BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius sesuai dengan kapasitas dan proporsinya.



dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga akan menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe kualitatif. Menurut Bugdon dan Taylor dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu strategi dan. tanpa mempersoalkan hubungan antar variable.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data kualitatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian guna untuk memperoleh data-data yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. Supervisi merupakan aktivitas penting dalam praktik penyelenggaraan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut: strategi bisnis masyarakat muslim akademik dan non akademik.

BAB II METODOLOGI. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hartoto (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. yang didasarkan pada data alamiah yang berupa kata-kata dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu metode ilmiah yang memerlukan

BAB II METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. lazim dipakai dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenoligis.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang penulis. Adapun tujuan metode penulisan adalah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. permukaan, termasuk pola perilaku perilaku sehari-hari hanyalah suatu gejala

BAB III METODE PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau

BAB III METODE PENELITIAN. Tepatnya Pada divisi penerimaan dan pembayaran, karena PT SEMEN GRESIK ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang akan dianalisis.

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hal. 5

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK KINERJA PENGAWAS MADRASAH KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN Isti Diana Sari 1, Zulkarnain 2, Rosana 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dalam kondisi sebenarnya. 70 Bahwasannya jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

BAB II METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk tipe penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005: 6),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan kualitatif ini

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis mengenai faktorfaktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan sumber daya yang dimiliki yang dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tingkat menengah umum berciri khas Agama Islam yang. diselenggarakan oleh Departemen Agama. Lembaga pendidikan ini telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. kata yang tampak. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian lapangan (field research) dan

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi Problematika Guru PAI dalam pelaksanaan penilaian autentik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu hal yang menjadi sangat penting untuk keberhasilan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasarkan oleh asumsi-asumsi dasar,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG MASALAH Prinsip-prinsip manajemen modern yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan telah diadopsi dan digunakan dalam praktek penyelenggaraan pendidikan di madrasah. Aspek-aspek tersebut merupakan satu kesatuan proses dan prosedur yang harus dilalui dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan, sehingga tidak boleh mengesampingkan salah satunya dan mengutamakan yang lain, kesemuanya harus mendapat perhatian yang serius sesuai dengan kapasitas dan proporsinya. Pengawasan atau supervisi merupakan aktivitas penting dalam praktek penyelenggaraan pendidikan. Kegiatan kepengawasan dimaksudkan sebagai kegiatan kontrol terhadap seluruh kegiatan pendidikan untuk mengarahkan, mengawasi, membina dan mengendalikan dalam pencapaian tujuan sehingga kegiatan kepengawasan dilakukan sejak dari tahap perencanaan sampai pada tahap evaluasi yang akan berfungsi sebagai feed back tindak lanjut dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan ke arah yang lebih baik. Lembaga pendidikan yang tergolong sukses adalah yang selalu menekankan kegiatan akademik, selalu memonitor dan selalu mengawasi kegiatan akademik (Thaib, 2005:l). Inti kegiatan akademik diperankan dan dilaksanakan oleh guru melalui kegiatan pembelajaran yang berinteraksi langsung dengan siswa yang pada nantinya siswa itu akan menjadi out put 1

2 produk didik dari kerja guru. Dengan demikian keberhasilan out put produk didik sebagian besar dan dominan ditentukan oleh kinerja guru dalam bidang akademik. Melihat betapa peran strategis guru dalam keberhasilan proses pendidikan tersebut maka guru perlu mendapat arahan, bimbingan, petunjuk, pembinaan melalui supervisi Pengawas khususnya kepengawasan akademik dalam rangka meningkatkan kinerjanya, akan tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa proses kepengawasan dari seorang Pengawas terhadap guru belum maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut : 1.Persepsi sebagian besar guru terhadap proses kepengawasan dianggap sebagai beban yang memberatkan bagi guru. 2.Persepsi sebagian besar guru terhadap Pengawas dianggap sebagai seorang inspektur yang mencari-cari kesalahan, bukan sebagai mitra kerja untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui sejumlah kegiatan pengarahan, pembinaan, pembimbingan dan mitra dialog untuk memecahkan masalah. 1 Menurut pengamatan sementara penulis, masih banyak guru yang belum terbuka pemahamannya (open minded) terhadap perkembangan baru di dunia pendidikan baik menyangkut konsep dan teori pendidikan, regulasi bidang pendidikan serta aplikasinya. Masalah kinerja guru selama ini menjadi permasalahan yang cukup krusial dalam praktek penyelenggaraan pendidikan karena masih banyaknya sebagian guru yang hanya menjalankan tugas secara minimal dari ketentuan 1.Hasil wawancara dengan Drs.H.Nur Khandir, Kepala Madrasah Tsanawiyah Nahdlotul Fata Petekeyan Jepara dengan penulis pada tanggal 20 September 2010.

3 yang dipersyaratkan dengan demikian belum menjalankan tugas secara maksimal. Masalah kedisiplinan guru misalnya masih menjadi permasalahan tersendiri dalam praktek penyelenggaraan pendidikan, apalagi dalam hal pengembangan inovatif seorang guru masih belum banyak ditemukan, padahal dunia pendidikan selalu berkembang dinamis agar mampu memenuhi kebutuhan tuntutan zaman. Oleh karena itu optimalisasi pengawasan proses pendidikan harus dilakukan dalam upaya untuk menghindari kejenuhan rutinitas yang cenderung stagnan sehingga tidak ada dinamisasi implementasi proses pendidikan yang pada gilirannya akan mengakibatkan melemahnya kinerja guru. Optimalisasi peran Pengawas itu masih menemui banyak kendala yang selama ini masih dirasakan menghambat proses pengawasan pendidikan di madrasah yaitu masih adanya persepsi sebagian besar guru terhadap profil Pengawas bahwa Pengawas dipandang sebagai pejabat yang mencari-cari kesalahan guru, datang ke madrasah hanya untuk melihat-lihat kondisi madrasah dan berbicara secukupnya tanpa memberi pembinaan dan pengarahan yang subtansial dalam inovasi pendidikan ke arah yang lebih maju. Ruang lingkup tugas kepengawasan secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu pengawasan manajerial dan pengawasan akademik. Yang menjadi kajian dalam tesis ini adalah pengawasan akademik Penulis menjadikan pengawasan akademik sebagai obyek kajian dan pembahasan dalam tesis ini dengan alasan; Pertama, karena bidang akademik dalam proses pendidikan adalah inti dari pendidikan itu sendiri karena berkaitan langsung dengan usaha

4 pencapaian sejumlah kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Kedua, tesis ini hanya membahas pengawasan akademik saja dikandung maksud agar pembahasannya lebih fokus dan mendalam sehingga akan dapat lebih dapat menyumbangkan buah pemikiran bidang pendidikan yang bersifat aplikatif. Kinerja bidang akademik dapat tergambar dengan jelas dalam kinerja guru karena gurulah yang melakukan aktivitas akademik secara langsung bersama dan dengan siswa di dalam kelas dalam bentuk proses pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya guru perlu mendapat arahan, bimbingan, pembinaan melalui supervisi akademik pengawas untuk meningkatkan kinerja guru yang pada akhirnya akan meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran yang bermuara pada pencapaian tujuan pendidikan. Alur pikir penulis yang telah penulis paparkan diatas barulah sebatas pemahaman yang lahir dari pengamatan sementara di lapangan sehingga masih sangat prematur untuk diambil kesimpulan, oleh karena itu perlu dilihat secara nyata dalam suatu usaha sistematis untuk mengkaji suatu masalah melalui penelitian ilmiah yang akan dituangkan dalam bentuk penulisan tesis. Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan meraih gelar Magister Studi Islam pada Program Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang di samping penulis harapkan agar penelitian ini hasilnya dapat menjadi sumbangsih dalam dunia pendidikan bagi pemerintah, lembaga pendidikan, pengawas, guru dan pihak lain yang terkait. B.RUMUSAN MASALAH

5 Inti dari permasalahan penelitian ini adalah bagaimana supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara?. Pertanyaan pokok tersebut dapat dijabarkan lebih terperinci dalam bentuk rumusan masalah sebagai berikut : 1.Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara? 2.Apa saja faktor pendukung dan penghambat supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara? C.TUJUAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1.Untuk mendiskripsikan pelaksanaan supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. 2.Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. D. KEGUNAAN PENELITIAN. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangan di dunia pendidikan sebagai berikut : 1.Secara metodologis dapat menjadi sumbangan dalam pengembangan supervisi akademik. 2.Dapat dipakai sebagai bahan informasi bagi pejabat pengambil keputusan dalam praktek penyelenggaraan pendidikan.

6 3.Dapat dipakai sebagai informasi dan masukan bagi Pengawas dalam pelaksanaan supervisi akademik. 4.Dapat dipakai sebagai informasi dan masukan bagi kepala madrasah dan guru dalam upaya perbaikan kinerja guru. E.KAJIAN PUSTAKA. Perlunya pemaparan kajian pustaka dalam suatu penelitian adalah untuk memperjelas posisi penelitian terhadap penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh peneliti lain, sehingga perlu dilakukan pelacakan atau penelusuran terhadap kajian penelitian yang ada relevansinya dengan penelitian yang sedang penulis lakukan. Kajian pustaka juga dikandung maksud agar arah dan fokus penelitian tidak merupakan pengulangan penelitian-penelitian sebelumnya, akan tetapi mencari sisi lain yang signifikan untuk diteliti, mewujudkan siasat penelitian, prosedur serta instrumen yang dipakai untuk penelitian (Sumanto, 1995 : 20) Pelacakan dan penelusuran yang penulis lakukan menemukan penelitian yang berkaitan dengan kinerja akademik yaitu : Pertama, penelitian yang dilakukan oleh A.Saifulloh yang berjudul Strategi Manajerial Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Unggulan di Jawa Tengah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi manajerial merupakan faktor yang mendukung dalam perkembangan proses belajar mengajar (Saifulloh, A, 2006 : 168). Letak kemiripan penelitian ini dengan penelitian yang sedang penulis lakukan adalah penelitian Saifullah mengupas, membahas

7 dan mengkaji tentang proses penyelenggaraan pendidikan dalam sisi manajerial sedang penelitian yang penulis lakukan mengkaji dan membahas dari sisi akademik dalam konteks supervisi. Aspek manajerial dan aspek akademik adalah dua aspek yang tidak bisa dipisahkan, oleh karenanya setelah adanya penelitian manajerial maka perlu dilakukan penelian akademik untuk mendapatkan pembahasan yang komprehenship. Dengan demikian penelitian yang penulis lakukan dalam kaitan penelitian Saifulloh adalah sebagai penelitian lanjutan untuk melengkapinya. Kedua, hasil penelitian tesis yang berjudul Pemberdayaan Guru (Studi Korelasi Antara Pemberdayaan Guru Melalui BEP dan Motivasi Kerja dengan Efektifitas Kerja Guru MI di Kabupaten Tegal). Penelitian yang ditulis oleh Aminudin ini juga menyorot permasalahan penyelenggaraan proses pendidikan dari segi manajerial, sebagaimana salah satu kesimpulannya menyebutkan bahwa dalam meningkatkan motivasi kerja guru adalah melalui upaya mingkatkan kemampuan diri dengan senantiasa belajar, mengikuti berbagai latihan, pertemuan yang berguna bagi wawasan dan pengalaman manajerial (Aminudin, 2003 : 117) Kalau penelitian Aminudin mengkaitkan pemberdayaan guru dengan masalah manajerial maka penelitian yang sedang penulis lakukan ini akan menyorotnya dari sisi akademik melalui supervisi akademik karena penulis berpendapat bahwa masalah aplikasi penyelenggaraan pendidikan haruslah selaras dan seimbang di antara keduanya.

8 Ketiga, penelitian tesis yang berjudul Pengembangan Manajemen Pendidikan Madrasah (Studi Pengelolaan Kelas di MAN Lasem Rembang) yang ditulis oleh Masykuri pada tahun 2007, menyorot manajemen pendidikan madrasah dengan fokus pada masalah pengelolaan kelas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk menciptakan kondisi pengelolaan kelas yang efektif, maka berbagai fungsi dari manajemen dilaksanakan dalam kerangka program aplikasi pengelolaan kelas melalui langkah-langkah antara lain : a.pengorganisasian dilakukan dengan cara dan fungsi masing-masing utamanya guru diarahkan melaksanakan tugas secara penuh (Masykuri, 2007 : 123). Dalam pernyataan kesimpulan ini menyatakan bahwa guru perlu diarahkan agar mampu melaksanakan tugas secara penuh dalam pengelolaan kelas. Yang mempunyai fungsi dan tugas mengarahkan seorang guru dalam pengelolaan kelas adalah seorang Pengawas pendidikan (disamping kepala madrsaha) melalui supervisi akademik. b.pengarahan pihak kepala madrasah dan pejabat-pejabat pada setiap periode tertentu untuk selalu mengadakan pengarahan terkait dengan pengelolaan kelas disamping pengawasan setiap harinya (Masykuri, 2007 : 124). Maksud dari pernyataan pejabat-pejabat yang memberikan pengarahan terkait dengan pengelolaan kelas adalah seorang pengawas melalui sepervisi akademiknya. Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Masykuri tersebut tidak menjelaskan bagaimana implementasi supervisi akademik pengawas dengan segala permasalahannya karena memang bukan menjadi

9 fokus permasalahan yang dikajinya, oleh karena itu penulis perlu melakukan penelitian lanjutan untuk melihat lebih dalam permasalahan tersebut. Keempat, penelitian tesis yang dilakukan Yusroh Wigatiningsih pada tahun 2008 berjudul Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah dan Keharmonisan dalam keluarga Terhadap Kinerja Guru PAI di Madrasah Tsanawiyah Se Kota Semarang menyimpulkan ada pengaruh positif supervisi kunjungan kelas oleh kepala madrasah terhadap kinerja guru PAI Madrasah Tsanawiyah se Kota Semarang (Wigatiningsih, 2008 : 119). Penelitian yang dilakukan oleh Wigatiningsih memang membahas supervisi akademik akan tetapi hanya bagiannya saja yang bersifat kecil yaitu supervisi kunjungan kelas yang merupakan bagian kecil dari supervisi akademik. Dari sini jelas posisi penelitian yang penulis lakukan ini terhadap penelitian-penelitian lain, khususnya penelitian yang dilakukan oleh Wigatiningsih. Penelitian-penelitian tersebut di atas walaupun tidak membahas masalah supervisi akademik secara langsung akan tetapi elemen dan fungsi supervisi akademik telah dibicarakan karena sifatnya yang terkait dan tidak bisa dipisahkan dari fokus yang dibicarakannya. Berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu yang telah penulis paparkan diatas, penelitian yang penulis lakukan ini memusatkan perhatian pada masalah supervisi akademik sebagai fokus pembahasannya. F.METODE

10 Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang meneliti tentang supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. Dengan demikian yang menjadi sasaran penelitian ini adalah Pengawas, Kepala Madrasah, dan guru. Metode penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati (Moleong, 2004 : 3). Ciri khas penelitian kualitatif terletak pada tujuannya yaitu untuk mendeskripsi keutuhan kasus dengan memahami makna dan gejala (Muhadjir, 1996 : 29) Disamping itu penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses dari pada produk. Cara khas metode kualitatif adalah terletak pada tujuannya untuk mendiskripsikan keutuhan kasus dengan memahami makna dan gejala, memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasarkan pada perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia. Dengan metode kualitatif ini peneliti ingin mendiskripsikan pelaksanaan supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. Secara metodologis penelitian ini termasuk penelitian lapangan atau field research maka sumber penelitiannya berasal dari data lapangan yang ada kaitannya dengan penelitian ini yaitu pelaksanaan supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara, disamping sumber pendukung lainnya sebagai data sekunder yaitu berupa penelitian sebelumnya yang berkait dan karya-karya lain yang dipandang perlu. Hal-hal yang menyangkut dengan metode adalah :

11 1.Metode Pengumpulan Data. a.observasi. Observasi dilakukan berkaitan dengan data visual berupa fenomenafenomena yang tampak yang diamati oleh peneliti untuk menggali data yang diperlukan. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 2000 : 136). Titik pijak observasi ini berpangkal pada pelaksanaan supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara., dengan melalui proses yang teliti dan intensif dan hasilnya akan dihimpun dalam suatu daftar catatan hasil observasi sebagai field notes. Secara terperinci, observasi ini menyangkut hal-hal sebagai berikut : 1).Hal-hal yang kaitan dengan kondisi umum Kelompok Kerja Pengawas (POKJAWAS) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara. 2).Hal-hal yang berkaitan dengan kondisi umum Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. 3).Hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan tahap perencanaan atau persiapan supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. 4). Hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan tahap pelaksanaan supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. 5).Hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan tahap evaluasi atau tindak lanjut supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. 6).Hal-hal yang berkaitan dengan faktor pendukung dan penghambat supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara.

12 7).Hal lain yang berkembang dan dianggap perlu ketika penelitian sedang berlangsung. b.wawancara. Adalah percakapan antara orang dengan orang lain dengan maksud tertentu. Wawancara dilakukan terhadap berbagai pihak sebagai informan yang memberi informasi terkait dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Wawancara merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dengan melakukan tanya jawab secara lisan (Koentjaraningrat, 1981 : 162). Tehnik wawancara yang penulis pergunakan dalam menggali data dari responden adalah deep intervieuw yaitu wawancara yang dilakukan secara mendalam untuk mendapat data yang lengkap dan akurat, cara ini penulis pergunakan untuk mewawancarai Pengawas, Kepala Madrasah, dan guru. Adapun informasi yang ingin didapat dari wawancara ini meliputi hal-hal sebagai berikut. 1).Kondisi umum Kelompok Kerja Pengawas (POKJAWAS) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara. 2).Kondisi umum Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. 3).Kegiatan tahap perencanaan atau persiapan supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. 4).Kegiatan tahap pelaksanaan supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara.

5).Kegiatan tahap evaluasi atau tindak lanjut supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. 13 6).Faktor pendukung dan penghambat supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. 7).Hal lain yang berkembang dan dianggap perlu ketika penelitian sedang berlangsung. Data-data yang akan diperoleh melalui metode pengumpulan data observasi maupun wawancara akan mengambil sumber dari para Pengawas sebagai sumber primer dan Kepala Madrasah dan guru sebagai sumber sekunder. c.dokumentasi. Digunakan untuk mengumpulkan data-data dokumenter seperti arsip, catatan-catatan atas hal-hal yang pernah dilakukan ataupun bukti tertulis dari suatu kegiatan yang pernah dilakukan. Dalam penelitian ini data-data dokumenter akan dilacak untuk : 1).Melihat kondisi riil Kelompok Kerja Pengawas (POKJAWAS) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara. 2).Bukti-bukti pelaksanaan supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada tahap tindak lanjut. Data-data yang dimaksud adalah data dokumenter yang dimiliki oleh pihak Kelompok Kerja Pengawas (POKJAWAS), Pengawas, dan beberapa Madrasah Tsanawiyah yang dianggap perlu.

14 2.Analisis Data. Analisis suatu penelitian berkaitan erat dengan analisis data yang meliputi pengorganisasian, pengklasifikasian, pencarian pola yang relevan dengan penelitian serta pengambilan keputusan mengenai apa yang harus penulis laporkan. Sedang analisis data berkaitan dengan proses penelusuran observasi, dokumentasi, wawancara, dan atau bahan-bahan yang terkumpul dimana peneliti memberi pemahaman mengenai apa yang ada di lapangan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data adalah : Pertama, mereduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang yang tidak perlu serta mencari tema yang sesuai untuk memasukkan data yang sesuai dengan tema. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data berikutnya. Kedua, menyajikan data, yaitu menyajikan sekumpulan informasi yang telah tersusun, sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian dapat dilakukan dalam bentuk uraian, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Ketiga, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Yang dimaksud verivikasi adalah menguji dan membuktikan data yang ada melalui interpretasi dan mencari makna dari data itu dengan menggunakan teori yang telah dibangun sebagai pisau bedah analisisnya. Data yang diperoleh, setelah direduks, disajikan, dan diverivikasi maka akan ditarik kesimpulan akhir yang

merupakan hasil dari suatu penelitian yaitu temuan berupa deskripsi atau gambaran jawaban dari rumusan permasalahan. 15 Dalam konteks penelitian ini, penulis menggunakan analisis data deskriptif kualitatif yang penulis lakukan pada waktu dan sesudah pengumpulan data observasi, dokumentasi, wawancara, melalui proses mengedit, mereduksi dan menyajikannya.adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : Pertama, menganalisis proses pelaksanaan supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. Analisis tersebuat didasarkan pada tinjauan teoritis bagaimana idealnya pelaksanaan supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. Fakta yang ditemukan di lapangan dibandingkan dengan teori ideal tersebut, kemudian peneliti membuat kesimpulan atas dasar analisis itu yang kemudian penulis memberikan saran-saran sesuai sengan teori ideal dengan mempertimbangkan temuan di lapangan. Kedua, analisis berikutnya adalah tentang faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan supervisi akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara, kemudian dibuatlah kesimpulan beserta saran-saran untuk meminimalisir faktor penghambat yang ada. G.SISTEMATIKA PENULISAN Penulis merencanakan sistematika penulisan ke dalam lima bab :

16 BAB I : Pendahuluan, bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kajian Pustaka, Metode, dan Sistematika Penelitian. BAB II : Landasan Teori yang mencakup pembahasan tentang Supervisi Pendidikan terdiri dari Pengertian Supervisi Pendidikan, Dasar Yuridis Supervisi Pendidikan di Madrasah, Supervisi Akademik dan Supervisi Manajerial, Tujuan dan Sasaran Supervisi Akademik, Pelaksanaan Supervisi Akademik di Madrasah terdiri dari Profil Seorang Pengawas, Kompetensi Pengawas, Perencanaan Supervisi Akademik, Pelaksanaan Supervisi Akademik, Tindak Lanjut dari Supervisi Akademik, dan Faktor Pendukung dan Penghambat Supervisi Akademik. BAB III : Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara memuat Hasil Penelitian meliputi Kondisi Obyektif Kerja Pengawas (POKJAWAS) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Dasar Hukum, Struktur Organisasi, Kondisi Obyektif Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara, Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara, Prosedur Supervisi Akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. BAB IV : Faktor Pendukung dan Penghambat Supervisi Akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten. BAB V : Penutup di dalamnya memuat, Kesimpulan Saran dan Penutup.