Dengan mengetahui bahwa massa jenis es balok pada temperatur 0 C adalah 916,2 kg/m 3, maka massa es balok:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSES DAN HASIL PENGUKURAN DISTRIBUSI TEMPERATUR

1 Pengukuran dan analisa..., Ivan Adhiwena, FT UI, 2008 Universitas Indonesia

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV Analisa dan Pembahasan

= Perubahan temperatur yang terjadi [K]

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2015

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

Tabel 4.1 Perbandingan desain

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika

PENGUJIAN UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER. MENGGUNAKAN HFC-134a DENGAN VARIASI INTENSITAS RADIASI

BAB IV HASIL DAN ANALISA

3. Sebuah sinar laser dipancarkan ke kolam yang airnya tenang seperti gambar

BAB V HASIL DAN ANALISIS

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

BAB III PERANCANGAN GREEN MEDICAL BOX PORTABLE

Bab IV Analisa dan Pembahasan

BAB III PERANCANGAN EVAPORATOR Perencanaan Modifikasi Evaporator

BAB IV PERCOBAAN, ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SOAL BABAK PENYISIHAN OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pasteurisasi 2.2 Sistem Pasteurisasi HTST dan Pemanfaatan Panas Kondensor

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

ANALISA DESAIN DAN PERFORMA KONDENSOR PADA SISTEM REFRIGERASI ABSORPSI UNTUK KAPAL PERIKANAN

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

STUDI PERENCANAAN JACKETED STORAGE SYSTEM MEMANFAATKAN CO 2 CAIR SEBAGAI REFRIGERAN

BAB III PERANCANGAN.

Unjuk Kerja Pembuat Ice Slurry 350W dengan Air Laut

KAJI EKSPERIMENTAL POLA PENDINGINAN IKAN DENGAN ES PADA COLD BOX. Rikhard Ufie *), Stevy Titaley **), Jaconias Nanlohy ***) Abstract

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN...

BERKAS SOAL OLIMPIADE BIDANG STUDI FISIKA

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

3. Pernyataan yang benar untuk jumlah kalor yang diserap menyebabkan perubahan suhu suatu benda adalah... a. b. c. d.

RANCANGAN BANGUN MODEL MESINPENDINGIN TERPADU PENGHASIL ES SERUT

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap III Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMP

ANALISA PENGARUH ARUS ALIRAN UDARA MASUK EVAPORATOR TERHADAP COEFFICIENT OF PERFORMANCE

(A) bola dengan massa yang lebih besar akan menghantam lantai lebih dahulu karena lebih berat. (D) kedua bola akan menghantam lantai bersamaan

BAB IV PENGOLAHAN DATA

ANALISA KINERJA MESIN REFRIGERASI RUMAH TANGGA DENGAN VARIASI REFRIGERAN

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Blood Bank Cabinet

FISIKA TERMAL Bagian I

Pompa Air Energi Termal dengan Fluida Kerja Petroleum Eter. A. Prasetyadi, FA. Rusdi Sambada

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C.

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

Analisa Performansi Sistem Pendingin Ruangan dan Efisiensi Energi Listrik padasistem Water Chiller dengan Penerapan Metode Cooled Energy Storage

Xpedia Fisika DP SNMPTN 08. Pertanyaan 1-3 berhubungan dengan tumbukan dua balok di atas meja tanpa gesekan. Sebelum tumbukan, balok bermassa m diam.

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PERCOBAAN 1 GAYA PADA BIDANG MIRING

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

Gambar 4.1. Profil Temperatur Pada Posisi Aksial Variasi (Psti = Pa, ṁco,i = 6,9 x 10-4 kg/s)

Analisa Performansi Sistem Pendingin Ruangan dan Efisiensi Energi Listrik padasistem Water Chiller dengan Penerapan Metode Cooled Energy Storage

Desain Sistem Pendingin Ruang Muat Kapal Ikan Tradisional Dengan Memanfaatkan Uap Es Kering

PENGARUH DEBIT ALIRAN AIR TERHADAP PROSES PENDINGINAN PADA MINI CHILLER

BAB 4 HASIL & ANALISIS

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN

Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya

1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah...

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993

COOLING TOWER. Disusun oleh : Ahmad Andriansyah Pratama ( ) Wiliardy Pramana ( ) Muhamad Wandy Amrullah ( )

Xpedia Fisika Kapita Selekta - Set 01 No 21-40

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik BINSAR T. PARDEDE NIM DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

BAB V PEMILIHAN KOMPONEN MESIN PENDINGIN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB III PERENCANAAN PABRIK ES

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

PERSIAPAN UN FISIKA 2015 SMA NO SOAL JAWABAN 01 Perhatikan gambar berikut!

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 4. GEOMETRI PENGUKURAN SAUAN WAKTU, VOLUME DAN DEBITLatihan Soal 4.3

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

BAB IV ANALISA SIMULASI DAN EKSPERIMEN

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Laju Pendidihan. Grafik kecepatan Pendidihan. M.Sumbu 18. M.Sumbu 24. Temperatur ( C) E.Sebaris 3 inch. E.Susun 3 inch. E.Sususn 2 inch.

Transkripsi:

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA. PERHITUNGAN Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kalor yang di lepaskan oleh air yang berada didalam ice bank dan kalor yang diterima oleh es sehingga es balok habis... Perhitungan Data Pengukuran Dengan Variasi Frekuensi Listrik. Perhitungan data dari hasil pengukuran dengan variasi frekuensi listrik ini terdiri dari perhitungan data pengukuran I, pengukuran II dan pengukuran III. Berikut ini contoh perhitungan data pengukuran I. Dimensi es balok yang digunakan adalah panjang cm, lebar cm dan tinggi cm. Maka Volume es balok adalah: ݐ ݎ = ௦ = [ ] [ ] [ ] =. [ ଷ] =,[ ଷ] Dengan mengetahui bahwa massa jenis es balok pada temperatur C adalah 9, kg/m, maka massa es balok: ௦ = ௦ ߩ ௦ =,[ ଷ] 9,[ య] =,[ ] Air disirkulasikan didalam ice bank, dengan mengetahui panjang ice bank 9 cm, lebar ice bank cm dan tinggi air dari dasar ice bank m, maka volume air dalam ice bank adalah: ݐ ݎ = = 9[ ] [ ] [ ] =.. [ ଷ] =,[ ଷ]

Dengan diasumsikan air memiliki massa jenis kg/m, maka massa air didalam ice bank adalah: = ߩ =,[ ଷ] [ య] = [ ] Kalor yang dilepas oleh air dalam ice bank. Diketahui: m air = [kg] C p air =,9 [kj/kg.k] T =, [ C] (Temperatur rata-rata air pada menit ) = 9, [K] T =, [ C] (Temperatur rata-rata air pada saat es habis) = 9, [K] Maka besarnya perpindahan kalor (Q) air yang berada didalam ice bank dapat diketahui dengan menggunakan persamaan (.): ܥ = = [ ],9 ቂ [ܭ]( 9, (9, ቃ [ܬ ] 9.9, = Waktu yang dibutuhkan untuk mencairkan seluruh es adalah menit (. detik), dengan demikian laju perpindahan kalor (q) pada air dapat diketahui dengan persamaan (.): = ௧ ݍ = ଶଽ.ଵଵଽ,[] ଷ.ଷ[௦] =,[ ] Kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan seluruh es balok. Diketahui: M es =, [kg] C p air =,9 [kj/kg.k] h l = [kj/kg]

T = [ C] = [K] T =, [ C] = 9, [K] Kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan seluruh es balok dapat diketahui dengan persamaan (.): Q = m h ୪ = (,[ ] ) [ ] [ܬ ]., = Kalor yang dibutuhkan untuk menaikan temperatur es balok setelah mencair dapat diketahui dengan persamaan (.): ܥ = = (,[ ] ),9 ቂ [ܭ]( (9, ቃ [ܬ ].,9 = Dengan demikian total kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es yang adalah: [ܬ ].,9 + [ܬ ]., = [ܬ ].9, = Waktu yang dibutuhkan untuk mencairkan seluruh es adalah menit (. detik), dengan demikian laju perpindahan kalor (q) pada es balok dapat diketahui dengan persamaan (.): = ௧ ݍ = ସ.ଽଷ,ସଵ[] ଷ.ଷ[௦] =,[ ] Tabel.: Hasil perhitungan dengan variasi frekuensi Frekuensi [Hz] Q air Q es q air q es 99, 9,,,,,9 9,, 9,,,,

.. Perhitungan Data Pengukuran Dengan Variasi Jumlah Es Balok. Perhitungan data dari hasil pengukuran dengan variasi frekunsi listrik ini terdiri dari perhitungan data pengukuran IV, pengukuran III dan pengukuran V. Cara perhitungan sama dengan perhitungan data pengukuran I. Tabel.: Hasil perhitungan dengan variasi jumlah es balok. Jumlah Es [Balok] Q air Q es q air q es, 9,9,9, 9,,,,,9, 9,,9.. Perhitungan Data Pengukuran Dengan Variasi Arah aliran. Perhitungan data dari hasil pengukuran dengan variasi frekunsi listrik ini terdiri dari perhitungan data pengukuran V dan pengukuran VI. Cara perhitungan sama dengan perhitungan data pengukuran I. Tabel.: Hasil perhitungan dengan variasi arah aliran. Arah aliran Q air Q es q air q es,9, 9,,9, 9,,,9. ANALISA DATA.. Analisa Distribusi Temperatur Dengan Variasi Frekuensi Listrik Berdasarkan data gambar.,. dan., terlihat bahwa titik-titik pengukuran, dan lebih cepat mengalami penurunan temperatur dari pada titik-titik, dan. Hal ini terjadi karena aliran air yang keluar dari sisi evaporator lebih dulu menuju titik, dan, kemudian melewati titik-titik,, dan, dan kemudian sebagian besar aliran akan berulang lagi. Hanya sebagian kecil dari sirkulasi air yang masuk kembali kedalam sisi evaporator. Jika diperhatikan pada ketiga grafik distribusi temperatur, semakin tinggi frekuensi listrik pompa, maka akan semakin terlihat jelas titik-titik mana saja yang mengalami penurunan temperatur lebih dahulu.

9 Agar distribusi temperatur pada tiap variasi dapat dibandingkan, maka temperatur dibuat dalam dalam bentuk T, ini adalah selisih temperatur tiap menit secara kumulatif. Perubahan temperatur pada frekuensi Hz T T T T Gambar.: Grafik perubahan temperatur pada frekuensi Hz. Perubahan temperatur pada frekuensi Hz T T T T Gambar.: Grafik perubahan temperatur pada frekuensi Hz.

Perubahan temperatur pada frekuensi Hz T T T T Gambar.: Grafik perubahan temperatur pada frekuensi Hz... Analisa Distribusi Temperatur Dengan Variasi Jumlah Es Balok. Berdasarkan data gambar.,, dan. yang diperoleh dari hasil pengukuran distribusi temperatur dengan variasi pada jumlah es balok yang digunakan sebagai pendingin, juga menunjukkan bahwa titik-titik pengukuran, dan lebih cepat mengalami penurunan temperatur dari pada titik-titik, dan. Selain itu penurunan temperatur pada tiap titik-titik pengukuran semakin cepat, seiring dengan bertambahnya jumlah es balok yang digunakan. Perubahan temperatur dengan es balok T T T T Gambar.: Grafik perubahan temperatur dengan es balok.

Perubahan temperatur dengan es balok T T T T Gambar.: Grafik perubahan temperatur dengan es balok. Perubahan temperatur dengan es balok T T T T Gambar.: Grafik perubahan temperatur dengan es balok... Analisa Distribusi Temperatur Dengan Variasi Arah Aliran. Berdasakan gambar grafik. dan., dapat dilihat bahwa penurunan temperatur lebih cepat terjadi pada arah aliran daripada arah aliran. Hal ini terjadi karena pada arah aliran, aliran air di dalam ruang evaporator turbulens. Sedangkan pada arah aliran, aliran air di dalam ruang evaporator relatif lebih tenang. Baik pada pengukuran distribusi temperatur dengan arah aliran dan arah

aliran, daerah yang lebih cepat dingin adalah juga daerah yang lebih jauh dari bagian evaporator. Hal ini disebabkan oleh pola aliran air (dapat dilihat pada gambar.9 dan.) yang terjadi pada ice bank. Perubahan temperatur pada arah aliran T T T T Gambar.: Grafik perubahan temperatur pada arah aliran. Perubahan temperatur pada arah aliran T T T T Gambar.: Grafik perubahan temperatur pada arah aliran.

Gambar.9: Pola arah aliran. Gambar.: Pola arah aliran.

.. Analisa Perpindahan Kalor Berikut ini adalah grafik laju perpindahan kalor yang diperoleh dari perhitungan data pengukuran distribusi temperatur dengan variasi frekuensi listrik pompa (frekuensi listrik berbanding lurus dengan debit pompa), variasi jumlah es balok dan variasi arah aliran: Laju perpindahan kalor terhadap variasi frekuensi q q air q es Frekuensi [Hz] Gambar.: Grafik laju perpindahan kalor terhadap variasi frekuensi. Laju perpindahan kalor terhadap variasi jumlah es balok q q air q es Jumlah es [balok] Gambar.: Grafik laju perpindahan kalor terhadap variasi jumlah es balok.

Laju perpindahan kalor terhadap variasi arah aliran q q air q es Arah aliran Gambar.: Grafik laju perpindahan kalor terhadap variasi arah aliran. Pada gambar.,. dan,, ketiga grafik tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara laju perpindahan kalor es dan laju perpindahan kalor air. Hal ini merupakan suatu indikasi bahwa masih banyak kalor yang masuk dari lingkungan luar sehingga menggangu efek pendinginan yang terjadi didalam ice bank. Berdasarkan gambar. terlihat bahwa laju perpindahan kalor dengan arah aliran lebih tinggi daripada dengan arah aliran, hal ini disebabkan aliran air dalam ruang evaporator dengan aliran lebih turbulen dari pada di ruang evaporator dengan aliran. Dengan demikian pendinginan akan lebih baik jika menggunakan pola arah aliran.