik, lurus dan tepat sasaran dan mematikan permainan lawan perlu dilakukan dalam permainan bola voli. 21

Dari pengamatan di lapangan dipandang perlu pelatihan pelatihan agar dapat melakukan servis yang baik dan akan menentukan ketepatan dan kecepatan jatuhnya bola voli ke bidang sasaran dengan pembebanan. Pada gerakan lengan untuk membuat gerakan dengan kecepatan dan ketepatan bola jatuh di bidang sasaran. Sehingga membuat lawan main menjadi goyah, hal itu belum banyak dilakukan pada permainan bola voli. Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, dalam pertandingan olahraga bola voli pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tengah di bidang olahraga permainan bola voli belum pernah meraih juara. Hal ini disebabkan karena pemain belum memiliki kemampuan menerapkan teknik permainan bola voli secara umum, dan khususnya ketepatan dan kecepatan servis atas. Dari data awal yang diambil menunjukkan tingkat kemampuan servis masih lemah. Dari 16 siswa melakukan 10 kali pukulan servis nilai rata rata masing masing siswa mendapat nilai 3, padahal seharus ratarata nilai maksimal masing masing siswa adalah 5. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam Pelatihan Sepuluh Repetisi Empat Set Dan Lima Repetisi Delapan Set Sama Baik Dalam Meningkatkan Ketepatan Dan Kecepatan Jump Servis Bola Voli Siswa Putra Kelas 10 SMA Negeri 1 Kupang Tengah. 1.2. Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah pelatihan 22

10 repetisi 4 set dan 5 repetisi 8 set sama baiknya dalam meningkatkan ketepatan dan kecepatan jump servis bola voli siswa putra kelas 10 SMA Negeri 1 Kupang Tengah. 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah : Untuk mengetahui pelatihan 10 repetisi 4 set dan 5 repetisi 8 set sama baiknya dalam meningkatkan ketepatan dan kecepatan jump servis bola voli siswa putra kelas 10 SMA Negeri 1 Kupang Tengah. 1.4. MANFAAT PENELITIAN 1.4.1. Manfaat Akademik Manfaat akademik dari penelitian ini adalah : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan pengembangan ilmu kepelatihan olahraga, serta dapat dipakai untuk memperkuat teoritis yang sudah ada atau sebaliknya memperlemah teori yang sudah ada, sehingga dapat menemukan teori baru dikembangkan dan diimplementasikan dalam proses pelatihan maupun pembelajaran di sekolah. 1.4.2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian ini dapat mengungkapkan peningkatan kecepatan dan ketepatan jump servis pelatihan sepuluh repetisi empat set dan lima 23

repetisi delapan set pada siswa putra kelas 10 SMA Negeri 1 Kupang Tengah. 2. Dengan mengetahui hal-hal yang diteliti tersebut dapat diambil langkah-langkah yang lebih efektif dan efisien dalam penerapan metode pelatihan peningkatan kecepatan dan ketepatan jump servis bola voli pada siswa putra kelas 10 SMA Negeri 1 Kupang Tengah sesuai dengan kemampuan yang memiliki. 3. Sebagai bahan masukan mengenai penggunaan metode pelatihan jump servis bola voli yang tepat dan sesuai sehingga terciptanya efisensi dan efektitas dalam meningkatkan kecepatan dan ketepatan servis kebidang sasaran dengan baik. 4. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan untuk penelitian lanjutan pada situasi dan kondisi tertentu. 1.4.3. Manfaat Bagi Peneliti Adapun manfaat penelitian ini bagi peneliti antara lain : 1. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang penerapan pelatihan sepuluh repetisi empat set dan lima repetisi delapan set dalam meningkatkan ketepatan dan kecepatan jump servis bola voli. 2. Mendapat tambahan kajian manfaat dan pengalaman dalam melakukan penelitian, dan hasil penelitian dapat menjadi dasar untuk penelitian berikutnya. 24

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Bola Voli. Bola voli adalah suatu permainan yang dilakukan oleh dua tim, masing masing tim berusaha mematikan lawan dengan cara servis, smesh, pasing, mengumpan dan membendung bola untuk mendapatkan nilai lebih tinggi dalam satu set. Siapa yang lebih awal mendapat nilai tertinggi dalam satu set maka mereka sebagai pemenang. Untuk mencapai itu, setiap pemain harus memiliki kemampuan fisik yang lebih baik dan perlunya melakukan pelatihan yang sudah disusun dan terprogram dengan baik. Pelatihan adalah suatu rangsangan yang dilaksanakan pada jarak waktu tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi khusus yang erat hubungannya dengan penggunaan alat gerak tubuh. Pelatihan itu dimaksud untuk mencapai perubahan penyesuaian dan kemampuan organ tubuh. Salah satu permainan yang dapat meningkatkan kemampuan alat gerak tubuh berupa gerakan tangan adalah dengan pelatihan jump servis bola voli ke bidang sasaran setinggi 2,43 meter sepuluh repetisi empat set apakah lebih baik dari lima repetisi delapan set (Nala, 2002). 2.2. Teknik Bola Voli. Teknik bola voli dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang di tandai dengan berfariasinya dan meningkatnya kualitas teknik dalam permainan bola voli. Olahraga bola voli sebagai salah satu cabang olahraga 25

yang popular dan digemari oleh banyak masyarakat baik tua, muda dan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Teknik permainan bola voli dibagi dua yaitu : 1. Teknik pelatihan tanpa bola yang terdiri dari teknik melompat, teknik servis, teknik blok dan teknik passing. 2. Teknik dengan bola yang terdiri dari servis dengan ayunan tangan dari bawah, servis dengan ayunan tangan dari samping, servis dengan ayunan tangan dari atas, passing bola, blok dan smesh. Maksud dari pengertian terknik di atas diantaranya adalah, servis merupakan bentuk serangan pada permulaan permainan, pasing adalah mengoperkan bola kepada teman, blok adalah suatu siasat untuk meng halangi lawan sehingga bola tidak masuk ke daerahnya, smes adalah pukulan yang menukik atau keras yang sulit diambil oleh lawan. Servis ayunan tangan dari bawah adalah bola dilambungkan dengan tangan mana saja, sedangkan tangan lain siap mengayunkan pukulan dari bawah ke atas. Sesuai dengan pelatihan ini maka akan dibahas adalah teknik pelatihan jump servis bola voli sepuluh repetisi empat set apakah lebih baik dari lima repetisi delapan set. 2.2.1. Servis. Servis adalah suatu upaya memasukkan bola ke daerah lawan oleh pemain kanan belakang yang berada di daerah servis untuk memukul bola dengan satu tangan atau lengan. Servis adalah pukulan bola yang dilakukan 26

dari belakang garis akhir lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan (Nuril Ahmadi, 2008). Berdasarkan pendapat 2 penulis di atas maka servis adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memasukkan bola ke daerah lawan yang dilakukan oleh pemain kanan belakang dengan menggunakan satu tangan atau lengan. 2.2.2. Jump servis. Jump Serve adalah salah satu istilah tehnik memulai permainan bola voli dengan melakukan lompatan. Ada bermacam-macam gaya atau cara yang bisa digunakan untuk melakukan jenis servis yang satu ini. Nilai seni dari tehnik seperti ini adalah bagaimana menggabungkan tekanan, kekuatan dan feeling pemain terhadap bola yang digunakan dalam permainan. Teknik dalam melakukan jump servis adalah sebagai berikut : a) Awalan ± 4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup. b) Lompat pada garis belakang. c) Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola. d) Ayunan tangan sama seperti melakukan spike bola tinggi (open spike). e) Step ketiga baru bola dilempar ke atas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola. f) Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah-patah. Cara untuk melakukan jump servis adalah sebagai berikut : a. Berdiri di belakang garis belakang mengarah ke net 27

b. Kedua lengan memegang bola, kemudian bola dilambungkan tinggi (± 3 meter)agak di depan badan. c. Setelah itu tekuk kedua lutut untuk awalan melakukan lompatan yang setinggi mungkin d. Pukulan bola ketika berada di ketinggian seperti melakukan gerakan smash, lecutkan pergelangan tangan secepat-cepatnya, sehingga menghasilkan pukulan topspin yang tinggi agar bola secepat mungkin turun ke daerah lapangan lawan. Servis ini dilakukan dengan gerakan melompat seperti gerakan smash, langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Sikap permulaan Berdiri di daerah servis dekat garis belakang menghadap ke net, kedua tangan memegang bola. 2. Gerak pelaksanaan Lambungkan bola setinggi kurang lebih 3 meter agak di depan badan, kemudian badan merendah dengan menekuk lutut untuk melakukan awalan melompat setinggi mungkin kemudian bola dipukul setinggi mungkin seperti gerakan smash. Lecutkan pergelang tangan secepatcepatnya sehingga menghasilkan pukulan topspin yang tinggi agar bola secepat mungkin turun ke daerah lapangan lawan (Beutelsthl Dieter, 2011). 3. Gerak lanjutan. 28

Setelah melakukan pukulan dengan meraih bola setingi-tingginya pada saat melayang pada saat melayang di udara, langsung mendarat di dalam lapangan dan segera mengambil posisi siap untuk menerima pengembalian atau serangan dari pihak lawan. (Beutelsthl Dieter, 2011) Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka langkah-langkah melakukan jump serve adalah: a) Berdiri di belakang garis belakang mengarah ke net b) Kedua lengan memegang bola, kemudian bola dilambungkan tinggi (± 3 meter) agak di depan badan. c) Setelah itu tekuk kedua lutut untuk awalan melakukan lompatan yang setinggi mungkin d) Pukulan bola ketika berada di ketinggian seperti melakukan gerakan smash, lecutkan pergelangan tangan secepat-cepatnya, sehingga menghasilkan pukulan topsin yang tinggi agar bola secepat mungkin turun ke daerah lapangan lawan. Setelah melakukam pukulan, langsung mendarat di dalam lapangan dan segera mengambil posisi siap untuk menerima pengembalian atau serangan dari pihak lawan. 2.3. Kecepatan Memukul. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan antara gerak dalam periode waktu yang singkat. (Mulyono Biyakto, 2009). Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan gerakan yang sejenis secara berturut turut dalam waktu yang sesingkat singkatnya. Kecepatan adalah 29