Gunung api yang meletus akan mengeluarkan berbagai jenis debu serta gas dari dalam perut. Debu Vulkanik Dan Gangguan Kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. maupun mahluk hidup lainnya. Tanpa makan manusia bisa hidup untuk beberapa. udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja.

BAB I PENDAHULUAN. besar. Salah satu industri yang banyak berkembang yakni industri informal. di bidang kayu atau mebel (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. (Effendi 2009). Di awal tahun 2000 banyak terjadi bencana di Indonesia

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :

ASHFALL VULKANIK: VERSI BAHASA INDONESIA ABSTRACT. Terjamahn dari dokumen di bawah:

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai daerah penghasilan furniture dari bahan baku kayu. Loebis dan

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dari proses produksi terkadang mengandung potensi bahaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia,

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia perlu mendapat perhatian khusus baik kemampuan, keselamatan, berbagai faktor yaitu tenaga kerja dan lingkungan kerja.

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. lingkungan yang utama di dunia, khususnya di negara berkembang. Pencemaran udara dapat

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 TBC. Bronkitis. Asfiksi. Pneumonia

DAMPAK PEMANFAATAN BATUBARA TERHADAP KESEHATAN. Dit. Penyehatan Lingkungan Ditjen PP & PL DEPKES

Kiat Atasi Gangguan Pernapasan Akibat Polusi Udara

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ATP (Adenosin Tri Phospat) dan karbon dioksida (CO 2 ) sebagai zat sisa hasil

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Dian Eka Sutra, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. bermotor, pembangkit tenaga listrik, dan industri. Upaya pemerintah Indonesia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak aspek kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. pneumonia dijuluki oleh William Osler pada abad ke-19 sebagai The

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia terutama masalah lingkungan, Pencemaran udara yang paling

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor lingkungan kerja merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penyakit paru kronik (Kurniawidjaja,2010).

BAB I PENDAHULUAN. Bencana alam merupakan suatu peristiwa yang dapat terjadi setiap saat,

BAB IV HASIL PENELITIAN

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan pemasaran (Manuaba, 1983). Aspek yang kurang diperhatikan bahkan

Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah yang memiliki banyak kegiatan konstruksi dan manufaktur, yaitu:

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ISPA adalah suatu infeksi pada saluran nafas atas yang disebabkan oleh. yang berlangsung selama 14 hari (Depkes RI, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya. Potensi bahaya menunjukkan sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. lagi dengan diberlakukannya perdagangan bebas yang berarti semua produkproduk

SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR

BAHAN KIMIA DI RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas sehingga jumlah tenaga kerja yang berkiprah disektor

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Seseorang bisa kehilangan nyawanya hanya karena serangan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Udara tersebut berbentuk gas dan terdapat dimana-mana, sehingga akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut,

PERANCANGAN DETEKTOR ASAP SEDERHANA UNTUK MENJAGA KESEHATAN SISTEM PERNAPASAN MASYARAKAT

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

Dampak kabut asap akibat kebakaran hutan terhadap kesehatan. Arifin Nawas Ketua Umum PDPI

Mengapa disebut sebagai flu babi?

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak pabrik yang mengolah bahan mentah. menjadi bahan yang siap digunakan oleh konsumen. Banyaknya pabrik ini

Ma ruf Ridwan K

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan kerja ditempat kerja. Dalam pekerjaan sehari - hari pekerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana dalam UU No. 24 tahun 2007 didefinisikan sebagai peristiwa atau

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan penyakit paru (Suma mur, 2011). Penurunan fungsi paru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

- - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

Maria Ulfa Pjt Maria Lalo Reina Fahwid S Riza Kurnia Sari Sri Reny Hartati Yetti Vinolia R

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

US S. BAHAYA ABU GUNUNGAPI TERHADAP KESEHATAN Pedoman untuk Umum. Silakan kunjungi halaman web IVHHN: Untuk memesan salinan dokumen ini

RUMAH SEHAT DENGAN TANAMAN INDOOR Oleh: Budiwati Jurdik Biologi MIPA UNY

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

Dampak Kabut Asap Kebakaran Hutan Terhadap Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. faktor alam dan non alam yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan. Industri selalu diikuti masalah pencemaran

Nurdin Zakaria, R. Azizah Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Saat. penyakit paling. atau. COPD/ Indonesia 1

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.5

Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS)

DAMPAK PERTAMBANGAN BIJIH BESI TERHADAP LINGKUNGAN. Dalam kurun waktu beberapa tahun ini masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah

Argon 0,93% Ne, He, CH4, H2 1,04% Karbon Dioksida 0,03% Oksigen 20% Nitrogen 78% Udara

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerja di tempat

Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia

BAB I BAHAN BAKAR MINYAK

KHALIMATUS SAKDIYAH NIM : S

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya bagi kesehatan pekerja (Damanik, 2015). cacat permanen. Jumlah kasus penyakit akibat kerja tahun

BAB I PENDAHULUAN. bahan kimia dan biologis, juga bahaya fisik di tempat kerja (Ikhsan dkk, 2009).

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

OVERVIEW SIFAT FISIK DAN KIMIA DEBU PENCEMARAN UDARA AKIBAT DEBU INDUSTRI

PENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS)

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Transkripsi:

Umumnya gejala yang timbul seolah-olah ada benda asing di mata, mata terasa nyeri, gatal atau merah, mata terasa lengket, kornea mata lecet atau terdapat goresan, mata terasa seperti terbakar dan sensitif terhadap cahaya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Sumatera Utara telah meletus hari Sabtu, 28 Agustus 2010. Tidak seperti letusan gunung berapi yang pernah terjadi di beberapa daerah di Indonesia, yang hanya terjadi sekali, tetapi Sinabung mengeluarkan isinya berupa debu vulkanik dengan menimbulkan ledakan dan gempa lokal berulang kali. Umumnya gejala yang timbul seolah-olah ada benda asing di mata, mata terasa nyeri, gatal atau merah, mata terasa lengket, kornea mata lecet atau terdapat goresan, mata terasa seperti terbakar dan sensitif terhadap cahaya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Sumatera Utara telah meletus hari Sabtu, 28 Agustus 2010. Tidak seperti letusan gunung berapi yang pernah terjadi di beberapa daerah di Indonesia, yang hanya terjadi sekali, tetapi Sinabung mengeluarkan isinya berupa debu vulkanik dengan menimbulkan ledakan dan gempa lokal berulang kali. Gunung api yang meletus akan mengeluarkan berbagai jenis debu serta gas dari dalam perut 1 / 5

bumi. Gas dan debu ini tidak hanya berbahaya bagi jalur transportasi, tapi juga kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar gunung meletus tersebut. Untuk mengantisipasi dampak letusan, masyarakat yang masih bertahan di permukiman segera mengungsi ke tempat-tempat yang diprediksi aman dari debu.. Bahaya debu vulkanik Debu yang keluar dari gunung yang meletus bisa merusakkan bangunan rumah warga di sekitarnya. Gumpalan debu yang menimpa atap-atap rumah ini bisa membahayakan orang-orang yang berada di dalamnya seperti mengalami cedera bahkan kematian. Bila diameter butiran debu-debu yang bertebaran di udara ukurannya sangat kecil (kurang dari 10 mikron), bisa terhirup oleh manusia dan masuk ke dalam saluran nafas dan paru, dapat menimbulkan gangguan pernafasan. Debu yang dikeluarkan oleh gunung meletus ini biasanya mengandung mineral kwarsa, kristobalit atau tridimit. Mineral ini adalah kristal silika bebas yang diketahui dapat menyebabkan silicosis (kerusakan saluran nafas kecil di paru sehingga terjadi gangguan pertukaran gas di alveolus paru). Penyakit ini biasanya ditemukan pada pekerja tambang yang terpapar silika bebas dalam jangka panjang. Beberapa jenis gas yang timbul akiat gunung meletus adalah uap air (H2O), diikuti oleh karbon dioksida (CO2) dan belerang dioksida (SO2). Selain itu, ditemukan juga jenis gas-gas lain dalam jumlah kecil seperti hidrogen sulfida (H2S). hidrogen (H2), karbon monoksida (CO), hidrogen klorida (HCl), hidrogen fluorida (HF) dan helium (He). Gas-gas ini pada konsentrasi tertentu bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, diare, bronkhitis (radang saluran nafas) atau bronchopneumonia (radang jaringan paru), iritasi selaput lendir saluran pernapasan, iritasi kulit serta bisa juga mempengaruhi gigi dan tulang (untuk paparan HF). Gejala akut 2 / 5

Orang-orang yang terpapar oleh debu vulkanik ini biasanya mengalami keluhan pada mata, hidung, kulit dan gejala sakit pada tenggorokannya. Gangguam kesehatan ini bisa akibat paparan jangka pendek (beberapa hari) atau pun jangka panjang (beberapa minggu sampai beberapa bulan). Potensi gangguan pernafasan yang mungkin timbul dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti konsentrasi partikel di udara, ukuran partikel tersebut dalam debu, frekuensi dan lamanya paparan, kondisi meteorologi, kondisi kesehatan dari setiap warga, ada atau tidaknya gas-gas vulkanik yang bercampur dengan abu serta penggunaan alat perlindungan pernafasan. Gejala pernapasan akut yang sering dilaporkan oleh masyarakat setelah gunung mengeluarkan abu atau debu adalah iritasi selaput lendir dengan keluhan pilek dan beringus, iritasi dan sakit tenggorokan (kadang disertai batuk kering), batuk dahak, mengi, sesak napas, iritasi pada jalur pernapasan dan juga napas menjadi tidak nyaman. Debu vulkanik dengan berbagai ukuran ini dapat juga mengiritasi selaput lendir mata, sehingga mengganggu penglihatan dan dapat terjadi infeksi sekunder pada mata. Gangguan ini akan lebih mudah timbul pada orang yang menggunakan lensa kontak. Umumnya gejala yang timbul adalah merasa seolah-olah ada benda asing di mata, mata terasa nyeri, gatal atau merah, mata terasa lengket, kornea mata lecet atau terdapat goresan, adanya peradangan pada kantung conjuctival yang mengelilingi bola mata sehingga mata menjadi merah, terasa seperti terbakar dan sensitif terhadap cahaya. Iritasi kulit merupakan kondisi yang jarang dilaporkan, biasanya masyarakat mengalami gatal-gatal, kulit memerah dan iritasi akibat debu yang ada di udara dan menempel di kulit. Kondisi ini bisa juga diakibatkan oleh perubahan kualitas air yang sudah tercemar debu vulkanik. Upaya antisipasi 3 / 5

Masyarakat di sekitar gunung berapi sebaiknya segera mengungsi untuk menghindari dampak yang lebih berbahaya lagi, tapi jika masih ingin bertahan sebaiknya gunakan selalu masker wajah untuk mengurangi paparan partikel debu. Bagi orang yang mengidap penyakit paru kronik, seperti bronkhitis kronik, emfisema dan asma, sebaiknya segera mengambil tindakan pencegahan khusus untuk menghindari kondisi yang lebih parah yang dapat menyebabkan additional cardio-pulmonary stress (stres jantung-paru paru berlebih). Karena itu untuk mencegah efek kesehatan yang lebih parah, masyarakat bisa melakukan beberapa hal berikut ini, seperti: 1.Gunakanlah pakaian pelindung dan juga masker debu, alat perlindungan ini sebaiknya mudah diakses oleh masyarakat khususnya selama kondisi darurat. 2.Jika tidak ditemukan masker, warga bisa menggunakan sapu tangan, kain atau baju untuk melindungi diri dari debu atau gas. 3. Seseorang yang memiliki bronkhitis, emfisema dan asma disarankan untuk tetap tinggal di rumah atau mengungsi ke daerah lain untuk menghindari paparan debu. 4.Jika ingin keluar rumah, sebaiknya gunakan masker, pakaian pelindung dan juga kacamata untuk menghindari iritasi. 5.Usahakan untuk meminimalkan paparan debu yang berada di dalam rumah. 6. Untuk anak-anak dan bayi sebaiknya dijauhkan dari paparan debu karena anak dan bayi sangat rentan dibanding orang dewasa. sebaiknya disediakan masker khusus untuk anak-anak, serta tidak membiarkan anak bermain di luar untuk meminimalkan paparan. ***** ( Dr dr Umar Zein : Penul is adalah pemerhati masalah kesehatan ) 4 / 5

5 / 5