SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA FINALISASI DAN REALISASI MASTERPLAN PUSAT KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI (PPKH) Pongkor, Selasa, 23 April 2013



dokumen-dokumen yang mirip
ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DALAM ACARA PERINGATAN HARI MENANAM POHON INDONESIA (HMPI) DAN BULAN MENANAM NASIONAL (BMN)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara RAPAT PEMBAHASAN TRAYEK BATAS KAWASAN HUTAN LINDUNG DAN HUTAN PRODUKSI TETAP KABUPATEN KULONPROGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN SEMINAR NASIONAL HHBK DAN PERESMIAN ASOSIASI BAMBU SLEMAN SEMBADA TANGGAL : 6 NOVEMBER 2014

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN DALAM ACARA PERINGATAN HARI KONSERVASI ALAM NASIONAL (HKAN) TAHUN 2014 DI SELURUH INDONESIA TANGGAL 10 AGUSTUS 2014

Dr. Ir. H. NAHARDI, MM. Kepala Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hutan di Indonesia memiliki peran terhadap aspek ekonomi, sosial maupun. (Reksohadiprodjo dan Brodjonegoro 2000).

TUBAN, 24 AGUSTUS 2015

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI

2. Dinamika ekosistem kawasan terus berubah (cenderung semakin terdegradasi),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Yang Kami hormati, Wates, 4 Maret Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi Kita sekalian. BUPATI KULONPROGO

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK KE-3 PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

SAMBUTAN. PADA PEMBUKAAN SEMINAR BENANG MERAH KONSERVASI FLORA DAN FAUNA DENGAN PERUBAHAN IKLIM Manado, 28 Mei 2015

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional Kerinci Seblat

BAB I PENDAHULUAN. hidup Indonesia terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Kaedah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI TAHUN

SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN PERTEMUAN FORUM PERBENIHAN SE-SULAWESI TENGAH SELASA, 24 MEI 2011

BAB VI PROSPEK DAN TANTANGAN KEHUTANAN SULAWESI UTARA ( KEDEPAN)

2016, No Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA KUNJUNGAN MENTERI KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM KEGIATAN HARI MENANAM POHON INDONESIA TAHUN 2014 DI KAB

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.76/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera Om Swastiastu

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PADA SEMINAR DAN PAMERAN HASIL PENELITIAN DI MANADO. Manado, Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN. Hampir separuh wilayah daratnya berupa hutan. Untuk itu pemerintah

2 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan (Lembar

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. UNILEVER INDONESIA, TBK BEKASI, 25 AGUSTUS 2015

Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh.

BUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara SOSIALISASI GERAKAN NASIONAL KEMITRAAN PENYELAMATAN AIR (GNKPA) Tanggal, 10 Maret 2011

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INDONESIA GREEN AWARDS 2015

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI BAKTI RIMBAWAN TAHUN 2016 JAKARTA, RABU, 16 MARET 2016

Segenap peserta upacara yang berbahagia;

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.14/Menhut-II/2007 TENTANG TATACARA EVALUASI FUNGSI KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU

- Saudara Kepala Dinas/Badan Lingkup Pemerintah

Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan

DEBIROKRATISASI SEBAGAI TANTANGAN UTAMA DALAM IMPLEMENTASI RENSTRA SEKRETARIS JENDERAL

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.49/Menhut-II/2014 TENTANG

Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daer

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA ACARA MEMPERINGATI HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PELUNCURAN PRODUKSI KE 4 JUTA PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR Jakarta, 7 Mei 2015

2 Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 (Lem

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA SOSIALISASI VISA DAN IZIN TINGGAL BAGI WARGA NEGARA ASING

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA PERINGATAN HARI KRIDA PERTANIAN (HKP) KE-42 TAHUN 2014 JAKARTA, 23 JUNI 2014

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KEHUTANAN BIDANG BINA PRODUKSI KEHUTANAN (Jakarta, 14 Juli 2010)

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PERESMIAN PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIA RUMAH PAKAN TERNAK TANGGAL: 29 MARET 2017

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PERESMIAN PABRIK KE-TIGA PT. DENSO INDONESIA BEKASI, 10 APRIL 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. bawah tanah. Definisi hutan menurut Undang-Undang No 41 Tahun 1999 tentang

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

KAWASAN KONSERVASI UNTUK PELESTARIAN PRIMATA JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIANPROVING GROUND PT. GAJAH TUNGGAL, TBK. KARAWANG, 19 MEI 2016

SAMBUTAN PENUTUPAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA JAKARTA FOOD SECURITY SUMMIT 2012 (JFSS) FEED INDONESIA FEED THE WORLD JAKARTA, 8 FEBRUARI 2012

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.22, 2008 DEPARTEMEN KEHUTANAN. KAWASAN. Pelestarian.Suaka Alam. Pengelolaan. Pedoman.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.38/Menhut-II/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki tanah air yang kaya dengan sumber daya alam dan

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN KAPAL SELF ELEVATED AND PROPELLED UTILITY PLATFORM 2 (SEAPUP 2) JAKARTA, 18 APRIL 2016

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA DAN PENYERAHAN HADIAH LOMBA TANGGAL : 9 OKTOBER 2014

I PENDAHULUAN. masyarakat serta desakan otonomi daerah, menjadikan tuntutan dan akses masyarakat

KEWENANGAN PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA.

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

SAMBUTAN KEPALA BADAN LITBANG KEHUTANAN. PADA ACARA PEMBUKAAN GELAR IPTEK HASIL LITBANG KEHUTANAN UNTUK MENDUKUNG KPH Bogor, 12 Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan jumlah spesies burung endemik (Sujatnika, 1995). Setidaknya

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN,

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya alam juga semakin besar, salah satunya kekayaan alam yang ada

SAMBUTAN BUPATI MALINAU DALAM RANGKA KICK OFF MEETING ADB TA 8331 INO MALINAU, 28 MARET 2016

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA KONFERENSI INTERNASIONAL EKOSISTEM MANGROVE BERKELANJUTAN

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA KESEHATAN DAERAH (RAKERKESDA) PROVINSI SULAWESI TENGAH KAMIS, 17 MARET 2011

PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BUNDER

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PENETAPAN TITIK NOL PEMBANGUNAN TERMINAL BANDARA MUTIARA PALU SABTU, 19 MARET 2011

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PERESMIAN PERLUASAN PABRIK PT. BAYER INDONESIA CIMANGGIS, DEPOK, JAWA BARAT RABU, 27 MEI 2015

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2016 Jakarta, 11 Maret 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA NGARGOYOSO SEBAGAI OBYEK WISATA ALAM BERDASARKAN POTENSI DAN PRIORITAS PENGEMBANGANNYA TUGAS AKHIR

Transkripsi:

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA FINALISASI DAN REALISASI MASTERPLAN PUSAT KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI (PPKH) Pongkor, Selasa, 23 April 2013 Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang saya hormati, Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Direktur Utama PT. ANTAM (Persero) Tbk. Bapak, Ibu, Hadirin dan Saudara-saudara sekalian yang berbahagia. Salam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, kepada Nya kita mengabdi dan memohon pertolongan dan atas rahmat yang dilimpahkan kepada kita, pada hari ini kita dapat berkumpul bersama dalam rangka finalisasi dan realisasi sebagian atas Masterplan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati (PKKH) Klaster Antam di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS). Semoga Saudarasaudara dalam keadaan sehat wal afiat. Saudara sekalian yang saya hormati, Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS) merupakan salah satu dari 50 Taman Nasional di Indonesia yang memiliki potensi keanekaragaman hayati yang sangat tinggi serta merupakan perwakilan ekosistem hutan tropis pegunungan terluas di pulau Jawa. Kawasan ini juga menyimpan potensi keunikan budaya tradisional dan keindahan bentang alam yang indah. Hal ini yang menjadi pertimbangan TNGHS untuk dijadikan sebagai Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati. Secara yuridis formal keberadaan TNGHS saat ini dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 175/Kpts-II/2003 tentang penunjukkan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak seluas ± 113.357 Ha.

2 TNGHS juga mempunyai nilai eksistensi strategis sebagai daerah perlindungan dalam mendukung sistem penyangga kehidupan (life support system), khususnya fungsi perlindungan hidrologi dan iklim bagi areal Jabodetabek, Kabupaten Lebak dan Sukabumi. Dalam skala regional atau lingkup negara ASEAN, TNGHS merupakan salah satu contoh kawasan konservasi yang termasuk dalam jaringan kawasan konservasi pegunungan bagi kepentingan peningkatan ilmu pengetahuan. Potensi keanekaragaman hayati juga dapat dikembangkan sebagai obyek wisata terutama wisata yang berbasiskan pendidikan lingkungan, penelitian dan budaya. Hadirin yang berbahagia, Pembangunan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS dimulai sejak saat diresmikannya kegiatan pembangunan pada tanggal 27 Desember 2010. Adapun pertimbangan program Pembangunan Pusat Konservasi Keanekeragaman Hayati di TNGHS adalah bahwa TNGHS merupakan lokasi yang sangat strategis dalam pelestarian tumbuhan dan satwa liar (TSL), khususnya TSL yang dilindungi. Pembangunan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati merupakan upaya untuk mewujudkan visi Kementerian Kehutanan untuk menjadikan TNGHS sebagai pusat konservasi keanekaragaman hayati terbesar di Asia Tenggara. Dengan penetapan TNGHS sebagai Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati merupakan mandat yang telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan KSA dan KPA, dimana Taman Nasional merupakan tempat untuk pendidikan konservasi alam, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Peraturan Pemerintah tersebut memberikan peluang pemanfaatan di Taman Nasional dalam rangka penyimpanan dan/atau penyerapan karbon, pemanfaatan air serta energi air, panas, dan angin serta wisata alam terbatas, dan pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya. Diharapkan dengan penetapan ini dapat mendorong penyelesaian permasalahan degradasi, pemukiman liar dan

3 perambahan yang cukup luas di TNGHS, melalui tahapan yang sistematis antara lain: 1) Review SK Menhut No. 175/Kpts-II/2003 tentang penunjukkan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. 2) Penataan zonasi pengelolaan kawasan konservasi TNGHS yang dapat diimplementasikan dalam mendukung kelestarian TNGHS; 3) Peningkatan program konservasi (perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan) sumberdaya alam, termasuk pelestarian biodiversity/keanekaragaman hayati; 4) Restorasi/Rehabilitasi kawasan melalui pembinaan habitat dan populasi jenis endemik/asli, dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat; dan 5) Pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan, hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan wisata alam yang mengedepankan kelestarian sumberdaya alam, peningkatan kesejahteraan masyarakat, peniadaan pencemaran sumberdaya alam, peningkatan capacity building masyarakat, serta peningkatan penerimaan negara (PAD dan PNBP). Hadirin yang saya hormati, Penjabaran program pembangunan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS lebih detail dituangkan dalam masterplan yang telah didesain sejak tahun 2011 sebagai arah dan panduan kepada pihak pengelola dan multi pihak lainnya dalam mengembangkan pengelolaan TNGHS yang sinergis dan terintegrasi. Pada saat ini, telah diselesaikan masterplan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS khususnya klaster Antam yang disusun dengan konsep pengembangan areal yang mengintegrasikan kawasan tambang Antam dengan pengembangan wilayah sekitar, serta mengembangkan 4 sub klaster inti yang mempresentasikan kegiatan restorasi lahan, konservasi keanekaragaman hayati, ekowisata, kegiatan pendidikan dan penelitian, dan budaya serta kegiatan tambang.

4 Pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk pengembangan kegiatan wisata alam yang berbasiskan pendidikan lingkungan, penelitian dan terintegrasi dengan budaya masyarakat dapat menjadi upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan melibatkan masyarakat sekitar sebagai pelaku wisata alam di klaster Antam TNGHS. Khusus pada pengembangan yang berada di dalam kawasan TNGHS, master plan ini akan memfokuskan pada kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan, penelitian, konservasi dan wisata alam, melalui kegiatan: 1) Pengembangan Pusat Pelatihan dan Pendidikan Pohon dan Tanaman Asli; 2) Pengembangan Pusat Pembibitan tanaman asli; 3) Pengembangan pembibitan dan demo plot untuk agroforestry; 4) Pengembangan sarana wisata alam berupa jalur tracking dari kawasan ini menuju ke wilayah Malasari; 5) Pengembangan sarana akomodasi; Disamping itu terdapat program Restorasi Kawasan Konservasi, yang menitikberatkan pada upaya pengembangan persemaian/kebun bibit bersama masyarakat; penanaman kawasan terdegradasi bersama masyarakat; reklamasi/rehabilitasi areal eks Tambang (PT. Aneka Tambang, PT. Indonesia Power, Chevron); melanjutkan program RHL pada tahun 2011 dan seterusnya; dan pengembangan program adopsi pohon. Hadirin yang berbahagia, Pada acara hari ini dilakukan penandatangan prasasti untuk peresmian penanaman 1.000 ha dan peresmian kompleks persemaian Pusat Penelitian dan Pendidikan Pohon dan Tanaman Asli (P4TA), pelepasan Jalak Putih (Sturnus melanopterus). Hari ini juga akan diserahkan secara resmi buku Definitif Konseptual Masterplan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati Klaster Antam kepada TNGHS melalui Menteri Kehutanan.

5 Peresmian Pusat Penelitian dan Pendidikan Pohon dan Tanaman Asli, penanaman pohon, dan pelepasliaran satwa Jalak Putih dilakukan dalam rangka pembinaan populasi dan habitat. Spesies Jalak Putih tersebut merupakan spesies dilindungi dan terancam punah, sehingga menjadi prioritas dalam upaya konservasi di TNGHS. Saudara sekalian yang saya hormati, Atas nama jajaran Kementerian Kehutanan saya menyampaikan apresiasi kepada Bupati Bogor, Direktur Jenderal PHKA, jajaran Direksi PT. Antam, dan semua pihak atas dukungan terhadap program pembangunan pusat konservasi keanekaragaman hayati di TNGHS. Saya menilai program ini sangat strategis karena Kementerian Kehutanan dewasa ini sedang giat melaksanakan upaya pelestarian keanekaragaman hayati dalam berbagai forum baik ditingkat daerah, nasional dan internasional. Hadirin yang saya berbahagia, Saya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada penyelenggara acara, pemangku kawasan, dan semua pihak yang telah memberikan komitmen dan kontribusi dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati. Semoga eksistensi dan pengelolaan TNGHS sebagai aset nasional yang kita cintai bersama akan terus menjadi lebih baik dan maju di masa yang akan datang melalui dukungan multi pihak pada level nasional dan global. Semoga upaya konservasi ini dapat bermanfaat untuk negeri tercinta. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. MENTERI KEHUTANAN ZULKIFLI HASAN