Freeing Problems in Life with Metta Ajahn Brahm Dhamma Talk 30 Jan 2009 SELAMAT!!!!!!!



dokumen-dokumen yang mirip
Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Meditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna

Yesus Kristus. David C Cook. All Rights Reserved. Kisah tentang

Title: Preached by Dr. w eugene SCOTT, PhD., Stanford University Copyright 2007, Pastor Melissa Scott. - all rights reserved

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

Pelajaran 09: KATA KOTOR YANG TERKUTUK Hati-hati dengan Kata-katamu! 31 Agustus 2013

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Yeremia, Laki-laki yang Menangis

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Amatilah citta kita. Jika kita benar-benar percaya

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Amatilah gambar berikut dengan cermat! Perhatikan penjelasan guru! Ayo membersihkan kelas! Siapkan alat dan bahan! Bagaimana cara melakukannya?

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Revelation 11, Study No. 41 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu, Pembahasan No. 41, oleh Chris McCann

SEKOLAH SESUDAH INI. "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka."

Berjalanlah bersamaku.. Hari Minggu PASKAH ke III - 04 Mei 2014

Kecemasan Terhadap Kematian

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Jodoh dan pernikahan yang sempurna

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan. (2 Korintus 10:18)

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

note THE POWER OF LESS AQUARIUS note D18 Learn More in Less Time AQUARIUS

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Gereja Melayani Orang

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #36 oleh Chris McCann

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama)

Satu Hari Bersama Ayah

Human Relations. Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan. Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM

Kegiatan Sehari-hari

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih

Copyright 2016 by Zaldi Jamil. Cobalah untuk mencintai dengan jujur.

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu

Taurat dan Injil. Sebuah petunjuk bagi Umat Manusia! Ali-Imran 3:3-4

Disiplin: Sebuah Keharusan yang Wajib Dimiliki Setiap Pegawai

Mahā Maṅgala Sutta (1)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita

Yohanes 18. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

berjalan, mungkin karena posisi memboncengnya atau bagaimana. Motor yang dikendarai mengalami kecelakaan setelah menabrak sebuah mobil di tengah

WORLDWIDE BROTHERHOOD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah

Minggu 5 : Mengapa dan Bagaimana Saya Berdoa? Panduan Acara & Bantuan untuk Penceramah

KISSING THE MAID OF HONOR

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Empat puluh Tahun

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Laki-laki yang berdasarkan Alkitab. (1 Korintus 16:13) Rasul Paulus menuliskan kata-kata ini kepada jemaat di Korintus:

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Pelajaran Persiapan. Hidup Melebihi Diri Sendiri Ini bukan Tentang Anda! Hidup Melebihi Diri Sendiri Ini bukan Tentang Anda! A.

Carilah Allah yang pertama. Menanti kedatangan Yesus kembali. Gunakan waktu dengan bijaksana. Hidup sehat. Disiplin diri.

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)

14CDK6.IbuRahayu.WorldCongress Jul2014 INDO final

Pelajaran 01: PENGHAKIMAN Kisah Dua Orang Hakim 6 Juli 2013

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa

BAB XVIII. Kekerasan terhadap perempuan. Kisah Laura dan Luis. Mengapa laki-laki melakukan kekerasan pada perempuan? Jenis kekerasan pada perempuan

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Empat Puluh Tahun

INFORMED CONSENT. Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden. : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual. Komersil (Prostitusi)

Menemukan Tempat Saya Sangat ingin memiliki

KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J.


A picture can tell a thousand words, but a few words can change it s story. Sebastyne Young

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-501

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

Transkripsi:

Freeing Problems in Life with Metta Ajahn Brahm Dhamma Talk 30 Jan 2009 SELAMAT!!!!!!! Anda telah mendapatkan hak penuh untuk membagikan E book Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya dan indah pada akhirnya ini secara gratis!!! Silakan dibagikan kepada siapa saja sepanjang tidak mengubah isinya. Untuk mendengarkan audio ceramah Dhamma atau mendapatkan ebook gratis lainnya silakan mengunjungi website :www.ceramahdhamma.com Copyright 2009. All rights reserved. www.ceramahdhamma.com This ebook may be freely shared, but can not be sold or altered in any way 1

BEBASKAN MASALAH DENGAN CINTA KASIH Oleh: Prajna Labha (Sebuah ulasan Terhadap Khotbah Dhamma Ajahn Brahm tgl 30 Jan 2009 dengan Judul Freeing Problems in Life With Metta ) Ajahn Brahm secara teratur membawakan Dhamma Talk setiap Jum at malam di Monastery nya yang terletak di bagian Barat Australia. Seperti Biasanya beliau tidak pernah merencanakan apa yang akan jadi topik dalam setiap Dhamma Talk yang akan dibawakan. Ajahn Brahm baru saja kembali dari luar negeri sebelum membawakan ceramah Dhammanya pada tanggal 30 Jan 2009 itu.beliau melihat email yang masuk dan mendapatkan satu pertanyaan yang kemudian menjadi subyek khotbahnya malam itu. Seseorang menanyakan tentang bagaimana menghadapi orang-orang yang mengganggu disekeliling kita dengan menggunakan Cinta Kasih dan apakah batasan-batasan dalam menerapkannya. Dalam Buddhisme kita sudah terbiasa berbicara banyak tentang Cinta Kasih dan rasa Belas Kasihan namun memang pertanyaan diatas benar. Kita tidak cukup hanya membicarakan Cinta Kasih dan Belas kasihan (Metta & karuna), Tapi kita harus dapat memanfaatkan kedua sifat luhur tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai mahluk sosial pasti akan selalu berhubungan dengan orang-orang di sekeliling kita. 2

Sudah menjadi hukum alam bahwa diantara orang-orang tersebut pasti ada yang mengganggu ataupun yang menjadi masalah buat kita. Disinilah Ajahn Brahm menekankan bahwa walaupun Cinta Kasih dan Belas Kasih merupakan jalan kesucian dalam Buddha Dhamma namun kita juga memerlukan kebijaksanaan (Panna) dalam kehidupan ini. Kelihatannya Panna inilah yang menjadi pembatas dalam penerapannya. Kita memang harus bijaksana dalam bertindak. Metta & Karuna di satu sisi dan Panna di sisi lain. Kedua Sisi tersebut ibarat dua buah sayap burung yang harus ada dan bekerja sama. Tidak mungkin hanya satu sayap untuk bisa terbang, alih-alih terbang burung tersebut hanya akan berputar-putar di tempat dengan satu sayap. Jadi dengan kata lain kita harus seimbang antara kebijaksanaan di satu sisi dengan rasa belas kasih di sisi lain. Dalam Khotbah tersebut Ajahn Brahm memberikan perumpamaan tentang seorang anak muda pengurus wihara yang mengetahui bahwa ruangan kebaktian agak panas dan dia juga tahu bagaimana caranya menyalakan AC. Ini adalah sebuah kebijaksanaan,sebuah pengetahuan. Di sisi lain dia juga merasa kasihan terhadap umat yang kepanasan sehingga terjadilah kejadian bahwa dia menyalakan AC untuk menolong umat yang kepanasan. 3

Di sini jelas jika dia tahu ruangan panas namun tidak ada Cinta dan Belas Kasih, hal itu tentu saja tidak akan menolong. Umat akan tetap kepanasan. Demikian juga jika dia punya Metta Karuna namun dia tidak punya kebijaksanaan maupun pengetahuan untuk menjalankan AC maka hal itu pun tidak akan membantu. Karena tentu saja dia tidak bisa hanya berucap oh semoga semua makhluk tidak menderita kepanasan lalu umat akan merasa sejuk. Itu tidak mungkin terjadi. Meskipun demikian bisa saja terjadi bahwa setelah AC tersebut mendinginkan ruangan, kini malah ada sebagian orang merasa kedinginan. Melakukan kebaikan terhadap sebagian orang ternyata bisa menyebabkan penderitaan untuk sebagian orang yang lain. Inilah yang menurut Ajahn Brahm merupakan bagian penting dari rasa Cinta Kasih & Belas Kasihan. Pada saat kita ber Metta Karuna seharusnyalah kepada semua makhluk. Tidak hanya untuk orang ini atau orang itu saja yang malah membuat orang yang lainnya menderita. Kadang-kadang dalam penerapannya kita harus memasukkan semua unsur pertimbangan. Tentu saja penerapannya bisa sangat menyulitkan. Pemecahan nya menurut Ajahn Brahm bisa juga merupakan jawaban terhadap topik pertanyaan di atas. Karena sebenarnya tidak ada orang yang bermasalah atau mengganggu, yang menimbulkan masalah adalah cara pikir kita ataupun tanggapan kita terhadap hubungan antara kita dan orang tersebut. 4

Cinta Kasih dan Belas Kasih bukan saja untuk memecahkan masalah dengan orang disekeliling kita, tapi kadang juga untuk hal-hal atau keadaan lain seperti terlalu panas, terlalu dingin, masalah ekonomi, masalah kesehatan dan lainnya. Jadi menurut Ajahn Brahm bukan hanya orang tapi kehidupan itu sendiri sudah merupakan masalah. Bermasalah dengan orang kadang masih bisa diatasi cukup dengan menghindari orang tersebut tetapi bagaimana dengan kehidupan, tentu saja kita tidak bisa bersembunyi dan lari dari kehidupan. Menurut Ajahn Brahm, meskipun terhadap masalah dengan orang kita bisa redam dengan jalan menghindar. Tetap ada satu orang yang kita tidak bisa hindari, yang justru merupakan pusat dari masalah. Orang itu adalah diri kita sendiri. Ada orang yang jatuh kedalam kebiasaan minuman keras atau bahkan sampai bunuh diri hanya untuk melarikan diri dari diri sendiri. Tentu saja sebagai Buddhis kita mengetahui dengan jelas bahwa bunuh diri bukanlah suatu penyelesaian karena apapun masalahnya hal itu akan terbawa ke kelahiran kembali. Jadi kembali lagi menurut Ajahn Bhram,masalah itu timbul dari hubungan, bagaimana kita menghadapi dan bereaksi terhadap hubungan tersebut. Hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain, hubungan dengan keadaan sosial ekonomi kita, hubungan dengan rasa panas, dingin, suara berisik dan sebagainya. 5

Dalam menanggapi hubungan tersebut kita selalu menyalahkan yang ada diluar diri kita. Kita menyalahkan orang lain, hawa panas, hawa dingin, suara berisik. Namun sesungguhnya yang menjadi masalah adalah tanggapan kita terhadap hubungan antara diri kita dengan obyek-obyek tersebut. Sebenarnya ini cukup jelas dalam cerita pengurus wihara diatas. Keadaan suhu disana mestinya sama dalam satu ruangan namun tanggapan orang terhadap keadaan tersebut sangat berbeda. Beberapa merasakan panas sedangkan yang lain menanggapinya dengan biasa saja. Sehingga ketika AC dinyalakan tentu saja sebagian menanggapinya dengan merasa lebih nyaman sementara yang lain malah jadi merasa kedinginan. Dengan demikian bukan keadaan suhu tersebut yang membuat masalah tetapi tanggapan hubungan kita terhadap suhu tersebut. Masalah sesungguhnya ada di dalam diri kita sendiri. Sama dengan cerita tentang Anjing kudisan. Anjing tersebut merasa gatal saat berbaring di tanah. Dia pindah ke bawah Pohon tetap merasa gatal, pindah ke desa, masuk ke dalam hutan tetap merasa gatal. Buddha mengatakan kita sama seperti Anjing Kudisan tersebut yang merasa masalah berada di luar diri kita. Tanpa menyadari bahwa masalah ada di diri sendiri. Ajahn Brahm di dalam khotbah ini kelihatannya lebih banyak menerangkan pada bagaimana kita bisa berpikir 6

atau merasa bahwa sesuatu sebagai masalah atau problem, bukan semata-mata pada Metta & Karuna sebagai pemecah masalah. Ajahn Brahm lebih menjelaskan proses kenapa kita menganggap sesuatu sebagai masalah. Setelah itu baru bagaimana Metta Karuna dapat berperan. Pertanyaan bagaimana Metta&Karuna bisa membantu mengatasi masalah dengan orang disekeliling kita itu timbul mulanya dari pemikiran bahwa ada masalah dengan orang sekeliling kita. Mungkin maksud Ajahn Brahm, begitu kita bisa mengerti dan mengatasi sebab timbulnya masalah itu maka persoalan Metta Karuna sebagai pemecah persoalan menjadi suatu sekedar alat bantu. Dalam hidup ini sering kita harus berhadapan dengan situasi atau kondisi bermasalah.seperti situasi ekonomi, atau yang sederhana seperti sakit tenggorokan atau jadwal penerbangan kita tertunda. Sebenarnya menurut Ajahn Brahm problemnya bukan terletak pada situasi tersebut tetapi lebih kepada bagaimana kita memandang dan berhubungan dengan situasi tersebut. Apakah kita malah bisa melihat masalah itu dari sudut pandang lain sehingga masalah itu berubah menjadi keuntungan bagi kita. Dengan cara bercanda Ajahn Brahm mengambil contoh dirinya yang sedang batuk-batuk. Alih-alih melihat itu sebagai problem, Ajahn Brahm melihatnya dengan Batuk tersebut mungkin umat bisa bersimpati dengannya dan 7

tidak memberikan banyak pertanyaan selesai khotbah sehingga beliau bisa lebih cepat beristirahat. Dengan cara yang sama Ajahn Brahm menganjurkan kita untuk menghadapi masalah ekonomi dari sisi positifnya. Karena tidak punya uang untuk membeli motor atau mobil kita malah bisa lebih sehat dengan berolahraga sambil naik sepeda. Jika kita tidak punya rumah besar maka rumah kecil jauh lebih baik karena dengan demikian tidak banyak pekerjaan untuk membersihkan rumah dan hubungan antar keluarga menjadi lebih dekat secara emosional akibat dari secara fisik selalu berdekatan. Kita juga boleh merasa lebih aman karena perampok tidak akan mengincar rumah yang kecil. Dalam hal ini tentu saja anjuran Ajahn Brahm diberikan dalam konteks kita tidak atau belum bisa mengatasi kondisi ekonomi tersebut. Karena dengan memandang hal tersebut sebagai masalah maka penderitaan akan muncul dengan sendirinya. Kita menerapkan belas kasihan pun dalam konteks terhadap hubungan itu, bukan pada objek atau situasi bermasalah. Karena menurut Ajahn Brahm jika kita memberikan Cinta/belas Kasih pada pribadi seseorang yang bermasalah dengan kita, maka bisa saja orang tersebut malah mengambil keuntungan dari sikap kita. Mestinya kita memberikan Belas Kasih pada hubungan yang ada diantara kita dan orang tersebut. 8

Ajahn Brahm memberikan contoh nyata. Pernah terjadi, Monastery berurusan hukum dengan pihak tertentu. Pihak tersebut merugikan orang lain dan diri mereka sendiri dengan mengoperasikan truk-truk besar melewati jalan kecil yang berliku di depan Monastery sehingga membahayakan. Setelah beberapa kali diperingati namun tidak digubris. Sampai pada suatu ketika salah satu truk besar kehilangan kendali waktu melewati jalan kecil tersebut. Kejadian tersebut sangat mengerikan. Siapapun jika berada di depan truk tersebut pasti akan meninggal. Sehingga demi hukum dan keselamatan Monastery melaporkan hal tersebut kepada pihak berwenang. Yang menarik adalah selama masa-masa persidangan tersebut ternyata melewati hari raya Natal. Saat itu sekretaris Monastery, Ajahn Sujato mengirimkan kartu ucapan selamat Natal dan Tahun Baru kepada semua pihak lawan (tergugat). Itu sangat mengejutkan pihak mereka dan memberikan dampak bahwa selama ini mereka telah salah memandang apa yang telah dilakukan Monastery terhadap mereka. Disini Monastery tidak melihat masalah pada orangorang tersebut tetapi pada hubungan yang terjadi antara Monastery dengan mereka. Jadi selama pertikaian hukum berlangsung tidak ada pikiran jahat yang muncul tetapi rasa Cinta /Belas Kasih. 9

Jadi saat kita memberikan rasa Cinta/Belas Kasih pada orang lain bukan berarti kita membiarkan kelakuan mereka yang merugikan. Namun dalam usaha memperbaiki hal tersebut lakukanlah dengan Cinta/Belas Kasih bukan dengan kemarahan. Sering sekali kita berusaha mengatasi orang yang punya masalah dengan cara marah-marah maupun memarahi. Hal ini menurut Ajahn Brahm tidak akan pernah berhasil. Andaikata berhasil itu pasti merupakan pemecahan sementara yang tidak akan bertahan lama.barangkali kita bisa marah dan orang itu lalu mundur namun jika dia merasa sudah punya kekuatan maka dia akan kembali lagi. Karena kemarahan hanya akan meninggalkan rasa takut, begitu rasa takut itu hilang gangguan itu akan kembali lagi. Saat ada orang yang memarahi kita, kita harus diam,biarkan dia memarahi kita. Setelah dia selesai memarahi kita biarkan keadaan tetap diam selama 15 detik. Berikan kesempatan kepadanya untuk memikirkan apa yang telah dia ucapkan. Biarkan dia merefleksikan rasa kemarahan yang telah dia tumpahkan kepada kita. Kita jangan sekali-kali balas memarahinya. Menurut Ajahn Brahm, kita pun harus menetapkan batasan-batasan yang bijaksana dalam menerapkan Cinta/Belas kasih. Suatu waktu Monastery membangun tempat untuk retreat center. Menurut jadwal retreat center itu harus sudah selesai pada bulan April. Namun berdasarkan perhitungan dan pengamatan pada cara 10

kerja pemborong, bangunan itu tidak mungkin rampung di bulan April. Maka tentu saja Ajahn Brahm meskipun dia sebagai seorang Rohaniwan, dia tidak bisa mengatakan kepada pemborong tersebut : walaupun retreat center ini tidak akan rampung pada waktunya, tidak apa-apa,kamu tetap saja teruskan gaya pekerjaan kamu,saya tidak ingin kamu jadi sakit kepala dan menderita karena memikirkan pekerjaan yang terlambat ini. Kalau ini dikatakan maka hal itu bisa terlihat jadi sangat bodoh. Disini kita harus dapat membuat batasan. Kita tidak berbelas kasih pada pribadi pemborong. Kita berbelas kasih pada hubungan kita, kepada seluruh umat yang telah menunggu selesainya retreat center tersebut.maka pemborong tersebut tetap harus ditegur namun dengan cara Cinta/Belas kasih. Sebagai seorang direktur atau Manager atau supervisor, mungkin sekali kita mendapatkan bawahan yang membuat masalah. Saat masalah itu ditemukan jangan dengan alasan Metta Karuna hal itu didiamkan. Harus segera diatasi.namun dalam berkomunikasi untuk mengatasi masalah tersebut Metta & Karuna berperan. Kepada bawahan yang bermasalah tersebut pertamatama kita sebagai atasan harus mencari sesuatu darinya yang bisa kita puji. Merupakan sifat alam bahwa jika seseorang mendapat pujian maka dia akan mendengarkan kita. Pada saat telinga dan pikirannya sudah terbuka terhadap omongan kita maka itulah saat yang tepat 11

untuk memberitahu, menasihati atau bahkan mengkritiknya. Kemudian bersama-sama mencari solusi atas masalahnya. Kita biasanya langsung marah jika seseorang melakukan hal buruk kepada kita. Padahal Seringkali saat kita mengetahui apa dibalik alasan seseorang melakukan suatu keburukan biasanya kita akan menjadi lebih toleran terhadap orang itu. Oleh sebab itu kita tidak seharusnya bersikap langsung marah. Dalam Khotbah ini Ajahn Brahm mengambil contoh tentang seorang murid yang dengan sengaja meludah dekat kaki gurunya, dan menolak unuk membersihkannya. Perbuatan ini tentu saja merupakan pelanggaran disiplin yang cukup berat dan membuat sangat marah gurunya. Namun perasaan marah tersebut akan berubah setelah mengetahui alasan anak tersebut bisa bertindak seperti itu. Malam sebelum kejadian, ternyata Ibu si anak tersebut dipukuli oleh ayahnya sampai masuk ke rumah sakit. Kejadian itu tentu saja sangat membuat seorang anak umur 12 tahun menjadi kehilangan orientasi dan bingung. Kedua orang tuanya yang selama ini menjadi tempat dia bersandar terpisah. Saat menyadari alasan dibalik kejadian tersebut rasanya kita tidak mungkin akan mampu memarahi kembali anak tersebut, yang mungkin timbul adalah rasa belas kasihan 12

yang bisa diberikan agar dia dapat menghadapi masalahnya tersebut. Ajahn Brahm juga menyatakan ketidak setujuannya dengan sistim hukuman bagi orang-orang bermasalah. Hukuman hanya akan membuat orang tersebut mencari waktu untuk membalas sakit hatinya. Alih alih memberikan hukuman kita harus melakukan rehabilitasi. Lebih baik lagi jika kita bisa mendapatkan manfaat yang bisa kita ambil dari masalah orang tersebut. Merubah masalahnya menjadi manfaat. Memberikan perhatian,rasa percaya dan rasa cinta/belas kasih kepada seseorang yang bermasalah kadang bisa sangat efektif. Seperti dalam cerita seorang perampok yang merampok kotak dana wihara. Hanya dengan memberikan kepercayaan, rasa kasih kepadanya, seorang perampok dapat menemukan hubungan terhadap orang sekeliling yang selama ini hilang. Itu salah satu penyebab yang membuatnya melakukan kejahatan. Karena kadang banyak orang bermasalah muncul hanya karena mereka tidak tahu bagaimana bisa menjalin hubungan yang baik dengan orang sekelilingnya. Seorang anak yang tidak dapat menjalin hubungan yang baik dengan orangtuanya bisa bermasalah. Suami atau istri yang kesulitan berhubungan atau berkomunikasi satu dengan yang lain juga akan menimbulkan masalah. 13

Memaafkan dapat juga merubah hidup seseorang. Bagaimana kita melatih diri agar bisa memaafkan suatu tindakan yang dianggap sulit untuk dimaafkan. Jika hal itu bisa dilakukan maka akan dapat merubah cara seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Diceritakan bagaimana didalam suatu komunitas yang masih memegang budaya nyawa harus dibayar nyawa menjadi berubah total karena sebuah perbuatan memaafkan dari seorang ayah yang anaknya meninggal karena terbunuh kepada keluarga pembunuh anaknya. Rasa Cinta/Belas Kasih yang diiringi dengan kebijaksanaan dan perbuatan memaafkan sesungguhnya merupakan suatu pemecahan yang bisa bertahan untuk jangka panjang, bukan pemecahan yang sifatnya hanya sesaat. Semoga kita selalu dapat menerapkannya dalam kehidupan ini. Mettacittena, Prajna Labha Juli 2009 SABBA DANANG DHAMMA DANANG JINATI. (Pemberian kebenaran Dhamma Melebihi Pemberian lainnya) 14