RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN



dokumen-dokumen yang mirip
(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KPK, KOMNAS HAM DAN PPATK

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN BULANAN PERIODE JULI Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN BULANAN PERIODE JUNI Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN BULANAN PERIODE MEI Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN TRIWULAN I T.A KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

LAPORAN BULANAN PERIODE NOVEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN BULANAN PERIODE OKTOBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN BULANAN PERIODE DESEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI. Kamis, 8 Maret 2012

Click to edit Master subtitle style

REKAP RKAKL-DIPA Tahun Anggaran 2015

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN BULANAN PERIODE APRIL Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN BULANAN PERIODE FEBRUARI 2016 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN BULANAN PERIODE MARET Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI

LAPORAN BULANAN PERIODE JANUARI 2016 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

Click to edit Master subtitle style

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156 /PMK.07/2007 TENTANG

Click to edit Master subtitle style

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 18

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

Oleh: Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 6

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

2017, No Kerja Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Neg

145/PMK.07/2009 ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK TAHUN ANGGARAN 2006, 2007, DAN 2008 YANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 7 April 2011 Kamis, 07 April 2011

2011, No sebesar selisih antara alokasi definitif dengan jumlah dana yang telah disalurkan dari tahap I sampai dengan tahap II; c. bahwa berdasa

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

-1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran II

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

LAPORAN TIM PENINJAUAN KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI JAWATIMUR MEI 2013

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG

Assalamualaikum Wr. Wb

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENYERAPAN ANGGARAN DEWAN PERS TAHUN ANGGARAN 2011*

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, SERTA PANGAN)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

MENTERI KEUANGAN R I

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

Assalamu alaikum Wr. Wb.

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 121/PMK.07/2010 TENTANG

Transkripsi:

RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG MUDA PEMBINAAN KEJAKSAAN AGUNG RI --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : IV Rapat ke : Sifat : Terbuka Jenis Rapat : RDP Komisi III DPR RI Hari/tanggal : Rabu, 10 Juni 2015 Waktu : Pukul 19.45 s.d. 20.40 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi III DPR RI Hadir : 26 orang Anggota dari 52 orang Anggota Komisi III DPR-RI. Izin : 2 orang Anggota. Acara : Pembahasan RKAK-L dan Pembicaraan Pendahuluan dalam rangka Penyusunan RAPBN 2016 Kejaksaan Agung RI I. PENDAHULUAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dibuka pukul 19.45 WIB oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI/Mulfachri Harahap, SH., dengan agenda rapat sebagaimana tersebut diatas. II. POKOK-POKOK PEMBICARAAN 1. Dalam penyampaian RKAK-L dan pembicaraan pendahuluan dalam rangka penyusunan RAPBN 2016, Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejaksaan Agung RI menyampaikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut : Realisasi Anggaran Belanja Negara Kejaksaan Tahun 2015 sampai dengan 31 Mei 2015 adalah sebagai berikut : No. PROGRAM DIPA REALISASI % 1 Program Dukungan 3.218.757.616.000 1.161.415.794.792 36,08% Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kejaksaan RI 2 Program Peningkatan 355.035.980.000 46.709.493.297 13,16% Sarana Dan Prasarana 1

No. PROGRAM DIPA REALISASI % Aparatur Kejaksaan RI 3 Program Pengawasan 23.438.400.000 4.401.617.040 18,78% Dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kejaksaan RI 4 Program Pendidikan Dan 130.031.800.000 35.546.637.324 27,34% Pelatihan Aparatur Kejaksaan 5 Program Penyelidikan / 149.426.220.000 24.713.325.337 16,54% Pengamanan / Penggalangan Kasus Intelijen 6 Program Penanganan Dan 486.228.475.000 128.287.270.741 26,38% Penyelesaian Perkara Pidana Umum 7 Program Penanganan Dan 347.389.500.000 55.751.260.822 16,05% Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran Ham Yang Berat Dan Perkara Tindak Pidana Korupsi 8 Program Penanganan Dan 24.878.700.000 3.503.502.350 14,08% Penyelesaian Perkara Datun JUMLAH 4.735.186.691.000 1.460.328.901.703 30,84% Penyebab masih rendahnya realisasi Anggaran Belanja Negara Kejaksaan Tahun 2015 tersebut antara lain : a. Adanya revisi DIPA yang menyebabkan penyerapan realisasi anggaran jadi terhambat, terkait : 1) Penghematan anggaran tahun 2015 terhadap belanja perjalanan dinas berdasarkan surat Menteri Keuangan RI Nomor S- 794/MK.02/2014 tanggal 1 Desember 2014 perihal Tindak Lanjut Penghematan Anggaran perjalanan Dinas/Meeting Konsinyering Kementerian/Lembaga Tahun 2015. 2) APBN-P Tahun 2015 terhadap DIPA Kejaksaan RI. b. Realisasi Belanja Modal (Sarana dan Prasarana) relatif masih rendah karena sebagian besar kegiatan belanja modal masih dalam tahap Lelang. c. Penanganan perkara masih berlangsung sehingga bukti penyelesaian dan permintaan pembayaran masih dalam proses penagihan. Pagu Indikatif 2016 Dan Trilateral Meeting 2

1) Sesuai dengan surat bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 0082/M.PPN/04/2015 dan Nomor : S-288/MK.02/2015 tanggal 15 April 2015 perihal sebagaimana pada pokok nota dinas di atas, telah ditetapkan alokasi pagu Indikatif Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2016 yaitu sebesar Rp.4.757.127.959.000,- (empat trilyun tujuh ratus lima puluh tujuh milyar seratus dua puluh tujuh juta sembilan ratus lima puluh sembilan ribu rupiah). 2) Sebagai kelanjutan atas penetapan pagu indikatif tersebut, bersama ini disampaikan bahwa telah dilaksanakan Pertemuan Tiga Pihak (Trilateral Meeting) antara Kementerian Keuangan RI, Kementerian PPN/Bappenas RI dan Kejaksaan RI yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 April 2015 bertempat di Kantor Kementerian PPN/Bappenas RI. 3) Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang pergeseran anggaran pagu indikatif Kejaksaan RI tahun 2016 yaitu sebesar Rp.4.757.127.959.000,- (empat trilyun tujuh ratus lima puluh tujuh milyar seratus dua puluh tujuh juta sembilan ratus lima puluh sembilan ribu rupiah) untuk memenuhi kebutuhan prioritas pada anggaran Kejaksaan RI Tahun 2016, dengan tabel pergeseran sebagai berikut : Tabel Pergeseran Antar Program Pada Forum Trilateral Meeting 2016 Perubahan Pagu Indikatif (dalam ribuan) NO Program/Kegiatan Pagu Indikatif 2016 Pagu Indikatif 2016 (Setelah Trilateral Meeting) Selisih 1 2 3 4 5 1 Program Dukungan 3.642.205.665 3.710.441.938 + 68.236.273 Teknis Lainnya Kejaksaan RI Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas 2. Program Peningkatan 127.071.904 0 (- Sarana Dan Prasarana 127.071.904) Aparatur Kejaksaan RI 3. Program Pengawasan Dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kejaksaan 4. Program Pendidikan Dan Pelatihan Aparatur Kejaksaan RI 5. Program Penyelidikan / Pengamanan / Penggalangan Permasalahan Hukum Di 18.275.647 19.513.297 + 1.237.650 110.644.053 110.644.053-268.189.390 273.992.220 + 5.802.830 3

NO Program/Kegiatan Perubahan Pagu Indikatif (dalam ribuan) Pagu Indikatif 2016 Pagu Indikatif 2016 (Setelah Trilateral Meeting) Selisih 1 2 3 4 5 Bidang Ipoleksosbud Hukum Dan Hankam 6. Program Penanganan 355.860.901 354.407.530 (- 1.453.371) Dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Umum 7. Program Penanganan 219.957.178 271.660.696 + 51.703.518 Dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Khusus, Tindak Pidana Korupsi Dan Pelanggaran HAM 8. Program Penanganan 14.923.221 16.468.225 + 1.545.004 Dan Penyelesaian Perkara Perdata Dan Tata Usaha Negara JUMLAH 4.757.127.959 4.757.127.959 0 4) Penjelasan secara rinci atas pergeseran pada 8 program Kejaksaan RI sesuai dengan ketersediaan anggaran pada Pagu Indikatif 2016 yang dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016, dapat dijelaskan sebagai berikut : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kejaksaan RI semula sebesar Rp.3.642.205.665.000,- (tiga trilyun enam ratus empat puluh dua milyar dua ratus lima juta enam ratus enam puluh lima ribu rupiah) berubah menjadi Rp.3.710.441.938.000,- (tiga trilyun tujuh ratus sepuluh milyar empat ratus empat puluh satu juta sembilan ratus tiga puluh delapan ribu rupiah) terdapat penambahan anggaran sebesar Rp.68.236.273.000,- (enam puluh delapan milyar dua ratus tiga puluh enam juta dua ratus tujuh puluh tiga ribu rupiah) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kejaksaan RI, Pengurangan alokasi anggaran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana pada Trilateral meeting ini yang semula sebesar Rp.127.071.904.000,- (seratus dua puluh tujuh milyar tujuh puluh satu juta sembilan ratus empat ribu rupiah) menjadi Rp. 0,- (nol rupiah), yang dialihkan ke : 1. Program-program lain yang terkait dengan core bussiness dari kinerja kejaksaan khususnya untuk penanganan perkara yaitu pada Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Umum dan Program Penanganandan Penyelesaian Perkara 4

Pidana Khusus, Pelanggaran HAM Berat dan Perkara Tindak Pidana Korupsi. 2. Dalam rangka pelaksanaan Blue Print IT kejaksaan pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kejaksaan RI. 3. Perlunya penambahan anggaran untuk penyelenggaan fungsi APIP yang berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Petunjuk Penyusunan RKA K/L yang memperluas fungsi APIP sebagai perwujudan kegiatan inti pada Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kejaksaan RI. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kejaksaan RI, Penambahan alokasi anggaran pada Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kejaksaan dengan merelokasi dari Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kejaksaan RI sebesar Rp.1.237.650.000,- (satu milyar dua ratus tiga puluh tujuh juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) dimana semula sebesar Rp.18.275.647.000,- (delapan belas milyar dua ratus tujuh puluh lima juta enam ratus empat puluh tujuh ribu rupiah) menjadi sebesar Rp.19.513.297.000,- (sembilan belas milyar lima ratus tiga belas juta dua ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah). Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kejaksaan RI, Alokasi untuk program pendidikan dan latihan dalam Pagu Indikatif 2016 Kejaksaan RI tetap, yaitu sebesar Rp. 110.644.053.000,- (seratus sepuluh milyar enam ratus empat puluh empat juta lima puluh tiga ribu rupiah). Program Penyelidikan / Pengamanan / Penggalangan Permasalahan Hukum di Bidang Ipoleksosbud Hukum dan Hankam, alokasi anggaran pada Pagu Indikatif Tahun 2016 yaitu sebesar Rp.268.189.390.000,- (dua ratus enam puluh delapan milyar seratus delapan puluh sembilan juta tiga ratus sembilan puluh ribu rupiah) {termasuk anggaran Upgrade dan Pemindahan System Monitoring Center sebesar Rp.160.694.592.000,- (seratus enam puluh milyar enam ratus sembilan puluh empat juta lima ratus sembilan puluh dua ribu rupiah)} berubah dengan adanya penambahan sebesar Rp.5.802.830.000,- (lima milyar delapan ratus dua juta delapan ratus tiga puluh ribu rupiah) sehingga total anggaran setelah Trilateral meeting menjadi Rp.273.992.220.000,- (dua ratus tujuh puluh tiga milyar sembilan ratus sembilan puluh dua juta dua ratus dua puluh ribu rupiah). Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Umum, Pada Pagu Indikatif Tahun 2016, anggaran program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Umum penting untuk dilakukan pergeseran alokasi anggaran pada Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Umum dari Rp.355.860.901.000,- (tiga ratus lima puluh enbam milyar delapan ratus enam puluh juta sembilan ratus satu ribu rupiah) menjadi Rp. 354.407.350.000,- (tiga ratus lima puluh empat milyar empat ratus 5

tujuh juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah) dengan pengurangan anggaran sebesar Rp.1.453.371.000,- (satu milyar empat ratus lima puluh tiga juta tiga ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Khusus, Tindak Pidana Korupsi dan Pelanggaran HAM. Pada Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Khusus, Tindak Pidana Korupsi dan Pelanggaran HAM yang Berat yang semula Rp.219.957.178.000,- (dua ratus sembilan belas milyar sembilan ratus lima puluh tujuh juta seratus tujuh delapan ribu rupiah) terdapat penambahan anggaran sebesar Rp.49.174.029.000,- (empat puluh sembilan milyar seratus tujuh puluh empat juta dua puluh sembilan ribu rupiah) sehingga bertambah menjadi Rp.269.131.296.000,- (dua ratus enam puluh sembilan milyar seratus tiga puluh satu juta dua ratus sembilan puluh enam ribu rupiah). Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara, Alokasi anggaran yang terdapat dalam Pagu Indikatif Tahun 2016 semula sebesar Rp.14.923.221.000,- (empat belas milyar sembilan ratus dua puluh tiga juta dua ratus dua puluh satu ribu rupiah) berubah menjadi Rp.16.468.225.000,- (enam belas milyar empat ratus enam puluh delapan juta dua ratus dua puluh lima ribu rupiah) {dengan penambahannya sebesar Rp.1.545.004.000,- (satu milyar lima ratus empat puluh lima juta empat ribu rupiah). Anggaran program penanganan perkara angkanya menurun karena adanya Satuan Tugas Khusus Tindak Pidana Korupsi (Satgassus Tipikor), Terkait dengan peningkatan SDM aparatur Kejaksaan perlu dilakukan Diklat yang juga memerlukan anggaran. Dan seharusnya tugas Jaksa Agung Muda Pembinaan tidak merangkap seperti seperti saat ini yang mengurusi masalah anggaran. 2. Beberapa hal lainnya yang menjadi pokok-pokok pembahasan, diantaranya sebagai berikut : Bahwa RKP Kejaksaan Agung atas RKP yang telah disampaikan masih diperlukan perbaikan manajemen sistem yang lebih baik. Selanjutnya meminta penjelsan terkait dengan pagu indikatif 2016 dengan APBN-P 2015 pada program penanganan perkara angkanya cukup menurun tajam, termasuk terhadap penanganan perkara khusus. Meminta kepada jajaran Kejaksaan agar terus meningkatkan kualitas SDM dan agar terus memperhatikan sistem teknologi informasi penanganan kasus. Untuk kedepannya sebaiknya Jaksa Agung Muda Pembinaan hanya khusus mengurusi Pembinaan Aparatur Kejaksaan, dan tidak lagi mengurus permasalahan anggaran seperti sekarang ini. Guna memudahkan dan melancarkan komunikasi Komisi III DPR RI dengan jajaran Kejaksaan baik di pusat maupun di daerah, meminta Kejaksaan Agung menempatkan dan menugaskan Penghubung di Komisi III DPR RI, yang berpangkat setara Jenderal Bintang Satu. 6

III. PENUTUP Rapat Dengar Pendapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejaksaan Agung RI tidak mengambil keputusan / kesimpulan, namun semua usulan RKAK-L dan Pembicaraan Pendahuluan Penyusunan RAPBN 2015 dari Kejaksaan Agung akan dibahas dalam Rapat Pleno Komisi III DPR RI, dimana Fraksi-fraksi yang ada di Komisi III akan menyampaikan pandangannya dalam Rapat Pleno dimaksud Rapat ditutup pukul 20.40 WIB 7