STUDI AWAL PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PERUSAHAAN ADONAN BETON SIAP PAKAI



dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN RESIKO PADA OPERASIONAL PERUSAHAAN BETON SIAP PAKAI RISK MANAGEMENT OPERATIONAL IN READYMIX CONCRETE INDUSTRY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

ANALISA WAKTU PENGECORAN PADA LANTAI EMPAT PROYEK GEDUNG SEKOLAH DI SURABAYA

ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SHELLY ATMA DEVINTA

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

IDENTIFIKASI DAN ALOKASI RISIKO-RISIKO PADA PROYEK SUPERBLOK DI SURABAYA

PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI

Studi Perbandingan Beton Ready-Mix Dengan Beton Olah Di Tempat Pada Proyek Pembangunan Ruko Di Kota Banjarbaru

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Hotel Batiqa Surabaya

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

Proses Kerja Mesin Batching Plant Untuk Pembuatan Komposit Beton Ready Mix Di PT.SCG ReadyMix Indonesia

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1

PENGAMBILAN RESIKO. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

H. Rusdi Usman Latief 1, M. Sapri Pamulu 1, Yoseph Martim Pasudi 2

\\ \upi\Direktori\E - FPTK\JUR. PEND.TEKNIK SIPIL\ ROCHANY NATAWIDJANA\25 FILE UNTUK UPI\BID PRICE.

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PENGESAHAAN PENDADARAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan munculnya berbagai jenis proyek konstruksi yakni proyek

PENGARUH PENGGUNAAN ASURANSI CONTRACTOR ALL RISK TERHADAP PENGALIHAN POTENSI RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO

TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN RISIKO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penyelesaian proyek secara umum sebagai berikut : 2. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan metode mean ( ratarata

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

PERENCANAAN BISNIS (PEMAHAMAN TENTANG RISIKO )

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINGKAT KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI

ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

III KERANGKA PEMIKIRAN

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia konstruksi semakin cepat dan pesat. Dalam pekerjaan sebuah proyek

Pengambilan Risiko. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk.

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA

MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I)

ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X )

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN...

A. Risiko B. Klasifikasi Risiko C. Perils & Hazards D. Manajemen Risiko. Diskusi Kelompok (Group Discussion) Pertanyaan (Questions)

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. proyek, termasuk menyiapkan dan menangani dokumen (Raharjo, 2007).

BAB IV SISTEMATIKA LAPORAN

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

INSPEKSI PROSES PELAKSANAAN DAN CACAT PADA DINDING PANEL PRACETAK SUATU PROYEK APARTEMEN

BAB VII MANAJEMEN RESIKO. Dalam setiap pekerjaan pasti kita menemukan berbagai

Manajemen Proyek. Sukowo, S.Kom, MM. Sistem Informasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN

ANALISIS RESIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN DI KOTA MANADO

PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

5/25/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI TENTANG PROJECT CLOSEOUT PADA PROYEK GEDUNG T (GEDUNG KULIAH & POLIKLINIK) UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMELIHARAAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI KONSTRUKSI

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

KUESIONER PENELITIAN

Transkripsi:

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 STUDI AWAL PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PERUSAHAAN ADONAN BETON SIAP PAKAI Sentosa Limanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Surabaya, Jl. Siwalankerto I/121-136, Surabaya E-mail: leonard@peter.petra..ac.id ABSTRAK Manajemen risiko merupakan aplikasi dari manajemen umum yang secara khusus membahas strategi untuk mengatasi aktivitas-aktivitas yang menimbulkan risiko yang terjadi. Strategi yang berhubungan dengan cara untuk menghindari risiko yang akan terjadi pada industri dalam hal ini adalah perusahaan adonan beton siap pakai. Perusahaan adonan beton siap pakai adalah usaha pembuatan adonan beton yang pencampurannya dilakukan secara otomatis pada suatu batching plant kemudian dikirimkan kepada konsumen. Penelitian ini mempelajari bagaimana mengelola manajemen risiko pada perusahaan adonan beton siap pakai (readymix concrete), yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: mengidentifikasi dan mengevaluasi (mengukur frekuensi dan dampak) dari setiap risiko, memilih metode dan mengimplementasikannya, dan mengontrol kecocokan metode manajemen risiko yang dipilih. Perusahaan adonan beton siap pakai yang berada di wilayah Surabaya menjadi rujukan untuk diteliti, hasil analisis menunjukkan bahwa bidang produksi (frekuensi 1.44 dan dampak 2.47) dan finansial (frekuensi 1.92 dan dampak 2.41), mempunyai risiko dan dampak yang perlu mendapatkan perhatian, terutama pada permasalahan yang berhubungan dengan kebijaksanaan harga dan ketepatan penggunaan material. Kata kunci: manajemen risiko, dampak, frekuensi, beton siap pakai, batching plant 1. PENDAHULUAN Pembangunan gedung berlantai banyak dengan konstruksi utamanya beton bertulang khususnya untuk kostruksi balok, kolom dan plat dak beton yang memakai adonan beton agar hasilnya lebih baik dipakailah adonan beton siap pakai (readymix concrete) yang diproduksi di batching plant pada perusahaan beton siap pakai. Pemakaian beton siap pakai dalam suatu proyek konstruksi dapat merupakan salah satu cara yang efektif karena dapat memberikan keuntungan tersendiri seperti mempercepat didalam melakukan pengecoran dalam suatu proyek konstruksi, tidak membutuhkan tempat untuk menimbun material di tempat proyek, sehingga lingkungan sekitar proyek dapat diatur lebih baik.. Namun dalam upaya ini juga terdapat faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan dari perusahaan beton siap pakai. Diantara semua faktor risiko yang berhubungan dengan kualitas, produksi, logistik, keuangan/pembayaran, dan pemasaran (Limanto, S. et al., 2002). Risiko-risiko yang dihadapi itu dapat mengganggu kelancaran bisnis yang dijalankan oleh perusahaan beton siap pakai, bahkan dapat membuat perusahaan tersebut mengalami kerugian. Besar kecilnya kerugian yang dialami tergantung dari besar kecilnya risiko yang dihadapi. Risiko yang ada pada perusahaan pada dasarnya tidak dapat dihilangkan dan resiko juga dapat mempengaruhi produktivitas, mutu, dan biaya (Kerzner, 2004). Untuk mengelola dan memperkecil dampak dari risiko-risiko tersebut dikembangkanlah suatu strategi yang dinamakan dengan manajemen risiko. Dengan kondisi Indonesia yang seperti sekarang ini, kehadiran manajemen risiko dapat merupakan salah satu strategi penting yang dapat mengelola faktor resiko yang ada. Faktor resiko pada perusahaan adonan beton siap pakai terdiri dari faktor teknis dan faktor manejerial mempunyai peranan dalam menunjang kelancaran pekerjaan produksi dan kualitas beton yang dihasilkan. 2. LANDASAN TEORI Risiko adalah sesuatu yang mengarah pada ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa selama selang waktu tertentu yang mana peristiwa tersebut menyebabkan suatu kerugian baik itu kerugian kecil yang tidak begitu berarti maupun kerugian besar yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dari suatu perusahaan. Beberapa sifat risiko, antara lain Langsung, risiko berupa kerusakan atau hilangnya suatu benda. Tidak langsung, dalam hal suatu pabrik yang terbakar terdapat kerugian karena usaha terganggu akibat kebakaran tersebut. Tanggung gugat, misalnya: dalam hal perusahaan beton siap pakai salah dalam melakukan mixing dan tidak sesuainya spesifikasi, maka produsen bertanggung jawab untuk akibat buruk hasil produksinya. Risiko yang ditimbulkan pihak lain, contohnya jika kontraktor tidak menyelesaikan proyek tersebut maka akan menimbulkan kerugian. Manajemen Risiko, merupakan aplikasi dari manajemen umum yang berhubungan dengan berbagai aktifitas yang dapat menimbulkan risiko. Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta M 157

Sentosa Limanto Siagian dan Sekarsari (2001) dalam pandangannya bahwa manajemen risiko adalah luas tidak hanya terfokus pada pembelian asuransi tapi juga harus mengelola keseluruhan risiko-risiko organisasi. Definisi tentang manajemen risiko memang bermacam-macam, akan tetapi pada dasarnya manajemen risiko bersangkutan dengan cara yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mencegah ataupun menanggulangi suatu risiko yang dihadapi (Kerzner, 2004). Beton siap pakai (Readymix Concrete), adalah beton dimana pencampurannya dilakukan secara otomatis pada satu tempat dan kemudian dikirimkan kepada pemesan dalam bentuk siap pakai (Niehaus, 2005) Proses Manajemen Risiko, terdiri dari identifikasi dan evaluasi dari setiap resiko, memilih metode dan mengimplementasikan, dan tahap pengontrolan (Dorfman, 2000). Identifikasi dan evaluasi (terhadap frekuensi dan dampak) dari setiap risiko. Langkah yang terutama dan yang paling penting dalam menghadapi risiko adalah dengan mengidentifikasinya. Hal ini dikarenakan identifikasi risiko mencakup perincian pemeriksaan strategi perusahaan, melalui risiko potensial mana yang bisa ditemukan dan kemungkinan disusunnya respon, sedangkan untuk mengevaluasi risiko, aspek yang harus selalu dipertimbangkan adalah frekuensi resiko dan potential severity. Frekuensi Risiko adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk mengukur probabilitas kehilangan. Metode ini tidak terlalu kompleks, dimana kita hanya perlu mengetahui obyek yang akan di estimasi dan frekuensi terjadinya kehilangan tersebut (Kezsbom, 2001). Potential Severity disebut juga dampak dari risiko, apabila terjadi kerugian, maka seberapa besar dampak yang akan terjadi? Beberapa risiko membuat dampak kerugian yang begitu besar, tetepi ada juga yang mempunyai dampak yang kecil. Memilih metode dan mengimplementasikannya Cara untuk menangani risiko-risiko menurut Mark S. Dorfman (2000), menggunakan profiling atau risk mapping (Gambar 1.) yaitu metode loss control dan risk financing. Loss control, adalah suatu kegiatan untuk mengurangi kerugian biaya yang diharapkan dan mengurangi tingkat keseringan dan dampak kerugian yang terjadi. Loss contol sendiri dibagi menjadi tiga yaitu: Risk avoidance, adalah suatu penerapan metode yang dilakukan dengan cara menghindari memproduksi produk yang berbahaya. Loss prevention, adalah suatu penerapan metode yang digunakan untuk mencegah terjadinya kerugian atau kehilangan. Loss reduction, adalah suatu penerapan metode yang dilakukan dengan cara memperkecil dampak-dampak kerugian yang terjadi. Risk financing, adalah suatu metode yang digunakan untuk menentukan kapan dan kepada siapa biaya kerugian ditanggungkan. Risk financing sendiri dibagi menjadi empat yaitu: Risk assumption, adalah suatu penerapan metode yang dilakukan dengan cara menerima akibat dari segala risiko yang terjadi. Retention, adalah suatu metode yang dilakukan dengan menahan obligasi untuk mengganti sebagian atau keseluruhan kerugian. Risk transfer, adalah suatu penerapan metode yang dilakukan dengan memperbolehkan perusahaan untuk mentransfer risiko ke perusahaan lain, selain perusahaan asuransi. Insurance, adalah suatu penerapan metode yang dilakukan dengan mengasuransikan segala sesuatu yang mempunyai potensi besar untuk terjadi risiko, kepada perusahaan asuransi. Sehubungan dengan pengimplementasian untuk menerapkan suatu metode akan mempengaruhi biaya, baik biaya langsung ataupun tidak langsung. Permasalahan yang paling utama dalam menerapkan suatu metode manajemen risiko adalah selalu mengidentifikasi biaya secara terus-menerus. Namun biaya yang dikeluarkan tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya jika terjadinya risiko (Siagian dan Sekarsari, 2001) M - 158 Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Studi Awal Penerapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Adonan Beton Siap Pakai SEVERITY OF LOSS FREQUENCY OF LOSS LOW HIGH Risk Assumption Loss Prevention Also: Also : loss prevention loss reduction if cost LOW and can be justified. loss reduction Assume risk if cost if the cost of prevention or justifies the reduction cannot benefits. be justified. Insurance Risk Avoidance HIGH Also : Also : risk transfer, loss prevention and loss reduction, loss reduction, loss pevention. if possible Gambar 1. Risk Mapping (Dorfman, 2000) Tahap pengontrolan. Melakukan kontrol untuk memberikan gambaran yang nyata dan sesuai antara yang direncanakan dengan keadaan yang sesungguhnya sehingga dapat dilakukan perbaikan terhadap resiko yang terjadi. Kondisi yang terjadi akan dinilai bahwa apakah proses manajemen risiko pada suatu perusahaan telah berjalan dengan baik atau belum. 3. METODE PENELITIAN Melalui studi literatur dapat memperoleh identifikasi risiko yang terjadi pada perusahaan beton siap pakai. Pengamatan pada perusahaan beton siap pakai difokuskan terhadap bidang operasional produksi, logistik, finansial dan pemasaran. Setelah melakukan pengidentifikasian risiko dan urut-urutan resiko pada setiap bidang operasional maka dibuatlah lembar kuesioner yang didasarkan pada tingkat keseringan (frequency) dan tingkat kebesaran dampak (severity) dari risiko. Studi kasus dilakukan pada perusahaan beton siap pakai di PT.Jaya Readymix, Surabaya (Limanto, S., et al., 2006). Tabel 1. Item dan sub-item risiko Bidang Item resiko Sub-Item Resiko Operasional Produksi Logistik Finansial Pemasaran Sarana dan pelengkap fasilitas Perencanaan dan penjadwalan pekerjaan Ketepatan penggunaan material Sistem proses produksi Permasalahan cuaca Bencana tak terduga Siklus pemakaian material Tempat penyimpanan bahan baku Kehilangan material Perencanaan pengadaan material Jenis kontrak Modal Moneter Kebijaksanaan harga Lokasi lingkungan plant Sistem pemasaran Perijinan mobilitas Lokasi lingkungan proyek Truk mixer,loader,batching plant Pengaturan dan penundaan jadual Pemakaian bahan, salah pengetesan Proses produksi Musim hujan, kemarau Banjir, gempa Urutan pemakaian bahan Silo, tangki air & BBM Semen, pasir, kerikil,admixture Pembelian & survei bahan, suplier Kesalahan kontrak, gagal bayar Swasta, pemerintah Pengaruh fluktuasi dolar Pengaruh kondisi ekonomi nasional Letak plant, lingkungan sekitar Cara pemasaran, pangsa pasar Ijin ijin dari pihak terkait Lingkungan kerja proyek Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 159

Sentosa Limanto Proses Pengolahan Data Pada tahap identifikasi risiko, dilakukan pengisian lembar kuesioner dengan melakukan pengamatan dan wawancara langsung pada perusahaan beton siap pakai sehingga dapat mengetahui lebih seksama terhadap history perusahaan tersebut dalam kurun waktu setahun. Identifikasi resiko terhadap bidang operasional: produksi, logistik, finansial dan pemasaran disertai dengan item dan sub-itemnya (Tabel 1.). Sedangkan dalam tahap evaluasi risiko, dengan menggunakan analisa mean dan ditunjang risk mapping / profiling (Gambar 1.) Analisa mean dan risk mapping / profiling Analisa mean artinya merata-rata data kwantitas (MF dan MS) yang diperoleh dari hasil pengisian lembar kuesioner terhadap frekuensi resiko (fi) dan severity (si) yang terjadi pada masing masing bidang operasional sehingga menjadi satu kesatuan nilai. Besaran nilai MF dan MS dihitung dengan analisa mean adalah sebagai berikut: MF1 Rata-rata frekuensi per sub item fi ; fi frekwensi ke-1,2,3,...,n... (1) n risiko MS1 Rata-rata severity per sub item si ; si severity ke-1,2,3,...,n... (2) n risiko MF2 Rata-rata frekuensi per item MF1i ; MF1i MF1 ke-1,2,3,...,n... (3) n risiko MS2 Rata-rata severity per item MS1i ; MS1i MS1 ke-1,2,3,...,n... (4) n risiko MF3 Rata-rata frekuensi dalam 1 bidang operasional MF2i ; MF2i MF2 ke-1,2,3,...,n... (5) n risiko MS3 Rata-rata severity dalam 1 bidang operasional MS2i ; MS2i MS2 ke-1,2,3,...,n... (6) n risiko Risk mapping / profiling meliputi penyusunan risiko dalam matriks, dengan dimensi pada salah satu sisinya adalah frekuensi kejadian (frequency) sebagai absis dan yang satunya lagi adalah tingkat besaran dampak yang terjadi (severity) sebagai ordinat. Setiap item yang memiliki risiko ditandai dengan suatu titik (.) yang koordinatnya adalah (MF2i,MS2i), untuk mengindikasikan sebuah item dengan prioritas risiko terbesar yang terjadi bila dibandingkan dengan risiko-risiko yang lainnya dalam satu konteks. Risk mapping berasal dari analisa mean, kemudian dituangkan dalam bentuk matriks positioning Tahap pemilihan metode dan pengimplementasian, analisa deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran secara sistematis dan aktual mengenai pemilihan metode yang sesuai dengan catatan yang terdapat pada risk mapping tersebut dan pengimplementasian terhadap risiko-risiko yang terjadi pada perusahaan beton siap pakai. Tahap pengontrolan, juga digunakan analisa deskriptif untuk memberikan gambaran secara sistematis dan sesuai mengenai cara pengontrolan berdasarkan perbandingan dari rencana dan aktual, yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghadapi risiko-risiko yang terjadi pada perusahaan beton siap pakai M - 160 Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Studi Awal Penerapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Adonan Beton Siap Pakai 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Obyek penelitian untuk kuesioner dan wawancara langsung pada perusahaan pengolahan adonan beton siap pakai yang mempunyai batching plant di Surabaya, PT. Jaya Readymix. Ruang lingkup dari penelitian adalah mengidentifikasi serta mengevaluasi (mengukur tingkat frekuensi dan besarnya dampak) dari setiap risiko yang terjadi, memilih metode serta mengimplementasikan metode yang telah dipilih, serta pengontrolan manajemen risiko dari perbandingan antara rencana dan aktual. Identifikasi dan evaluasi terhadap risiko-risiko pada bidang operasional : produksi, logistik, finansial, pemasaran. Bidang produksi yang dibahas disini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi baik kegiatannya maupun peralatan yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan produksi langsung di dalam plant. Dari bidang produksi permasalahan yang akan ditinjau, yaitu: sarana dan pelengkap fasilitas, perencanaan dan penjadualan pekerjaan, ketepatan penggunaan material, sistem proses produksi dan bencana tak terduga. Bidang Logistik (stok material) yang dibahas disini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan stok material. Dari bidang logistik permasalahan umum yang akan dibahas adalah siklus pemakaian material, penyimpanan bahan baku, kehilangan material. Bidang Finansial adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan finansial pada perusahaan adonan beton siap pakai. Dari bidang finansial permasalahan yang dibahas, yaitu: jenis kontrak, modal, moneter, kebijaksanaan harga. Bidang Pemasaran adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan lokasi maupun siatem pemasaran dari perusahaan adonan beton siap pakai. Dari bidang pemasaran ini ada empat permasalahan yang akan dibahas, yaitu: lokasi lingkungan plant, sistem pemasaran, perijinan mobilitas, lokasi lingkungan proyek. Tabel 2. Identifikasi dan evaluasi (frekuensi dan dampak) Bidang Item MF2 MS2 MF3 MS3 1. Produksi Sarana dan pelengkap fasilitas 1.89 2.83 Perencanaan dan penjadwalan pekerjaan 2.00 1.50 Ketepatan penggunaan material 1.25 3.00 Sistem proses produksi 1.00 2.00 Permasalahan cuaca 2.00 3.00 Bencana tak terduga 0.50 2.50 1.44 2.47 2. Logistik Siklus pemakaian material 0.67 2.33 Penyimpanan bahan baku 0.38 2.00 Kehilangan material 1.00 1.69 Perencanaa pengadaan material 0.83 1.50 0.72 1.88 3. Finansial Jenis kontrak 2.00 2.63 Modal 1.00 2.00 Moneter 2.67 3.00 Kebijaksanaan harga 2.00 2.00 1.92 2.41 4. Pemasaran Lokasi lingkungan plant 1.00 1.25 Sistem pemasaran 1.00 2.00 Perijinan mobilitas 2.00 2.00 Lokasi lingkungan proyek 1.75 2.00 1.44 1.81 Dari Tabel 2. diatas dapat terlihat bahwa bidang finansial mempunyai risiko yang paling besar jika dibandingkan dengan bidang produksi, logistik, maupun bidang pemasaran. Sedangkan dampak yang paling besar terjadi pada bidang produksi. Finansial adalah bidang yang menentukan atau ujung tombak dari suatu perusahaan untuk menjalankan proses produksinya. Pemilihan metode dan pengimplementasian Menurut langkah pada tahap awal yang telah disebutkan diatas maka rata-rata risiko yang terbesar adalah pada bidang finansial, oleh karena itu pemilihan metode maupun pengimplementasian yang dibahas disini hanya bidang finansial khususnya tentang moneter (Tabel 2.), karena masalah moneter merupakan masalah yang mempunyai ratarata risiko yang paling besar pada bidang finansial. Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 161

Sentosa Limanto Tabel 3. Pemilihan metode yang digunakan pada bidang finansial Metode Bidang Loss Control Risk Financing Operasional Risk Loss Loss Risk Risk Avoidance Prevention Reduction Assumption Retention Transfer Insurance Bidang Finansial Pemilihan metode sesuai dengan risk mapping (Gambar 1.) yang dapat diimplementasikan, sebagai berikut: Loss reduction, dapat dijalankan dengan cara me-monitoring harga dari peralatan terlebih dahulu sebelum membeli, kemudian dilakukan kalkulasi secara keseluruhan terhadap biaya output dan input pada suatu perusahaan, pada saat terjadi perubahan kurs mata uang asing, khususnya untuk pembelian alat-alat yang harus dibeli diluar negeri, seperti: truk mixer, loader, dan lain-lain. Risk transfer, pada metode ini, pengimplementasian yang dapat dijalankan adalah dengan cara melimpahkan harga pada konsumen jika ada kenaikan harga BBM ataupun harga bahan baku, dengan cara menyesuaikan harga terlebih dahulu sebelum menjual produk, akan tetapi kenaikan dari harga produk yang akan dijual tersebut tidak dapat terlalu tinggi / drastis. Hal ini disebabkan karena tingkat persaingan harga antar perusahaan sekarang ini sudah sangat ketat. Oleh karena itu pihak perusahaan harus dapat mengkasi ulang dalam kebijaksanaan harga produk-produk yang akan dijualnya melalui berbagai aspek. Pengontrolan Tindakan yang dilakukan disini adalah membandingkan antara yang direncanakan oleh perusahaan itu sendiri dengan kejadian sebenarnya yang ada di lapangan (Tabel 4.). Pengontrolan yang seharusnya dibahas disini adalah tentang permasalahan yang mempunyai rata-rata risiko yang paling besar, yaitu pada bidang produksi dan finansial. Tabel 4. Perbandingan antara rencana dengan aktual pada bidang finansial khususnya kebijaksanaan harga dan permasalahan ketepatan penggunaan material Rencana Aktual Harga solar untuk truk mixer Harga solar untuk truk mixer sesudah kenaikan sebelum kenaikan BBM adalah Rp 45.00km/1km / lt) direncanakan sebesar Rp 2200,- /km (1km 1 lt) Dalam 1 hari dapat membeli : pasir 147 m3 kerikil 157 m3 Dalam 1 hari dapat membeli : pasir 110 m3 kerikil 110 m3 dengan budget yang sama dengan rencana Untuk semen, terjadi kenaikan 35 % dari harga semula 5. KESIMPULAN Terhadap identifikasi dan evaluasi resiko: hasil penelitian mendapatkan bahwa pada bidang operasional finansial yang mendapatkan nilai MF3 1.92 dan MS3 2.41 Bidang operasional produksi memperoleh nilai pada MF3 1.44 dan MS3 2.47. Terhadap pemilihan metode dan pengimplementasian untuk memberikan solusi terhadap hasil identifikasi dan evaluasi tersebut, langkah awal yang diambil oleh perusahaan untuk mengatasi kerugian / kehilangan adalah berusaha mencegah terjadinya kerugian / kehilangan (loss prevention). Dan apabila benar-benar terjadi kehilangan / kerugian tersebut, maka perusahaan berusaha untuk mencari cara untuk mereduksi kerugian / kehilangan, dengan cara-cara yang dirasa perusahaan dapat mengurangi dampak yang terjadi (loss reduction). Setelah dapat mereduksi maupun gagal mereduksi, perusahaan akan melakukan pemeriksaan dan pendataan terhadap kerugian dan kehilangan yang terjadi (risk assumption). Bidang operasional finansial: pengontrolan terhadap masalah kebijaksanaan harga perlu mendapatkan perhatian/dikaji lebih jauh dan pasti. Pengontrolan yang dilakukan biasanya berdasarkan dari pengalamanpengalaman sebelumnya. Sedangkan pada bidang operasional produksi yang perlu mendapatkan perhatian adalah ketepatan dalam penggunaan material dan faktor cuaca. M - 162 Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Studi Awal Penerapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Adonan Beton Siap Pakai DAFTAR PUSTAKA Dorfman, Mark S. 2000, Inroduction to Risk Management and Insurance, Prentice Hall International, London. Kerzner, Harold. 2004, Project Management, Baldwin-Wallace College Barea, Ohio Kezsbom, D.S., Edward, K. 2001, The New Dinamic Project Management: Winning through the Competitive Advantage. Wiley, England. Limanto, S., Arief, T.A., Josep, B., Sanjaya, A. 2002, Studi Awal Kebijaksanaan Perusahaan Concrete Readymix dengan Menggunakan Metode Fuzzy Dalam Memilih Penyuplaian Material Beton, Surabaya, Indonesia: Tugas Akhir Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Limanto, S., Chandra, H.P., Sutanto, A., Gunawan, T. 2006, Mnajemen Resiko Bidang Operasional Pada Readymix Concrete, Surabaya, Indonesia: Tugas Akhir Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Niehaus, Harrington. 2005, Risk Management and Insurance, second edition. Siagian, Faira dan Sekarsari, Jane. 2001, Penerapan Model Manajemen Risiko pada Proyek Konstruksi Joint Venture di Indonesia Suatu Studi Kasus. Universitas Trisakti, Jakarta. Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 163

Sentosa Limanto KoNTekS 3, UPH UAJY Jakarta, 6 7 Mei 2009 M - 164 Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta