BAB I PENDAHULUAN. individu, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORIDAN KONSEP OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. keserasian, keselarasan, dan keseimbangan dalam aspek-aspeknya yaitu spiritual, moral, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal sekarang sudah merupakan bagian yang integral dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, seseorang ingin diakui sebagai

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam perkembangannya memiliki suatu tugas berupa tugas. perkembangan yang harus dilalui sesuai dengan tahap perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam banyak hal remaja sekarang dihadapkan pada lingkungan yang tidak. karena remaja adalah masa depan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. membantu murid menguasai pengetahuan secara intelektual,

I. PENDAHULUAN. Secara hakiki, manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun suatu bangsa. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kita sedang memasuki suatu abad baru yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dikarenakan kompleksnya permasalahan-permasalahan yang ada di dalamnya. Masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organ reproduksi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. apa yang bagus, dan juga terhadap perkembangan belajarnya disekolah. Hal ini. yang sangat besar dalam perkembangan kepribadiannya.

BAB II KAJIAN TEORI. sekolah, yang memberikan kewenangan penuh kepada sekolah dan guru

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPS SMA PGRI 2 KAYEN TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Salah satu indikasi bahwa manusia

BAB I PENDAHULUAN. persiapan untuk kehidupan yang baik dikemudian hari, oleh karena itu banyak orang tua

BAB I PENDAHULUAN. tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan ini pula dapat dipelajari perkembangan ilmu dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari dan juga membutuhkan bantuan

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat berpengaruh terhadap kecepatan tersebut adalah pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berwawasan, hal ini tentu dilatarbelakangi oleh mutu Pendidikan. yang terus berkembang sesuai tuntutan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. ini memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. dapat mendorong dirinya untuk bersikap dan berperilaku baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu menghadapi persaingan global. Persaingan global menuntut

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran 1. belajar mengajar, agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB I PENDAHULUAN. dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan

BAB I PENDAHULUAN. ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undangundang. Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 3:

BAB I PENDAHULUAN. tradisional. Pendidikan formal, informal dan non-formal merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial dimana ia dituntut untuk melakukan

I. PENDAHULUAN. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP ) berada dalam masa

BAB II KAJIAN TEORITIS. mengenai kajian yang dibahas, yaitu: implementasi tugas pokok wali kelas di. Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin pekanbaru.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang selalu menginginkan dan mendambakan kehidupan yang

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

BAB I PENDAHULUAN. spiritual, moral, sosial, intelektual, fisik dan sebagainya. 1 Sekolah merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Evaluasi. a. Pengertian Evaluasi. Penelitian ini berkenaan dengan evaluasi hasil layanan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri baik, dan juga sebaliknya, kurang baik. sebagai individu yang sedang berkembang mencapai taraf perkembangan

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang sangat kompleks. Banyak hal yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menuntut ilmu, tetapi juga untuk mencari teman, dari berteman itulah maka

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT yang artinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dan berhubungan dengan manusia. 1 Sebagai makhluk pribadi, ia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1) Pendidikan adalah Usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dana pembangunan sektor ekonomi, yang satu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. unik dan mereka lebih tertarik dengan dirinya sendiri hanya saja sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan formal sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. muda, yaitu suatu masa dengan rentang usia dari 18 sampai kira-kira umur 25

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda.

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

BAB I PENDAHULUAN. dan memerlukan bantuan guru pembimbing. Gunarsa (2002) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan wadah bagi individu untuk mengembangkan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional tujuan pendidikan adalah agar siswa secara aktif. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang harus dimiliki masyarakat agar bisa bersaing adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang individu atau lebih,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan hubungan yang harmonis dengan orang-orang yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas masalah-masalah berujung pada konflik-konflik dan rintangan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada aspek-aspek tertentu. 3. kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.

BAB I PENDAHULUAN. tanggapan, maupun respon positif dari orang lain. ditunjukkan kepada orang lain), membuat pendengar memahami yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar untuk mengarahkan tindakan orang lain sebagai reaksi antara pihakpihak

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA

BAB II KAJIAN TEORITIS

maupun kelompok. Didalam menghadapi lingkungan, individu akan bersifat aktif

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran. Dalam hal. ini subjek pembelajaran adalah peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permasalahan yang dialami para siswa di sekolah sering kali tidak dapat

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I. Pendahuluan. Nasional pada Bab II menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bereaksi dan terjadi pada dua orang induvidu atau lebih. Sedangkan sosial adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hasil akhir dari pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari para siswa baik sebagai individu, anggota masyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya belajar merupakan suatu proses yang dilalui oleh individu untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan diri siswa tentu ada kaitannya dengan hubungan sosial siswa. Hubungan sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Hubungan sosial merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan, baik antar individu, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang paling sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian, tingkat hubungan sosial juga berkembang menjadi amat kompleks.perkembangan individu manusia itu berhubungan erat sekali dengan perkembangan masyarakat di lingkungannya. Hubungan sosial yang terjalin diantara individu yang satu dengan individu yang lain mempunyai tujuan, antara lain : 1. Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat. 2. Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya. 3. Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat. 1

2 4. Bertingkah laku selaras atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat pada umumnya. 1 Hubungan sosial siswa di lingkungan sekolah sangat mendukung perkembangan kepribadian siswa.siswa merupakan makhluk sosial yang memiliki kebutuhan, pikiran, perasaan, keingintahuan terhadap lingkungan sekolahnya.hal ini menuntut siswa untuk menjalin hubungan sosial dengan lingkungan sekolahnya dengan tujuan agar dapat menciptakan rasa saling pengertian, kerjasama, keakraban, dan keramahan.oleh karena itu, siswa perlu diberikan layanan bimbingan kelompok bidang bimbingan sosial agar siswa mampu untuk membentuk hubungan sosialnya. Bimbingan konseling adalah layanan untuk membantu dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak didik agar dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang dialami siswa. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. 2 Kegiatan bimbingan konseling mempunyai enam bidang bimbingan yang dapat dikembangkan dalam pendidikan. Untuk mengembangkan ke enam bidang bimbingan tersebut, guru pembimbing harus melaksanakan sepuluh jenis layanan, dalam pelaksanaan ke sepuluh jenis layanan tersebut guru pembimbing mempunyai enam kegiatan pendukung untuk kelancaran pelaksanaan layanan. Dengan terlaksananya berbagai jenis layanan dan 1 Hartomo dan Arnicun Aziz, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008,h. 117-118. 2 Sunarto dan B. Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, h. 18.

3 kegiatan pendukung tersebut diharapkan para siswa dapat berkembang secara optimal baik mengenai pribadi, sosial, emosional, dan intelektualnya. Pentingnya layanan bimbingan konseling salah satunya ialah layanan bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok dengan memanfaatkan dinamika kegiatan kelompok sebagai media dalam upaya membimbing individu-individu yang memerlukan. Dengan adanya kegiatan bimbingan kelompok memungkinkan individu untuk bisa melatih dan mengembangkan diri dalam memahami dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungannya terutama di lingkungan sekolah. Adanya interaksi dan dinamika yang hidup, memberikan stimulus dan dukungan kepada anggota kelompok untuk bisa mewujudkan kemampuannya untuk membentuk hubungan sosial dengan orang lain, melatih diri untuk berbicara di depan teman-temannya dalam ruang lingkup yang berkelompok, memahami dirinya dalam membina sikap yang responsibel dan perilaku normatif. Bidang bimbingan sosial adalah suatu bantuan (bimbingan) untuk menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya atau bimbingan sosial juga berarti suatu bantuan (bimbingan) dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara baik atau bimbingan sosial merupakan bidang pengembangan diri siswa.

4 Layanan bimbingan kelompok bidang bimbingan sosial bertujuan untuk membantu masalah-masalah yang dihadapi siswa baik secara perorangan atau kelompok. Layanan bimbingan kelompok bidang bimbingan sosial yang diberikan oleh guru pembimbing adalah untuk mengetahui siswa yang mengalami permasalah-permasalahan dalam hubungan sosial terutama di lingkungan sekolah, sehingga dengan diberikannya layanan bimbingan kelompok bidang bimbingan sosial ini guru pembimbing dapat membantu membentuk hubungan sosial siswa.untuk membentuk hubungan sosial di lingkungan dengan baik maka diperlukan interaksi yang baik pula, layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan yang harus dilaksanakan di sekolah. SMP Negeri 23 Pekanbaru merupakan salah satu lembaga pendidikan yang melaksanakan layanan bimbingan konseling. Dalam kesehariannya, sesuai dengan program yang dibuat, guru pembimbing berusaha untuk melaksanakan layanan bimbingan konseling yang maksimal kepada siswanya, termasuk layanan bimbingan kelompok bidang bimbingan sosial untuk membantu siswa menghadapi permasalah-permasalahan di sekolah.berdasarkan studi pendahuluan peneliti melihat bahwa di SMP Negeri 23 Pekanbaru masih ada beberapa siswa yang telah mengikuti layanan bimbingan kelompok masih mengalami kesulitan-kesulitan untuk membentuk hubungan sosial. Hal ini berdasarkan gejala-gejala sebagai berikut :

5 1. Adanya sebagian siswa yang tidak berani mengemukakan pendapat, ide, saran, tanggapan, perasaan di depan kelas atau di depan orang banyak. 2. Adanya sebagian siswa yang malu berbicara dengan guru atau pegawai sekolah. 3. Adanya sebagian siswa yang merasa malu untuk berteman dengan lawan jenisnya. 4. Adanya sebagian siswa yang suka menyendiri. 5. Adanya sebagian siswa memilih berteman berdasarkaan status sosial seperti siswa yang pintar berteman dengan yang pintar, siswa yang kaya berteman dengan yang kaya dan lain-lain. 6. Adanya sebagian siswa yang berkelahi dengan temannya. Berdasarkan gejala-gejala diatas,penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Layanan Bimbingan Kelompok Bidang Bimbingan Sosial dalam Membentuk Hubungan Sosial Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 23 Pekanbaru. B. Penegasan Istilah 1. Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang diselenggarakan oleh seorang guru pembimbing terhadap sekelompok siswa untuk memberi bantuan (bimbingan) melalui kegiatan kelompok. Layanan bimbingan kelompok adalah suatu bantuan yang memanfaatkan dinamika

6 kelompok sebagai media dalam upaya membimbing individu-individu yang memerlukan. 3 2. Bimbingan Sosial Bimbingan sosial adalah layanan bimbingan konseling untuk membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya, yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan bernegara. 4 Bimbingan pribadi berorientasi pada diri individu sendiri, bidang pengembangan sosial, yaitu hubungan individu dengan orang-orang lain. Unsur-unsur komunikasi dan kebersamaan dalam arti yang seluas-luasnya menjadi acuan pokok dalam bidang pengembangan sosial. 5 Dalam pengertian tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa peserta didik diharapkan dapat bersosialisasi di lingkungan dengan baik, baik secara pribadi maupun kelompok.ini dimaksudkan agar siswa dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. 3. Hubungan Sosial Hubungan sosial yaitu hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. 6 Hubungan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu hubungan timbal balik antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. 3 Prayitno, Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995, h. 65. 4 Suhertina, Pengantar Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Pekanbaru:Suska Press, 2008, h. 57. 5 Prayitno, Wawasan Profesionalan Konseling, Padang: Universitas Negeri Padang, 2009, h. 58. 6 Sunarto & B. Agung Hartono, Op. Cit, h. 128.

7 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Persoalan-persoalan yang terkait dengan penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut : a. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok bidang bimbingan sosial di SMP Negeri 23 Pekanbaru belum dilakukan secara optimal. b. Hubungan sosial siswa di SMP Negeri 23 Pekanbaru ada yang belum kondusif. c. Faktor-faktor untuk membentuk hubungan sosial siswa di SMP Negeri 23 Pekanbaru. d. Strategi layanan bimbingan kelompok untuk membentuk hubungan sosial siswa di SMP Negeri 23 Pekanbaru belum efektif. e. Metode layanan bimbingan kelompok untuk membentuk hubungan sosial siswa di SMP Negeri 23 Pekanbaru belum efektif. f. Persepsi siswa tentang layanan bimbingan kelompok di SMP Negeri 23 Pekanbaru cenderung negatif. g. Persepsi guru bidang studi tentang layanan bimbingan kelompok di SMP Negeri 23 Pekanbaru juga cenderung negatif.

8 2. Pembatasan Masalah Mengingat banyaknya persoalan-persoalan yang mengitari kajian ini, seperti yang dikemukakan dalam identifikasi masalah di atas, maka penulis memfokuskan penelitian ini pada: a. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok bidang bimbingan sosial dalam membentuk hubungan sosial siswa di SMP Negeri 23 Pekanbaru. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan layanan bimbingan kelompok bidang bimbingan sosial dalam membentuk hubungan sosial siswa di SMP Negeri 23 Pekanbaru. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan pembahasan masalah di atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan kelompok bidang bimbingan sosial dalam membentuk hubungan sosial siswa di SMP Negeri 23 Pekanbaru. b. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksaan layanan bimbingan kelompok bidang bimbingan sosial dalam membentuk hubungan sosial siswa di SMP Negeri 23 Pekanbaru.

9 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalahdi atas, tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok bidang bimbingan sosial dalam membentuk hubungan sosial siswa di SMP Negeri 23 Pekanbaru. b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan layanan bimbingan kelompok bidang bimbingan sosial dalam membentuk hubungan sosial siswa di SMP Negeri 23 Pekanbaru. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan berguna : a. Bagi penulis, sebagai bahan untuk memenuhi persyaratan Strata I (SI) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Konsentrasi Bimbingan Konseling UIN SUSKA Riau. b. Bagi siswa, sebagai pembelajaran untuk membentuk hubungan sosial baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. c. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan pedoman untuk membentuk hubungan sosial siswa. d. Bagi sekolah, sebagai bahan input bagi SMP Negeri 23 Pekanbaru untuk meningkatkan keprofesionalan guru pembimbing dan meningkatkan mutu pendidikan dan pengembangan diri siswa.