BAB I PENDAHULUAN kali peperangan di seluruh dunia. Kemudian sejak abad 19, manusia mulai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1 Universita Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam perangkat elektronik, hardware komputer dan mesin-mesin yang

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, tingkat perekonomian yang tinggi, dan masyarakat modern yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibagi menjadi dua aliansi militer, yaitu sekutu dan poros 1. Perang ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. novel yang menceritakan luka hati seorang ibu miskin ini mempunyai tampilan sampul buku

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 16 April 1988 film Grave of the Fireflies mulai beredar di

BAB I PENDAHULUAN. dalam sastra kita dapat menemukan gambaran hidup dan rangkaian sejarah yang

BAB I PENDAHULUAN. Third New International (seperti dikutip Al Ichsan, 2013: 4), origami merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menemani kehidupan manusia. Dengan adanya binatang kehidupan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Metode keilmuan adalah suatu cara dalam memperoleh pengetahuan yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar sas instruksi atau

BAB I PENDAHULUAN. dan perekonomian di Asia bahkan dunia, salah satu faktor yang

LAMPIRAN. Dr. Takashi Nagai sedang menulis manuskrip di atas tempat tidur. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut Nasir

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra,

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini Jepang adalah salah satu negara yang maju dan mempunyai

JURNAL TUGAS AKHIR SEBAGAI HERO DALAM ANIME MOBILE SUIT GUNDAM ( ) Wahyu Seto Pramono NIM UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa 40 tahun sesudah Perang Dunia Ke-2, Jepang mencapai. kedudukan sebagai negara adikuasa dalam bidang ekonomi dan merupakan

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan kita sehari-hari tidak pernah terlepas dari percakapan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. strukturalisme genetik. Dimana cara kerja yang dilakukan adalah mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai masa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Alasan Pemilihan Judul. Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Lautan Pasifik dengan luas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian diterjemahkan dari kata Research (Inggris) yaitu re (kembali) dan search (mencari)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang dapat bekerjasama serta

Bab 1. Pendahuluan. tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda.

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.dengan kata lain, serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun alasan pemilihan metode dan jenis

BAB V KESIMPULAN. Dari analisis yang telah dilakukan pada bab III dan bab IV, penulis dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

Sumber/Bahan/Alat (8) Tak Putus Dirundung. Alokasi (7) Waktu. Penilaian (6) Pembelajaran. Kegiatan (5) novel. Indikator (4) Mampu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. 47 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. historis berasal dari bahasa latin istoria yang memiliki arti kota istoria yaitu kota ilmu di

BAB 2 RESENSI DAN RESEPSI SASTRA

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN TOKOH TETSUZO DALAM CERITA PENDEK TETSUZO KARYA KODA ROHAN SKRIPSI OLEH ELLEN NOVINA DAMAYANTI

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

BAB I PENDAHULUAN. realitas yang tumbuh, serta berkembang di dalam masyarakat, kemudian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Bahasa Korea di Korea Selatan, "Korea" berarti "Han-Guk" (Korea

BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran-pembayaran tanpa batas atas hutang ini disebut gimu. Gimu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai

Rizmada Azzahra 1) 1) Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Indonesia. 1) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN. yakni, Laskar Pelangi dengan cara menonton film tersebut. Berdasarkan objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi pendidikan di Jepang merupakan salah satu kunci keberhasilan

BAB III METODE PENELITIAN. Supervisi Pengawas Pendidikan Agama Islam pada SDN 4 Tamansari Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh kuat dari Negara Cina baik dari segi pengetahuan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode

ILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN DAN METODE ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Animasi berangkat dari fitur pada film, komedi situasi, iklan, website,

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

Wejangan Presiden RI pada acara Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional, di Cipanas, Jabar tgl. 9 Agt 2014 Sabtu, 09 Agustus 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1978 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYEBARAN SENJATA-SENJATA NUKLIR

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir abad 19 orang Jepang disebut yankii dari timur disebabkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak zaman dahulu manusia tak henti-hentinya berperang. Bahkan menurut catatan sejarah, sejak 6000 tahun yang lalu sudah terjadi lebih dari 15.000 kali peperangan di seluruh dunia. Kemudian sejak abad 19, manusia mulai berperang dengan menggunakan senjata pemusnah massal. Hal ini terjadi karena teknik pembuatan, bahan baku dan para ilmuwan yang dapat membuat teknologi ini telah tersebar di seluruh dunia. 1 Jepang sendiri telah merasakan dampak dari senjata pemusnah massal tersebut. Sebelum Perang Dunia II berakhir, dua kota di Jepang dihantam bom atom oleh pasukan Amerika Serikat. Kota Hiroshima dijatuhi bom atom pada tanggal 6 Agustus 1945, disusul kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Hal ini menyebabkan kedua kota tersebut luluh lantak dan ratusan ribu nyawa melayang. Setelah kejadian tersebut, Jepang menyatakan menyerah kalah dan tak lama kemudian Perang Dunia II pun berakhir. Setelah Perang Dunia II berakhir, masyarakat Jepang yang telah merasakan kehancuran akibat perang makin mengakui bahwa nyawa manusia seharusnya dihargai di atas segalanya. Merekapun berpikir bahwa dunia seharusnya dapat dihuni dengan damai tanpa adanya perang. Pemerintah Jepang 1 http://ja.wikipedia.org/wiki/heiwa

2 kemudian berperan aktif dalam hal perdamaian dunia agar tidak ada lagi bom atom yang dijatuhkan di tempat manapun di dunia ini. Dalam bukunya yang berjudul Sebelum Segalanya Terlambat, Aurelio Peccei dan Daisaku Ikeda menulis, "Banyak krisis yang dihadapi dunia sekarang ini mengancam pada kemusnahan, tetapi tak satupun yang caranya sedemikian kejam dan menakutkan seperti perang" 2. Kata-kata tersebut seakan mengingatkan siapapun betapa mengerikannya perang dan akibat yang ditimbulkannya. Maka banyak orang Jepang yang berusaha mengingatkan tentang pentingnya perdamaian lewat berbagai cara. Salah satu caranya adalah melalui budaya yang telah populer di berbagai belahan dunia yaitu film animasi atau dalam bahasa Jepangnya sendiri disebut anime. Industri animasi di Jepang saat ini bertumbuh sangat pesat dan bahkan meluas ke luar negeri dan saat ini telah mempunyai penggemar tersendiri. Lewat anime inilah para animator ingin menyampaikan pesan perdamaian lewat gambar dan cerita yang menarik serta mudah dimengerti banyak orang, terutama anakanak dan remaja yang tertarik dengan animasi khas negara Jepang ini. Anime yang penulis pilih sebagai bahan penelitian adalah serial Gundam karena mempunyai fokus cerita pada usaha untuk mendapatkan perdamaian. Serial Gundam ini sendiri pertama kali dibuat pada tahun 1979 dengan judul Kidou Senshi Gundam ( 機動戦士ガンダム ) dan ternyata mendapat sambutan yang sangat baik dari para penontonnya. Melihat banyaknya animo masyarakat dari serial ini, maka Sunrise selaku studio tunggal pembuat anime ini memutuskan 2 Peccei, Aurelio dan Ikeda, Daisaku. 1988. Sebelum Segalanya Terlambat. Jakarta: Indira. hal. 102

3 untuk membuat sekuel Gundam pada tahun 1985, dan akhirnya pada tahun-tahun berikutnya serial Gundam selalu muncul di layar TV secara rutin. Hanya pada tahun 1999 serial ini sempat vakum selama tiga tahun dan muncul lagi di tahun 2002 dengan judul Kidou Senshi Gundam SEED ( 機動戦士ガンダム SEED) yang selanjutnya akan disebut Gundam SEED. Sekuel Gundam inilah yang akan penulis bahas sebagai bahan penelitian. Penulis memilih Gundam SEED untuk dibahas karena ceritanya lebih ditujukan untuk remaja dengan drama kehidupan yang biasanya dihadapi anak muda. Karakter-karakternya pun dibuat lebih mendekati karakter anak muda di zaman sekarang. Tokoh-tokoh dalam Gundam SEED digambarkan sebagai anakanak muda yang mendapat berbagai masalah saat perang sedang berlangsung. Namun pada saat-saat seperti itulah persahabatan mereka diuji agar tidak saling bertempur antar teman namun harus fokus pada upaya untuk mendapatkan perdamaian. Cerita Gundam SEED ini berfokus pada dua anak muda yang bersahabat sejak kecil namun kemudian harus berpisah. Dua anak muda ini bernama Kira Yamato dan Athrun Zala. Ketika mereka dipertemukan kembali, ternyata saat itu keduanya bertemu sebagai dua pihak yang seharusnya saling berperang. Ketika perang makin berkecamuk, keduanya menghadapi konflik batin karena harus berdiri di pihak yang berbeda. Baik Kira maupun Athrun yang terlibat dalam berbagai pertempuran sama-sama kehilangan orang-orang yang mereka sayangi. Melihat bahwa perang hanya menyebabkan banyak kesedihan, mereka merasa muak dengan perang dan bertekad untuk mengakhirinya.

4 Perjuangan tokoh-tokoh yang ada dalam Gundam SEED inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas konsep perang dan perdamaian dalam anime tersebut. 1.2. Pembatasan Masalah Penulis membatasi masalah yang dibahas yaitu tentang definisi dan konsep perang yang dalam bahasa Jepangnya disebut sensou ( 戦争 ), definisi dan konsep perdamaian yang dalam bahasa Jepangnya disebut heiwa ( 平和 ) serta teori konflik. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penulis membahas masalah ini adalah untuk mengetahui konsep perang, perdamaian dan teori konflik yang tercermin dalam anime Gundam SEED. 1.4. Metode Penelitian Metode berasal dari bahasa latin yaitu methodos. Methodos sendiri berasal dari akar kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah, sedangkan hodos berarti jalan, arah, atau cara. Dalam pengertian yang lebih luas metode dianggap sebagai cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkahlangkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya. Sebagai alat, metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga lebih mudah

5 untuk dipecahkan dan dipahami. 3 Husein Umar dalam bukunya menulis, metode merupakan suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan secara benar. 4 Kata penelitian diambil dari istilah bahasa Inggris, yaitu research atau riset dalam bahasa Indonesianya, yang berarti mencari kembali. Menurut kamus Webster s New International, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip suatu penyelidikan untuk menetapkan sesuatu. Penulis memilih metode deskriptif analitis untuk meneliti masalah yang akan dibahas. Deskripsi sendiri berarti upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri. Metode deskriptif analitis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Mula-mula data dideskripsikan untuk menemukan unsurunsurnya kemudian dianalisis. 5 Menurut Moh. Nazir, metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, dalam suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 6 3 Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. cetakan ketiga. hal.34 4 Umar, Husein. 1998. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. hal. 60 5 Ibid., hal. 53 6 Nazir, Moh. 1998. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia. cetakan ketiga. hal. 63-64

6 Penelitian ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Metode deskriptif analisis merupakan pengembangan dari metode deskriptif, yakni metode yang mendeskripsikan gagasan manusia tanpa suatu analisis yang bersifat kritis. 7 Sedangkan menurut Yayah K. Wagiono, secara harafiah penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi atau kejadian-kejadian tertentu. 8 Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat 9, sedangkan menurut Travers, metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Dan yang terakhir menurut Gay, metode deskriptif ini bertujuan menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya proses riset. 10 1.5. Organisasi Penulisan Dalam bab I penulis akan membahas latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian serta organisasi penulisan. Dalam bab II penulis akan membahas tentang definisi dan konsep perang dan perdamaian serta teori konflik. 7 http:// file.upi.edu/direktori/c%20-%20fpbs/.../suplemenpenelitianbahasa.pdf 8 http://www.google.com/petrachristianuniversitylibrary/jiunkpe/s1/jdkv/2003 9 Whitney, F.L.1960. The Elements of Research, Asian Ed.. Osaka: Overseas Book Co 10 Husein. Op. Cit. hal. 81

7 Dalam bab III penulis akan menganalisis tentang konsep perang, perdamaian dan konflik yang ada dalam anime Gundam SEED. Dalam Bab IV penulis akan menyimpulkan hasil analisis dari penelitian yang telah dilakukan.