ABSTRAK KAJIAN EUFEMISME PADA BUKU REPUBLIK JANCUKERS KARYA SUJIWO TEDJO.



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari tetapi bahasa juga diperlukan untuk

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB III METODE PENELITIAN

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

MUATAN MATERI SASTRA DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA KELAS VII DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013

BENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM KAMAR GELAP KARYA EFEK RUMAH KACA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

KAJIAN PERUBAHAN MAKNA DALAM NASKAH DRAMA MONUMENT KARYA INDRA TRENGGONO

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1. Disusun Oleh: Apriyani Safitri A

ANALISIS NILAI RELIGIUS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SEKUNTUM NAYSILA KARYA M. BUDI ANGGORO DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

banyak orang yang meneliti gaya bahasa puisi kontemporer. Gaya bahasa yang dideskripsikan melalui penelitian Gaya Bahasa dalam

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA LIRIK LAGU KARYA GROUP BAND POWER METAL DALAM KAJIAN ASPEK SOSIAL SKRIPSI. Diajukan guna Memenuhi Salah Satu Syarat

KAJIAN SEMANTIK LEKSIKAL PADA ANTOLOGI CERPEN BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai Derajat Sarjana S-1

METODE PENELITIAN BAB III. A. Jenis Penelitian. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lajang karya Ayu Utami ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penulis dihadapkan sebuah dokumen novel Sepenggal Bulan Untukmu

ANALISIS BAHASA GAUL PADA NOVEL MANUSIA SETENGAH SALMON KARYA RADITYA DIKA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

ERLINA DIAH PERMATASARI A

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

WACANA PERSUASI PADA BUKU ISLAMI AGAR ANAK RAJIN SHALAT KARYA SUBHAN HUSAIN ALBARI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

GAYA BAHASA KIASAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang bisa diamati. 1

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB II METODOLOGI. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah proses penelitian

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

RELEVANSI BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS V SD DENGAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR DI SD NEGERI BACIN 2 KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2014 ALIH KOD E, CAMPUR KOD E, D AN ID IOLEK SUJIWO TEJO D ALAM BUKU REPUBLIK #JANCUKERS

ANALISIS ASPEK MAKNA TUJUAN PADA SLOGAN LALU LINTAS DI KOTA SURAKARTA : TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

KESULITAN PENGUCAPAN KONSONAN DAN DIFTONG PADA SISWA KELAS V C1 SLB PUTRA MANUNGGAL GOMBONG TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian Waktu dan Jadwal Kegiatan Penelitian

Pendidikan Karakter Berbasis Moral dalam Novel Eliana Karya Tere Liye dan Pembelajarannya di Kelas XII SMK

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode,

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN. MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA

ENDAH SULISTYAWATI A.510

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ANALISIS PREPOSISI PADA KARANGAN SEDERHANA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENGKOK 4 T KECAMATAN KEDAWUNG, KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

VARIASI MAKNA PLESETAN PADA BUKU REPUBLIK PLESETAN KARYA KELIK SUMARYOTO. Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB V PENUTUP. tertentu, menekankan penuturan atau emosi, menghidupkan gambaran, menunjukkan bahwa bahasa kias mempunyai peranan yang penting dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL HANIF: ZIKIR DAN PIKIR KARYA REZA NUFA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KUTOARJO

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN MELALUI JOB FAIR DI KABUPATEN BOYOLALI

KAJIAN SEMIOTIK PADA POCAPAN GARA-GARA PAGELARAN WAYANG PURWA DENGAN LAKON DURYUDANA GUGUR OLEH KI TIMBUL HADI PRAYITNO

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan

BAB III METODE PENELITIAN

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

Diajukan Oleh : INDAH DWI IRIANDANY A

Transkripsi:

ABSTRAK KAJIAN EUFEMISME PADA BUKU REPUBLIK JANCUKERS KARYA SUJIWO TEDJO. Pungkas Ari Bowo, A. 310100082 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2014 Jl. A. Yani Pabelan Kartosuro Tromol Pos 1 Surakarta 57102 Tlp. (0271) 717417, Fax (0271) 715448 Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan penggunaan bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo dan mendiskripsikan fungsi bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif induktif. Teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan teknik simak, juga digunakan teknik catat. Teknik analisis data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik pembacaan heuristik dan hermeneutik. Hasil dari penelitian ini adalah, penggunaan bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo berdasarkan hasil analisis adalah terdapat 16 data eufemisme. Data tersebut pada umumnya merupakan kata yang digunakan untuk memperhalus kata aslinya agar terdengar terdengar lebih sopan, seperti penggunaan eufemisme pada kata toilet, buang air besar, buang air kecil, kloset. Tetapi juga ada beberapa yang merupakan kata yang memperindah kata yang sebenarnya kata aslinya bukan kata yang berkonotasi buruk, seperti Kabar burung, berbadan dua, usia lanjut, dan lansia. Fungsi bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo ditemukan dalam beberapa komponen yaitu sebagai alat untuk menghaluskan ucapan, sebagai alat untuk merahasiakan sesuatu, sebagai alat untuk berdiplomasi dan sebagai alat pendidikan. Beberapa eufemisme berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut, sebagai alat untuk menghaluskan ucapan seperti kata, toilet, kloset, menstruasi, kekasih gelap, berbadan dua, dan kabar burung. Sebagai alat untuk merahasiakan sesuatu adalah pada penggunaan eufemisme anu, sebagai alat untuk berdiplomasi adalah penggunaan kata oknum dan sebagai alat pendidikan adalah pada kata buang air besar, dan buang air kecil. Kata kunci: Gaya bahasa, Eufemisme, sujiwo tedjo 10

A. Pendahuluan Bahasa adalah sistem lambang arbiter yang digunakan untuk bekerja sama, berinteraksi, atau mengidentifikasi diri. Beberapa hal menarik yang dapat disimpulkan dari batasan pengertian itu adalah (a) bahasa merupakan suatu sistem, (b) sebagai sistem, bahasa bersifat arbitrer, dan (c) sebagai sistem arbitrer, bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi, baik dengan orang lain maupun dengan diri sendiri. Untuk meningkatkan bahasa sebagai lambang makna dalam bahasa lisan lambang itu diwujudkan dalam bentuk tindak ujar dan dalam bahasa tulis dan keduanya mempunyai tempat masing-masing. Baik bahasa lisan maupun bahasa tulis digunakan manusia untuk berkomunikasi (Kridalaksana, 1982: 28). Penerapan bahasa tersebut bisa diaplikasikan dalam banyak hal selain dalam berkomunikasi, bisa juga dalam karya sastra. Karya sastra yang dimaksud di sini adalah bentuk penuangan imaginasi seseorang, entah itu seniman atau orang awam. Bentuk karya sastra tersebut seperti, novel, puisi, prosa, lirik lagu, naskah drama, dan lain-lain. Tetapi dalam hal ini, peneliti lebih memfokuskan pada salah satu karya sastra yaitu buku kumpulan celoteh Sujiwo Tejo. Penggunaan gaya bahasa pada umumnya digunakan untuk berkomunikasi dimaksutkan supaya bahasa yang diucapkan menjadi lebih menarik. Seperti yang terdapat dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo. Republik Jancukers adalah buah perenungan Sujiwo Tejo yang disajikan dalam 85 tulisan pendek dan 14 lagu sehingga totalnya 99 sajian. Republik jancukers adalah republik khayalan yang dibangun oleh rasa tulus dan kehendak untuk akrab satu sama lain. Menurutnya, jancuk itu serbaguna seperti pisau. Dengan niat tak tulus, ia dapat menyakiti. Tapi, dengan kehendak untuk akrab, kehendak untuk hangat sekaligus cair dalam pergaulan, jancuk laksana pisau bagi orang sedang memasak. Jancuk dapat mengolah bahan-bahan menjadi jamuan pengantar perbincangan dan tawatiwi di meja. 1

Buku ini penuh dengan sindiran, sentilan-sentilan dalam guyonan. Sindiran-sindiran tersebut merefleksikan situasi sosial-politik-budaya kekinian. Pembaca diajak untuk membuka pikirannya dan melihat masalah-masalah melalui kacamata yang berbeda. Lontaran pikiran-pikirannya terkesan ngawur dan nyeleneh tapi benar dalam konteks tertentu. Banyak sekali keindahan yang dituliskan oleh Sujiwo Tejo dalam buku ini, keindahan yang peneliti temukan dalam buku ini adalah karena pemakaian bahasa yang tidak baku, serta adanya campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jawa sehinggan sulitnya untuk memahami sebagian maksud dari buku ini. Selain itu, mungkin ada guyonan yang sulit diterima bila tidak tahu fenomena-fenomena sosial yang sedang terjadi saat ini. Buku tersebut banyak sekali penggunaan gaya bahasa, misalnya penggunaan majas eufumisme, dan lain-lain. Dalam penelitian ini penulis akan mencoba untuk meneliti tentang penggunaan majas eufemisme yang terdapat dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo. Eufemisme merupakan bagian dari majas perbandingan, majas eufemisme merupakan gaya bahasa yang sifatnya sebagai penghalusan. Menurut Wibowo (2004: 150), mengatakan bahwa eufemisme merupakan salah satu jenis majas perbandingan yang mengandung pengibaratan atau figure of speech. Sebagai bagian dari majas perbandingan, gejala yang mudah dilihat dalam eufemisme adalah terjadinya pengalihan makna kata dengan maksud agar kata-kata tersebut lebih halus, lebih hidup, dan lebih konkret ketimbang ungkapan harafiahnya. Adapun contoh penggunaan eufemisme dalam bembicara adalah sebagai berikut: Para penyandang tuna netra mendapatkan bantuan dari pemerintah Kata tuna netra dalam tuturan di atas biasanya digunakan sebagai penganti kata buta. Kata tuna netra terkesan lebih sopan bila diucapkan kepada siapa pun dibandingkan dengan kata buta. Jadi penggunaan bahasa eufemisme cenderung lebih sopan bila diterapkan dalam situasi apapun, entah itu kepada 2

teman, orang penting, maupun kepada orang yang lebih tua dibandingkan dengan penutur. Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada buku Republik Jancukers karena keindahan gaya bahasanya. Penelitian tersebut tersusun dalam sebuah analisis berikut dengan judul Kajian Eufemisme Pada Buku Republik Jancukers Karya Sujiwo Tedjo. B. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam penelitianya. Pada bagian metode penelitian dijelaskan cara penelitian itu dilakukan, yang didalamnya mencakup bahan atau materi penelitian, alat, jalan penelitian, variabel, dan data yang hendak disediakan dan dianalisis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif induktif. Metode kualitatif induktif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data yang dimaksudkan untuk mendukung atau menolak hipotesis yang telah disusun sebelum penelitian dimulai, tetapi abstraksi disusun sebagai kekhasan yang telah terkumpul dan dikelompokkan bersama lewat pengumpulan data (Sutopo, 2006: 41). Metode penelitian kualitatif merupakan proses analisis di lapangan studi bersamaan degan proses pelaksanaan pengumpulan datanya, dan tujuan dari pengumpulan data pada penelitian kualitatif adalah untuk menguji kebenaran teori yang telah diajukan di lapangan (Sutopo, 2006: 41). Laporan untuk penelitian kualitatif lebih cenderung menggunakan model laporan studi kasus yang berbeda dengan yang sering disebut sebagai laporan ilmiah atau laporan tekhnik. Laporan model kasus mampu menjelaskan bagaimana peneliti berinteraksi dengan medan penelitiannya, di samping juga tepat bagi penyajian posisi nilai penelitinya, teori substantive, paradigma metodologis, dan juga nilai-nilai kontekstual lokalnya. 3

Objek penelitian adalah unsur-unsur yang bersama-sama dengan sasaran penelitian membentuk kata dan konteks data (Sudaryanto, dalam Mahsun, 2003: 23). Objek penelitian yang dianalisis dalam penelitian ini adalah penggunaan bahasa eufemisme pada buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo. Sumber data merupakan perolehan data yang menjadi bahan kita dalam melakukan penelitian. Sumberdata dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 yaitu data primer dan data skunder. Sumber data primer adalah buku yang secara langsung bertalian dengan objek penelitian (Wibowo, 2011: 45). Maksudnya adalah data yang sedang diteliti, jadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo. Sumber data sekunder adalah buku-buku yang tidak berkaitan secara langsung dengan objek material dan objek formal penelitian, tetapi memiliki relevansinya (Wibowo, 2011: 45). Seperti kamus bahasa Indonesia, website atau buku-buku yang berhubungan dengan sosiologi sastra. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat. Teknik simak adalah suatu metode dengan cara menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 135). Hal yang harus dilakukan dalam metode ini adalah menyimak atau membaca penggunaan bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo. Selain menggunakan teknik simak, juga digunakan teknik catat. Teknik catat digunakan untuk mencatat teks-teks yang berkaitan dengan objek penelitian ini. Teknik catat berarti penulis sebagai instrument kunci melakukan observasi secara cermat, terarah, dan teliti terhadap sumber data primer. Langkah-langkah dalam teknik simak catat adalah menyimak isi wacana secara keseluruhan, mencatat inti/pokok isi setiap paragraph, mendaftar istilah-istilah baru dalam wacana, mencari makna istilah-istilah baru dengan cara membuka kamus, menggolongkan pokok-isi wacana dalam bagian pendahuluan, isi dan penutup dan menguraikan kembali isi wacana dengan menambah beberapa penjelas. Secara ringkas teknik simak catat meliputi; menyimak, mencatat isi, mendaftar istilah, mencari makna 4

istilah, menggolongkan pokok isi wacana, menambah beberapa penjelas (Iskak & Yustinah, 2006: 55-56). Validitas atau keabsahan data yang dihasilkan oleh peneliti tidaklah bergantung pada kemampuan peneliti sendiri dalam mendorong pada adanya perubahan. Cara yang paling umum digunakan dalam menjamin validitas data pada penelitian kualitatif adalah dengan cara triangulasi (Arikunto, 2006: 128). Triangulasi adalah teknik pemeriksaan kebasahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, selain data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding (Moleong, 2011: 330). Pada penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi teori. Triangulasi teori, dilakukan dengan cara mengkaji berbagai teori relevan, sehinga dalam hal ini tidak digunakan teori tunggl tapi dengan yang jamak (Endraswara, 2006: 110). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik pembacaan heuristik dan hermeneutik. Menurut (Riffaterre dalam Sangidu, 2004: 19), pembacaan heuristik merupakan cara kerja yang dilakukan oleh pembaca dengan menginterpretasikan teks sastra secara referensial lewat tanda-tanda linguistik. Pembacaan heuristik juga dapat dilakukan secara struktural (Pradopo dalam Sangidu, 2004: 19) pembacaan ini berasumsi bahwa bahasa bersifat referensial, artinya bahasa harus dihubungkan dengan hal-hal nyata. Pembacaan hermeneutik atau retroaktif merupakan kelanjutan dari pembacaan heuristik untuk mencari makna (meaning of meaning atau significance). Metode ini merupakan cara kerja yang dilakukan oleh pembaca dengan bekerja secara terus menerus lewat pembacaan teks sastra secara bolak-balik dari awal sampai akhir (Riffaterre dan Coller dalam Sangidu, 2004: 19) Hubungan antara heuristik dan hermeneutik dapat dipandang sebagai hubungan yang bersifat gradasi, sebagai kegiatan pembaca, dan kerja hermeneustik disebut juga pembacaan retroaktif, memerlukan pembacaan berkalikali dan kritis. Tahap pertama analisis data dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan pembacaan heuristik dengan melakukan interpretasi secara referensial 5

melalui tanda linguistik yang terdapat dalam buku republik Jancukers. Realisasi pembacaan tersebut mengungkapkan unsur-unsur struktural yang membangun buku republik Jancukers. Peneliti melakukan pembacaan hermeneutika dengan membaca buku Republik Jancukers dari awal hingga akhir secara berulang. Adapun langkah awal dalam menganalisis buku Republik Jancukers dalam penelitian ini adalah dengan pembacaan awal. Sedangkan langkah kedua dengan pembacaan hermeneutik merupakan cara yang dilakukan oleh pembaca dengan bekerja terus menerus lewat pembacaan teks sastra secara bolak balik dari awal sampai akhir. C. Hasil Analisis Republik Jancukers adalah buku yang berisikan tentang celoteh-celoteh sujiwo tedjo yang mencoba untuk mewujudkan sebuah peradaban baru masyarakat dalam sebuah Negara yang ideal yaitu Republic Jancukers. Sujiwo Tejo menulis buku ini sebagai refleksi dan representasi sebuah negara yang ideal. Sebuah negara yang dicita-citakan oleh masyarakat Indonesia yang sebenarnya. Negara yang tidak disesaki oleh kakunya formalitas, protokoler, dan kesopansantunan yang tampak baik tetapi sebenarnya palsu. Tetap dengan ciri khasnya yang edan, buku ini juga ditulis dengan gaya yang kocak,selengekan, urakan, tetapi sarat makna bagi yang bisa memahaminya. Buku setebal kira-kira 400 halaman ini terdiri dari 85 sub judul yang masing-masing sub judulnya mengangkat tema dan isu yang berbeda mulai dari politik, sosial, agama, kebudayaan, olahraga, IT, sampai selebritis. 85 sub judul ini kemudian masih dikelompokkan ke dalam 14 bagian, yang masing-masing bagiannya diberi tajuk sama dengan keempat belas judul lagu dalam album Mirah Ingsun (2012). Di awal masing-masing bagian terlebih dulu disajikan lirik lagu yang judulnya dijadikan judul bagian tersebut. Plus dilengkapi dengan terjemahannya ke dalam Bahasa Inggris. Plusnya lagi adalah CD album Mirah Ingsun disertakan sebagai bonus dalam buku tersebut. 6

Bersamaan dengan kenakalannya dalam mengolah kata, maka ditemukan beberapa penggunaan gaya bahasa yang unik sebagai cirri khas dari sang penulis Sujiwo tedjo. Kata-kata dan kalimat nakal yang tersusun dalam bentuk berbagai macam majas muncul dalam buku ini. Seperti yang di analisis dalam penelitian ini, penggunaan salah satu majas muncul yaitu majas eufemisme untuk menguak sejauh mana Sujiwo tedjo mempublikasikan kenakalannya dalam bermain kata dan kalimat. Berikut adalah hasil analisis penulis berdasarkan penggunaan bahasa eufemisme dan fungsi bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo. Penggunaan bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo berdasarkan hasil analisis adalah terdapat 16 data eufemisme yang masing-masing fungsinya adalah sebagai alat untuk menghaluskan ucapan, sebagai alat untuk merahasiakan sesuatu, sebagai alat untuk berdiplomasi dan sebagai alat pendidikan. Didapati 13 data eufemisme untuk menghaluskan ucapan, 1 data eufemisme sebagai alat untuk merahasiakan sesuatu, 1 data eufemisme sebagai alat untuk berdiplomasi dan 1 data eufemisme sebagai alat pendidikan. D. Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Penggunaan bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo berdasarkan hasil analisis adalah terdapat 16 data eufemisme. Data tersebut pada umumnya merupakan kata yang digunakan untuk memperhalus kata aslinya agar terdengar terdengar lebih sopan, seperti penggunaan eufemisme pada kata toilet, buang air besar, buang air kecil, kloset. Tetapi juga ada beberapa yang merupakan kata yang memperindah kata yang sebenarnya kata aslinya bukan kata yang berkonotasi buruk, seperti Kabar burung, berbadan dua, usia lanjut, dan lansia. 7

Fungsi bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tedjo ditemukan dalam beberapa komponen yaitu sebagai alat untuk menghaluskan ucapan, sebagai alat untuk merahasiakan sesuatu, sebagai alat untuk berdiplomasi dan sebagai alat pendidikan. Beberapa eufemisme berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut, sebagai alat untuk menghaluskan ucapan seperti kata, toilet, kloset, menstruasi, kekasih gelap, berbadan dua, dan kabar burung. Sebagai alat untuk merahasiakan sesuatu adalah pada penggunaan eufemisme anu, sebagai alat untuk berdiplomasi adalah penggunaan kata oknum dan sebagai alat pendidikan adalah pada kata buang air besar, dan buang air kecil. 8

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan Idiologi, Epistimologi, dan Aplikasi. Sleman: Pustaka Widyatama. Iskak & Yustinah. 2006. Bahasa Indonesia Tataran Semenjana untuk SMA dan MAK Kelas X.Yogyakarta: Erlangga. Meleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sangidu. 2004. Penelitian Sastra Pendekatan, Teori, Metode, Teknik dan Kiat. Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualuitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Wibowo, Wahyu. 2011. Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. 9