(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)



dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KPK, KOMNAS HAM DAN PPATK

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI. Kamis, 8 Maret 2012

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM,

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

TAHUN 2006 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2006

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Disampaikan Dalam Pembekalan Tenaga Ahli DPR RI Tanggal April /3/2013 Biro Analisa APBN 1

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 116 TAHUN 2017 TENTANG

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2017 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REKAP RKAKL-DIPA Tahun Anggaran 2015

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2 c. bahwa beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakila

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, SERTA PANGAN)

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

TAHUN : 2006 NOMOR : 08

STANDAR BIAYA BELANJA PENUNJANG KEGIATAN DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KOTA BOGOR TAHUN ANGGARAN 2010

JADWAL ACARA RAPAT-RAPAT BADAN LEGISLASI DPR RI PADA MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: Menteri Dalam Negeri, Kepala BNPP, Ketua KPU, Ketua Bawaslu

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA ================================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VII/2009

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PIDATO BUPATI KAPUAS HULU

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2007 T E N T A N G

Oleh Drs. Setyanta Nugraha, MM

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1994 (13/1994) TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB.I PENDAHULUAN. A. Kebijakan Umum Peradilan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tata Tertib DPR Bagian Kesatu Umum Pasal 99 Pasal 100 Pasal 101 Pasal 102

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH, SEKRETARIS JENDERAL MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT DAN SEKRETARIS JENDERAL MAHKAMAH KONSTITUSI. --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : IV Rapat ke : Sifat : Terbuka Jenis Rapat : RDP Komisi III DPR RI Hari/tanggal : Kamis, 11 Juni 2015 Waktu : Pukul 13.25 s.d. 14.55 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi III DPR RI Hadir : 27 orang Anggota dari 54 orang Anggota Komisi III DPR-RI. Izin : 3 orang Anggota. Acara : Pembahasan RKAK-L dan Pembicaraan Pendahuluan dalam Rangka Penyusunan RAPBN 2016, untuk Dewan Perwakilan Daerah, Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Mahkamah Konstitusi. I. PENDAHULUAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dibuka pukul 13.25 WIB oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa, SH.,MH dengan agenda rapat sebagaimana tersebut diatas. II. POKOK-POKOK PEMBICARAAN 1. Terhadap Pembahasan RKAK-L dan pembicaraan pendahuluan dalam rangka penyusunan RAPBN 2016, disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi, beberapa hal sebagai berikut : Surat Bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS dan Menteri Keuangan RI No. S-288/MK.02/2015 dan 0082/M. PPN/04/2015, tanggal 15 April 2015 perihal Pagu Indikatif dan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016, MK mendapatkan alokasi Pagu Indikatif sebesar Rp250.368.908.000,- (dua 1

ratus lima puluh miliar tiga ratus enam puluh delapan juta sembilan ratus delapan ribu rupiah). Pagu Indikatif tersebut dialokasikan untuk 2 (dua) fungsi dan 4 (empat) program yaitu : NO FUNGSI / PROGRAM PAGUINDIKATIF (Rp) A. FUNGSI PELAYANAN UMUM 163.146.366.000 1. Program Dukungan Manajemen dan 147.764.416.000 Pelaksanaan Teknis Lainnya Mahkamah Konstitusi RI 2. Program Peningkatan Sarana dan 15.381.950.000 Prasarana Aparatur Mahkamah Konstitusi RI B. FUNGSI KETERTIBAN DAN 87.222.542.000 KEAMANAN 3. Program Penanganan Perkara Konstitusi 68.919.766.000 4. Program Peningkatan Pemahaman Hak 18.302.776.000 Konstitusional Warga Negara J U M L A H 250.368.908.000 Usulan Tambahan Pagu Anggaran TA 2016 Bahwa berdasarkan kebutuhan anggaran dalam rangka pelaksanaan kewenangan dan kewajiban konstitusional pada TA 2016, MK membutuhkan anggaran sebesar Rp284.366.321.000,-. Dengan demikian terdapat kekurangan anggaran MK Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp33.997.413.000,- dari Pagu Indikatif sebesar Rp250.368.908.000,- sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini. 2. Beberapa hal yang disampaikan oleh MPR RI, diantaranya sebagai berikut : Berdasarkan Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 0082/M.PPN/04/2015 dan S-288/MK.02/2015, tanggal 15 April 2015, perihal Pagu Indikatif dan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016, MPR RI memperoleh pagu indikatif sebesar Rp. 953.302.827.000,- (Sembilan Ratus Lima Puluh Tiga Milyar Tiga Ratus Dua Juta Delapan Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Rupiah). yang dijabarkan dalam program sebagai berikut : 1. Program Pelaksanaan Tugas Konstitusional MPR dan Alat Kelengkapannya sebesar Rp. 834.006.550.515,- 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya MPR menjadi sebesar Rp. 88.310.464.485,- 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana MPR menjadi sebesar Rp. 30.985.812.000,- Usul Penambahan Anggaran MPR RI Tahun 2016 1) Dari pagu indikatif yang diperoleh, belum dapat membiayai seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016. untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pada kesempatan ini MPR mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp. 666.379.438.260,- (Enam Ratus Enam Puluh Enam Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Tiga 2

Puluh Delapan Ribu Dua Ratus Enam Puluh Rupiah), yang dialokasikan untuk : a. Tambahan pada Program Pelaksanaan Tugas Konstitusional MPR dan Alat Kelengkapannya sebesar Rp 638.074.616.046,- Anggaran ini dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan berbagai Tugas Pimpinan MPR dan Badan-Badan yang belum terakomodir di dalam pagu indikatif. b. Tambahan pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur MPR sebesar Rp 28.304.822.214,- Anggaran ini dialokasikan untuk pengadaan kendaraan bermotor, renovasi ruang fraksi-fraksi di gedung Nusantara IV dan peralatan serta fasilitas perkantoran Sekretariat Jenderal dalam rangka memberikan dukungan yang optimal kepada Majelis. 2) Dari pengajuan tambahan tersebut belum mencakup kebutuhan untuk pembangunan gedung dan ruangan Museum, Perpustakaan, Ruang Fraksi, Ruang Rapat Badan-Badan, Ruang kerja Pimpinan MPR, Ruang Kerja dan Rapat Lembaga Kajian yang sedang disusun estimasi kebutuhan anggarannya. Rencana kebutuhan anggaran pembangunan gedung segera kami susulkan pada kesempatan rapat Komisi III berikutnya. Realisasi anggaran tahun 2015 yang sampai saat ini baru mencapai lebih kurang sebesar Rp. 168.609.112.134,- (Seratus Enam Puluh Delapan Milyar Enam Ratus Sembilan Juta Seratus Dua Belas Ribu Seratus Tiga Puluh Empat Rupiah) atau 17,25% dari keselurahan anggaran sebesar Rp. 977. 261.761.270,- (Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Milyar Dua Ratus Enam Puluh Satu Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Satu Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Rupiah). 3. Beberapa hal yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPD RI, diantaranya sebagai berikut : Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan RI Nomor: 0082/M.PPN/04/2015 dan Nomor: S- 288/MK.02/2015 tanggal 15 April 2015 menetapkan bahwa Pagu Indikatif DPD RI Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 1.069.594.539.000,- (satu triliun enam puluh sembilan miliar lima ratus sembilan puluh empat juta lima ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut: 1) Program Penguatan Kelembagaan DPD dalam Sistem Demokrasi sebesar Rp.467.283.737.000 2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya DPD RI sebesar Rp.478.713.338.000 3) Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur DPD RI sebesar Rp.123.597.464.000 Penyusunan rencana kerja dan anggaran DPD RI Tahun Anggaran 2016 didasarkan atas Rencana Strategis DPD RI Tahun 2015-2019 yang mengalami peningkatan pada beban kerja dan mekanisme pelaksanaan tugas DPD RI serta peningkatan alokasi anggaran gaji dan tunjangan PNS, sehingga program-program yang ada di pagu indikatif perlu dilakukan pergeseran pagu program sebagai berikut: 3

Pergeseran Pagu Program Pagu Indikatif DPD Tahun Anggaran 2016 NO PROGRAM PAGU INDIKATIF 2016 1 Penguatan Kelembagaan DPD dalam Sistem Demokrasi 2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya DPD 3. Peningkatan Aparatur DPD Sarana dan Prasarana PERGESERAN PAGU INDIKATIF 2016 467.283.737.000 452.000.000.000 478.713.338.000 517.294.539.000 123.597.464.000 100.300.000.000 JUMLAH 1.069.594.539.000 1.069.594.539.000 Berkenaan dengan Pagu Indikatif tersebut, Pimpinan DPD RI menugaskan kepada Sekretariat Jenderal DPD RI melalui Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) DPD RI untuk menyusun Rencana Kerja dan Anggaran DPD RI Tahun Anggaran 2016, dengan rincian sebagai berikut: A. Program Penguatan Kelembagaan DPD dalam Sistem Demokrasi Rp.452.000.000.000 1) Dukungan Pengelolaan Kesekretariatan dan Keprotokolan Pimpinan DPD RI Rp.70.425.000.000 2) Dukungan Penyelenggaraan Fungsi Legislasi, Pertimbangan, Pengawasan DPD RI, dan Pengembangan Kerjasama DPD RI Rp.103.875.000.000 B. Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Lainnya DPD Rp.517.294.539.000 C. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur DPD RI Rp.100.300.000.000 Pagu Indikatif DPD RI Tahun 2016 tersebut hanya dapat mendukung kegiatan DPD RI sebagai berikut: 1. Gaji dan tunjangan anggota DPD dan pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI di ibukota negara serta pegawai Setjen DPD RI di 4 (empat) provinsi; 2. Penyusunan produk legislasi dan hasil pengawasan DPD RI atas Undang-Undang Tertentu; 3. Kegiatan Operasional Kantor DPD RI di Ibu Kota Negara (ATK, Langganan Daya dan Jasa, Pemeliharaan Peralatan Kantor, Pengadaan Peralatan kantor, dll); 4. Penyelenggaraan dukungan operasional kerja Sekretariat Jenderal DPD (Penatausahaan organisasi dan SDM, penatausahaan keuangan, penyusunan laporan akuntabilitas lembaga, dll); 5. Pembangunan Kantor (Permanen) DPD RI di 3 (tiga) provinsi yang diprioritaskan bagi provinsi yang telah selesai pekerjaan konsultasi, perencanaan gedung (desain perencanaan), yaitu: Jambi, Sulawesi Utara, dan NTB. 4

Usulan Penambahan Pagu DPD RI Tahun Anggaran 2016 Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pagu Indikatif DPD RI Tahun 2016 belum dapat memenuhi program/kegiatan DPD RI Tahun 2016 sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis DPD RI Tahun 2015 2019 dan Rencana Strategis Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2015 2019, sehingga DPD RI mengajukan usulan tambahan anggaran tahun 2016 sebesar Rp.1.526.413.700.000,- (satu triliun lima ratus dua puluh enam milyar empat ratus tiga belas juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk program dan kegiatan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Fungi Legislasi dan Pengawasan DPR 2. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, serta Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan terhadap UUD 1945. 3. Kegiatan Pencarian Data/Fakta atas Permasalahan Daerah dan Pengaduan Aspirasi Masyarakat dan Daerah yang sifatnya mendesak dan harus segera ditindaklanjuti; 4. Sosialisasi dan publikasi DPD RI sebagai bentuk akuntabilitas kinerja DPD RI tahun 2009-2014; 5. Pembentukan Kantor DPD RI di Ibukota Provinsi, meliputi: a. Operasional Kantor (sementara) DPD RI di ibukota provinsi yaitu Gaji dan Tunjangan Pegawai; Biaya Operasional Kantor; dan Pembinaan Kantor DPD RI di Ibukota Provinsi, meliputi: Detasering Pegawai, Pendidikan Teknis dan Pelatihan Keterampilan bagi Staf di Kantor Sekretariat DPD RI di Daerah, Pembangunan dan Pengembangan Sistem Teknologi Informasi, dan pengkajian/ pengelolaan aspirasi masyarakat dan daerah. b. Pembangunan gedung Kantor (Permanen) DPD RI di 1 (satu) provinsi. 4. Beberapa hal lainnya yang menjadi pokok-pokok pembahasan, diantaranya sebagai berikut : Meminta penjelasan tentang dasar Program penyelesaian sengketa pemilu serta pagu yang diajukan oleh Mahkamah Konstitusi yang dalam program kegiatanya terlalu besar. Bahwa pembahasan anggaran yang dilaksanakan di Komisi III sifatnya penting, oleh karena itu kepada Sekjen MPR untuk hadir dan tidak diwakilkan. Perlu dikaji ulang terhadap usulan DPD RI yang meminta tambahan anggaran sebesar Rp 1.526.413.700.000,- 5

III. PENUTUP Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan Sekjen Mahkamah Konstitusi, Sekjen MPR RI, dan Sekjen DPD RI, tidak mengambil keputusan / kesimpulan, namun semua pembahasan yang terkait dengan usulan RKAK-L dan Pembicaraan Pendahuluan Penyusunan RAPBN 2016 dari masing-masing mitra kerja Komisi III DPR RI akan dibahas dalam Rapat Pleno Komisi III dimana fraksi-fraksi yang ada di Komisi III akan menyampaikan pandangannya dalam Rapat Pleno Komisi. Rapat ditutup pukul 14.55 WIB 6