Bab III. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN Dan IMPLIKASINYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN



dokumen-dokumen yang mirip
MASA DEWASA AWAL DAN MADYA

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI. Oleh: Prof.Dr. Siti Partini Suardiman Drs. Hiryanto, M.Si

MASA KANAK-KANAK AWAL

KANAK-KANA. Oleh: Drs. Hiryanto, M.Si Yulia Ayriza, M.Si, Ph.D Dra. Purwandari, M.Si Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si Rosita Endang Kusmaryani, M.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah

Prinsip perkembangan motorik adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun psikis

MENGENALI POLA ASUH YANG TEPAT. Rita Eka Izzaty 1

PERBEDAAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KECENDERUNGAN GAYA BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. serta hasil pendidikan pada tahap selanjutnya. Anak usia 0-6 tahun berada di

No Hari Jam Ruang Kode MK Mata Kuliah SKS SEM Kelas Kls Lama Dosen Pengampu Lokasi Prodi

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XX/November 2016 PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN IPS TENTANG LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Bab I. PENDAHULUAN Psikologi Perkembangan

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa sekolah, tugas mereka adalah belajar. Ini merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru

BAB I PENDAHULUAN. segala potensinya. Oleh sebab itu pendidikan harus diterima olah setiap warga negara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Periodisasi Perkembangan Masa Kanak-kanak Awal

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

1/27/2012 PENDAHULUAN. Untuk apa mempelajari Perkembangan Peserta Didik?

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil akhir pembelajaran yang merupakan tolak ukur dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEMPERSIAPKAN KEMATANGAN BELAJAR ANAK UNTUK MEMASUKI JENJANG PENDIDIKAN FORMAL YUSI RIKSA YUSTIANA

Slide 1 BAB 1. Perkembangan Peserta Didik. Pengantar

MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial di samping sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang pada umumnya

PERKEMBANGAN INDIVIDU I. Dra. Aas Saomah, M.Si

KURIKULUM TULIS bimba-aiueo

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA. Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, dto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar adalah

Perkembangan Individu

PERKEMBANGAN DAN BIMBINGAN PESERTA DIDIK PGSD/ SEMESTER 2

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE BRAIN STORMING

BAB I PENDAHULUAN Latarbelakang Masalah. Pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III. Sosialisasi KTSP


BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam kandungan maupun sejak dilahirkan ke bumi. Kemampuan yang

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

Berbagai Macam Teknik yang dapat dilakukan Pendidik Untuk Menstimulasi Aspek Perkembangan Anak. Rita Eka Izzaty

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Sosialisasi KTSP

Oleh AGUNG HASTOMO, M.Pd ANWAR SENEN, M.Pd. Sosialisasi KTSP

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Tugas Akhir Program Sarjana S-1. Disusun Oleh : PURWANTI A53B111010

BAB I PENDAHULUAN. adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai. Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun,

TABEL PERBANDINGAN KTSP DENGAN K13

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimilikinya dan menjadikan peserta didik. sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia.

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. Hal-hal yang diperhatikan dalam proses belajar yaitu penggunaan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

PENERAPAN PENDEKATAN SCAFFOLDING UNTUK PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS X D DI SMK SHALAHUDDIN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kondisi kesejahteraan sebuah bangsa. kepada anak-anaknya. Namun seiring perkembangan zaman dan kehidupan yang

MENINGKATKAN KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK KECIL (BUZZ-GROUP) PADA SISWA KELAS XI MIPA 1 SMA NEGERI 1 PAKEM ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial yang kuat. Untuk melangsungkan kehidupannya, manusia

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Menurut Havighurst (dalam Syaodih : 161) mengatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

MODUL 2 : MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PENDAHULUAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai kesimpulan, implikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan

TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

Transkripsi:

Bab III. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN Dan IMPLIKASINYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN Oleh: Prof.Dr. Siti Partini Suardiman Drs. Hiryanto, M.Si Yulia Ayriza, M.Si, Ph.D Dra. Purwandari, M.Si Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si Rosita Endang Kusmaryani, M.Si yulia_ayriza@uny.ac.id

Bab III. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN Dan IMPLIKASINYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN 1. PRINSIP KESATUAN ORGANIS Perkembangan individu merupakan satu kesatuan antara beberapa fungsi yang saling berpengaruh antara satu dengan yang lain. Contoh : Perkembangan kognitif anak harus juga ditinjau dari perkembangan yang lain (afektif atau psikomotorik) Implikasinya : Pelajaran-pelajaran yang diberikan harus berhubungan satu dengan yang lain; adanya kurikulum yang terintegrasi dengan baik.

2. TEMPO DAN IRAMA PERKEMBANGAN Menekankan bahwa masing-masing individu memiliki irama sendiri dalam perkembangannya; ada yang cepat dan ada yang lambat Implikasinya : Proses pembelajaran harus menghargai keunikan masing-masing peserta didik.

3. TIAP-TIAP INDIVIDU MENGIKUTI POLA PERKEMBANGAN YANG UMUM Meskipun individu memiliki irama dan tempo yang berbeda, disertai bakat yang berbeda, namun individu tersebut masih mengikuti garis perkembangan umum. Jadi perbedaan itu bisa disebabkan karena pembawaan dan lingkungan Contoh : A : Berjalan 1 tahun B : Berjalan 1,5 tahun Baik A dan B masih mengikuti pola perkembangan umum, walaupun A lebih cepat berjalan dari B Implikasinya : Proses pendidikan dapat diberikan secara klasikal Penggunaan alat peraga pendidikan bisa digunakan dalam rentang waktu yang relatif lama (tidak selalu ganti)

4. KONVERGENSI/INTERAKSI Antara pembawaan dan lingkungan sama-sama berpengaruh dalam perkembangan individu Misal : Anak mempunyai bakat yang baik, namun lingkungannya tidak menguntungkan, maka anak itu tentu tidak dapat berkembang dengan baik. Implikasinya: Pendidik harus memberikan lingkungan pendidikan yang bervariasi sehingga potensi anak dapat teroptimalisasi dengan baik. Contoh: pembagian jurusan di SMU yang disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik. Pengaruh pendidikan dapat dibatasi oleh kemampuan anak; Contoh : pendidikan SMU tidak dapat diberikan kepada anak yang IQ-nya dibawah 90. Dalam batas batas normal, kemauan anak tidak boleh dikekang/dibatasi karena anak adalah manusia yang harus aktif dan bukan pasif.

5. KEMATANGAN Proses pendidikan harus disesuaikan dengan kematangan peserta didik. Contoh : anak usia 7 bulan baru bisa Contoh : anak usia 7 bulan baru bisa duduk, tidak boleh dipaksa berjalan.

6. SETIAP HASRAT PERKEMBANGAN TERDAPAT HASRAT UNTUK A. MEMPERTAHANKAN DIRI Adanya hasrat untuk memenuhi kebutuhan; makan, minum, istirahat. B. MENGEMBANGKAN DIRI Adanya keinginan untuk bereksplorasi, bergerak dan bermain. Implikasinya : Jalannya proses pembelajaran harus memperhatikan adanya hasrat/kebutuhan tersebut.

7. FUNGSI PSIKIS TIDAK TIMBUL SECARA BERTURUT-TURUT, TETAPI SECARA BERSAMAAN Contoh : Kegiatan menulis melibatkan fungsi ingatan, pikiran, perasaan, dan gerak secara bersamaan Implikasinya : Proses pendidikan Implikasinya : Proses pendidikan hendaknya memperhatikan keterlibatan beberapa fungsi dalam kegiatan pembelajaran.

8. PERKEMBANGAN MENGIKUTI PROSES DIFERENSIASI DAN INTEGRASI Dengan bertambahnya umur, perkembangan individu akan semakin maju juga, sehingga terjadi suatu proses diferensiasi dan integrasi Contoh : Bayi memiliki gerakan yang tidak teratur. Dengan bertambahnya umur gerakannya dapat dipisahkan (gerakan tangan saja) atau koordinasi gerakan (tangan dan kaki secara bersamaan) Implikasinya : Proses pembelajaran harus memperhatikan diferensiasi dan integrasi. Misal: dalam berhitung, ada proses pembelajaran tambah, kurang kali dan bagi secara terpisah, tapi kemudian per bagian diintegrasikan dalam perhitungan yang makin kompleks.

9. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MEMBUTUHKAN SUATU ASUHAN ATAU BIMBINGAN YANG DILAKUKAN DENGAN SADAR Implikasinya : Para pendidik harus menyadari secara baik bahwa apa yang diberikan kepada para peserta didik itu baik dan sesuai dengan tahapan perkembangannya yang sudah dirancang secara terencana.