A. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL



dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. 0leh : Frenky Sorimuda dan Paska. Kamis, 26 September

BM506 USU LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN Seri Rayani Bangun Melviana Lubis RABU/2 OKTOBER 2013

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN DISUSUN OLEH : JEKSON MARTIAR SIAHAAN DAN MARIA LESTARI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. HARI/TGL. PRAKTIKUM : Rabu, 3 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. oleh : Lucia Aktalina dan Selly Oktaria. Kamis, 26 September 2012

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Agar Mahasiswa/i mampu memiliki kemampuan dan mengetahui teknik :

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

Oleh : Melya Susanti Kelompok: melya susanti dan Islah wahyuni Selasa, 3 maret 2015

Laporan praktikum Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatan Larutan. : Mesrida Simarmata Nim :

LAPORAN PRAKTIKUM JUDUL PRAKTIKUM: TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN IRA ASTUTI HASIBUAN PROGRAM STUDI MAGISTER BIOMEDIK FK USU

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR LABORATORIUM: PIPET; TIMBANGAN; PEMBUATAN LARUTAN.

LAPORAN PRAKTIKUM 1 Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatn Larutan ALAT DAN BAHAN: Alat Bahan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

: Adenin Dian Musrifani NIM : : Magister Ilmu Biolmedik : Teknik Dasar Pipet, Timbangan, dan Pembuatan Larutan TUJUAN :

: ASTRID SISKA PRATIWI PRODI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK ( )

NAMA PRAKTIKAN : Yuliandriani Wannur Azah ( ) Rahmiwita ( ) Irma Yanti ( )

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET,TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN.

TUGAS INDIVIDU LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN.

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEHNIK DASAR : PENGGUNAAN PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

PRAKTIKUM 2 : TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Rebecca Rumesty Lamtiar. Nunung Sri Mulyani

BIOMEDIK USU Laporan Praktikum 2 Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatan Larutan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

Tabel 1. Data Hasil Penggunaan Timbangan Manual dan Digital

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET,TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Leo Pardon Sipayung

Latihan penggunaan pipet otomatik, pipet Mohr serta pipet spuit 3. Latihan membuat larutan 4. Latihan pembuatan dan interpretasi grafik

Kuliah 2: September Jadwal OpenWetWare Keamanan Bagaimanakah itu DeviasiStandar pada grafik? Praktikum 2 :Teknik Dasar: Pipet, Timbangan,

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

ph = pk a + log ([A - ]/[HA])

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

KESEIMBANGAN ASAM BASA

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM 2 BM 506. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

: Kirana patrolina sihombing

PRAKTIKUM 3 : PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA. Oleh : Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Jekson Martiar Siahaan

MENGOPERASIKAN PIPET

: Kirana patrolina sihombing

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Laporan Praktikum 3. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Ke III. Olimpiade Kimia Indonesia. Kimia UJIAN PRAKTEK

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

LAPORAN PRAKTIKUM 2 ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 31 Maret 2016

Laporan Praktikum 3. Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa. Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy

NERACA. Neraca Ohauss

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

Soal Latihan UTS Mata Kuliah Ketrampilan Dasar Laboratorium Biomedik 2011

BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.

PENGOPERASIAN INCUBATOR RED LINE

PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA Oleh: Melviana Aditya Candra

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, DAN PENGENCERAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Ada beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi 3 yaitu :

MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR

BAB IV METODE PENELITIAN

BAKTERI PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

Titrasi Volumetri. Modul 1 PENDAHULUAN

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PENGENCERAN GLUKOSA

Metodologi Penelitian

A. Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum (MP )

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PH METER

SOAL LATIHAN UAS MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOMEDIK. Bentuk UAS tahun ini: Ada 3 bagian:

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

INCUBATOR SHAKER IK.KS.4000i Control

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN Oleh : Ningrum Wahyuni Kegiatan Praktikum 2 : a. Teknik dasar penggunaan timbangan manual dan digital b. Teknik dasar penggunaan pipet-pipet c. Teknik dasar pembuatan larutan d. Membuat grafik hasil percobaan pipet dan menginterpretasikan grafik A. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL Ada 2 jenis timbangan yang digunakan pada praktikum teknik dasar penggunaan timbangan manual, yaitu Harvard Trip dan Dial-o-gram. Tujuan praktikum : untuk melatih teknik dasar penggunaan timbangan manual Harvard Trip dan Dial-o-gram, maupun timbangan digital, yang nantinya akan berguna pada penelitian biomedik. Cara kerja Harvard Trip: Pastikan terlebih dahulu bahwa timbangan dalam keadaan keseimbangan dan jika belum, putarlah tombol zero adjust knob sampai jarum timbangan berada pada garis seimbang atau netral (sejajar dengan 0) Letakkan bahan/benda yang ingin ditimbang pada sisi alas timbangan sebelah kiri. Kemudian geserlah Poise Besar ke kanan dari notch ke notch sampai sisi alas timbangan yang sebelah kanan turun. Lalu, kembalikan posisi Poise Besar ke notch sebelumnya. Maka sisi alas kanan timbangan akan naik lagi. Geserlah Poise Kecil ke kanan sampai didapat keadaan keseimbangan. Berat bahan/benda yang ditimbang dibaca secara hitungan gram yang ditunjukkan oleh Poise Besar dan Poise Kecil 1

Cara kerja Dial-o-gram: Pastikan terlebih dahulu bahwa timbangan dalam keadaan keseimbangan jika belum, putar tombol zero adjust knob sampai jarum timbangan berada pada garis seimbang atau netral (sejajar 0) Letakkan bahan/benda yang ingin ditimbang pada sisi alas timbangan sebelah kiri. Putar tombol vernier dial sampai didapat keadaan keseimbangan. Bacalah berat bahan/benda yang ditimbang pada vernier dial PENGGUNAAN TIMBANGAN DIGITAL Timbangan digital yang dipakai adalah timbangan digital model Sartorius. Cara kerja : Timbangan dihidupkan paling sedikit 5 menit sebelum digunakan. Buka tutup timbangan lalu letakkan kertas diatas platform timbangan. Nulkan timbangan dengan menekan tombol Tare yang kiri atau kanan 0,00x akan muncul di layarnya (weight display). Gunakan sendok yang bersih dan tambahkan bahan kimia yang mau ditimbang pada kertas sampai jumlahnya sesuai dengan kebutuhan resepnya. Bacalah hasilnya pada layar. Tabel 1 : Penggunaan Timbangan Manual dan Digital Hasil pengamatan Benda yang ditimbang Harvard Trip Dial-ogram Timbangan digital Kotak nomor 21 7,1 7,1 7,12 Kotak nomor 25 111,4 111,2 111,09 Balon berisi air (oranye) 43 43,1 42,96 Segenggam kacang merah 25,6 25,5 25,38 Kesimpulan : Timbangan digital lebih akurat dan jauh lebih mudah dibandingkan dengan timbangan Harvard Trip dan Dial-o-gram. Tinggal meletakkan bahan dan menekan tombol tare untuk kalibrasinya, dan didapat ketelitian hingga 3 desimal dibelakang koma. 2

Kesulitan penggunaan timbangan manual Harvard Trip dan Dial-o-gram adalah pada saat menera timbangan dengan zero adjust knoob, dimana agak sulit untuk memutar knob dan mendapatkan garis tepat berada di tengah-tengah (sejajar 0). Kesulitan penggunaan timbangan Harvard Trip khususnya adalah ketika menggeser Poise Kecil untuk mendapatkan notch yang sesuai dengan berat bahan yang ditimbang. B. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN PIPET-PIPET Tujuan praktikum : untuk membandingkan antara pipet otomatik, pipet Mohr dan pipet spuit, dengan mengadakan percobaan yang nanti akan dibandingkan. Juga untuk mengetahui pipet mana yang lebih akurat dan lebih baik penggunaannya. Beberapa poin pada penggunaan pipet-pipet yang dilihat pada demonstrasi - Penggunaan pipet Mohr harus teliti untuk menghisap dan melepaskan cairan dengan balon penghisap. Pipet Mohr - Balon penghisap dipencet terlebih dahulu untuk membuat tekanan negatif, lalu dengan menghisap dengan ujung-ujung S, E dan O. - Jangan sampai salah membedakan fungsi ujung-ujung S, E dan O - Pipet Mohr memiliki skala garis 0,1 ml dengan ukuran pipet berbeda-beda, 1 ml, 5 ml dan 10 ml - Pilih pipet dengan skala yang diinginkan. Pipet Otomatik - Hati-hati menggunakan tekanan penghisap, 1 (setengah tekan) dan 2 (tekanan penuh). - Yang 1 untuk menghisap cairan, sementara 2 untuk melepaskan cairan. - Harus berhati-hati dalam menghisap cairan, karena terburu-buru akan menyebabkan kesalahan berupa terhisapnya udara, atau kurangnya cairan yang terhisap kedalam pipet, sehingga berkuranglah jumlah volume yang kita inginkan - Paling akurat dibandingkan kedua pipet lainnya. - Hanya dengan menarik bagian penghisap Pipet Tetes - Kemudian diteteskan berdasarkan garis penunjuk, dengan skala 0,5 ml pada spuit ukuran 5 ml - Kurang akurat dibanding kedua pipet yang lain - Sering terjadi kesalahan pembacaan skala dengan melihat miniskus bawah. 3

Penggunaan pipet: Praktikan akan menggunakan timbangan digital untuk mengukur berat akuades, yaitu 1 ml akuades yang diukur dengan pipet Mohr, Spuit dan Otomatik. Sediakan beaker kaca yang sedang dan isilah dengan akuades. Sediakan wadah yang cocok sebagai tempat akuades saat ditimbang dan ditaruh di alas timbangan digital. a. Nulkan alat timbangan b. Pakailah salah satu macam pipet dan ambil 1 ml akuades dari beaker c. Keluarkan 1 ml akuades pada wadahnya dan bacalah beratnya pada layar digital d. Masukkan hasilnya pada tabel 2 berikut ini e. Nulkan alat timbangan dan ulang 4 kali lagi langkah-langkah a d dengan pipet yang sama (supaya mendapat 5 hasil untuk pipet yang digunakan) f. Ulangi lagi langkah a e dengan dua macam pipet yang lain Tabel 2 : Penggunaan Pipet Otomatik, Mohr dan Spuit HASIL PIPET OTOMATIK PIPET MOHR PIPET SPUIT berat 1 ml akuades N W S S L P Y V N W S S L P Y V N W S S L P Y V 1 1.00 0.95 0.99 0.96 1.03 0.95 1.07 0.99 0.96 1.07 0.97 1.04 2 1.00 0.99 0.98 0.90 0.96 1.02 1.05 0.99 1.00 1.01 1.16 1.06 3 0.99 1.06 0.98 0.94 0.97 0.98 1.05 0.98 0.98 0.91 1.05 1.07 4 1.00 0.99 0.97 0.90 1.01 1.02 1.07 0.99 1.07 0.99 1.07 0.98 5 0.99 1.03 0.99 0.89 1.05 0.94 1.07 0.99 1.02 0.96 1.07 1.03 rata-rata 0.996 1.004 0.982 0.918 1.004 0.982 1.062 0.988 1.006 0.988 1.064 1.036 standard deviasi 0.00548 0.04219 0.00837 0.03033 0.03847 0.03768 0.01095 0.00447 0.04219 0.05933 0.06768 0.03507 4

Grafik Penggunaan Pipet-Pipet 5

Kesimpulan Pada praktikan NW dan LP, terlihat jelas bahwa dengan menggunakan pipet otomatik, standar deviasi yang diperlihatkan oleh error bar jauh lebih kecil dibandingkan dengan pada penggunaan pipet Mohr dan pipet spuit. Hal ini menunjukkan bahwa pipet otomatik lebih akurat dan stabil dibandingkan dengan pipet Mohr dan pipet spuit. Pipet otomatik lebih akurat, juga dikarenakan ukuran skala yang dipergunakan sudah terukur dengan baik dengan beberapa ukuran tertentu. Sementara, pipet Mohr dengan ketelitian 0,1 ml masih lebih akurat dibandingkan dengan spuit 5 ml dengan skala ketelitian 0,5 ml saja. Pada praktikan SS dan YV mungkin terlihat lebih besar penyimpangan standar deviasi pada pipet otomatik dibandingkan dengan pipet Mohr, dimana hal ini kemungkinan disebabkan oleh teknik penggunaan pipet otomatik yang belum cukup baik. Dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian yang besar dalam penggunaan pipet otomatik. Pada grafik pipet spuit kedua praktikan, tampak memang terjadi penyimpangan yang paling besar dibandingkan dengan kedua pipet lainnya. 6

C. TEKNIK DASAR PEMBUATAN LARUTAN Langkah-langkah 1. Bacalah detil resep larutan yang ingin dibuat. Kalau ada yang perlu dihitung, siapkan perhitungan dulu. 2. Kumpulkan bahan kimia yang akan dipakai dan letakkan dekat dengan timbangan digital. 3. Siapkan alat lain yang dibutuhkan (misalnya kertas, sendok, sarung tangan, tisu, beaker, dll) 4. Ukur jumlah bahan kimia yang dibutuhkan dengan hati-hati 5. Ketika semua bahan kimia diukur, kembalikan botol-botolnya ke rak, bersihkan alat timbangan serta tempat sekelilingnya, dan bawalah beaker yang berisi bahan kimia ke meja kerja. 6. Tuangkan akuades yang secukupnya (kurang dari yang ditentukan pada resepnya) ke dalam beaker dan letakkanlah stir bar dengan ukuran yang sesuai kedalamnya. Pakailah alat otomatik stirer dengan kecepatan sedang untuk mengencerkan bahan kimia. 7. Dengan gelas ukur yang sesuai dengan volume yang ingin dibuat, tuangkan larutan dan bilas beakernya dengan akuades. Tuangkan bekas bilasan tersebut kedalam gelas ukur. Tambah akuades sampai mencapai volume larutan yang ingin dibuat. 8. Bersihkan semua alat yang pernah dipakai dan rapikan tempat kerjanya. Tugas : Buatlah larutan 400 ml 0,25 M Na 2 HPO 4 Langkah I : Buat perhitungan gram/mol Na 2 HPO 4 berdasarkan tabel periodik [ 2 (Na) + (H) + (P) + 4 (O) ] = [ 2 (23) + (1) + (31) + 4 (16) ] = [ 46 + 1 + 31 + 64 ] = 142 gram/mol Langkah II : Lihatlah bahan Na 2 HPO 4 yang tersedia. Ternyata bahan yang tersedia bukanlah Na 2 HPO 4 murni, melainkan Na 2 HPO 4.2H 2 O. Maka hitunglah lagi gram/mol dari Na 2 HPO 4.2H 2 O [ Na 2 HPO 4 + 2 {2 (H) + (O)} ] = [ 142 + 2 {2(1) + (16)} ] = [142 + 2 {18} ] = [ 142 + 36 ] = 178 gram/mol 7

Langkah III : Buat perhitungan kebutuhan gram Na 2 HPO 4.2H 2 O yang akan dijadikan larutan. 400 ml 0,25 M Na 2 HPO 4.2H 2 O = 0,4 L x 0,25 mol/l x 178 gram/mol = 17,8 gram Maka bahan Na 2 HPO 4.2H 2 O yang dibutuhkan sebanyak 17,8 gram Langkah IV : Ambil bahan (Na 2 HPO 4.2H 2 O ) dan timbanglah dengan menggunakan timbangan digital. Jangan lupa menggunakan kertas pada saat penimbangan bahan. Setelah dapat 17,8 gram, masukkan kedalam gelas beaker, kemudian tambahkan air hingga 400 ml. Sebelum ditambahkan hingga 400 ml, tambahkan kurang dari itu (200 ml) kemudian letakkan stir bar kedalam gelas beaker dan letakkan gelas beaker diatas alat stirrer otomatik dan tunggulah hingga larutan encer dan homogen. Langkah V Setelah larutan encer dan homogen, pindahkan larutan kedalam gelas ukur, lalu perlahan-lahan tambahkan akuades hingga volume larutan mencapai 400 ml. Setelah volume larutan tercapai dan larutan selesai dibuat, masukkanlah larutan dari gelas ukur ke dalam wadah botol plastik untuk penyimpanan, dan tutup botol dengan rapat. Langkah VI Bersihkan dan kembalikan peralatan yang telah dipergunakan SARAN Topik praktikumnya baik dan menarik. Mungkin ada baiknya jika kita memiliki buku panduan praktikum yang menjelaskan tentang alat-alat yang akan dipergunakan pada praktikum atau yang ada di laboratorium. 8