38 BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik/kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan (Sugiyono, 2011:8). Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individuindividu yang karakteristiknya akan diduga. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 16 perusahaan, sebagai berikut: Tabel 1 Perusahaan Makanan dan Minuman dibursa Efek Indonesia No. Perusahaan 1 PT Akasha Wira International Tbk. 2 PT Cahaya Kalbar Tbk. 3 PT Davomas Abadi Tbk. 4 PT Delta Djakarta Tbk. 5 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 6 Indofood Sukses Makmur Tbk. 7 PT Mayora Indah Tbk. 8 PT Multi Bintang Indonesia Tbk. 9 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. 10 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. 11 PT Sekar Bumi Tbk. 12 PT Sekar Laut Tbk. 13 PT Siantar Top Tbk. 14 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 15 PT Tri Banyan Tirta Tbk. 16 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Sumber: IDX Fact Book 2013 38
39 3.2 Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu berdasarkan tujuan penelitian atau sesuai dengan kriteria yang ditentukan peneliti. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah: 1. Merupakan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar dan sahamnya masih aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. 2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dari 2009 sampai 2012 yang dapat diakses melalui Website Bursa Efek Indonesia dan Website perusahaan terkait. Berdasarkan kriteria tersebut maka sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. PT Akasha Wira International Tbk (ADES) 2. PT Cahaya Kalbar Tbk (CEKA) 3. PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) 4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 5. PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) 6. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) 7. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) 8. PT Sekar Laut Tbk (SKLT) 9. PT Siantar Top Tbk (STTP) 10. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) 11. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co (ULTJ)
40 3.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam rangka mendapatkan data dan informasi untuk penyusunan penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Field Research/Studi Lapangan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara dokumentasi yaitu mencari data dengan melihat dokumen-dokumen yang ada di Pusat Referensi Pasar Modal khususnya laporan keuangan dari tahun 2009 sampai 2012. 3.4 Definisi Operasional Variabel Untuk memudahkan pemahaman dan memperjelas maksud dari variabelvariabel penelitian, maka perlu diberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Operating Leverage (X 1 ) Operating Leverage dapat didefinisikan sebagai penggunaan potensial biayabiaya operasi untuk memperbesar pengaruh perubahan dalam penjualan terhadap laba sebelum bunga dan pajak perusahaan. Operating Leverage dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Operating Leverage = Persentase Perubahan EBIT Persentase Perubahan Penjualan 2. Financial Leverage (X 2 ) Financial Leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. Financial Leverage dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
41 Financial Leverage = Persentase Perubahan EPS Persentase Perubahan EBIT 3. Profitabilitas (Y) Profitabilitas atau kemampulabaan merupakan kemampuan perusahaan didalam menghasilkan laba. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return on Equity (ROE). ROE adalah tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa. Return on Equity (ROE) = Laba Setelah Pajak Modal Sendiri 3.5 Teknik Analisis Data Adapun langkah-langkah analisis dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Menghitung besarnya masing-masing variabel dalam penelitian ini, yaitu: a. Operating Leverage b. Financial Leverage c. Return on Equity (ROE) 2. Menyimpulkan tinggi rendahnya masing-masing rasio yang telah dihitung. 3. Menganalisis dengan regresi linear berganda Analisis regresi berganda digunakan karena variabel bebas yang digunakan lebih dari dua variabel. Model analisis regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X l + b 2 X 2
42 4. Melakukan Uji Asumsi Klasik Persamaan regresi yang baik harus bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE tersebut maka harus dipenuhi beberapa asumsi klasik sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas data dalam penelitian ini dapat dilakukan melalui pendekatan grafik. Menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso, 2002:212). Dasar pengambilan keputusan uji normalitas adalah sebagai berikut: 1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikut arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi Normalitas. b. Uji Autokorelasi Gujarati (1999:2001) mengatakan bahwa autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (seperti dalam data deretan waktu) atau ruang (seperti dalam data cross-sectional). Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan menurut Sunyoto (2011:91) sebagai berikut:
43 1) Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2) 2) Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 DW +2 3) Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2. c. Uji Multikolinearitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel independent dalam persamaan regresi, yang menyebabkan standard error menjadi kurang teliti, dan tingkat signifikansi juga semakin besar. Gujarati (1999:157) mengatakan multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independent (Santoso, 2002:203). Untuk mengetahui adanya multikolinearitas yaitu dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terdapat korelasi yang terlalu besar di antara salah satu variabel bebas dengan variabelvariabel bebas yang lain (terjadi multikolinearitas). 2) Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas. d. Uji Heteroskedastisitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan
44 yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamtan yang lain tetap, maka disebut Homoskesdastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan grafik. Dasar pengambilan keputusan (Santoso, 2002:210): 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. 5. Melakukan pengujian hipotesis Untuk membuktikan pengujian hipotesis dalam penelitiaan ini yang menyatakan ada atau tidaknya pengaruh antar variabel-variabel tersebut maka digunakan alat uji F dan uji t. a. Uji simultan dengan uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau bersama-sama variabel bebas operating leverage (X 1 ) dan financial leverage (X 2 ) terhadap variabel terikat profitabilitas (Y). Kriteria pengujian dengan uji F adalah dengan membandingkan dengan nilai α = 0,05 dengan ketentuan:
45 1) Jika nilai signifikansi < 0,05, artinya terdapat pengaruh secara simultan antara operating leverage (X 1 ) dan financial leverage (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y). 2) Jika nilai signifikansi > 0,05, artinya tidak terdapat pengaruh secara simultan antara operating leverage (X 1 ) dan financial leverage (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y). b. Uji parsial dengan uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial atau sendiri-sendiri variabel bebas operating leverage (X 1 ) dan financial leverage (X 2 ) terhadap variabel terikat profitabilitas (Y). Kriteria pengujian dengan uji t adalah dengan membandingkan tingkat signifikansi dari nilai t (α= 0,05) dengan ketentuan: 1) Jika nilai signifikansi uji t < 0,05, maka terdapat pengaruh parsial yang signifikan antara operating leverage (X 1 ) dan financial leverage (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y). 2) Jika nilai signifikansi uji t > 0,05, maka tidak terdapat pengaruh parsial yang signifikan antara operating leverage (X 1 ) dan financial leverage (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y).